Ingin Kukatakan Sesuatu

Menemukan Bukti!



Menemukan Bukti!

0"Aneh... Jika dulu mereka berdua memiliki hubungan semacam itu, bagaimana mungkin mereka bertingkah seperti orang asing?"     
0

Penyadapan Sean sebelumnya cukup efektif. Tapi, kali ini tidak ada informasi berguna yang terungkap sama sekali dalam penyadapannya pada Maureen. Entah Maureen terlalu pandai berpura-pura, atau benar-benar tidak ada yang salah pada dirinya.     

"Tuan Muda Sean, apakah Anda mendengar sesuatu yang salah?" tanya John penasaran.     

John berharap ada yang salah dengan Maureen karena dia adalah pendukung Jasmine. Jika Sean dan Maureen bercerai, John dapat dengan terang-terangan mendorong Sean untuk mengejar Jasmine.     

Sean menggelengkan kepalanya. "Gunardi mengantar Maureen pulang dengan sangat sopan dan tidak mengucapkan sepatah kata ambigu apapun selama itu. Tapi, kakak tertuaku menyelidiki bahwa ada yang salah dengan Gunardi. Kakakku tidak mungkin membohongiku."     

"John, kirim seseorang untuk mengikuti mobil Gunardi. Selidiki di mana keluarganya tinggal. Besok aku akan pergi ke rumahnya untuk menggeledah barang-barangnya," perintah Sean.     

Gunardi tidak akan berbicara jujur, jadi Sean berencana menyelinap ke rumahnya untuk mencari bukti.     

"Sudah. Saya sudah memeriksa alamatnya. Alamatnya ada di perumahan Aluna Residence. Saya sudah mengirim orang ke sana. Pintunya menggunakan akses sidik jari, jadi tidak mudah dibuka," jawab John.     

"Tenang saja," kata Sean, "Di mana kotak yang terakhir kali aku berikan padamu?"     

"Di bagasi. Saya akan mengambilnya."     

John keluar dari mobil, membuka bagasi, dan mengeluarkan kotak.     

"Di dalamnya ada baju anak-anak. Keluarkan dan pegang tudung kepalanya dengan tanganmu dan jangan sentuh tempat lain."     

John dengan hati-hati meraih baju hoodie anak-anak dan bertanya, "Tuan Muda Sean, untuk apa ini?"     

Sean menjelaskan, "Segera temukan seorang gadis kecil, lalu sengaja tabrak Gunardi di depan rumah sakitnya dan jatuh. Gunardi pasti akan membantunya dengan menggunakan tangannya, jadi kita bisa mendapatkan sidik jarinya."     

Tiba-tiba John tersadar. "Ternyata baju ini digunakan untuk mendapatkan sidik jari! Pantas saja saya lihat bahannya begitu aneh."     

Sean mengangguk. "Ini baju yang terbuat dari bahan khusus dan memang khusus digunakan untuk memperoleh sidik jari. Setelah menyentuh baju ini, baju ini akan secara otomatis meregang dan membungkus jari hingga mencapai tekanan jari yang diinginkan. Sidik jari yang dihasilkan dengan cara ini benar-benar jelas, jadi menerobos pintu sidik jari rumah Gunardi bukanlah masalah."     

John sontak memuji, "Tuan Muda Sean sangat hebat! Benar-benar berpengetahuan luas! Saya akan langsung melakukannya sekarang!"     

Semuanya berjalan dengan lancar. Setelah Gunardi menabrak gadis kecil itu, dia mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri. Sementara, Sean pun dengan mudah mendapatkan sidik jari semua jari Gunardi. Tentu saja dia hanya membutuhkan sidik jari ibu jarinya.     

———     

Keesokan paginya, setelah Gunardi pergi bekerja, Sean datang ke kediamannya.     

Gunardi adalah seorang bujangan kualitas tinggi yang tinggal sendirian. Jadi, setelah dia pergi, tidak ada seorang pun di rumahnya.     

Sean mengambil sidik jari yang sudah diperolehnya dan dengan perlahan menempelkannya pada sensor sidik jari. Terdengar suara dan pintu terbuka seketika.     

"Haha. Benar-benar berhasil! Tuan Muda Sean benar-benar hebat!"     

John merasa ini sangat luar biasa. Jika bisa mempelajari trik ini, bukankah dia bisa pergi ke rumah siapapun?     

Sean mengenakan masker dan menginstruksikan, "Kalian jaga di luar. Aku akan masuk sendiri."     

Jika terlalu banyak orang yang masuk, akan mudah merusak dan mengubah letak perabotan yang ada di dalam rumah. Sean adalah seorang veteran dalam hal ini, tetapi orang seperti John adalah orang yang hanya bisa bertarung dan tidak bisa melakukan pekerjaan halus.     

"Ya, Tuan Muda Sean!"     

Sean masuk ke rumah Gunardi dengan mengenakan sarung tangan dan mendapati bahwa orang ini memang anak orang kaya. Meski interior rumahnya sangat sederhana, kesederhanaan ini mengungkapkan kemewahan. Sekali pandang, Sean bisa melihat terdapat beberapa barang yang sangat berharga. Setidaknya harganya miliaran.     

Pada dasarnya, tidak ada yang ingin Sean cari di ruang tamu, jadi pertama-tama Sean pergi ke ruang kerja Gunardi. Dia menduga komputer pribadi Gunardi mungkin menyembunyikan sesuatu.     

Diperlukan kata sandi untuk membuka komputer Apple-nya dan ini tidaklah sulit bagi Sean. Sejak dulu, dia sudah pernah belajar cara memecahkan kata sandi komputer. Namun, dia tidak perlu begitu repot-repot.     

Sean mengamati area numerik keyboard komputer dengan saksama, lalu mengombinasikannya dengan informasi pribadi Gunardi. Dia langsung menilai bahwa kata sandi itu adalah hari ulang tahun Gunardi. Setelah memasukkan kata sandi, komputer berhasil dibuka dengan mudah.     

Setelah memeriksa komputer dengan hati-hati, Sean sama sekali tidak menemukan file atau foto yang mencurigakan. Satu-satunya folder yang berhubungan dengan Maureen, semua isi di dalamnya adalah rekam medis biasa.     

Aneh. Apa Gunardi benar-benar tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Maureen?"     

Sean mematikan komputer, lalu pergi ke kamar Gunardi. Ketika tiba di samping tempat tidur, tiba-tiba dia mendapati samping tempat tidur bisa dibuka dan ada ruang tersembunyi di dalamnya. Setelah Sean membukanya, dia menemukan tas kecil di dalamnya.     

Setelah membuka tas kecil itu, Sean menemukan ada banyak foto di dalamnya. Foto pertama adalah foto Gunardi dan Maureen.     

"Akhirnya ketemu!"     

Sean langsung bersemangat. Bagus Gunardi, Maureen. Kalian menyembunyikannya dengan cukup dalam! Aku mencari begitu lama hingga baru bisa menemukan petunjuk tentang kalian!     

Foto ini sebenarnya bukan apa-apa. Ini foto dua orang yang berdiri bersama di The Ranch. Dalam foto tersebut, keduanya terlihat tersenyum menatap kamera. Mereka tidak berpegangan tangan, tidak berpelukan, ataupun kemesraan.     

Berdasarkan hubungan antara Gunardi dan Maureen, sebenarnya normal jika keduanya pergi ke The Ranch dan berfoto bersama. Itu tidak dapat menjelaskan apa pun.     

Sean kemudian melihat foto kedua. Dia pun sontak terkejut. Di foto ini, hanya ada kaki wanita. Namun, sudut pengambilan gambarnya sangat buruk.     

Foto-foto berikutnya lebih tidak sedap dipandang daripada yang lain. Tak satupun dari pria dan wanita di foto itu menunjukkan wajah mereka, tetapi Sean merasa itu pasti Gunardi dan Maureen.     

Jika bukan mereka berdua, mengapa Gunardi menggabungkan foto-foto ini dengan foto mereka berdua? Apalagi, dilihat dari perawakan wanita di foto itu, sangat mirip dengan tubuh Maureen, jadi Sean tidak mungkin salah.     

Sean sangat marah ketika melihat foto-foto ini. Dia bahkan lebih marah daripada ketika mendengar rekaman Giana bersama Cahyadi.     

Secara akal, seharusnya ini terjadi sebelum pernikahan Maureen. Sean seharusnya tidak peduli tentang itu. Siapa yang tidak pernah berpacaran sebelum menikah? Namun, Maureen menipu Sean lebih dulu dan sengaja membuat dirinya terlihat seperti malaikat yang suci.     

Ini membuat Sean merasa sangat jijik. Terlebih lagi jika Maureen seperti Giana, wanita yang pandai berbohong dan berperilaku buruk. Jadi, sebenarnya Sisi anak Sean atau bukan?!     

Sial! Maureen, jika kamu berani bohong padaku tentang anak, aku tidak akan pernah mengampunimu!     

Sean mengepalkan tinjunya dengan erat. Sekarang dia ingin pergi mencari Maureen dan berdebat dengannya. Sekarang dia ingin melemparkan bukti foto-foto ini di wajahnya yang memikat itu.     

Lihat saja apakah dia masih memiliki nyali untuk bersumpah bahwa dia hanya mencintaiku seumur hidupnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.