Ingin Kukatakan Sesuatu

Kamu Tidak Memiliki Kemampuan Seorang Suami!



Kamu Tidak Memiliki Kemampuan Seorang Suami!

0Suhendra tidak mengungkapkan masalah mengenai kebutaan Sean ini pada orang luar sehingga tidak banyak tamu undangan yang tahu. Begitu mendengar Yugo mengekspos Sean di depan umum, semua orang terkejut.     
0

"Suami Maureen ternyata buta? Ini salah. Seingatku saat mereka menikah beberapa waktu yang lalu, jelas-jelas dia normal. Bahkan dia datang untuk bersulang bersamaku!"     

"Seharusnya dia baru buta akhir-akhir ini. Pantas saja dia terus memakai kacamata hitam. Ternyata untuk menutupi dirinya!"     

"Astaga… Masih begitu muda, sudah buta. Kasihan sekali Maureen, menikah dengan suami yang buta. Kalau begini, bagaimana nasibnya kelak?"     

"Meski seberapa kuat pun keluarga Yuwono, pernikahan ini tetap harus diceraikan!"     

Ketika melihat semua orang membicarakan Sean, Suhendra berdiri dan berkata, "Semuanya, cucu menantu saya, Sean Yuwono, mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu. Dia diracuni seseorang sehingga penglihatan hilang. Saya belum sempat memberi tahu Anda semua mengenai hal ini."     

Ketika mendengar kata-kata Suhendra, orang-orang bangkit satu demi satu.     

"Siapa yang berani menyentuh cucu menantu Tuan Besar Suhendra?! Benar-benar cari mati! Tuan Besar Suhendra, saya akan membantu Anda menyelidiki masalah ini sampai ke akar-akarnya!"     

"Benar! Orang yang berani menyentuh keluarga Susetia sama saja dengan menentang kami! Kami pasti akan mendukung Tuan Besar Susetia! Hukum pelakunya!"     

Para tamu yang hadir sangat jelas masih sangat mendukung Suhendra.     

Ketika mendengar kata-kata orang-orang ini, seketika punggung Yoga terasa dingin. Tentu saja dia tahu identitas para tamu ini. Mereka bukan orang biasa dan setiap dari mereka tidak ada yang lebih lemah dari keluarga Liono.     

Jika sampai orang-orang ini tahu Yoga lah yang sudah meracuni Sean, dia pasti akan dihabisi. Namun, dia yakin kemampuan bersandiwaranya cukup baik. Bagaimanapun juga, dia sudah tidur dengan begitu banyak artis papan atas.     

Sekarang ketika melihat ada orang yang mengekspos masalah kebutaan Sean di depan umum, Yoga merasa sangat puas.     

Haha! Sepertinya seseorang akan mempermalukan Sean untukku, tanpa aku perlu bertindak! Bagus!     

Yoga duduk dengan tenang sambil meminum supnya.     

Sean memilih untuk memakai kacamata hitam, itu untuk menutupi 'kekurangannya', tetapi Yugo mengatakannya di depan umum tanpa ampun. Kekejaman hati Yugo terlihat jelas.     

"Ahli Yugo, sepertinya kemampuan membaca wajah yang kamu miliki biasa-biasa saja," cibir Sean.     

Sean bahkan khawatir jika Yugo benar-benar hebat dan dapat mengetahui Sean yang pura-pura buta. Dengan begitu, Yugo akan menghancurkan rencana Sean. Tidak disangka, ternyata anak muda ini sama sekali tidak bisa mengetahui kalau Sean hanya berpura-pura.     

"Saya meminta Anda untuk membaca wajah saya, tapi Anda malah bisa melihat kalau saya buta atau tidak?" tanya Sean.     

Yugo mendengus dingin. "Jangan terburu-buru. Biarkan saya melihat wajahmu dengan seksama! Wajahmu…"     

Sambil menatap wajah Sean, dalam hati Yugo terkejut.     

Bocah ini kaya, cerdas, dan memiliki pemikiran yang terbuka. Hidungnya mancung, berarti keberuntungan dalam karier dan kekayaan. Selain masalah dalam lika-liku percintaan, yang lainnya sempurna! Selain itu, bocah ini juga sangat tampan!     

Sebenarnya Yugo cukup mengerti cara membaca fitur wajah karena itu hanyalah pengetahuan dangkal saja. Sementara berdasarkan penilaian dangkal ini saja, wajah Sean benar-benar sempurna. Tentu saja Sean bukanlah orang yang sempurna, tapi dengan kemampuan Yugo, dia tidak bisa melihat di mana letak kelemahan Sean yang sebenarnya.     

"Ada apa, Ahli Yugo? Ada apa dengan wajah saya? Kenapa kamu tidak berbicara?"     

Sean benar-benar menatap Yugo. Dia sudah bisa melihat bahwa Yugo terkejut karena wajahnya.     

Setiap ahli fisiognomi yang kuat di Indonesia akan memuji wajah Sean ketika melihat wajahnya. Bahkan dua tahun yang lalu, ketika Sean menemani Giana mendaki Gunung, seorang nenek tua dari yang tingga di gunung bersikeras membaca wajah Sean.     

Sean tidak bisa menolak, jadi dia membiarkan nenek itu membaca wajahnya. Akibatnya, setelah membaca wajah Sean, nenek itu langsung berlutut di depan Sean. Bahkan dia juga mengatakan bahwa Sean adalah pria besar yang dapat mendominasi dunia.     

Ini membuat Giana tertawa sampai sakit perut. Sesudah itu, saat pulang Giana menceritakannya pada Lana dan bahkan menganggapnya sebagai lelucon.     

Yugo menelan ludah dan berkata, "Hidupmu sulit! Aura wajahmu suram! Bibirmu gelap! Wajahmu tidak beruntung dan hidupmu kesepian!"     

"Sean, jangan kamu kira karena sudah menikah dengan Kak Maureen, lalu kamu akan damai dan bahagia! Berdasarkan wajahmu, saya bisa dengan berani menyimpulkan bahwa kamu akan mengalami satu kali kegagalan dalam pernikahanmu! Pernikahan pertamamu akan berakhir dengan kegagalan. Wanita yang sangat cocok untuk menemanimu seumur hidupmu adalah istri keduamu!"     

Setelah mendengarkan kata-katanya, Sean tersenyum. "Istriku, sudah dengar, kan? Ahli Yugo bilang, kamu lah wanita yang akan menemaniku seumur hidupmu."     

Maureen tersenyum tipis. "Ya, sepertinya Ahli Yugo memang cukup bisa membaca wajah. Dia bahkan bisa memprediksi kalau kamu sudah pernah bercerai satu kali."     

Seketika ekspresi wajah Yugo berubah tercengang.     

"Ka… Kamu sudah pernah bercerai satu kali?"     

Yugo tidak tahu Sean pernah menikah sebelumnya. Bahkan dia mengira pernikahan Sean dengan Maureen adalah pernikahan pertama. Bagaimanapun juga, menurut akal sehat, mana mungkin seorang wanita yang berasal dari keluarga seperti Maureen menikah dengan duda?     

"Iya, benar. Saya sudah pernah menikah satu kali. Seperti yang kamu bilang, pernikahan saya memang berakhir dengan kegagalan," jawab Sean.     

Sean menambahkan, "Dari kata-kata baikmu tadi, semoga saya bisa bersama Maureen selamanya. Sesudah saya buta, saya bahkan selalu khawatir kami akan berpisah karena ini. Ahli Yugo, kamu sudah memberi saya dorongan semangat yang sangat besar!"     

Pada saat ini, Yoga tidak tahan untuk tidak memaki dengan suara yang pelan, "Dasar Yugo idiot! Dia berani datang ke sini untuk mempermalukan dirinya tanpa menyelidiki kondisi Sean dengan jelas!"     

Awalnya Yugo ingin mengatakan bahwa Sean dan Maureen tidak bisa bersama, tetapi sekarang justru sebaliknya! Bagaimana bisa begini?!     

Yugo segera mengubah kata-katanya dan berkata, "Saya.... saya salah baca! Berdasarkan wajahmu, kamu ditakdirkan untuk menjadi tua sendirian! Seumur hidupmu, tidak akan ada wanita yang akan menemanimu dan pernikahan keduamu juga pasti akan gagal!"     

Pada saat ini, Sean tidak angkat bicara, tetapi Marvin si adik iparnya menyela, "Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Kamu menyumpahi kakakku bercerai, hah?"     

Lianny menegur Marvin, "Perhatikan kata-katamu! Jangan bersikap rendahan seperti ini."     

Sean tersenyum datar. Dia menyangkal kata-kata yang baru diucapkannya sendiri. Itu sudah membuktikan bahwa kemampuan membaca wajah yang dimilikinya hanyalah omong kosong.     

"Apa lagi yang kamu lihat?" tanya Sean.     

"Saya juga mengerti pengobatan tradisional. Saya bisa mengetahui kesehatan tubuhmu dari denyut nadimu!" kata Yugo.     

Sean langsung berinisiatif untuk merentangkan lengannya. "Silakan periksa denyut nadi saya."     

Yugo memeriksa denyut nadi Sean sambil disaksikan oleh semua orang. Sambil mengambil denyut nadi, Yugo berseru dalam hati, Sial! Bocah ini sangat sehat. Sepertinya dia tidak memiliki penyakit apa pun!     

"Ada yang tidak benar. Sepertinya ginjalmu agak lemah!"     

Sebenarnya itu karena tadi malam Sean dan Maureen tidak bisa tidur, jadi karena begadang semalaman, sekarang mereka terlihat agak kelelahan.     

Yugo tertawa dan berkata, "Sean, kamu terlihat kuat, tetapi nyatanya ginjalmu tidak begitu bagus! Poin pentingnya adalah ginjalmu tidak begitu bagus! Hmph! Sebagai seorang lelaki, takutnya sekarang kamu bahkan tidak memiliki kemampuan seorang suami! Kamu tidak bisa membuat Kak Maureen bahagia sama sekali! Kamu tidak memenuhi syarat untuk menjadi suaminya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.