Ingin Kukatakan Sesuatu

Menyelesaikan Tugas Pelatihan Pengalaman!



Menyelesaikan Tugas Pelatihan Pengalaman!

0Gedung Hotel Park Hyatt bintang lima, Seoul, Korea Selatan terus meraung. Dari kejauhan, terlihat ada kobaran api yang menyala dari hotel bintang lima itu. Sementara, di jalan dekat hotel, ada kerumunan penonton.     
0

Meskipun sudah jam dua pagi, karena orang-orang Korea suka begadang, mereka masih minum-minum di luar pada jam dua pagi. Jadi, jumlah penonton sangat banyak dan tidak berbeda dengan saat di siang hari. Sementara, dalam keadaan seperti itulah Sean dan Juan melompat ke pesawat Dolphin 1.     

Juan mau tidak mau berkompromi dengan Sean. Namun, ketika naik ke pesawat, Juan yang licik ingin merebut kendali pesawat. Hanya saja, Sean yang melihatnya pun segera mengejutkannya dengan tongkat listrik.     

———     

Entah waktu sudah berlalu berapa lama. Juan membuka matanya perlahan dan suasana di sekelilingnya sunyi. Dia berbaring di sofa yang nyaman.     

Seorang pria dengan perban di wajahnya datang dan memberi Juan secangkir kopi. Orang itu adalah Wawan.     

Wawan berkata sambil tersenyum, "Tuan Muda Juan, kita bertemu lagi. Silakan coba kopi yang saya buatkan untuk Anda. Hehe."     

Wawan terlihat sangat bangga. Terakhir kali, dia diculik Juan dan dipaksa ke rumah sakit bedah plastik untuk melakukan operasi plastik. Sementara kali ini, Juan lah yang tertangkap.     

Pada saat ini, ketika Juan bangun, Sean datang sambil tersenyum dan berkata, "Kakak Kedua, maaf sudah menyuntikmu agar kamu tidur lebih lama. Kamu juga tahu, kekuatanmu sangat besar. Aku takut kalau kamu sampai melakukan trik lain lagi di tengah perjalanan, jadi mau tidak mau aku melakukannya."     

"Sekarang kita sudah berada di Inggris. Kamu bisa melihat melalui jendela. Ada dua pesawat yang dikawal langsung oleh Kakek sendiri. Kamu jangan kabur lagi," Sean menambahkan.     

Juan merokok dan berkata, "Adikku, dalam tiga hari ini, aku sudah memandangmu dengan cara yang berbeda! Ketika bertemu denganmu terakhir kali, kamu masih pemuda yang polos. Di pertemuan kali ini, kamu bahkan sudah menggunakan cara semacam ini. Hebat, hebat."     

"Oke, aku tidak akan kabur dan kembali ke kastil untuk bertemu Kakek. Kakek pasti akan menyuruhku mengikuti pelatihan pengalaman medan perang. Pada saat itu, Kakak Tertua pasti akan mencelakaiku," kata Juan.     

"Kakak kedua, ketika aku mengikuti pelatihan pengalaman medan perang terakhir kali, kamu sudah menyelamatkan hidupku. Nanti saat kamu mengikuti pelatihan pengalaman medan perang, aku jamin kamu akan aman selama di medan perang dan tidak akan terjadi sesuatu," jamin Sean.     

"Hal terpenting adalah mengirimkan padaku beberapa wanita! Jika satu tahun tanpa wanita, aku akan gila," kata Juan, "Ketika kamu berlatih sebelumnya, aku membawa Maureen ke medan perang untukmu agar kamu merasa terpuaskan. Sebagai saudaraku, kamu setidaknya harus mengirimkan Park Hyunna kepadaku sebagai balas budi, kan?"     

Park Hyunna adalah putri dari Park Eunya dan Choi Roho. Kedudukan keluarga Korea ini lebih tinggi dari kedudukan keluarga Susetia di Indonesia! Jika Sean berani menculik putri Nyonya, kemungkinan besar Nyonya akan sangat marah dan mengeluarkan perintah untuk membunuh Sean.     

Juan mengira Sean akan menolak. Tanpa diduga, Sean menjawab dengan serius, "Oke. Selama berada di medan perang, aku akan mengambil Park Hyunna dari Korea untuk dibawa ke medan perang sebulan sekali agar kamu bisa menikmatinya."     

Juan sontak kegirangan. "Kamu sungguh-sungguh? Dia itu putri si Park Eunya! Keluarganya setara dengan keluarga kita! Kamu berani memprovokasi mereka?"     

Sean tersenyum. "Paling-paling aku akan dikejar untuk dibunuh Park Eunya. Apa yang harus ditakutkan?"     

Juan tertawa terbahak-bahak sambil menepuk bahu Sean. "Saudara yang baik! Tidak percuma aku memperkenalkan begitu banyak wanita dengan kecantikan terbaik padamu beberapa tahun ini! Haha!"     

"Ngomong-ngomong, ketika kamu bertemu Kakak Tertua nanti, aku sarankan lebih baik kamu jangan mengkonfrontasinya langsung, terutama di depan Kakek. Kakek sangat percaya padanya. Selain itu, sekarang kedudukan Tian di keluarga Yuwono sudah melampaui ayah kita. Kamu juga tahu, ayah kita tidak pernah memiliki ambisi. Begitu Kakek tidak ada nanti, aku memprediksikan penerus keluarga Yuwono akan langsung ke generasi ketiga. Antara kamu dan Kak Tian," kata Juan lagi.     

Pewaris keluarga Yuwono lebih dari sekadar pewaris keluarga. Keluarga Yuwono mereka memiliki teknologi-teknologi yang lebih maju dari sepuluh atau bahkan puluhan tahun ke depan. Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa mereka dapat mengubah dunia, atau bahkan menghancurkannya!     

Pewaris dan penguasa keluarga rahasia, seperti keluarga Yuwono dan keluarga Park, memiliki kedudukan dan tanggung jawab yang penting atas dunia. Itu sebabnya keluarga Yuwono sangat ketat dengan anak dan cucu mereka sejak kecil. Tidak hanya mengembangkan kemampuan mereka, tetapi juga mengembangkan kepribadian mereka, serta pandangan mereka tentang seluruh dunia.     

Pada saat ini, Sean menyadari betapa berat beban yang ditanggungnya.     

Memang seperti yang Juan katakan, ayah Sean adalah seorang pria tanpa ambisi dan kemampuannya tidak terlalu menonjol. Charles sendiri bahkan sudah pernah menyatakan kekecewaannya pada ayah Sean lebih dari sekali. Karena itu, begitu Charles meninggal, keluarga Yuwono kemungkinan besar akan memilih seseorang dari generasi ketiga sebagai pewaris.     

Sean menepuk Juan. "Jangan hanya bilang aku dan Kakak Tertua saja. Kamu juga pewaris! Jangan khawatir, aku sudah punya perhitungan. Sebelum ada bukti nyata, aku tidak akan menghancurkan hubungan dengan Kakak Tertua."     

Jika Tian memalsukan fakta tentang Maureen dan Dokter Gunardi yang sudah pernah tidur bersama, jika itu orang lain, Sean pasti sudah membuat wajahnya babak belur!     

———     

Tidak lama kemudian, pesawat mendarat di Kastil Cinta keluarga Yuwono.     

Juan berjalan dengan langkah yang cepat dan tiba di ruang tamu. Pada saat ini, semua pelayan di ruang tamu sudah dievakuasi. Hanya tersisa Charles, Tian dan Pengurus Fairus.     

"Kakek, aku kembali"     

Juan memeluk Charles dengan nakal. Charles jelas juga menyukai cucunya ini, jadi dia tersenyum tanpa sadar.     

Sementara, Tian berwajah serius dan langung memarahi, "Juan! Kamu sudah melakukan begitu banyak kesalahan dan menyebabkan begitu banyak masalah, tapi kamu masih bisa tersenyum?!"     

"Kamu sudah membuat istri Sean menderita selama beberapa tahun akibat pemerkosaan itu dan mencelakai Sean sampai hampir dibunuh keluarga Susetia! Selain itu, kamu melepaskan Yudha dan memprovokasi keluarga Park dari Korea! Kamu tahu berapa banyak masalah yang sudah kamu sebabkan pada keluarga Yuwono kita? Jika bukan karena Kakek yang sudah membersihkan kekacauan yang kamu buat, kamu pikir kamu bisa begitu bebas di luar sana?!"     

Juan memutar bola matanya, lalu berlutut di depan Charles dan berkata dengan santai, "Kakek, aku sudah berbuat salah. Maafkan aku."     

Charles yang melihat Juan meminta maaf dengan tidak sungguh-sungguh pun sudah tahu sifat Juan. Dia hanya berkata, "Bangunlah. Juan, Kakek tidak peduli dengan masa lalu. Sekarang bersiaplah untuk menyelesaikan pelatihan pengalaman medan perang terakhirmu."     

Juan tampak enggan. "Apakah benar-benar harus pergi ke medan perang? Aku takut mati. Kakek, jika sesuatu terjadi padaku di medan perang, bagaimana jika saat aku mengambil liontin keluarga Yuwono, tapi tidak berguna?"     

"Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Tidak peduli dari kubu mana dari medan perang, keluarga Yuwono kita sudah mengurus semuanya. Mereka sudah menerima uang kita! Mana mungkin tidak melakukan pekerjaannya?" sahut Tian.     

Juan tersenyum menawan. "Bagaimana jika seseorang tidak mengurus semuanya? Sama seperti ketika Sean pergi ke medan perang di Suriah empat tahun lalu."     

Wajah Tian langsung memerah. Dia menatap Sean dengan panik!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.