Memperebutkan Cinta Dokter Genius

BUKAN UNTUK MELIHATMU BERTERIMA KASIH KEPADAKU



BUKAN UNTUK MELIHATMU BERTERIMA KASIH KEPADAKU

0Si perawat kecil pun sedikit kebingungan.     
0

Chi Gui mengambil jarum dari tangannya, dengan terampil dia langsung bisa menusukan jarum itu ke bagian belakang tangannya dan merekatkannya sesuai aturan yang ada.     

Seluruh proses itu diselesaikannya hanya dalam waktu kurang dari tiga detik saja.     

Fu Si melihat hal itu menyipitkan matanya heran.     

"Aku tidur sebentar." Chi Gui perlahan menutup matanya.     

"Tidurlah." Fu Si duduk di kursi samping ranjang Chi Gui, satu tangannya menekan-nekan sisi bantal untuk membantunya untuk bisa tidur lebih nyaman.     

Ketika obatnya bereaksi Chi Gui akhirnya benar-benar tertidur.     

Di saat yang sama ada Qin Sheng yang pelan-pelan mendorong pintu masuk.     

"Tuan Fu, sepertinya mobil yang mengikuti dari tadi itu mobil yang biasa mengantar jemput Nona Chi…" dia takut mengganggu Chi Gui jadi dia berbisik dengan suara pelan, "Ada orang yang bernama Xin Gu, dia ketuanya di kelompok itu, dia juga teman sekelas Nona Chi."     

Setelah mengatakan informasi itu, Qin Sheng melanjutkan perkataannya, "Saat saya mengikuti Anda ke rumah keluarga Shen dulu, sepertinya saya pernah melihat dia di samping kakek Shen waktu itu."     

Nada bicaranya masih penuh arti.     

"Xin Gu?" Fu Si mengernyitkan dahinya.     

Xin Gu, dia terkesan…     

Jari-jari panjang Fu Si menggenggam erat pinggiran ranjang rumah sakit, dia berpikir sejenak dan berkata "Kembalilah ke ibu kota dan bantu aku cari tahu tentang Profesor Chi."     

"Profesor Chi?" Qin Sheng bingung, "Apa Anda ragu kalau…"     

"Nona Chi memiliki latar belakang yang tidak biasa…" Mata Fu Si agak turun menatap Chi Gui yang tertidur.     

Mata indahnya tertutup, aura dingin yang biasa dilihatnya kini sudah terganti dengan mata lemah lembut.     

Setelah beberapa waktu dia mengeluarkan tawa rendah, "Kalau memang dia adalah Profesor Chi, aku akan bingung mencari cara bagaimana aku akan menarik kata-kataku dulu."     

Qin Sheng terdiam.     

Tuan Fu tidak pernah bermain-main dengan apa pun, dia pernah berkata bahwa "Profesor Chi itu orang yang menjengkelkan dan sangat membosankan, hanya robot yang bisa tahan menghadapinya", dan itu sudah terdengar di seluruh ibu kota.     

Profesor Chi sendiri pasti juga sudah mendengarnya.     

Kalau memang dia adalah Profesor Chi…     

Berpikir tentang perkataan dan kelakuannya selama ini, Fu Si selalu menggoda Chi Gui seperti seekor merak jantan di musim kawin, Qin Sheng pasti sungguh merasa malu untuk bosnya itu.     

***     

Di luar ruangan, Xin Gu dan para pengawal lainnya tersebar di segala penjuru rumah sakit.     

Dengan Fu Si yang menjaga Chi Gui di dalam ruangan, Xin Gu bisa merasa sedikit tenang.     

Orang-orang suruhan Fu Si sedang menyelidiki tentang mereka, dan dia tahu itu.     

Bagaimanapun juga Chi Gui tidak benar-benar menutupi identitasnya di depan Fu Si, jadi mereka tidak perlu melakukan apa pun.     

***     

Chi Gui tertidur sampai malam.     

Botol infusnya sudah kosong dan jarum sudah dilepas, botol air hangat tadi masih ada di bawah lengan Chi Gui, badannya masih terasa sedikit hangat.     

"Kau sudah bangun?" Tanya Fu Si sedikit pelan, suaranya terdengar lembut dari samping ranjangnya.     

Begitu Chi Gui menoleh dia melihat pemandangan Fu Si yang duduk di dekat ranjangnya dengan kaki panjangnya menyilang dan ada buku di tangannya, mata indahnya mengenakan kacamata berbingkai emas, yang lensanya memantulkan cahaya dari luar, membuatnya terlihat semakin lembut.     

Chi Gui hanya menggumam pelan, kepalanya menoleh ke arah luar jendela, "Apa aku tidur seharian? Kau yang menjagaku? Terima kasih sudah membantuku."     

Dengan senyum lembut dia menjitak pelan dua jarinya ke dahi Chi Gui, "Nona Chi, aku sebaik ini padamu bukan untuk mendengarmu mengucapkan terima kasih kepadaku."     

Chi Gui tidak menjawab, Fu Si juga tidak terlalu mengharapkan jawaban, "Apa kau haus? Akan aku ambilkan air hangat."     

"Hmm." Chi Gui mengangguk.     

Sebelum dia sempat melanjutkan kalimatnya dengan "terima kasih" Fu Si sudah lebih dulu keluar dari ruangan.     

Demamnya sudah mereda, badannya menjadi sedikit lebih ringan.     

Lalu dia mencoba mendudukkan dirinya di kasur, saat itu juga terdengar ponselnya berdering.     

Chi Gui melihat ID penelepon, terlihat telepon itu berasal dari Haidu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.