Ingin Kukatakan Sesuatu

Menyatukan Industri Hiburan!



Menyatukan Industri Hiburan!

0"Menyuruh kami semua bergabung dan menjadi perusahaanmu?"     
0

"Bahkan juga menyuruh kami mengubah nama perusahaan dengan menambahkan YS di sebelum nama perusahaan?"     

"Benar-benar arogan dan bodoh! Sean, kamu terlalu meremehkan perusahaan kami di industri hiburan. Belum lagi perusahaanmu sebelumnya hilang dan asetmu dibekukan. Bahkan jika kamu masih Presdir perusahaan dengan aset ratusan triliun, apa kamu pikir kamu bisa membeli 58 perusahaan kami?!"     

Kata-kata Sean membuat 58 bos yang hadir geram dan merasa terhina. Terutama orang yang berbicara paling terakhir ini. Dia begitu berwibawa dan tidak memiliki rasa takut sama sekali saat berhadapan dengan Sean.     

Jefri berinisiatif untuk memperkenalkan pada Sean, "Beliau adalah Presiden Yahya dari Magnificent Universe Group yang memiliki sejumlah perusahaan dunia hiburan, jam tangan, perhiasan, dan sekuritas. Di antara perusahaan hiburan lainnya, perusahaan beliau merupakan perusahaan terbesar di Indonesia yang memiliki aset puluhan triliun."     

Sean melirik si Presdir Yahya ini. Tidak heran jika dia tidak puas. Ternyata dia adalah presiden direktur dengan aset puluhan triliun dan lebih kuat dari presiden direktur dengan aset ratusan miliar lainnya. Namun, sebelumnya Sean bahkan bisa mengalahkan keluarga Liono yang memiliki aset ratusan triliun, jadi Sean sama sekali tidak memusingkannya.     

Dari sudut pandang pengusaha, para eksekutif di industri hiburan ini bukan yang paling menghasilkan uang, namun mereka pasti yang paling arogan dan paling menyebalkan di antara pengusaha lainnya. Meskipun mereka juga mengutamakan menghasilkan uang, mereka selalu merasa berbeda dari bos-bos yang melakukan bisnis lain dan merasa lebih unggul dari yang lain. Jadi, tidak mudah bagi Sean untuk membuat mereka tunduk dan menjadi pionnya.     

Di meja panjang, Sean duduk di paling ujung. Selain Jefri yang ada di sebelah Sean, semua bos di kursi lain merokok dan memandang Sean dengan muak. Ketika melihat ini, Jefri segera bangkit dan berjalan ke atas panggung. Karena dia berasal dari kubu Sean, dia harus menjadi orang pertama yang menanggapi panggilan Sean.     

Jefri menepuk mikrofon dan berkata, "Halo, semuanya. Saya Jefri dari Young Resolute Entertainment. Meskipun saya yang mendirikan Young Resolute Entertainment, sebenarnya, berkat Tuan Sean dari YS Group lah kami bisa seperti sekarang ini."     

"Jadi, saya berada di sini untuk mengumumkan pada semua teman-teman media bahwa mulai hari ini, Young Resolute Entertainment akan berganti nama menjadi YS·Young Resolute Entertainment dan secara resmi bergabung sebagai anak perusahaan YS Pictures!" lanjut Jefri.     

Banyak wartawan dan penggemar di lokasi yang tercengang.     

"Ya Tuhan. Young Resolute Entertainment sudah menjadi anak perusahaan YS Pictures? Bukankah itu berarti Maggie Wihardja juga artis di bawah naungan YS Pictures?"     

"Lagi-lagi dia memiliki orang di belakang layar yang dapat diandalkan! Maggie kita pasti akan jadi populer lagi!"     

Setelah Jefri turun dari panggung, seorang pria lain melangkah ke atas panggung. Dia adalah bos dari Watermelon Entertainment.     

"Halo, semuanya. Saya juga ada di sini untuk mengumumkan pada kalian bahwa mulai hari ini Watermelon Entertainment akan berganti nama menjadi YS·Watermelon Entertainment dan menjadi anak perusahaan dari YS Pictures."     

Ketika mendengar ini, semua orang tercengang lagi.     

"Apa? Watermelon Entertainment juga anak perusahaan dari YS Pictures? Kudengar mereka menandatangani kontrak dengan banyak bintang potensial tahun ini!"     

"Benar! Marsha Timothi, aktris yang membintangi film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak, juga menandatangani kontrak dengan Watermelon Entertainment!"     

"Bukankah Watermelon Entertainment itu perusahaan yang didirikan Julius Kusumo, orang terkaya di Surabaya? Sejak awal Watermelon Entertainment sudah memiliki dukungan yang kuat, jadi untuk apa bergabung dengan YS Pictures?"     

"Apakah ini berarti bahkan Julius, orang terkaya di Surabaya, berada di bawah si Presdir Sean ini? Wow! Presdir Sean ini benar-benar keren!"     

Pada saat ini, John yang mengenakan jas dan memegang tusuk gigi berkata pada Wawan yang ada di sampingnya, "Wan, menurutmu kalau si tua bangka Julius itu menurut pada Tuan Muda Sean seperti sekarang ini, haruskah aku meminta posisi sebagai Presdir Watermelon Entertainment pada si tua bangka Julius?"     

John menyukai perusahaan 'Watermelon Entertainment' karena namanya sama seperti nama buah kesukaannya.     

Dari 58 perusahaan tersebut, dua telah resmi mengumumkan keikutsertaan mereka di YS, meski perusahaan ini hanya cangkang kosong dan sama sekali tidak ada. Namun, reputasinya sudah meledak.     

Sementara tujuan utama Sean sebenarnya bukan untuk melakukan apa pun di industri hiburan, melainkan hanya untuk menyelesaikan tugas pelatihan pengalaman kakeknya. Namun, setelah dua perusahaan ini, 56 orang lainnya tetap duduk pada tempatnya tanpa bergerak dan tidak ada yang bangun. Ini juga normal.     

Jefri mengumumkan untuk bergabung karena hubungannya dengan Juan. Watermelon Entertainment mengumumkan untuk bergabung karena Julius bermaksud menunjukkan bahwa dirinya sekarang tidak berani melawan Sean.     

Orang-orang lain tidak terburu-buru menyerahkan perusahaan mereka, tetapi sekumpulan orang-orang ini sudah berbisik satu sama lain. Sean menyalakan cerutu, tampak mendominasi, dan membuat orang bergidik.     

Kemarin malam, Sean mengobrol dengan Michael Jordan si 'Dewa Basket' sepanjang malam. Dia tidak mempelajari apa-apa, selain temperamen dominan Jordan. Sungguh mengerikan, satu pandangan matanya seakan bisa membunuh orang.     

Sean duduk bersandar sambil mengisap cerutunya, kemudian berkata, "Bersandar pada pohon yang rindang itu baik untuk berteduh. Asalkan kalian bersedia bergabung dengan perusahaan saya, saya pasti akan menjaga kalian."     

"Pernahkah kalian melihat sekelompok bintang dan sutradara Hollywood yang ada di sini hari ini? Bergabunglah dengan saya. Artis dan film perusahaan kalian akan dapat segera keluar dari Asia dan keliling dunia!" kata Sean lagi.     

Ke-56 bos berdiskusi dan menjadi semakin tertarik. Meskipun semua orang mulai ragu, tidak ada yang berinisiatif untuk berdiri lebih dulu.     

Sean mengisap cerutunya lagi dan melanjutkan, "Yang saya inginkan adalah menyatukan industri hiburan Indonesia. Saya tidak meminta pendapat kalian, tetapi memerintahkan kalian! Jika kalian tidak melakukan ini, maka saya akan memberi sanksi pada kalian!"     

Kata-kata yang mendominasi seperti itu membuat Presdir Yahya menggebrak meja dengan penuh amarah.     

"Junior sombong! Ketika saya berada di industri hiburan Indonesia, bahkan kamu belum lahir! Beraninya kamu berbicara pada saya seperti itu?! Oke! Hari ini saya tidak akan bergabung denganmu! Saya ingin lihat, bagaimana kamu memberi sanksi pada kami?!"     

Matthew turut mengisap rokoknya, lalu berkata sambil tersenyum, "Sean, demi Kak Maureen, aku tidak akan menusukmu. Kamu sudah membuat dirimu seakan hanya memakai celana pendek di depan semua orang. Aku hanya akan melihatmu berpura-pura kuat dan melihat bagaimana kamu kehilangan satu-satunya celana pendek yang kamu kenakan di tubuhmu."     

Ada orang lain yang menyahut, "Ayo beri sanksi pada kami! Perlihatkan pada kami strategi apa yang kamu punya!"     

Sean mendengus dingin dan menjawab, "Oke. 58 bos di sini, semuanya memiliki artis yang berpartisipasi dalam 'Kamp Penciptaan Idola' tahun ini. Jika kalian tidak bergabung dengan saya, kesempatan Anda melayang!"     

Jangan disangka 'Kamp Penciptaan Idola' hanyalah pertunjukan bakat. Setelah acara itu disiarkan, begitu artisnya menjadi populer, itu akan membawa keuntungan besar dan ketenaran bagi perusahaan!     

Keuntungan ini mungkin tidak berarti apa-apa bagi perusahaan hiburan besar seperti Presdir Yahya. Tetapi, untuk perusahaan hiburan kecil, hampir sebagian besar mengandalkan satu atau dua artis untuk mendukung perusahaan. Jadi selain Jefri dan pemilik Watermelon Entertainment, 56 orang lainnya mulai gugup!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.