Memperebutkan Cinta Dokter Genius

AKU LAKUKAN SENDIRI SAJA



AKU LAKUKAN SENDIRI SAJA

0Chi Gui menyuruh Xiao Gui untuk membukakan pintu, setelah pintu terbuka Fu Si masuk dengan kebingungan.     
0

Dia memakai jaket hitam, kacamata berbingkai emas, poni tipisnya sedikit menutupi mata phoenixnya yang makin membuatnya terlihat elegan dan indah.     

Melihat Chi Gui, dia tersenyum lebar.     

Fu Si yang mau menyapa, seketika tertegun melihat penampilan Chi Gui, "Apa kau sakit?"     

Chi Gui menganggukkan kepalanya seakan tidak peduli, "Hmm ya, sepertinya aku demam."     

"Kau demam masih bisa sesantai ini?" Fu Si segera berjalan mendekat dan menarik tangan wanita itu, alis indahnya pun mengernyit, "Kau harus pergi ke rumah sakit."     

"Tidak usah." Chi Gui juga mengernyitkan alisnya, kontak fisik sedekat ini membuatnya sedikit tidak nyaman dan ingin segera menarik kembali tangannya, "Kalau flu sudah pasti agak demam, istirahat sebentar saja pasti akan langsung membaik." Ucap Chi Gui meyakinkan Fusi.     

"Demam sedikit?" Fu Si marah sampai dia tertawa kecil, dia lalu membuka jaketnya dan memakaikan ke Chi Gui, "Kau sudah sepanas bola api."     

Chi Gui yang mendapatkan perlakuan seperti itu menjadi kebingungan.     

Dia sedikit pusing, sehingga reaksinya tidak bisa secepat biasanya, beberapa saat kemudian dia tetap terdiam sampai tangan Fu Si terasa lebih dingin darinya.     

Saat Fu Si merangkulnya, dia merasa suhu tubuhnya menurun dan nyaman sekali…     

Ini bukan lagi demam biasa.     

Dulu saat Chi Gui bekerja, dia sibuk sekali sampai lupa untuk makan, sudah biasa baginya melakukan operasi hingga lebih dari 10 jam, dia sudah terbiasa lelah seperti itu. Menyadari jika dia masih dirangkul oleh Fu Si, dia masih terdiam dan tidak bisa bereaksi untuk sesaat.     

Chi Gui masih terdiam dan tidak mengucapkan protes kepada Fu Si, namun setelah kesadarannya kembali dan tenaganya cukup pulih dia mencoba meraih kuncinya dan berjalan keluar rumah.     

Xin Gu dan beberapa pengawal lainnya berada tidak jauh dari rumah Chi Gui, melihat Chi Gui keluar rumah Xin Gu Langsung menghampirinya, "Kak Chi, apa yang terjadi?"     

"Demam sedikit." Chi Gui melambaikan tangannya.     

Mata Fu Si menatap Xin Gu sebentar dan langsung tahu kalau mereka ada di pihak yang sama.     

Fu Si tidak banyak bicara, "Mobilku ada di bawah, akan aku antar ke rumah sakit."     

Xin Gu hanya terdiam, dia menelan kembali kata-kata yang akan diucapkannya, dia ingin mengatakan bahwa taksi pengawal mereka sudah menunggu di bawah.     

Profesor Chi belum membongkar identitasnya kepada Tuan Fu, sehingga Xin Gu harus tutup mulut.     

Fu Si segera melajukan mobilnya, menuju rumah sakit terbaik yang ada di kota Nan.     

Xin Gu dan pengawal lain mengikuti di belakang dengan taksi mereka sendiri.     

Melihat Fu Si mereka agak takjub.     

"Aku tidak menyangka kalau Tuan Fu bisa sepeduli ini terhadap seseorang."     

"Siapa yang menyangka, sebulan yang lalu dia masih menganggap Chi Gui adalah perempuan yang menyebalkan dan membosankan?"     

"Sepertinya… dia tidak tahu kalau yang sedang dia kejar sekarang itu Profesor Chi…"     

Seketika terjadi keheningan aneh di dalam mobil.     

***     

Sesampainya di rumah sakit, mereka langsung disambut oleh direktur rumah sakit.     

Begitu dokter mengukur suhu tubuh Chi Gui, Fu Si tertawa, "Kalau saja aku terlambat sedikit saja, kau pasti sudah terpanggang oleh suhu tubuhmu sendiri."      

Setelah selesai memberi candaan itu, dia tidak mendengar Chi Gui menanggapinya.     

Dia menoleh ke arah Chi Gui dan melihat pipi putihnya memerah, mata aprikotnya juga terlihat berkabut, wajah yang biasanya dingin itu jadi terlihat sedikit lembut dan halus.     

Jantung Fu Si berdetak kencang.     

Perawat datang membawa botol air dan jarum suntik.     

"Kau berbaringlah dulu biar agak nyaman." Fu Si membaringkan Chi Gui di atas ranjang rumah sakit.     

Saat ini Chi Gui hanya bisa menurut.     

Fu Si berbicara dalam hati, "coba saja kalau sehari-hari Chi Gui bisa seperti ini, akan sangat bagus, kan!"     

Untuk pertama kalinya suster itu berhadapan dengan seorang bos besar yang bahkan direktur rumah sakit itu, memperlakukannya dengan sangat teliti dan sangat berhati-hati. Seluruh badan suster itu mendingin karena gugup hingga tangannya bergetar.     

Hanya untuk mengeluarkan angin dari dalam jarum suntik saja sudah membuat dahinya berkeringat.     

Saat dia akan memasukkan jarum suntik ke dalam pembuluh darah Chi Gui, dua kali percobaan pun dia masih belum bisa melakukannya.     

Suster kecil itu rasanya sudah ingin menangis.     

Fu Si mengernyitkan alisnya dan dia sudah akan berbicara.     

Chi Gui melihat perawat itu, dengan menghela nafasnya dia bicara, "Aku lakukan sendiri saja."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.