Memperebutkan Cinta Dokter Genius

BUKANKAH ITU KAKAK?



BUKANKAH ITU KAKAK?

0Begitu Chi Gui mengangkat teleponnya, langsung terdengar suara protes dari seseorang, "Bos!! Kenapa kau tak pernah menelpon aku!! Aku sudah tunggu telepon darimu sampai rambutku memutih…"     
0

"Kalau tidak ada hal penting, aku tutup teleponnya." Chi Gui menjawab dengan dingin.     

"Jangan jangan…" Orang yang ada di telepon buru-buru berkata, "Ada urusan penting aku menelponmu! Hari ini Yayasan Malaikat menerima pasien spesial yang mau meminta bantuan, apa kau bisa bantu?"     

"Kirim informasinya kepadaku, aku akan jawab lagi nanti." kata Chi Gui.     

Yayasan Malaikat adalah sebuah yayasan yang Chi Gui dirikan setelah dia berhasil mengumpulkan uang untuk dapat membantu pasien-pasien yang kurang mampu, sekarang yayasan ini sudah berjalan selama lebih dari tiga tahun.     

Namun karena Chi Gui sangat sibuk, dia pun menyerahkan yayasan dan kantornya yang ada di Haidu kepada Shen Yun untuk dikelola olehnya, hanya saja ada beberapa keputusan yang tidak bisa diambil sendiri oleh Shen Yun sehingga harus dilimpahkan lagi kepada Chi Gui.     

Telepon itu dari Shen Yun.     

Setelah Shen Yun menyatakan maksud dari teleponnya, dia lanjut berbicara, "Oh iya, kau tidak perlu menyumbangkan pendapatanmu tahun ini ke yayasan, kau simpan saja untuk dirimu. Perusahaan di sini juga sudah makin berkembang sekarang, aku akan menyumbangkan sebagian pendapatanku ke yayasan tiap tahunnya, itu juga sudah lebih dari cukup."     

Chi Gui menimpalinya dengan tenang, "Uangku masih sangat cukup sekarang, tunggu sampai aku tidak punya uang lagi baru kau bicara lagi."     

Meskipun perusahaan telah menginvestasikan banyak uang setiap tahunnya, tapi di negara ini ada terlalu banyak pasien tidak mampu yang membutuhkan pertolongan, sehingga uang di sana tidak akan pernah cukup.     

Lagipula Chi Gui merasa tidak perlu mengeluarkan uang begitu banyak hanya untuk kesenangan dirinya sendiri, yang terpenting baginya adalah kebutuhan pokoknya masih terpenuhi itu sudah lebih dari cukup untuknya, sehingga dengan uang yang disimpan dia dapat membantu orang yang benar-benar membutuhkan.     

Dan juga yayasan itu dia sendiri yang ingin membangunnya, sehingga tidak peduli apa pun yang dilakukan oleh perusahaan, dia tetap harus berusaha keras.     

Shen Yun menghela nafas, "Kalau kau sampai tidak punya uang, aku takut dunia akan segera berakhir!"     

Dia juga tahu kalau menggoyahkan keputusan Chi Gui merupakan hal yang tidak mudah, jadi dia tidak memaksanya lagi, "Oh iya kau harus sering-sering menghubungiku! Kalau kau tidak menghubungiku tiap hari nanti hubungan kita bisa rapuh! Bagaimana kalau nanti suatu saat ada pengusaha wanita cantik menggodaku, dan aku menjual seluruh aset perusahaan ke perusahaan musuh?"     

Chi Gui hanya menjawab, "...Oh, aku akan ingat lain kali."     

Shen Yun kembali berkata, "Bukan diingat! Tapi harus dilakukan!"     

Dia langsung menutup teleponnya dengan jengkel.     

Chi Gui pun merasa bingung, dia menatap layar teleponnya dan mulai untuk merenungkan dirinya sendiri, apa benar dia terlalu tidak peduli dengan partnernya itu.     

Shen Yun adalah seorang elit yang baru saja kembali setelah belajar di luar negeri,      

"Setelah tidak bertemu sekitar setengah tahun, kenapa cara bicaranya jadi aneh"      

"Kalau nanti ada waktu… aku akan menemuinya ke Haidu…" Gumam Chi Gui dalam benaknya.     

Saat Chi Gui tenggelam dalam pikirannya, Fu Si datang membawa air hangat, dia melihat Chi Gui sedang duduk di ranjang dengan ponsel di tangannya, raut wajahnya menyiratkan kalau dia sedang memikirkan sesuatu dan matanya sangat dalam.     

Tanpa basa-basi dia menyerahkan gelas berisikan air hangat tadi ke arah Chi Gui, "Kau tidak mau istirahat lagi?"     

Chi Gui meneguk air hangat itu pelan-pelan, "Lebih baik aku istirahat di rumah saja."     

Saat dia sedang berbicara, tangan panjang Fu Si menjulur cepat memegang keningnya lembut.     

Chi Gui tersentak.     

Fu Si menarik kembali tangannya seolah tidak terjadi apa-apa, "Lumayan, demamnya sudah turun, kalau gitu kita pulang saja."     

Fu Si memberikannya syal dan topi yang baru saja ia beli dengan menyuruh Qin Sheng, dia juga memakaikan jaketnya ke Chi Gui dengan erat.     

Chi Gui mengernyitkan dahinya dan berkata, "Panas."     

"Demammu baru saja turun, jangan sampai terkena angin dulu." Fu Si menjelaskan.     

Setelah berbicara begitu, dia sendiri tidak tahan untuk tertawa dalam hati.     

Fu Si sudah tumbuh hingga sedewasa ini, tidak pernah dia seperhatian ini dengan orang tuanya.     

Tapi saat dia melakukannya pada Chi Gui, dia merasa itu hal yang normal, bahkan dia merasa sedikit… menikmatinya.     

Mereka berjalan bersamaan.     

Fu Si mengambil tagihannya dan berkata pada Chi Gui, "Kau duduk dulu di sini, aku bayar biaya rumah sakitnya dulu."     

Chi Gui sudah berbaring seharian, jadi dia tidak ingin duduk lagi, dia hanya menyandarkan punggungnya ke dinding dan menunggu.     

***     

Di sisi lain.     

Seorang dokter menemani Zhao Yuexiu dan Chi Yan berjalan hingga depan lobi, "Nyonya Chi, Anda dan Nona Chi Yan sangat sehat."     

Zhao Yuexiu tersenyum ke arah dokter itu dan memberikan salam, saat dia ingin meninggalkan rumah sakit, terdengar Chi Yan berkata agak ragu, "Bukankah itu kakak? Dia kenapa ada di rumah sakit? Dan juga… dia pakai baju laki-laki…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.