Ingin Kukatakan Sesuatu

Cara untuk Menyelesaikan Pelatihan!



Cara untuk Menyelesaikan Pelatihan!

0Suhendra benar. Jika Sean melewati pengalaman bisnis dalam situasi saat ini, berarti dia akan melaluinya saat sedang berada dalam masa-masa sulit. Jika membuat pencapaian di masa-masa sulit, Sean pasti akan diakui kakeknya.     
0

Sean mengepalkan tinjunya dan mengambil keputusan, "Saya pasti akan lulus dari pelatihan pengalaman bisnis sesegera mungkin!"     

Suhendra menyemangati Sean, "Nak, kemungkinan membuat perbedaan di dunia bisnis sangat rendah ketika asetmu sedang dibekukan, tapi kamu anak yang cerdas. Kakek percaya kamu akan bisa memikirkan cara untuk membuat perbedaan dan membuat pencapaian. Berusahalah sebaik mungkin dan lakukan dengan berani!"     

Aset dibekukan, rekening bank diblokir, dan akun pembayaran elektronik diblokir. Sekarang Sean bahkan tidak bisa membuka perusahaan. Namun, Suhendra dan Sean, orang tua dan anak muda ini, keduanya sangat yakin Sean bisa berhasil.     

Suhendra menambahkan, "Sean, sebelum kamu pergi, Kakek akan mengatakan satu hal lagi. Perubahan akan menguntungkanmu, sementara keberuntungan dan kesialan akan menggerakkanmu.     

"Di dunia ini teknologi paling mutakhir, lagu yang paling enak didengar, film paling seru, dan atlet paling hebat semuanya ada di luar negeri. Namun, kebenaran yang paling menggugah pikiran, serta filosofi yang paling membantu dan mencerahkan, semuanya ada di negara kita! Jika kamu punya waktu, baca lebih banyak buku agar kamu mendapatkan lebih banyak pengetahuan!" saran Suhendra.     

Suhendra tersenyum. Saat ini, dia terlihat seperti kakek kandung Sean.     

"Baik. Terima kasih. Saya pergi dulu. Lain kali, saya akan datang menemui Anda lagi."     

"Ya. Kakek tunggu kabar baikmu!"     

Ketika melihat Sean pergi, Suhendra tersenyum dan berkata pada dirinya sendiri, Lakukan dengan berani! Sean, entah apa yang kamu lakukan, entah kamu menyelesaikan pelatihan pengalaman ini dengan curang atau benar-benar mengandalkan kemampuanmu, Kakek akan membantumu diam-diam!     

Suhendra sangat senang. Dia tahu bahwa rahasia keluarga Yuwono sudah tidak jauh lagi darinya.     

———     

Dalam perjalanan kembali, Sean mengingat baik-baik kata-kata yang diberikan Suhendra padanya. Kata-kata Suhendra berasal dari buku 'Perubahan', yang mana artinya adalah baik buruknya suatu peristiwa tidak sepenuhnya ditentukan oleh angka. Hal ini sangat mungkin ditentukan oleh perubah keadaan mental dan keadaan pikiran orang tersebut.     

"Rupanya kakek Maureen menganggap kontrol emosiku masih tidak cukup baik."     

Di bawah bimbingan kakeknya, tentu saja Sean sudah banyak membaca buku 'Perubahan' dan mengerti kata-kata yang diucapkan Suhendra padanya. Namun, sebagai seorang pria, ketika mengetahui istrinya menipu dirinya dan anaknya mungkin bukan miliknya, bagaimana bisa Sean mengendalikan emosinya?     

Apa jangan-jangan seperti lelucon di Internet, 'Selama bisa menikahi istri yang sangat cantik, saya rela memiliki anak yang bukan anak saya?'     

Hah… Sulitnya...     

Sean baru berusia 20-an dan dia tidak ingin menjadi seperti orang tua selalu tenang di setiap situasi.     

Setelah kembali ke rumah dan tiba di kamar tidur, Maureen sudah bersiap untuk tidur. Sean juga menanggalkan pakaian dan hendak pergi tidur, namun ditolak oleh Maureen.     

"Sean, aku ingin tidur sendiri," kata Maureen dengan dingin.     

Tidak disangka-sangka, kata-kata seperti itu akan keluar dari mulut Maureen. Padahal, beberapa hari yang lalu, Maureen lah yang memohon untuk tidur bersama. Bagaimana lagi? Sean hanya bisa keluar dari kamar dengan patuh.     

Pada saat ini, Susi yang sudah memakai piyama dan mengenakan sepasang sandal linen kebetulan datang.     

Melihat Sean keluar dari kamar Maureen dengan kepala tertunduk, Susi sontak bertanya sambil tersenyum, "Tuan Muda diusir oleh Nona?"     

Bagaimana bisa Sean mengakui hal memalukan seperti itu?     

Sebelumnya, saat tiga tahun menikah dengan Giana, mereka tidak tidur di kamar yang sama. Setelah itu, dia bersumpah tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi lagi. Tapi, hari ini Maureen membuatnya merasakan itu lagi.     

Sean menjawab dengan wajah serius, "Diusir apanya? Aku sendiri yang berinisiatif untuk pindah. Aku ingin tidur dengan Sisi."     

"Jangan." Tubuh kecil Susi segera menghalangi di depan Sean. "Sisi tidur dengan saya di kamar yang sama, jadi lebih baik Anda jangan ke sana, kan?"     

Sean bertanya-tanya, "Memang kenapa? Lagi pula, kalian tidak tidur di ranjang yang sama."     

Susi berkata dengan sedikit malu-malu, "Tuan sangat tampan seperti ini. Jika tidur di kamar yang sama dengan saya, takutnya saya tidak bisa menahan diri!"     

"..." Sean kehabisan kata-kata. "Apa yang kamu bilang benar, tapi saat aku mendengar perkataanmu, kamu membuatku geli! Sudahlah, lebih baik aku tidur di kamar tamu saja."     

Susi tersenyum dan berkata, "Hehe. Selamat malam, Tuan Muda. Ngomong-ngomong, saya ingin mengingatkan bahwa besok lusa adalah hari ulang tahun Nona. Ini saat yang tepat bagi Anda dan Nona untuk berdamai. Tolong jangan sampai lupa!"     

"Ingat!" kata Sean. Dia juga sudah memasukkan ulang tahun Maureen ke dalam memo ponselnya.     

Ketika tiba kamar, Sean tidak hanya diam saja. Dia harus melakukan sesuatu yang serius,.     

Benar. Aku harus menyelesaikan pelatihan pengalaman bisnis sesegera mungkin. Aku perlu tahu apa rahasia keluargaku!     

Sean ingin tahu mengapa kakak keduanya ingin menyakitinya. Dia ingin tahu mengapa ayah Chintia tidak mati, tetapi tidak menghubungi Chintia dan adiknya selama sebelas tahun.     

"Aset dibekukan dan rekening bank diblokir. Aku tidak memiliki apa pun yang berhubungan dengan uang. Sementara, bisnis bergantung pada uang. Tanpa uang, aku tidak bisa membuka perusahaan, tidak bisa menjadi pemegang saham, dan tidak bisa berinvestasi. Bagaimana bisa ada tokoh hebat di dunia bisnis dalam keadaan seperti itu?"     

Setelah memikirkan dengan saksama, ini sama sekali tidak mungkin.     

Sekarang Sean memiliki masalah kredibilitas. Dia sudah dimasukkan daftar hitam oleh bank, jadi tidak mungkin ada perusahaan yang mau bekerja sama dengannya. Yang dia miliki hanyalah sekelompok bawahan yang tidak mengerti bisnis.     

Setelah memikirkannya selama satu jam penuh, kepala Sean menjadi panas.     

"Ini situasi yang mustahil. Tidak peduli seperti apapun kemampuan yang aku miliki, aku tidak mungkin bisa membuat prestasi apapun di dunia bisnis. Karena aku bahkan tidak memiliki kualifikasi untuk bekerja dan tidak punya kesempatan untuk memulai. Begitu aku mulai mengerjakan sebuah proyek dan bersiap untuk memulai bisnis, bisnisku akan segera disita.     

"Bagaimana aku bisa mematahkan situasi yang mustahil ini?"     

Tiba-tiba, Sean teringat sebuah cerita.     

"Dua tikus jatuh ke dalam ember berisi krim. Tikus pertama menyerah dengan cepat dan tenggelam. Tapi, tikus kedua berusaha mati-matian mengaduk krim menjadi mentega, lalu keluar."     

Ini berasal dari film sutradara terkenal Spielberg, 'Cat and Mouse Game'. Film ini dibintangi Leonardo Dicaprio dan Sean memiliki kesan yang mendalam tentang film ini. Film ini menceritakan kisah penipuan konstan yang dilakukan tokoh utama. Menyamar sebagai pilot dan menipu maskapai. Menyamar sebagai dokter dan menipu putri pengacara untuk dinikahi.     

Sean tiba-tiba mendapat ide.     

Karena aku tidak bisa memulai membuka perusahaan dan mempekerjakan karyawan, aku tidak bisa memulai dari dasar. Aku bisa langsung ke langkah terakhir. Kenapa aku tidak berpura-pura menjadi pengusaha sukses saja? Selama aku bisa menipu semua orang dan membuat orang-orang di dunia bisnis mengakuiku, kakekku pasti akan mengakuiku! Bahkan aku bisa berbohong pada kakekku!     

Identitas bisa dipalsukan. Perusahaan bisa dipalsukan. Semuanya bisa dipalsukan. Selama kamu tidak membiarkan orang lain melihatnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.