Ingin Kukatakan Sesuatu

Membiarkan Giana Tinggal!



Membiarkan Giana Tinggal!

0Giana menangis dan berlutut di tanah dengan menyedihkan, lalu berkata, "Kakek, saya adalah cucu menantu pilihan Kakek. Kakek pasti sangat menyukai saya, itu sebabnya Kakek memilih saya di antara begitu banyak keluarga. Maaf, Kakek. Saya sudah mengecewakan Kakek! Tolong beri saya satu kesempatan lagi. Saya mencintai Sean dengan sepenuh hati saya. Saya bersumpah!"     
0

Giana tidak bodoh. Dia sudah memikirkannya dengan hati-hati. Bagi keluarga besar seperti keluarga Yuwono, dia pasti sudah dipilih dari ribuan pilihan lainnya. Bahkan memang dibutuhkan banyak usaha untuk memilih.     

Charles memandang Giana. Ini pertama kalinya dia melihat Giana secara langsung. Sebelumnya, dia hanya melihat dari foto. Charles mendapati bahwa Giana yang sebenarnya bahkan jauh lebih cantik daripada di foto. Meskipun Giana sudah pernah melahirkan, sosok tubuhnya juga masih terlihat sempurna.     

"Nak, kamu sudah salah paham. Bukan aku yang memilihmu menjadi istri Sean, melainkan kakak laki-laki kedua Sean, Juan," kata Charles.     

Giana tertegun. Dia bahkan mengira dirinya dipilih oleh Charles.     

Giana buru-buru berkata, "Kakak Kedua memiliki selera yang bagus! Dengar-dengar, Maureen juga pilihan Kakak Kedua. Saya dan Maureen sama-sama hebat. Pilihan Kakak Kedua memang tidak pernah salah!"     

"..." Maureen hanya terdiam. Dia tidak menyangka Giana akan memujinya juga.     

Pada saat ini, Tian mendengus dingin dan berkata, "Giana, kamu hanya gadis biasa dari keluarga kelas tiga di Indonesia. Kamu itu hanya agak cantik saja, tapi dibandingkan dengan keluarga Yuwono kami, kamu benar-benar tidak layak sama sekali!"     

"Adikku bergabung dengan keluarga Wangsa-mu adalah keberuntungan terbesar bagi beberapa generasi keluargamu! Sementara kamu, kamu malah tidak tahu bagaimana untuk menghargainya! Selama tiga tahun, kamu tidak hanya membuatnya menderita, tapi kamu bahkan mengkhianatinya! Kamu sudah menyakiti adikku sampai seperti ini dan sudah mempermalukan keluarga Yuwono kami, tapi bisa-bisanya kamu masih berani bertemu dengan kami?!" kata Tian lagi.     

Tian beralih ke Charles dan berkata, "Kakek, kita perlu membalaskan kemarahan Sean dan menghukum wanita jahat ini!"     

Tian tampak seperti ingin membela adik laki-lakinya, sementara Charles mengerutkan keningnya. Meskipun dia juga membenci wanita seperti Giana, tujuan pernikahan itu adalah untuk membiarkan Sean melatih temperamennya. Hasil seperti itu sebenarnya sudah bisa Charles prediksi. Hanya saja, dia tidak menyangka dulu Sean akan sangat mencintai Giana dan membuatnya begitu terluka.     

Charles memandang Sean dan bertanya, "Sean, kamu ingin kami menghukum Giana seperti apa? Kamu yang ingin melampiaskan amarahmu, jadi kamu bisa mengatakannya."     

Sean melirik Giana yang berlutut di tanah. Bagaimanapun juga, mereka pernah menjadi suami istri yang saling mencintai, jadi Sean tidak ingin bertindak terlalu ekstrem.     

Jika Sean benar-benar ingin menghukum Giana secara fisik, dia sudah melakukannya sejak lama, ketika mendengar rekaman Giana yang menyewa kamar dengan Cahyadi, atau setelah mengetahui hasil tes DNA. Pada kenyataannya, ada banyak pria yang membunuh istri mereka karena hal semacam ini, tetapi Sean tidak ingin menjadi seorang pembunuh yang kejam.     

Kalau sudah tidak cinta lagi, tinggal berpisah saja.     

Sean memandang Charles dan menjawab, "Aku akan mengikuti pengaturan Kakek."     

Charles bisa melihat bahwa Sean sudah menghukum Giana, jadi dia sudah tidak perlu membalas dendam lagi.     

"Kamu mengkhianati cucuku karena dia tidak punya uang. Sekarang, hukuman terbaik bagimu adalah penyesalan. Kamu akan hidup dalam penyesalan selama sisa hidupmu dan tidak akan pernah bahagia lagi," kata Charles, "Giana, tinggalkan anak itu dan pergilah."     

Giana buru-buru berteriak histeris, "Tidak, tidak! Kakek, jangan usir saya! Anda bisa menghukum saya. Anda bisa menghukum saya dengan cara apapun, asal jangan usir saya, apalagi memisahkan saya dari anak saya. Saya mohon."     

Sambil berkata, tiba-tiba tangan kiri Giana yang sedang menggendong Birama menusuk tubuh Birama dengan kukunya sehingga anak itu pun segera menangis.     

Giana buru-buru membujuk anak itu, lalu menggoyang-goyangkannya dan berkata, "Sayang, jangan menangis. Kakek hanya bercanda. Kakek tidak akan memisahkan kita. Ibu tidak akan pergi. Ibu akan membesarkanmu hingga dewasa bersama ayahmu."     

Tidak peduli seberapa jahat seorang wanita, semuanya akan menjadi ibu yang baik. Giana dan anaknya segera mendapatkan simpati.     

"Kakek, membiarkannya pergi seperti ini terlalu ringan baginya!" kata Tian, "Karena dia ingin tinggal di sini, lebih baik biarkan dia menjadi pelayan keluarga Yuwono kita,. Biarkan dia menjadi tukang kebun yang menyiram dan menyapu, juga membersihkan kamar mandi."     

Giana adalah wanita yang sangat mementingkan harga dirinya. Dia selalu merasa dirinya merupakan wanita kelas atas. Jika disuruh melakukan pekerjaan pembantu semacam itu, dia pasti akan merasa sangat terhina.     

"Apa? Menjadi pembantu keluarga Yuwono?"     

Giana tercengang. Hal yang dia impikan adalah menjadi nona besar keluarga Yuwono! Dulu saat disuruh kencan buta dengan cucu Pengurus Fairus, Giana bahkan sudah merasa hal itu merupakan suatu penghinaan baginya. Sekarang dia disuruh membersihkan kamar mandi?     

Tian tersenyum dan membalas, "Kenapa? Kamu tidak mau? Kalau kamu tidak mau, tinggalkan anak itu dan pergi. Kami juga tidak akan menghentikanmu."     

Giana menggigit bibirnya dan merasa sangat terhina. Selama tiga tahun terakhir, dia selalu dihormati dan dihargai oleh tuan muda kaya raya seperti Sean. Tapi, sekarang? Dia justru disuruh untuk melayani Sean, dan bahkan juga Maureen!     

"Berapa lama?" tanya Giana.     

"Setidaknya satu bulan," sahut Tian.     

"Oke! Aku bersedia!"     

Ternyata Giana menyetujui permintaan Tian.     

Sean berjalan mendekat dan berkata pada Giana, "Giana, pergilah. Seumur hidupmu, kamu begitu angkuh. Bahkan kamu tidak bisa memasak dan mencuci pakaian. Kamu tidak akan bisa melakukan pekerjaan pembantu."     

Giana memeluk Birama sekuat tenaga, takut Sean merebutnya.     

"Tidak! Aku tidak mau pergi! Ini hukuman atas kesalahan yang sudah aku perbuat. Aku akan merenungkan kesalahanku selama satu bulan ini dan menebus luka yang sudah aku berikan padamu. Sean, aku harap kamu bisa memberiku satu kesempatan lagi untuk menebus kesalahanku padamu. Aku harap kamu bisa melihat bahwa aku benar-benar ingin berubah…"     

Sean menggelengkan kepalanya. "Giana, tidak peduli kamu berubah atau tidak, kita berdua sudah berakhir. Kita sudah tidak mungkin bersama."     

Giana benar-benar sudah tenggelam dalam fantasinya sendiri. Sekarang saja Sean tidak tahu bagaimana harus menetapkan perasaannya antara Maureen dan Chintia, tetapi Giana masih ingin menambah masalahnya lagi?" Bahkan jika adik Chintia, Jasmine, menjadi istri ketiganya, Sean juga tidak akan memilih Giana lagi.     

Tidak lama kemudian, Pengurus Fairus mengajak Giana untuk membiasakan diri dengan lingkungan di sini dan tanggung jawab pekerjaannya. Sementara, Tian juga dipanggil ke kamar Charles.     

Tian berjalan di belakang Charles dan bertanya sambil tersenyum, "Kakek, apa Kakek ingin aku melakukan sesuatu?"     

Charles tampak serius dan bertanya, "Tian, apa maksudmu sengaja membiarkan Giana tinggal di rumah kita?"     

Senyum Tian tiba-tiba berhenti. Ternyata kata-kata dan tindakannya memang tidak bisa disembunyikan dari mata Charles     

Tadi Tian menyuruh Giana untuk menjadi pembantu keluarga Yuwono. Tujuannya bukan hanya untuk menghukum Giana, melainkan juga mewakili Sean melampiaskan amarahnya. Sebaliknya, dia malah ingin mempertahankan Giana.     

Tian berkata dengan sungguh-sungguh, "Entah Pengurus Fairus pernah menyebutkannya pada Kakek atau tidak, tapi aku rasa Sean tidak melakukan tugas pelatihan pengalaman mentalnya dengan baik. Seorang Giana saja sudah membuatnya kehilangan akal sehatnya dan melakukan begitu banyak tindakan yang gegabah!"     

"Mana bisa aku tenang jika Sean yang seperti ini kelak mengetahui rahasia keluarga kita dan menanggung tanggung jawab sebesar itu? Jadi, aku membiarkan Giana tinggal di sini agar Giana bisa bersama dengan Sean lagi untuk terus mengasah mental Sean!" kata Tian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.