Ingin Kukatakan Sesuatu

Perlakuan Paling Top Sedunia!



Perlakuan Paling Top Sedunia!

0Sean memegang tangan Maureen dengan erat dan tersenyum, tetapi tidak menjawabnya. Dia tidak ingin menggunakan mulut dan kata-katanya untuk memberitahunya lagi dan lagi, betapa hebatnya dirinya. Dia ingin Maureen mengalaminya sendiri!     
0

Bukan hanya kereta ini saja yang datang. Ada juga tim pengawal kerajaan di depan dan belakang kereta. Mereka dipersenjatai dengan senjata tajam dan sekilas mereka terlihat datang untuk melindungi pemilik kereta.     

Kereta semakin mendekat ke arah Sean dan yang lainnya. Ketika melihat dirinya yang angkuh saja berlutut, sementara Maureen dan Sean masih berdiri, Jingga merasa sangat kesal.     

Jingga, yang berlutut di tanah, memanggil Maureen dan Sean yang ada di sampingnya, "Hei! Apa-apaan kalian berdua? Berlututlah! Ini Inggris, bukan Indonesia! Inggris masih memiliki raja dan ratu! Apa kalian lupa aturan berlutut ketika melihat keluarga kerajaan?"     

Maureen sedikit gugup, lalu bertanya pada Sean, "Ratu Inggris benar-benar di dalam kereta?"     

Sean menggelengkan kepalanya. "Tidak."     

Kereta tiba di depan Sean dan Maureen. Pada saat kereta berhenti, banyak orang di kedua sisi jalan berkumpul dan mengeluarkan ponsel mereka untuk mengambil foto. Tak terhitung banyaknya mobil yang berhenti di pinggir jalan untuk menyaksikan perhelatan akbar ini.     

Dua pria kulit putih berseragam kerajaan yang berdiri di kereta pun turun. Keduanya berjalan di paling depan, diikuti sekelompok pengawal kerajaan bersenjata.     

"Your honor! (Yang Mulia)!"     

Keduanya meletakkan tangan kanan mereka di dada dan membungkuk hormat pada Sean dan Maureen. Jingga dan yang lainnya terkejut bukan main. Orang-orang yang turun dari kereta emas benar-benar berjalan menuju Maureen dan Sean, dan sangat menghormati merek.     

"Jangan-jangan… Kereta emas datang untuk menjemput mereka? Mana mungkin?!" Jingga tercengang.     

Salah satu pria berseragam berkata, "Tuan Sean, Nyonya Sean, selamat datang kembali di Inggris! Bisakah saya bertanya, Tuan dan Nyonya ingin ke mana?"     

"Hanya berkeliling di bar-bar utama di London," jawab Sean.     

Kedua pria berseragam segera mengulurkan tangan mereka dan berkata dengan hormat, "Silakan naik, Tuan dan Nyonya!"     

Begitu mendengar ini, Jingga dan yang lainnya segera berdiri dan berjalan mendekat. Kereta emas ini benar-benar datang untuk menjemput Sean dan Maureen! Ternyata orang sendiri!     

Dalam sekejap, mobil mewah Rolls-Royce putih Jingga yang senilai lebih dari 20 miliar berubah menjadi tumpukan besi tua di depan kereta emas Sean. Memangnya kenapa kalau 20 miliar? Memangnya kenapa kalau memiliki mobil 200 miliar?! Bagaimana bisa dibandingkan dengan kereta emas yang melambangkan kehormatan dan kelas yang berbeda?!     

Terlebih lagi, biaya pembuatan kereta emas ini lebih mahal dari Rolls-Royce! Hanya berlian emas yang bertatahkan di atasnya saja lebih dari 10 miliar! Satu roda kereta emas Sean dapat membeli rumah mewah di Indonesia! Mau dibandingkan dengan apa?!     

"Kereta emas! Ya Tuhan! Benar-benar tidak disangka-sangka! Kedatanganku ke Inggris kali ini, ternyata aku bisa melihat kereta emas Ratu! Ya Tuhan! Mewah sekali! Aku ingin menangis! Aku ingin memfotonya! Aku ingin mempostingnya di Instagram! Aaaaaaahhh!"     

Mega benar-benar begitu kegirangan bukan main. Kereta emas ini seperti senjata nuklir bagi para penyembah emas di seluruh dunia. Itu dapat secara instan menghancurkan semua garis pertahanan dan garis bawah di hati para pecinta emas.     

Belinda melompat-lompat kegirangan sambil memegang tangan Mega, lalu berkata, "Kamu bodoh, apa? Untuk apa memotret dari luar? Kita naik saja dan berfoto di dalam kereta!"     

Mengambil gambar di luar mobil jelas terlalu biasa. Orang yang benar-benar suka pamer tahu kalau menaiki kereta ini dan berfoto di dalamnya, itu akan lebih membuat orang lain iri.     

"Benar, benar, benar! Ayo kita naik! Jingga, maaf, ya! Kami tidak ikut Rolls-Royce-mu."     

Mega dan Belinda tersenyum dan berlari ke arah Sean dan Maureen.     

Mega terus memuji Sean, "Sean, Kak Sean yang tampan, Tuan Muda Sean, hari ini kamu benar-benar tampan!! Maureen menikah dengan orang yang sangat baik! Aku sangat bahagia untuknya! Aku sangat tersentuh hingga mau menangis!"     

Belinda memegang tangan Maureen dan menyanjungnya, "Kak Maureen, kamu benar-benar memiliki penilaian yang baik! Laki-laki seperti Sean benar-benar harta karun di dunia! Jika aku jadi kamu, aku harus melahirkan tim sepak bola untuk Kak Sean! Haha."     

Awalnya Maureen tidak suka mendengarkan jilatan orang lain, tetapi karena dia baru saja diejek mereka, dia merasa bahwa kata-kata seperti itu terdengar sangat menyenangkan.     

Sangat keren! Maureen memiliki suami yang luar biasa dan merasa sangat bangga.     

Ketika melihat ada banyak ruang di kereta, Mega berkata, "Kak Sean, Kak Maureen, aku dan Belinda juga ingin naik kereta kalian. Pasti menyenangkan untuk naik kereta dan menonton pemandangan malam!"     

Sean menolak mereka, "Maaf, kalian tidak bisa naik kereta ini."     

Di satu sisi, Sean ingin berduaan bersama Maureen dan tidak ingin diganggu orang lain. Di sisi lain, kereta emas ini bukan kendaraan mewah biasa dan bukan sesuatu yang bisa dinaiki siapapun. Hanya orang yang bermartabat cukup tinggi yang memenuhi syarat untuk duduk di dalamnya.     

Mega dan Belinda hanyalah teman kuliah Maureen. Selain itu, tadi saat di bar, entah apakah mereka berdua juga mengatakan hal-hal yang menyakiti Maureen. Bagaimana mungkin Sean membiarkan mereka menaiki kereta ini?     

Mega meneteskan air liur ketika melihat kereta mewah ini dan terus memohon, "Kak Sean, aku mohon. Biarkan kami juga naik dan bersenang-senang."     

Sean masih menjawab dengan tegas, "Aku tidak ingin mengucapkan kata-kata yang terlalu kasar. Tidak semua orang bisa naik kereta emas ini. Inilah aturan ketika kereta ini dibuat."     

Sebenarnya, ini bukan bentuk kekejaman Sean, melainkan aturan keluarga Yuwono dan aturan Kerajaan Inggris.     

Mega masih tidak mendengarkan. Setelah minum sedikit anggur, dia mulai bertingkah nakal. Dia sengaja mengguncang lengan Sean dan membuat lengan Sean bergesekan dengan tubuh montoknya, sengaja atau tidak sengaja. Bagaimana mungkin Sean tertarik pada wanita biasa seperti ini?     

Sean menepis Mega dan berkata, "Kamu sendiri yang memaksaku berkata kasar. Kalau begitu baiklah. Maaf, kalian tidak pantas naik kereta emas ini!"     

Kereta emas itu sangat agung, jadi mana mungkin sembarangan orang bisa masuk di dalamnya? Itu penghinaan terhadap penumpang terhormat lainnya! Sean tidak akan pernah membiarkan nilai kereta emas ini menjadi murahan.     

"Sayang, ayo kita naik."     

Sean tidak peduli dengan perasaan mereka. Dia menarik Maureen menaiki kereta emas. Baru saja mereka duduk, berbagai lampu flash kamera ponsel mengambil foto mereka. Tampaknya foto-foto ini akan segera menyebar ke seluruh dunia dan menjadi berita utama di halaman depan media-media besar.     

Tidak lama kemudian, kereta mulai berjalan. Semua kendaraan menghindari satu demi satu. Kereta emas lewat dengan lancar dan bahkan bisa mengabaikan lampu merah.     

Semua pejalan kaki berdiri di sisi jalan dan memberi hormat pada Sean dan Maureen. Maureen sangat tersentuh hingga hampir menangis. Bahkan meskipun dia berasal dari keluarga kaya, dia belum pernah menerima perlakuan seperti ini dalam hidupnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.