Ingin Kukatakan Sesuatu

Giana Datang ke Kastil Cinta Keluarga Yuwono!



Giana Datang ke Kastil Cinta Keluarga Yuwono!

0Selama belasan jam penerbangan, Giana sudah berfantasi tentang adegan di mana dia akan naik kereta emas setelah tiba di Inggris. Lalu, dia akan membuat warga Inggris kagum dan iri padanya.     
0

Seorang wanita materialistis seperti Giana paling suka membayangkan adegan semacam ini. Dia merasa dengan kecantikannya, dia pasti bisa menjadi berita utama di Indonesia. Biar orang-orang di internet tahu bahwa wanita tercantik nomor satu di Indonesia bukanlah Maureen, melainkan dia, Giana Wangsa!     

Sean membentak, "Giana, kamu gila! Ketika kamu bersamaku, kamu sudah menghianatiku tiga kali! Kamu masih memiliki muka untuk bertemu kakekku? Kamu masih memiliki muka untuk naik kereta emas keluarga kami? Apa kamu layak?!"     

Sean tidak menyangka Giana akan segila ini. Hal-hal buruk yang sudah dilakukan Giana adalah kejahatan yang tidak jauh berbeda dari kejahatan yang pantas mendapatkan hukuman mati jika dialami oleh keluarga mana pun. Tapi, Giana berani bertemu dengan keluarga Sean! Apa dia tidak takut dipukuli sampai mati oleh keluarga Yuwono?     

"Aku datang ke sini untuk bertemu dengan keluargamu, jadi tentu saja aku sudah memiliki persiapan yang matang. Kamu tidak perlu ambil pusing dan jemput aku saja. Jika kamu terlambat menjemputku satu menit saja, anakmu akan terjemur terik matahari satu menit lagi! Sudah, begitu saja!" tukas Giana.     

Setelah berbicara, Giana menutup telepon duluan.     

"Sial! Dasar si jalang satu ini!"     

Sean sangat marah. Awalnya dia sedang menikmati bunga dan buah-buahan segar di hutan, tetapi diganggu oleh panggilan telepon dari Giana.     

Maureen bertanya dengan khawatir, "Sayang, apa yang Giana katakan?"     

Sean mengamuk, "Wanita itu bahkan ingin naik kereta emas yang kita kendarai tadi malam. Aku benar-benar tidak habis pikir! Dia terbang jauh-jauh ke Inggris hanya untuk naik kereta emas keluarga Yuwono?"     

Maureen tahu Giana adalah seorang wanita materialistis. Dia pun berkata, "Giana sangat suka dihormati dan mementingkan harga dirinya. Selain itu, dia suka bertindak gegabah dan tidak mempertimbangkan konsekuensinya. Dia pasti melihat foto kita kemarin, lalu merasa iri dan menyesal sudah menceraikanmu. Bagaimanapun juga, kalau kalian tidak bercerai, orang yang duduk di kereta itu tadi malam bersamamu adalah dia."     

Sean mencibir. "Aku benar-benar mau berterima kasih padanya karena sudah berselingkuh. Jika tidak, aku dan kamu tidak akan bisa bersama."     

Pada saat ini, Tian dan Yumi berjalan mendekat sambil bergandengan tangan.     

"Adikku, apa yang membuatmu begitu kesal? Kakak bahkan mendengar suaramu mengumpat dari kejauhan," Tian datang sambil tersenyum.     

"Kak, Kakak Ipar," Sean dan Maureen masing-masing menyapa Tian dan Yumi.     

"Itu karena mantan istriku, Giana. Dia datang ke Inggris membawa Birama. Dia bilang ingin datang ke rumah kita dan memintaku untuk menjemputnya menggunakan kereta emas," terang Sean.     

Tian menatap Sean tidak percaya. "Apa?! Si jalang itu sudah mengkhianatimu dan mempermalukan keluarga Yuwono kita, tapi bisa-bisanya dia masih berani datang kemari? Dia bahkan meminta untuk menaiki kereta emas keluarga kita? Benar-benar konyol!"     

"Selain keluarga Yuwono kita, hanya ada kurang dari sepuluh orang di seluruh dunia yang memenuhi syarat untuk naik kereta emas itu! Apa kualifikasi yang dimiliki wanita licik yang berasal dari keluarga kelas tiga sepertinya untuk naik kereta emas itu?" maki Tian.     

Yumi juga tidak menyukai Giana. Dia pun berkata, "Benar, Sean. Kamu jangan memedulikannya."     

"Ya, aku pasti tidak akan membiarkannya memasuki gerbang rumah kita. Hanya saja, dia membawa Birama kemari, jadi aku bersiap menyuruh Louis mengambilnya untuk diserahkan pada Kakek," kata Sean.     

Ketika Tian mendengar kata Louis, ada sedikit perubahan dalam ekspresinya. Tian adalah putra tertua, sementara Louis adalah orang berbakat terkuat yang dilatih keluarga Yuwono. Seharusnya Louis cocok untuk Tian, ​​​​tetapi Charles menugaskan Louis pada Sean.     

"Sean, jangan merepotkan Louis lagi. Aku akan menyuruh Pengurus Fairus ke sana untuk membawa wanita jalang itu juga ikut kemari," kata Tian, "Terakhir kali saat berada di Indonesia, Kakak tidak ingin menimbulkan masalah, jadi Kakak tidak bisa membantumu. Karena dia berinisiatif datang ke keluarga Yuwono, Kakak pasti akan mencari keadilan untukmu dan memberi pelajaran karena sudah mempermalukanmu!"     

Begitu mendengar ini, Sean merasa sedikit kasihan. Sejujurnya, meskipun Sean membenci Giana, bagaimanapun juga dia pernah jatuh cinta padanya. Selain itu, Sean juga sudah membalaskan dendamnya.     

Sean tidak pernah berpikir benar-benar ingin memukul atau memberi Giana pelajaran. Semuanya sudah berakhir. Sean tidak ingin membuang energinya pada wanita ini lagi.     

"Kak…"     

Sean ingin angkat bicara, tetapi Tian mengulurkan telapak tangannya.     

"Hei, adikku. Kakak tahu kamu berhati lembut. Biarkan Kakak dan Kakek yang menangani masalah ini. Kamu tidak perlu ikut campur."     

Setelah selesai berbicara, Tian memanggil Pengurus Fairus dan memintanya untuk menjemput Giana dengan Bentley lamanya.     

———     

Setengah jam kemudian, Giana mendorong kereta dorong dengan satu tangan sambil memegang ponsel di tangan lainnya, lalu mengambil gambar kerumunan di Trafalgar Square. Saat ini, dia memegang ponsel dan memotret pasangan paruh baya yang sedang memberi makan merpati di alun-alun. Pasangan paruh baya ini juga berwajah Asia dan rupawan. Kebetulan mereka bintang terkenal Tony Leung dan Carina Lau.     

"Di sini benar-benar menyenangkan. Di alun-alun begini saja bisa bertemu dengan selebriti. Aku sangat suka di sini!"     

Tepat pada saat itu, Pengurus Fairus datang.     

"Pengurus Fairus! Anda sudah datang!"     

Begitu melihat Pengurus Fairus, Giana pun merasa sangat senang.     

"Nona Giana, kita bertemu lagi."     

Sebelumnya, Sean mengatur kencan buta antara Giana dan cucu Pengurus Fairus, tetapi Giana langsung pergi begitu saja dengan marah.     

Giana bertanya dengan sangat sopan, "Pengurus Fairus, Anda terlihat sehat! Bagaimana cucu Anda? Apa kakinya sudah lebih baik?"     

Pengurus Fairus berkata, "Terima kasih atas perhatian Anda. Dia baik-baik saja. Silakan ikut dengan saya."     

"Ya, ya."     

Giana mengikuti Pengurus Fairus ke tempat parkir. Begitu melihat bahwa ternyata dirinya dijemput dengan Bentley tua, dan bukan dengan kereta emas yang mewah, wajahnya segera menjadi kesal.     

"Kenapa pakai mobil? Aku ingin naik kereta emas! Kereta yang dinaiki Maureen kemarin!" tuntut Giana.     

Pengurus Fairus tersenyum. "Nona Giana, saya sarankan agar Anda tidak pilih-pilih. Jika bukan karena instruksi Tuan Muda Tertua, saya khawatir, tidak peduli mobil jenis apa, Anda tidak memenuhi syarat untuk memasuki gerbang keluarga Yuwono kami."     

Giana tertegun sejenak, tidak mengerti mengapa Pengurus Fairus mengatakan itu. Dia tidak datang ke sini hanya untuk berpura-pura menaiki kereta emas, tapi ada hal yang lebih penting untuk dilakukan. Akhirnya dia tidak mengatakan apa-apa dan masuk ke mobil.     

Setelah beberapa saat, sampailah mereka di Kastil Cinta keluarga Yuwono.     

"Ya Tuhan! Kastil yang begitu indah! Keluarga Sean benar-benar tinggal di kastil! Sebelumnya saat aku bertanya padanya, dia tidak pernah memberitahuku!" pekik Giana, "Anak Ibu sayang, buka matamu dan lihatlah! Ini rumah ayahmu! Ini rumah kita! Kita sudah tiba di rumah!"     

Setelah keluar dari mobil, Giana menggendong Birama dan berjalan memasuki kastil. Pada saat ini, keluarga Yuwono sedang menunggunya di ruang tamu Area A.     

"Tuan Besar, Tuan Muda Tertua, Tuan Muda Ketiga, saya sudah membawa Nona Giana dan Tuan Muda Kecil kemari," Pengurus Fairus datang untuk melapor.     

Giana sedang menggendong Birama. Ketika melihat Charles, dia segera berlutut di tanah.     

"Kakek, saya cucu Ananta Wangsa, Giana. Saya menantu keluarga Yuwono yang dipilih Kakek dan kakek saya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.