Ingin Kukatakan Sesuatu

Nenek Moyang Delapan Keluarga Besar!



Nenek Moyang Delapan Keluarga Besar!

0Tian jelas terlihat merasa bersalah. Dia menatap Juan dan bertanya, "Apa maksud perkataanmu?!"     
0

Juan mendengus dingin dan berkata, "Semua orang tahu tentang ini kecuali Sean. Empat tahun lalu, Sean pergi ke medan perang untuk berlatih. Kamu bilang kamu akan menjaga Sean, tapi kenyataannya? Apa yang terjadi? Apakah kamu menjaganya?"     

Wajah Tian menjadi masam. Dia segera berjalan ke arah Sean dan berkata, "Adikku, masalah ini memang kelalaianku karena tidak langsung menyelesaikannya, tapi aku sama sekali tidak berniat untuk mencelakakanmu. Seperti apa Kakak memperlakukanmu, bukankah kamu yang paling tahu?"     

Pada saat ini, Pengurus Fairus membela Tian, "Bahkan barusan Tuan Muda Tian memuji Tuan Muda Ketiga karena bisa menyelesaikan tugas untuk membawa pulang Tuan Muda Kedua dalam waktu yang begitu singkat. Dia bahkan mengatakan dirinya tidak lebih baik dari Tuan Muda Ketiga dan memohon pada Tuan Besar untuk membiarkan Tuan Muda Ketiga mengelola semua sumber daya keluarga."     

Karena Tian dan Pengurus Fairus sudah berkata demikian, Sean tidak bisa mengatakan apa-apa.     

Pada saat ini, Charles berkata, "Sudah, tidak usah membahas masa lalu. Juan, kali ini kamu berada di medan perang, Kakek sendiri yang akan mengurus semuanya untukmu. Kalau tidak, Kakek tidak akan mungkin membiarkanmu mengambil risiko di medan perang. Sudah, kan?"     

Juan tahu dia tidak dapat melarikan diri dari pelatihan pengalaman medan perangnya, jadi dia tersenyum dan menjawab, "Aku bisa merasa tenang kalau Kakek sudah berkata begini!"     

Charles mengangguk, memandang Pengurus Fairus, dan bertanya, "Di mana perangnya saat ini?"     

Pengurus Fairus membungkuk. "India dan Pakistan."     

Charles berpikir sejenak, lalu berkata. "Baiklah. Mari kita atur Juan ke medan perang India-Pakistan."     

Juan sangat gembira setelah mendengar ini. "Haha! Itu sangat dekat dengan Indonesia dan Korea! Boleh juga, boleh juga!"     

Setelah mengatakannya, Juan bahkan mengedipkan matanya pada Sean, jelas memberitahu Sean akan lebih mudah untuk mengirim Park Hyunna padanya.     

Setelah Charles menjelaskan urusan Juan, dia memandang Sean lagi dan tersenyum lega.     

"Sean, selamat! Kamu sudah menyelesaikan tugas pelatihan pengalaman terakhir yang diatur keluarga! Sekarang kamu sudah memenuhi syarat untuk mengetahui rahasia keluarga Yuwono kita!"     

Tiba-tiba Tian menjadi cemas dan dengan cepat berkata, "Kakek, meskipun Sean sangat cakap, temperamennya masih belum cukup stabil, terutama ketika menghadapi wanita yang disukainya. Aku rasa terlalu dini untuk memberitahukan rahasia keluarga Yuwono padanya. Kita harus mengasah karakter Sean untuk membuatnya lebih stabil dan dewasa."     

Setelah mengatakan ini, Tian takut Sean akan marah, jadi dia meyakinkan, "Sean, jangan salahkan Kakak karena seperti ini padamu. Kakak juga melakukannya demi kebaikanmu. Rahasia keluarga Yuwono kita bukan hanya tentang satu keluarga, tetapi seluruh dunia, seluruh umat manusia!"     

"Kamu mungkin tidak tahu bahwa Kakek memberimu peringkat B+ untuk pengalaman pernikahanmu selama tiga tahun. Dalam menghadapi pengkhianatan yang dilakukan Giana, tindakanmu benar-benar tidak cukup tenang," tambah Tian.     

Sean tertawa dan berkata, "Kenapa? Kakak khawatir jika suatu hari Maureen juga sama seperti Giana yang mengkhianatiku, lalu aku menghancurkan seluruh dunia dan seluruh umat manusia?"     

Tian menjawab dengan dingin, "Bukan tidak mungkin ini terjadi! Maureen juga mungkin saja berselingkuh. Dia diam-diam menghanyutkan!"     

Sean sangat marah. "Apa yang kamu katakan? Seumur hidupnya, Maureen hanya bisa mencintaiku seorang! Hanya bisa mencintaiku! Bukan masalah mungkin atau tidak mungkin, tapi bisa atau tidak bisa! Dia sakit! Apa Kakak tidak tahu?"     

Sebenarnya, saat ini Sean sangat ingin membicarakan fitnah Tian terhadap foto Maureen dan Dokter Gunardi. Tapi, Juan menasehati Sean untuk tidak mengkonfrontasi Tian. Berdasarkan pemahaman Sean tentang Tian, ​​​​dia pasti tidak akan pura-pura bodoh dan tidak mengakuinya,     

Tanpa disangka, setelah mendengar ini, Tian tersenyum dengan aneh. "Benarkah?"     

Pada saat ini, Juan berdiri dan membela Sean, "Lalu, menurut maksud perkataan Kakak, bagaimana seharusnya Adik Ketiga mengasah karakternya?"     

"Titik awal dari ketidakdewasaan Sean adalah Giana, jadi karakternya juga harus diasah melalui Giana," jawab Tian, "Sekarang Giana ada di kastil kita. Sean harus menikahi Giana lagi dan berlatih selama satu atau dua tahun. Jika dia bisa berbagi tempat tidur dengan seorang wanita yang sangat dibencinya selama setahun, itulah pelatihan dan peningkatan karakter yang sebenarnya!"     

Menyuruh Sean dan Giana bersama lagi?     

Tanpa menunggu Sean marah, Juan berteriak,"Sinting! Kak, bisa-bisanya kamu mengatakan hal seperti itu! Berapa banyak laki-laki yang Giana cium dengan mulut jalangnya itu? Berapa banyak laki-laki lain yang sudah dipanggilnya dengan sebutan 'Suami'?"     

"Kamu memintanya untuk mencium Sean lagi, memanggili Sean 'Suami' dan 'Sayang', dengan mulut yang sama yang sudah penah memanggil orang lain? Aku lihat kamu bukannya ingin melatih Adik Ketiga. Kamu ini ingin menyiksanya sampai mati! Siapa yang tahan bersama dengan wanita yang sudah selingkuh dan bahkan melahirkan anak orang lain?" sergah Juan.     

"Kamu selalu bersikap oportunis dalam setiap tugas pelatihan pengalaman, jadi kamu tidak memenuhi syarat untuk berbicara mewakili Adik Ketiga!" sahut Tian.     

Juan mendengus. "Apakah menurutmu Adik Ketiga berada di bawah belas kasihanmu? Biar aku beritahukan padamu, aku sudah memberitahu rahasia keluarga Yuwono pada Adik Ketiga!"     

"Apa katamu?"     

Tian dan Charles sama-sama terkejut.     

"Benar," jawab Sean, "Aku sudah tahu mengenai delapan keluarga besar."     

Charles yang melihat keadaan ini pun berkata, "Karena Sean sudah tahu, mari kita kesampingkan pelatihan pengalaman mentalnya untuk saat ini. Kakek percaya dengan bertambahnya usia, mental Sean secara alami juga akan menjadi semakin matang."     

"Sean, ikuti Kakek. Ada sesuatu yang ingin Kakek bicarakan empat mata denganmu," ajak Charles.     

"Baik!"     

Sean mengikuti Charles ke kamarnya. Setelah Sean menutup pintu baik-baik, dia tahu kakeknya akan mengatakan sesuatu yang sangat pribadi dan penting.     

Charles merasa sangat puas. "Nak, Kakek sudah sangat lama menunggu hari ini. Kamu memang tidak membuat Kakek kecewa! Kamu membuat Kakek selesai menunggu sebelum Kakek mati!"     

Sean buru-buru berkata, "Kakek, Kakek pasti akan berumur panjang. Aku yang sudah membuat Kakek menunggu begitu lama."     

Charles tersenyum. "Sean, seharusnya Juan sudah memberitahumu tentang delapan keluarga, tapi dia tidak tahu banyak tentang itu. Aku akan memberitahumu dari awal secara rinci."     

"Ya, ya!" Sean sendiri memiliki banyak pertanyaan tentang delapan keluarga rahasia ini.     

Charles berdiri dengan tangan di belakang punggungnya dan mulai bercerita, "Seratus tahun yang lalu, ayah Kakek, kakek buyutmu, hanya mencari nafkah di Indonesia. Tiba-tiba suatu hari, dia bangun dan mendapati dirinya berada di atas perahu yang sedang berlayar di tengah laut dan tidak ada tepian yang terlihat."     

"Dia ketakutan dan mengintari kapal, lalu mendapati di kapal juga terdapat orang lain. Tapi, orang-orang ini semuanya orang asing. Ada yang dari Korea, Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris," lanjut Charles.     

Sean terkejut. "Mungkinkah orang-orang ini nenek moyang kita, para delapan keluarga besar?"     

Sebelumnya Sean merasa aneh. Kenapa di dunia ini ada delapan keluarga besar yang semuanya bahkan terhubung bersama?     

Charles mengangguk. "Benar. Sebenarnya delapan keluarga besar ini keluarga yang dipilih."     

"Siapa yang memilih?" Sean buru-buru bertanya.     

Charles menjawab, "Seorang gadis kecil berusia sepuluh tahun."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.