Memperebutkan Cinta Dokter Genius

ORANG SEPENTING APA YANG DIPERLAKUKAN DENGAN BAIK OLEH KEPALA RUMAH SAKIT ZHOU



ORANG SEPENTING APA YANG DIPERLAKUKAN DENGAN BAIK OLEH KEPALA RUMAH SAKIT ZHOU

0Tutur kata Zhou Wei selalu lugas dan ringkas, "Chi Gui, aku sudah sampai, sekarang kau pergilah ke rumah sakit."     
0

Chi Gui, belum sempat dia meminta izin kepada wali kelasnya, Lin Botong sudah menelpon duluan.     

"Chi Gui, bukannya hari ini kau harus memeriksakan tanganmu ke Zhou Wei?" Lin Botong bertanya khawatir.     

Satu tangan Chi Gui mengangkat telepon dan satu tangan lagi memakai sepatu, "Hmm."     

"Sudah pergilah, kalau butuh sesuatu segera telepon aku." Lin Botong berkata, "Kalau ada hasil juga kau harus bilang aku duluan, paham tidak?"     

Chi Gui menjawab dengan patuh, "Baiklah.."     

"Kau sudah berjanji sebelumnya kalau kau ada waktu mau mengunjungiku, tapi kau tidak datang sekalipun…hah… memang tidak ada yang akan menyayangimu begitu kau menua…" Gumam Lin Botong dan segera menutup teleponnya.     

Chi Gui menutup teleponnya dan terdiam sejenak.     

"Apakah kondisi psikis Kakek Lin sudah memasuki fase kesepian orang tua?"     

***     

Di Rumah Sakit Rakyat Kketiga.     

Pukul 10 pagi.     

Li Weiyi dengan semangat menelpon dan memberitahu Chi Changjing dan Kakek Li, "Akademisi Zhou sudah menyelesaikan urusannya, sekarang dia sedang senggang, saya akan bertanya, tunggu sebentar."     

Kemudian dia dengan tidak sabar berjalan menuju ruangan, yang khusus disediakan untuk Zhou Wei.     

Chi Changjing dan Tuan Li adalah nama besar di Kota Nan. Li Weiyi belum bisa bergabung dengan kelompok ahli tingkat tinggi dari Institut Nasional Penelitian Medis, sehingga akan sangat baik untuk masa depannya jika dia bisa mengambil hati orang-orang besar itu.     

Sebelum masuk ke ruangan Akademisi Zhou, dia terlebih dahulu mengetuk pintu dengan sopan, dan segera mendapat sahutan, "Masuk!"      

Li Weiyi melangkah masuk dengan hati-hati dan berkata dengan nada hormat, "Saya Li Weiyi, salah satu kandidat untuk masuk kelompok ahli tahun ini."     

Mendengar itu Zhou Wei tersenyum ramah, "Halo Profesor Li, ada apa?"     

"Begini.. saya mempunyai teman yang mengalami cedera saraf tangan beberapa tahun lalu, jadi kalau bisa saya minta tolong untuk diperiksa apakah dia masih ada kesempatan untuk pulih atau tidak." kata Li Weiyi.     

Zhou Wei sedikit mengernyit, "Sepertinya tidak bisa kalau sekarang, aku ada pasien penting yang harus ditangani, jadi harap menunggu."     

"Baik." Li Weiyi sedikit terkejut, dia belum pernah mendengar ada pasien penting Dokter Zhou yang ada di Kota Nan.     

Dia tidak bertanya lebih lanjut dan segera pamit untuk undur diri.     

***     

Chi Changjing, Zhao Yuexiu, Chi Yan, dan Kakek Li sedang menunggu di kantor Li Weiyi.     

Lorong depan kantor Li Weiyi ini adalah satu-satunya jalan untuk menuju ke arah ruangan Zhou Wei.     

Pintu ruangan itu tidak tertutup, sehingga orang-orang yang sedang menunggu itu bisa melihat sesosok Chi Gui yang kebetulan berjalan dari pintu depan.     

Dia mengenakan pakaian kasual sederhana, rambut hitam panjangnya diikat seadanya, tangannya memegang ponsel dan kepala menunduk tanpa memedulikan beberapa orang yang sedang memperhatikannya.     

Tetapi orang-orang yang berada di dalam kantor bisa melihatnya dengan jelas.     

Kecuali Chi Changjing yang matanya sedikit terlihat rasa kekhawatiran, semua orang di sana cukup tenang, dan tidak ingin keluar untuk berbicara dengannya sama sekali.     

Kakek Li bertanya acuh tak acuh, "Apa itu Chi Gui?"     

"Ya…" Chi Yan menjawab sambil tersenyum, "Kakak berada di kelas yang sama denganku, kita sebentar lagi akan magang, jadi aku harus mencarikan profesor yang mau membawanya."     

Mendengar itu ekspresi Kakek Li berubah menjadi ekspresi meremehkan.     

"Dibanding Chi Yan yang diakui dan dilatih langsung oleh Profesor Li, Chi Gui sungguh tidak ada apa-apanya."     

Setelah itu tidak ada lagi yang membicarakan Chi Gui, Li Weiyi masuk ke ruangannya.     

Dia menghela nafasnya, "Maafkan saya semuanya, Akademisi Zhou ada pasien penting untuk ditangani hari ini, jadi kita masih harus menunggu lagi."     

"Tidak masalah, tidak masalah." Kakek Li berkata cepat, "Aku tidak sedang terburu-buru, pasien Akademisi Zhou itu penting, aku bisa menunggunya sampai dia selesai."     

Mendengar itu, Kakek Li cukup terkejut.     

Dia pernah meminta secara langsung Akademisi Zhou untuk bertemu, namun itu juga masih ditolak meskipun sudah melalui koneksinya.     

Orang sepenting apa yang bisa diperlakukan sebaik ini oleh Akademisi Zhou.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.