Ingin Kukatakan Sesuatu

Suami Barunya Yoga?



Suami Barunya Yoga?

0Ketika mendengar analisis Lianny, Suhendra pun mengerutkan keningnya. Inilah yang membuat Suhendra merasa bingung dan khawatir.     
0

Ketika hal besar terjadi pada Sean, mengapa keluarga Yuwono tidak mengirim seseorang? Apakah kakek, orang tua, dan kakak laki-laki Sean tidak mengkhawatirkan Sean?     

Tentu saja keluarga Sean peduli padanya. Jika Sean benar-benar buta, mereka pasti akan datang menemuinya. Namun, Sean telah memberi tahu kakeknya tentang situasi yang sebenarnya, jadi orang-orang dari keluarga Yuwono tidak perlu khawatir.     

"Menyerah dengan Sean?" Suhendra mengulangi perkataan Lianny.     

Jika keluarga Yuwono menyerah terhadap Sean karena Sean sudah cacat, maka Sean tidak akan memiliki akses pada rahasia keluarga dalam hidupnya!     

Lianny bersikeras, "Ayah, coba Ayah pikir. Sekarang Sean cacat. Dia tidak bisa melihat apa-apa. Bagaimana bisa dia mewarisi bisnis keluarga Yuwono? Bahkan jika keluarga Yuwono memiliki rahasia besar, mereka tidak mungkin menyerahkannya pada orang buta seperti Sean.     

"Bahkan jika kita lihat sisi baiknya bahwa mata Sean sembuh, bisakah kita menjamin bahwa dia tidak akan dicelakai lagi di masa depan? Aku rasa kali ini dia diracuni oleh kakak tertua atau kakak keduanya. Di luar, keturunan keluarga Yuwono tampak memiliki tali persaudaraan yang erat, tapi siapa yang tahu pertarungan apa yang akan terjadi di dalamnya?" lanjut Lianny.     

Suhendra tidak bisa menahan diri. Dia berdiri dari tempat duduknya dan mondar-mandir.     

Bahkan Suhendra sendiri telah menyelidiki siapa yang mencelakai Sean. Jika Marvin yang mencelakai Sean, atau musuh yang telah diprovokasi Sean di Indonesia sebelumnya, ini akan mudah diselesaikan. Dengan kemampuan keluarga Susetia, setelah mencari tahu, mereka akan langsung dapat membereskannya dan semuanya akan selesai. Tetapi, jika pelakunya saudara Sean, itu akan sulit untuk diatasi.     

Suhendra menghela napas. "Sean terus merasa tertekan sejak kehilangan penglihatannya. Ayah benar-benar takut dia tidak akan berani melawan kedua saudara laki-lakinya."     

Lianny mendengus dingin. "Sean itu menantu tidak berguna! Apa yang bisa dibandingkan dengan kedua kakaknya? Kedua kakaknya mempermainkannya. Bahkan, bukankah mereka mempermainkannya seperti orang dewasa yang membodohi anak-anak?"     

"Terakhir kali Tian datang, Ayah juga lihat bahwa dia sepuluh tahun lebih tua dari Sean. Selain itu, aku selalu merasa dia memperlakukan Sean dengan sangat baik di permukaan, tetapi kenyataannya dia tidak mencintai adik laki-lakinya ini sama sekali! Sementara, Juan si binatang liar ini sudah membawa putriku padanya karena jelas-jelas ingin membunuh Sean!" kata Lianny.     

Lianny bersikeras lagi, "Ayah, aku sarankan agar Ayah tidak menaruh harapan pada Sean. Dia benar-benar sulit menjadi orang besar. Dia bukan orang yang bisa melakukan hal-hal besar."     

Suhendra menghela napas lagi. Tinju si tua ini mengepal erat, lalu dia memukul meja mahoni dengan keras.     

"Menyebalkan! Ayah tidak terima! Jelas-jelas Charles sudah memanggil Sean dan Maureen ke Inggris! Jelas-jelas keluarga Yuwono akan segera memberi tahu Sean rahasia keluarga Yuwono. Tapi, saat ini malah terjadi hal seperti ini pada Sean! Itu pasti ulah Juan. Dia takut Sean akan mengetahui rahasia keluarga dan akan mengancamnya."     

Lianny pun mengangguk cepat dan menimpali, "Benar. Kali ini hanya diracuni dan buta sebagai peringatan. Lain kali, jika Sean berani menyentuh rahasia keluarga lagi, aku khawatir dia akan langsung dibunuh!"     

"Maureen tidak boleh bersama Sean lagi. Jika tidak, cepat atau lambat dia juga akan terlibat. Ayah, entah Ayah setuju atau tidak, aku akan tetap mencari pasangan baru untuk Maureen," tukas Lianny.     

Lianny selalu sangat tegas ketika berbicara di keluarga Susetia meskipun dia bukan satu-satunya istri Martin. Ini karena di Bogor, keluarga Hanindita juga keluarga besar yang sangat terkenal.     

Suhendra merenung sejenak. "Pasangan baru? Sudah ada yang kamu pilih? Putra keluarga mana? Maureen sudah menikah dan memiliki anak berusia empat tahun. Ayah khawatir pasangan baru ini akan tidak mudah ditemukan."     

Lianny mengangguk. "Maureen bukan lagi gadis berusia 20 tahun. Berdasarkan kondisinya saat ini, pada dasarnya tidak mungkin menemukan putra dari keluarga besar yang setingkat dengan keluarga Susetia kita. Jadi, aku ingin memilih dari keluarga yang setingkat lebih rendah."     

Suhendra meletakkan tangannya di belakang punggungnya dan mengangguk.     

"Hmm. Mencari yang setingkat lebih rendah dari keluarga kita memang bukan hal yang buruk. Maureen memiliki selera yang tinggi, jadi dia pasti tidak akan mau dengan orang yang sudah tua dan tidak tampan. Jika memilih dari keluarga yang setingkat lebih rendah, akan ada banyak pria yang memenuhi persyaratan Maureen. Berapa banyak yang sudah menarik perhatianmu?"     

Lianny tersenyum dan menjawab, "Yoga, putra keluarga Liono di Banten. Yugo, putra dari keluarga Mahardjo di Surabaya. Howard dari keluarga Tenggara di Jakarta. Di Bogor juga ada beberapa, tapi aku tidak perlu memperkenalkannya. Aku yakin Ayah juga mengetahuinya."     

Ketika mendengar ini, Sean sontak terkejut.     

"Ibu mertuaku sangat pandai memilih orang. Di antara calon suami baru yang dipilih untuk Maureen, bahkan ada Yoga!"     

Istri terakhir Sean, Giana, direbut Yoga. Istrinya yang sekarang, Maureen, sangat mirip dengan Giana sehingga Yoga pasti akan sangat menyukainya. Namun, bagaimana bisa Sean membiarkan binatang buas ini memangsa istrinya lagi?     

Lianny menjelaskan, "Seminggu lagi ulang tahun Ayah yang ke-76. Aku ingin mengundang putra-putra dari keluarga yang setingkat lebih rendah ini. Meski setingkat lebih rendah, mereka termasuk keluarga kelas satu di Indonesia yang menghadiri pesta ini. Lalu, pada perjamuan ulang tahun, akan diadakan kompetisi agar mereka semua memamerkan bakat dan kemampuan mereka. Sebagai para tetua, kita juga bisa memilih siapa yang akan menjadi suami Maureen berikutnya."     

Lianny si ibu mertuaku ini bahkan berencana mengadakan kompetisi untuk memilih calon suami bagi Maureen? Siapa yang menang akan menikahi Maureen? Apakah dia masih menganggapku, Sean Yuwono, sebagai suami Maureen?!     

Sean sangat marah, "Si Lianny ini lebih keji dari Lana!"     

Mantan ibu mertua Sean, Lana Surya, hanya memandang uang dan kekuasaan. Sedangkan Lianny, entah Sean punya uang atau tidak, dia tetap tidak menyukainya.     

Selain itu, karena Sean menyakiti Marvin, Lianny menaruh semua kebenciannya pada Sean. Sebagai seorang ibu, mana mungkin dia tidak peduli dengan apa yang Sean lakukan pada putranya?     

"Sean dan Maureen belum bercerai, tapi kamu ingin memilih suami untuk Maureen. Bukankah itu tidak pantas?" balas Suhendra.     

Lianny menjawab, "Apa yang Ayah takutkan? Sean pasti akan malu menghadiri pesta ulang tahun Ayah dengan kondisinya saat ini. Bagaimanapun juga, dia tidak bisa melihat. Ketika saatnya tiba, kita bilang saja kalau Ayah ingin melihat kemampuan apa yang dimiliki orang-orang muda berusia 20-an dan menyuruh mereka menunjukkannya. Anggap saja sebagai acara tambahan untuk meramaikan ulang tahun Ayah."     

Suhendra berpikir sejenak.     

"Ya sudah. Jangan terlalu mencolok. Cukup perlihatkan orangnya saja."     

"Baiklah. Terima kasih, Ayah! Malam ini aku tidak pulang dan tidur di sini. Nanti malam aku berencana membuat daftar tuan muda yang akan aku undang. Besok pagi-pagi aku akan menunjukkannya pada Ayah."     

"Hmm. Iya."     

Setelah selesai berbicara, Lianny keluar dari ruang kerja Suhendra dan kembali ke kamarnya.     

Tidak lama kemudian, Maureen mengetuk pintu dan masuk.     

"Bu, Ibu mencariku?"     

Maureen berjalan perlahan dan mendapati Lianny memilah data sambil menelusuri iPad, lalu menulis dan menggambar dengan pena. Lianny terlihat sangat sibuk.     

Ketika melihat Maureen masuk, Lianny tersenyum dan berkata, "Putriku, kemarilah. Lihat pria-pria ini. Menurutmu, mana yang paling tampan?"     

Lianny menyerahkan iPad pada Maureen. Maureen mengambil tablet itu dan mendapati ada lebih dari belasan foto pria di dalamnya. Salah satu potret tampan yang menarik perhatian Maureen.     

"Yoga?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.