Memperebutkan Cinta Dokter Genius

APA YANG KALIAN LAKUKAN? CEPAT PANGGIL KAKAK!



APA YANG KALIAN LAKUKAN? CEPAT PANGGIL KAKAK!

0Dia menolehkan kepalanya ke arah Su Qing, "Tuan Muda Su, apa kita harus      
0

menyelamatkan mereka?" Tanya Kong Wen.     

Su Qing mengambil bukunya, dia melihat kejadian itu di depan matanya, ia hanya menjawab singkat sambil mengernyitkan alisnya kepada Kong wen, "Biar Paman Wang saja…"     

Sebelum Su Qing sempat menyelesaikan perkataannya, Chi Yan memotong ucapan      

Su Qing dengan berbisik, "Kemarin aku melihat Su Niannian, dia memfitnah teman satu klubnya, Xue Yao. dia menuduh Xue Yao mencuri lagunya. Su Niannian dan Chi Gui kelihatan sangat senang, Chi Gui juga membantu Su Niannian untuk bicara… Apa mungkin Xue Yao masih marah, jadi dia mencari orang untuk…"     

Mendengar perkataan Chi Yan, ekspresi wajah Su Qing kembali dingin.     

Su Qing tampak mengabaikannya dan tetap berjalan lurus, "Mereka sendiri yang cari masalah, tidak usah dipedulikan! Ayo kita pergi saja!" Ucap Su Qing dingin.     

"Tapi…" Ucap Kong Wen masih khawatir dan kembali melihat ke arah Chi Gui.     

Meskipun Kong Wen tidak terlalu menyukai mereka, namun melihat dua orang gadis yang sedang mengalami masalah itu membuat dirinya merasa kalau dia tidak boleh diam begitu saja.     

"Kong Wen, bukannya dosen menyuruhmu untuk mengerjakan tugas remedial ya? Kalau sampai besok kau tidak mengumpulkannya poinmu bisa dikurangi." Ucap Chi Yan lembut, mencoba mengalihkan perhatian Kong Wen.     

"Oh! Iya!" Jawab Kong Wen. Setelah Chi Yan mengingatkan tugas remedialnya itu, Kong Wen mulai sadar dan memukul kepalanya sendiri, sehingga dia tidak peduli lagi dengan kejadian yang menimpa Su Niannian dan Chi Gui, "Ayo ayo, kita pulang saja cepat!" Ucapnya.     

Mobil keluarga Su dan Chi berhenti di tempat mereka biasa diantar-jemput.      

Chi Yan yang akan pergi duluan melayangkan senyuman ke arah Su Qing dan Kong      

Wen sebelum melambaikan tangan dan masuk ke dalam mobil.     

Supir Chi Yan yang melihat kejadian itu tidak jauh dari mereka bertanya, "Nona Chi, di depan itu…"     

"Paman Li, bukankah kita harus cepat pulang? Mama pasti sudah menunggu lama." Chi Yan memotong perkataan supir dengan lembut.     

Paman Li berhenti sebentar sambil melihat kejadian tersebut dari dalam mobilnya, namun setelah mendengar perkataan Chi Yan ia bergegas melajukan mobilnya      

kembali dan meninggalkan area kampus.     

***     

Di halte bus.     

Su Niannian terus menggenggam erat tangan Chi Gui dengan perasaan ketakutan hingga jari-jarinya semakin memutih.     

"Kak Chi, kau cepat kabur, carilah bantuan, aku akan jaga-jaga di sini…" Dia berucap dengan gemetar.     

Setelah dia mengatakan hal itu, dirinya baru sadar bahwa ia telah melakukan kesalahan. Hanya dengan satu gerakan saja mereka bisa merobohkannya, bagaimana dia bisa membiarkan Chi Gui meninggalkannya di situ sendirian.     

Su Niannian mulai melihat ke arah Chi Gui, tapi mata aprikot Chi Gui itu terlihat gelap, dan wajah cantik, serta anggunnya itu tetap terlihat tenang tanpa ekspresi sama sekali, seperti ia tidak mengetahui seberapa besar bahaya dari keadaan yang mereka hadapi sekarang.     

Su Niannian merasa sangat gugup, tepat saat dia ingin mengatakan sesuatu, dia melihat ketua geng rambut kuning itu mengeluarkan pisau dan tertawa keras ke arah mereka berdua. Melihat kejadian itu jiwa Su Niannian rasanya sudah melayang.      

Di detik berikutnya ekspresi si rambut kuning itu berubah menjadi aneh. Si rambut kuning yang memegang pisau itu menatap jeli ke arah Chi Gui seperti dia pernah mengenalnya, lalu pria rambut kuning itu menyembunyikan lagi pisaunya.     

Senyum menyeringainya tadi tiba-tiba berubah menjadi senyuman canggung, "Anda      

kenapa ada di sini? Apakah dia teman Anda?" Tanya pria rambut kuning itu.     

Su Niannian yang masih ketakutan menoleh ke arah Chi Gui dan bertanya, "Kau mengenal mereka?"     

"Tidak kenal." Jawab Chi Gui.     

Si rambut kuning kembali berbicara, "Hey kita ini hanyalah bawahan kecil, mana pantas untuk diingat? Anda sudah memberi kami cukup pelajaran dengan kaki Anda waktu itu dan kami tetap bersyukur!" Jawab pria si rambut kuning.     

Setelah itu pria rambut kuning langsung berteriak ke anak buah di belakangnya, "Apa yang kalian lakukan? Cepat telepon kakak!"     

Orang-orang dengan rambut warna-warni, yang terlihat sedikit aneh itu memutuskan untuk berhenti dan akan pergi meninggalkan mereka berdua, sesaat mereka akan membalikkan badan, Chi Gui mengangkat tangannya untuk memberhentikan mereka, "Siapa yang menyuruh kalian?" Tanya Chi Gui.     

Mendengar pertanyaan itu, ketua geng si rambut kuning tidak berani menyembunyikan apapun, "Ada mahasiswa sekolah medis kota Nan yang bernama Xue Yao, dia menyuruh kami untuk merampok orang bernama Su Niannian. Kalau kami tahu yang namanya Su Niannian ini adalah teman Anda, kami tidak akan berani untuk datang sama sekali meskipun taruhannya nyawa!"     

Pria itu mengatakan semua hal yang diketahuinya dengan jujur kepada Chi Gui, karena jika tidak mengatakan yang sebenarnya, ia takut akan mendapatkan pelajaran yang lebih mengerikan dari sebelumnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.