Ingin Kukatakan Sesuatu

Porsche 888!



Porsche 888!

0Sebelumnya, Sean sempat mencoba menggunakan iPhone 18 milik Juan. Dia sudah tahu bahwa ponsel tersebut menggunakan teknologi proyeksi holografik. Namun, Sean tidak mengerti apa arti kata dan pola yang diproyeksikan cincinnya.     
0

Charles menjelaskan, "Nama-nama di atas, semuanya landmark markas industri rahasia keluarga Yuwono kita. Kamu hanya cukup menekan, atau mengucapkan sepatah kata, dan cincin akan mengarahkan navigasi ke tempat tersebut secara otomatis. Semuanya benda-benda berteknologi tinggi yang Kakek sendiri juga belum pernah gunakan sebelumnya. Hehe. Kalian para anak muda, seharusnya akan lebih cepat mempelajarinya."     

Sean mengangguk sambil tersenyum. Meskipun kakeknya hampir berusia 80 tahun, dia sudah menggunakan smartphone sejak beberapa puluh tahun yang lalu. Kakeknya jauh lebih modis daripada pria tua berusia 80 tahun di masa-masa sekarang.     

Sean menyingkirkan gambar itu dan berencana untuk mempelajarinya nanti.     

"Kamu harus menjaga cincin ini dengan baik. Dengan 'Cincin Rahasia' keluarga kita, kamu dapat pergi ke markas rahasia keluarga Yuwono mana pun," kata Charles.     

Tak lupa, Charles berpesan, "Sebaiknya jangan berikan cincin ini pada orang lain karena ini sudah mengenali jaringan kulitmu. Jika orang lain memakainya, mereka akan otomatis diserang cincin itu. Jika kamu ingin istrimu memakainya, kamu perlu menambahkan pemilik cincin terlebih dahulu."     

Sean mengangguk.     

Charles melanjutkan, "Ya sudah. Sekarang kamu sudah menjadi pewaris kekayaan rahasia keluarga Yuwono kita. Sekarang ada satu tugas yang mau Kakek berikan padamu."     

Sean pun segera berseru, "Baik! Silakan katakan perintah Kakek!"     

Charles berkata, "Dalam beberapa bulan, konferensi tahunan kedelapan keluarga besar akan diadakan. Tahun lalu, keluarga Park dari Korea dan keluarga Miyamoto dari Jepang sudah menyerang dan mempertanyakan kekuatan keluarga Yuwono kita. Tahun ini, mereka pasti akan semakin kuat, jadi Kakek perlu kamu kembali ke Asia dan bantu Kakek mencari alasan untuk mengendalikan keluarga Park dan keluarga Miyamoto."     

"Kakek dengar keluarga Park dan keluarga Miyamoto diam-diam memilih orang di Indonesia. Entah apa tujuan mereka. Pergilah dan cari tahu untuk Kakek," perintah Charles.     

Sean segera berjanji, "Jangan khawatir, Kakek. Aku pasti akan mencari tahu apa yang mereka lakukan! Mulai sekarang, aku tidak akan membiarkan keluarga mana pun memandang rendah keluarga Yuwono. Jangan harap keluarga Park dan keluarga Miyamoto bisa mendominasi Asia!"     

Charles yang terlihat lega pun berkata, "Bagus! Kakek juga memiliki harapan yang tinggi padamu. Pergi dan kenali markas rahasia keluarga Yuwono kita. Pelajari level teknologi keluarga rahasia kita, kemudian kembalilah ke Indonesia."     

"Baik!"     

———     

Juan segera dibawa pergi dan dikirim ke medan perang, bahkan tanpa makan terlebih dahulu. Juan mengeluh karena merasa kakeknya sudah terlalu jahat pada cucunya ini.     

Sebelum ini, mungkin Sean akan berpikir seperti itu juga. Tetapi, sejak mengetahui rahasia keluarga Yuwono, akhirnya dia pun tahu kesulitan apa yang dialami kakeknya.     

Meskipun keluarga Yuwono adalah salah satu dari kedelapan keluarga besar yang kelihatannya begitu bersinar dan memiliki teknologi yang lebih maju puluhan tahun dari dunia, keluarga mereka berada di peringkat paling bawah. Keluarga mereka sekarang menjadi sasaran keluarga Park dari Korea dan keluarga Miyamoto dari Jepang, dapat diusir kapan saja.     

Begitu keluarga Yuwono diputuskan untuk diusir, ini jelas bukan masalah sepele. Itu karena keluarga lain tidak akan tinggal diam dengan teknologi dan rahasia yang diketahui keluarga Yuwono. Parahnya lagi, sulit menjamin keluarga rahasia lainnya tidak akan membunuh mereka!     

Alasan mengapa Charles tidak sabar untuk menyuruh Juan pergi menyelesaikan pelatihan pengalaman medan perang adalah ingin Juan segera mewarisi tujuan besar dan berbagi beban keluarga Yuwono untuk menyelamatkan keadaan.     

"Adik Ketiga, jangan lupa bawa Park Hyunna padaku! Selain itu, pakaikan kostum perawat padanya!" teriak Juan pada Sean sebelum dibawa ke pesawat.     

Dia baru berusia 15 tahun, tapi kamu menyuruhnya berperan sebagai perawat?     

Wajah Sean langsung terlihat malu. Namun, ketika Juan mengatakan ini, Sean juga menjadi penasaran, seperti apa rupa bidadari cantik itu dalam kostum perawat…     

Sean menelepon Maureen untuk menanyakan kabarnya, juga memberitahukan bahwa dia akan segera kembali ke Bogor untuk bertemu dengannya dan Chintia.     

Setelah itu, Sean membuka 'Cincin Rahasia'. Ketika melihat gambar mobil, dia segera menekannya dan menyalakan navigasi ke tempat itu.     

"Pabrik mobil?"     

Ketika tiba di sini, Sean mendapati bahwa tempat ini merupakan pabrik mobil dengan lambang Porsche yang tertera di atasnya.     

Ketika mereka sampai di gerbang, penjaga berkata pada Sean, "Maaf, Tuan. Tempat ini tidak menerima kunjungan."     

Sean mengulurkan tangannya dan menyalakan cincin di tangannya. Penjaga pintu segera membungkuk pada Sean karena terkejut, lalu menghubungi pimpinan mereka.     

Tidak lama kemudian, seorang pria kulit putih dengan setelan jas datang.     

Pria kulit putih itu melirik cincin Sean dan memperkenalkan dirinya dengan penuh semangat, "Selamat datang, Tuan Sean! Saya Peter. Seharusnya ini pertama kalinya Anda datang ke sini, kan?"     

Sean mengangguk. "Benar. Bisakah kamu menjadi pemandu saya?"     

Pria kulit putih itu tersenyum dan menjawab, "Dengan senang hati! Silakan."     

Peter membawa Sean ke garasi tersembunyi yang ada di dalam, sementara di sini terdapat pintu kartu. Lalu, dia berkata, "Tolong Tuan Sean letakkan cincin itu di area biru untuk dipindai."     

Sean tahu ini dilakukan karena takut orang lain akan berpura-pura menjadi dirinya. itu sebabnya dia bertindak seperti ini.     

Ting!     

"Selamat datang, Penguasa Dunia, Sean Yuwono, Tuan Sean!"     

Penguasa dunia?!     

Tidak disangka keluarga Yuwono akan menggunakan gelar sambutan seperti itu. Menang benar-benar mendominasi!     

Setelah lolos pengenalan, Peter pun menjadi semakin hormat. "Tuan Sean, silahkan masuk!"     

Sean perlahan-lahan masuk ke dalam dan segera melihat sebuah mobil sport dengan kontur yang sangat indah, mirip dengan Porsche 911.     

"Apakah mobil sport merah itu Porsche 911?" tanya Sean.     

Peter menjawab, "Ini mobil sport yang dibuat berdasarkan Porsche 911 klasik. Mobil model ini diberi nama Porsche 888."     

Porsche 888… Begitu mendengar angka ini, ini merupakan angka keberuntungan…     

"Apa ada teknologi tinggi di Porsche 888 ini?" tanya Sean lagi.     

Porsche 888 ini dipastikan tidak akan dijual ke publik dan hanya keluarga Yuwono atau delapan keluarga besar di dunia yang memilikinya.     

"Perbedaan terbesar antara mobil ini dan mobil sport yang ada di pasaran adalah mobil ini dilengkapi dengan dua sistem darat dan udara," jawab Peter, "Jika menggunakannya di darat, maka gunakan persneling darat. Jika terbang di langit, nyalakan persneling terbang."     

Sean benar-benar terkejut bukan main. "Mobil sport terbang?"     

Benar-benar teknologi masa depan! Di masa depan, mobil akan bisa terbang dan tidak perlu khawatir tentang kemacetan lagi!     

Peter terus memperkenalkan, "Mobil sport ini juga memiliki fungsi perubahan warna otomatis. Anda bisa langsung coba mengoperasikannya sendiri."     

Peter menyerahkan kunci mobil yang terlihat sangat canggih pada Sean. Lagi-lagi, proyeksi holografik yang dapat mengubah warna. Sekarang mobil sport ini berwarna merah. Begitu Sean memilih warna putih, Porsche 888 tersebut segera berubah menjadi putih!     

Sean terkejut bukan main. "Bagaimana cara melakukannya? Apa tidak perlu menyemprotkan cat untuk mengubah warna? Apakah warna mobil ini benar-benar putih, atau hanya terlihat seperti putih di mata kita?"     

Peter tersenyum dan menjawab, "Teknologi ini sangat rumit. Jika Tuan Sean tertarik, silakan duduk. Saya akan menjelaskannya dengan lebih terperinci pada Anda…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.