Memperebutkan Cinta Dokter Genius

TIDAK PERLU



TIDAK PERLU

0Xue Yao tanpa sadar mundur selangkah ke belakang, begitu dia menyadari apa yang sudah dilakukan oleh Su Niannian, dia langsung berdiri dengan tegak dan menyeringai, "Su Niannian, kau rupanya sudah pintar bicara ya?"     
0

Su Niannian hanya menatapnya tanpa mengatakan sepatah kata apapun, lalu ia sedikit membalikkan punggung untuk berbicara dengan Chi Gui, "Kak Chi, ayo pulang." Ucapnya.     

Chi Gui langsung meletakkan ponselnya dan berdiri perlahan, "Hm, ayo."      

Su Niannian tidak berbicara atau melakukan apapun, tapi Xue Yao merasakan tekanan dan tanpa disadari ia memberikan jalan kepada mereka berdua.     

Xue Yao yang kembali menyadari apa yang telah terjadi, mencoba menatap ke arah punggung Su Niannian dan Chi Gui yang mulai berjalan menjauh dari hadapannya, melihat hal itu Xue Yao terus memandang mereka dengan wajah yang semakin masam.     

"Apa benar Su Niannian menulis lagu yang lebih bagus lagi?" Xue Yao berusaha menampik pikirannya itu.     

"Tidak mungkin!" Pikirnya.     

Meskipun dengan kemampuan yang dimiliki oleh Su Niannian, bagi Xue Yao cukup mustahil untuk Su Niannian bisa menulis lagu baru dalam waktu sesingkat itu. Xue Yao masih berpikir bahwa yang dikatakan oleh Su Niannian tadi hanyalah sekedar gertakan.     

"Yao Yao, ada apa?" Tanya Chi Yan yang sedari tadi mengamati apa yang terjadi dari kejauhan, melihat wajah Xue Yao yang kacau dia menghampirinya untuk menunjukkan simpatinya.     

Xue Yao menggeleng-gelengkan kepalanya dan menjelaskan kejadian yang baru saja dia alami secara singkat, kilatan kekejaman terlihat menyala dari dalam matanya, "Kita lihat saja nanti apa dia bisa setenang itu saat Liu Hai favoritnya memujiku saat audisi besok!" Ucapnya sombong.     

Mata Chi Yan bergerak tidak tenang dan berbisik, "Yao Yao, aku barusan lihat… catatan di bukunya, itu penuh dengan draf musik, dia sepertinya tidak berbohong."     

Xue Yao yang mendengar hal itu mulai percaya begitu saja dengan perkataan Chi Yan, "Kalau begitu aku harus bagaimana?" Tanyanya.     

Chi Yan menatap matanya dan bicara dengan ragu, "Aku tidak paham tentang musik. Kalau draf musiknya tidak ada, apa masih bisa ditampilkan seperti biasa?"     

Sepasang mata Xue Yao langsung menyala, "Aku tahu sekarang apa yang harus aku lakukan! jawabnya bersemangat.     

Chi Yan tertawa melihatnya lalu menundukkan kepalanya mencari kontak seseorang di ponselnya, "Aku ada kenalan di sini, mungkin saja bisa membantumu…"     

***     

Su Niannian berjalan bersama Chi Gui hingga di gerbang kampus, mereka akhirnya berpisah menuju tempat tujuan masing-masing. Tujuan Su Niannian saat itu adalah pergi berjalan ke arah halte bus.     

Chi Gui yang sudah akan masuk ke mobil Xin Gu, tiba-tiba matanya tertegun, jari kurusnya pelan-pelan akan menutup pintu mobil namun perasaannya mengatakan sesuatu, kemudian ia memutuskan untuk memanggil Su Niannian dari dalam mobilnya.     

"Tunggu, Su Niannian."     

"Ada apa kak Chi?" Su Niannian menoleh ke arah Chi Gui.     

Chi Gui tidak bicara apa-apa, membenarkan kerah bajunya dan berjalan menghampiri Su Niannian, "Aku akan mengantarmu sampai halte." Ucapnya.     

Su Niannian sedikit heran, namun juga merasa terkejut, "Kau baik sekali!!" Jawabnya.     

Chi Gui kembali tidak bersuara, membawa Su Niannian berjalan lurus, ujung matanya mengawasi beberapa orang dengan rambut yang dicat warna-warni dan ternyata dugaannya benar, mereka seperti mengikuti Su Niannian. Melihat hal itu Xin Gu ternyata juga turun dari mobil, dan diam-diam mengikuti dua gadis itu dari belakang.     

Kampus mereka sedikit terpencil dan hari juga sudah mulai gelap, di halte itu hanya ada satu hingga dua orang saja. Di tempat yang sama, masih terlihat orang-orang dengan rambut warna-warni, yang sepertinya bukan orang baik itu, berjalan melewati mereka dan sembunyi di tempat yang cukup jauh.     

 Su Niannian akhirnya sadar ada yang tidak beres di sini, dia seketika merasa takut, "Kenapa aku merasa… mereka mengikuti kita?"     

Chi Gui hanya menjawab dengan gumaman saja.     

Kaki Su Niannian seketika terasa seperti jeli yang lemas.     

Dia hanya seorang mahasiswi biasa, kejadian seperti ini baru pertama kali dialaminya.     

"Kalau begitu…kita…" Su Niannian bertanya, "Haruskah kembali ke kampus?"     

"Tidak perlu." Chi Gui menjawab.     

Mereka berdua kembali berjalan menuju halte bus.     

Orang-orang itu kembali mengikuti mereka, tapi sekarang dengan formasi melingkar menyebar di sekitar mereka.     

Melihat hal itu Su Niannian semakin ketakutan hingga hampir menangis.     

Dari seberang jalan, Chi Yan, Xue Yao, dan Kong Wen kebetulan sedang lewat dan melihat kejadian itu dengan jelas.     

Kong Weng menyipitkan matanya untuk dapat melihat dengan lebih jelas, "Di seberang jalan sana, bukannya itu Su Niannian dan Chi Gui? Kenapa mereka dikerubungi orang-orang jahat itu?" Tanyanya heran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.