Memperebutkan Cinta Dokter Genius

PARKIR MOBILNYA SANGAT LURUS



PARKIR MOBILNYA SANGAT LURUS

0Mata Fu Wen membelalak dan terkejut setengah mati, melihat Fu Si ada di luar jendela mobilnya.     
0

Seketika otaknya seperti mau meledak, Fu Wen dengan cepat melepas kacamata hitamnya dan membuka pintu mobil dengan terburu-buru. Dia dengan cepat keluar dari mobil, berdiri dengan hormat dan berkata dengan hati-hati, "Kakak, kau, kau ..."     

Setelah menahan cukup lama, dia akhirnya mengeluarkan kalimatnya, "Kau juga datang untuk menonton kompetisi?"     

Mata phoenix Fu Si yang sedikit terangkat, memperhatikan mobil flamboyan di belakangnya, secara tidak sengaja dan berkata, "Ya. Aku akan menemani Profesor Chi untuk berpartisipasi dalam kompetisi. Ngomong-ngomong lumayan juga ya kau ini, parkir mobilmu sangat lurus dan rapi."     

Fu Wen tidak bisa memahami maksud dari ucapan Fu Si.     

Sebenarnya dia selalu cemburu pada sepupunya yang cerdas itu. Pada saat yang sama dia masih memikirkan cara untuk merespon Fu Si, lalu tiba-tiba dia melihat Fu Si mengangkat dagunya dan melihat ke arah belakang mobilnya sambil berkata, "Saking rapinya sampai kalian memblokir mobilku."     

Fu Wen terkejut mendengarnya.     

Dia menoleh dan melihat ada mobil sedan berwarna hitam kecil yang biasa dan seperti mobil pasaran. Mobil itu terlihat sangat menyedihkan dan lusuh apalagi jika disandingkan dengan mobil mewah serta dekorasi mewah di bodi mobil Fu Wen.     

Fu Wen hampir buang air kecil saking takutnya, dia bahkan tidak peduli mengapa Profesor Chi akan berpartisipasi dalam kompetisi mahasiswa semacam ini. Dia dengan cepat melambaikan tangan ke pengawalnya yang sama bodohnya, dari kejauhan, "Apa yang kalian lakukan berdiri saja di sana?! Cepat singkirkan dekorasi gila ini dari mobilku, ayo kita cepat pergi!"     

Setelah selesai, dia menoleh lagi dan berkata kepada Fu Si dengan hati-hati, "Kak, aku benar-benar tidak tahu ini mobilmu! Aku akan pergi sekarang!"     

Kakak sepupunya dan Profesor Chi keduanya sangat merendah, tapi dia malah menyombongkan diri untuk menjadi pusat perhatian, bukankah itu namanya seperti mencari mati.     

Fu Wen tidak berani menunda sama sekali, setelah pengawal melepas dekorasi di mobilnya, dia segera pergi.     

Setelah mengemudi lebih dari seribu meter dan benar-benar jauh dari tempat kompetisi, Fu Wen baru menghela nafas lega.     

Para pengawal yang mengikutinya juga menghela nafas lega.     

Ketua pengawal keluar dari mobil di belakang Fu Wen dan dengan hormat dia bertanya kepada Fu Wen, apa dia harus menunggu Tuan Fu pergi sebelum diam-diam kembali ke sana.     

"Untuk apa kembali ke sana? Mau ambil otakmu yang tertinggal di sana? "Fu Wen memelototi pengawalnya yang tidak berkedip.     

Kepala pengawal itu terdiam beberapa saat, dan berkata dengan sedikit bingung, "Tuan Fu dan Profesor Chi... Apa yang mereka lakukan di sana?"     

Fu Wen menjawab ketus, "Kalau kau bertanya kepadaku, kepada siapa aku harus bertanya?"     

Fu Wen juga kebingungan memikirkannya.     

Bisa dibilang bahwa dua raksasa di Beijing ini, tidak hanya berpartisipasi dalam kompetisi mahasiswa seperti itu, mereka juga mengendarai mobil kecil yang sangat tidak pantas!     

Bukankah ini sama saja seperti sebuah jebakan?     

***     

Di arena, semua penonton tercengang oleh adegan ini.     

"Bagaimana dengan tuan muda dari keluarga kaya yang dikatakan tidak terkalahkan dalam beberapa detik yang lalu?"     

"Bagaimana dia bisa takut dengan bos kecil yang menjual barang-barang di kota kecil seperti itu?"     

Fu Si terlihat sangat mengesankan di mata orang-orang, bahkan jika dia hanya berdiri di sana dengan tenang, tidak ada yang berani melangkah maju.     

Pada akhirnya, semua orang bergegas ke ruang tunggu dan bertanya-tanya tentang kekasih Chi Gui, yang mungkin saja memiliki identitas tersembunyi.     

Dalam situasi itu, setelah mendengarkan seluruh cerita dari orang-orang, Chi Gui terdiam beberapa saat, lalu mengucapkan beberapa patah kata dengan tenang.     

"Dia bukan pacarku."     

"Kalau kalian tidak segera bersiap, kalian hanya bisa memenangkan posisi terakhir."     

Kerumunan di sana, semuanya terdiam.     

Setelah tersadar dengan ucapan Chi Gui, semua orang berhamburan.     

Tidak jauh dari sana, beberapa orang di sisi Xia Jinjin juga mendengar percakapan itu.     

Gadis yang mengikuti Xia Jinjin tidak bisa mempercayainya, "Apakah itu bohong? Bagaimana mungkin terjadi hal seperti itu?"     

Xia Jinjin melirik ke arah Chi Gui dengan ringan, dan berkata dengan acuh tidak acuh, "Mungkin Fu Wen takut seseorang akan memulai perkelahian, dan orang itu mungkin hanya ingin mengobrol."     

"Begitu, ya..." Gadis itu mengalihkan pandangannya dari Chi Gui, "Aku juga merasa itu tidak mungkin..."     

Mereka tidak melihatnya dengan mata kepala sendiri, sehingga tidak mungkin mereka bisa membayangkan pemandangan itu hanya dengan imajinasi mereka saja.     

***     

Kompetisi hanya berlangsung selama satu hari.     

Setelah pertandingan berakhir, mereka akan kembali ke universitas masing-masing dan menunggu hasil akhir.     

Hanya tiga tim teratas yang perlu kembali ke Beijing untuk berpartisipasi dalam upacara penghargaan.     

Dan ini adalah liburan musim panas.     

Tidak apa-apa bagi mahasiswa untuk pergi ke kampus setelah kompetisi, Chi Yan dan Su Qing meminta cuti dan kembali ke rumah Keluarga Su.     

Chi Gui memilih untuk tetap tinggal di Beijing, dan Su Niannian juga tinggal.     

Pada akhirnya, Liu Yiwei membawa Chu Jia dan Yi Rui kembali ke Kota Nan.     

Malam itu, Fu Si mengantar Chi Gui dan Su Niannian kembali ke hotel.     

Begitu mobil berhenti, Su Niannian menyelinap pergi lebih dulu dan mengedipkan matanya pada Fu Si lagi.     

Chi Gui juga turun dari mobil, dan saat dia hendak pergi, dia mendengar Fu Si bertanya dengan ringan, "Profesor Chi, apa kau mau datang ke rumahku untuk makan malam?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.