Ingin Kukatakan Sesuatu

Maureen adalah Wanita Jahat!



Maureen adalah Wanita Jahat!

0"Maaf, Sean. Karena kamu belum menyelesaikan semua pelatihan pengalaman keluarga, untuk saat ini Kakak tidak bisa mengungkapkan rahasia keluarga padamu," kata Tian.     
0

Sean tahu bahwa ini adalah aturan. Bahkan ayah kandung mereka tidak memberitahukannya pada Sean sama sekali.     

"Aku hanya ingin bertanya, apakah rahasia keluarga itu lebih menarik daripada kekayaan ratusan triliun keluarga kita?" tanya Sean.     

Senyum menghina tiba-tiba muncul di wajah Tian. "Bagaimana bisa harta ratusan triliun dibandingkan dengan rahasia keluarga kita? Rahasia keluarga kita adalah harta yang tak ternilai! Itu tidak bisa diukur dengan uang!"     

Sean terkejut. Dia tidak menyangka ternyata keluarganya begitu hebat. Namun, untuk sementara ini dia tidak memikirkan mengenai rahasia ini. Dia hanya ingin mengungkapkan keberadaan Chintia yang sebenarnya.     

"Kak, apa kamu sudah tahu ke mana Juan membawa Chintia pergi?" tanya Sean lagi.     

Tian menggelengkan kepalanya.     

"Kakak hanya bisa memastikan bahwa mereka sudah tidak lagi di Indonesia. Tapi, Kakak sudah mengutus orang untuk mencari mereka. Begitu mereka ditemukan, mungkin Kakak akan mengambil tindakan keras untuk menangkap Juan. Jika Kakak menyakitinya, Kakak harap kamu bisa mengerti. Bukannya Kakak tidak menghargai persaudaraan kita, tapi kali ini dia sudah terlalu salah."     

Sean dengan serba salah berkata, "Kak, jangan terlalu kejam. Chintia masih ada padanya. Aku takut Chintia celaka. Aku juga ingin bertanya langsung padanya, mengapa dia melakukan semua ini!"     

Tian mengangguk dan kembali berkata, "Sekarang Kakak curiga Juan dan keluarga Susetia sudah bersekongkol."     

"Apa? Juan dan keluarga Susetia bersekongkol?" Sean tercengang lagi.     

"Benar." Tian berjalan menuju tirai. "Menurut pengamatan Kakak dalam beberapa hari terakhir, Kakak mendapati Suhendra sangat tertarik dengan rahasia keluarga kita.     

Tian menjelaskan, "Sejak puluhan tahun yang lalu, si tua ini sudah melihat bahwa Kakek tidak hanya kaya, tetapi juga memiliki rahasia yang dalam. Suhendra selalu ingin berbesan dengan keluarga Yuwono kita hanya untuk mengetahui rahasia keluarga kita melalui pernikahan. Meskipun kakak keduamu sama sepertimu, belum menyelesaikan semua pelatihan, Kakak curiga dia sudah tahu apa rahasia keluarga kita!"     

Sean sangat terkejut. "Bagaimana bisa dia tahu?"     

Tian menggelengkan kepala. "Kakak juga tidak tahu. Mungkin dia tidak sengaja mengetahuinya, atau mungkin seorang anggota keluarga membocorkannya padanya."     

Di antara tiga putra dari generasi ketiga keluarga Yuwono, dua sudah mengetahui rahasia keluarga. Hanya Sean saja yang belum tahu. Ini membuatnya merasa tertinggal. Dia bersumpah untuk mempercepat proses pelatihan dan segera mencari tahu rahasia apa yang dimiliki keluarganya.     

Tian menambahkan, "Ada satu hal lagi. Kakak tidak tahu apakah harus memberitahumu karena Kakak lihat kamu dan Maureen memiliki hubungan yang baik. Kelihatannya kalian sangat bahagia dan saling mencintai."     

Seketika Sean terkejut. "Tentang Maureen? Ada apa? Katakan saja padaku. Aku bisa menerimanya!"     

Setelah mengalami pukulan yang diberikan Giana padanya, Sean merasa tidak ada lagi wanita yang bisa menyakitinya.     

"Maaf, Sean. Beberapa hari ini Kakak mengutus orang untuk menyelidiki istrimu. Kakak mendapati Maureen tidak setia padamu, seperti kelihatannya. Dia bukan wanita yang baik. Kepolosan yang dia tunjukkan di depanmu dan cintanya padamu semuanya palsu," kata Tian.     

Tian memperingatkan, "Sean, jangan tertipu olehnya. Jangan jatuh cinta padanya dan jangan jatuh dalam perangkapnya. Kakak tidak ingin kamu mengulangi kesalahan seperti saat bersama Giana!"     

Ketika Sean mendengar kata-kata ini, seluruh tubuhnya membeku.     

Selama tiga hari terakhir, Sean dan Maureen sudah bersama sepanjang hari dan hampir tak terpisahkan. Bahkan jika dia pergi ke toilet, Maureen akan mengiriminya pesan WhatsApp untuk mengobrol. Dia membuat Sean selalu merasakan kehadirannya.     

Selain itu, Maureen sangat sempurna dan ditambah lagi, sebelumnya Sean berutang padanya. Jadi, Sean sudah sejak awal jatuh cinta padanya.     

Sekarang, Kak Tian benar-benar memberitahuku bahwa Maureen adalah wanita jahat? Semua ini palsu?     

"Tidak, itu tidak mungkin!" Sean menjadi emosional, "Aku tidak percaya! Dia tidak mungkin seorang wanita yang jahat! Seumur hidupnya, dia hanya mencintaiku seorang! Dia juga hanya pernah berhubungan denganku."     

Tian ikut emosional. Dia meletakkan kedua tangannya di bahu Sean, lalu berteriak, "Sean, jangan bodoh! Maureen sudah hampir berusia tiga puluh tahun. Dia cantik, memiliki latar belakang keluarga yang baik, dan tidak memiliki fobia dalam bersosialisasi. Banyak orang mengejar-ngejarnya!"     

"Selama bertahun-tahun, bagaimana mungkin hanya kamu satu-satunya laki-laki baginya? Dia sengaja memalsukan itu semua! Dia tahu kamu menyukai wanita lugu, jadi dia sengaja menciptakan ilusi bahwa dia hanya mencintaimu seumur hidupnya!" kata Tian.     

Sean langsung tercengang. Mungkinkah yang dikatakan Tian benar? Bahkan sebenarnya Sean juga ragu. Bagaimana bisa seorang wanita normal melajang begitu lama?     

Tiba-tiba Sean teringat akan penyakit Maureen dan berkata, "Kak, kamu tidak tahu, sejak dia kembali dari medan perang, dia menderita penyakit aneh. Seorang psikiater di Bogor terpikir untuk menggunakan hipnotis sebagai pengobatan, jadi dia…"     

Sebelum Sean selesai berbicara, Tian buru-buru memotong, "Tidak perlu kamu katakan. Aku sudah tahu masalah ini. Dokter itu bernama Gunardi Yunardi, kan?"     

Sean mengangguk. Tanpa disangka, Tian berkata, "Gunardi itu salah satu laki-laki Maureen."     

Kalimat ini seperti sambaran petir yang mengenai kepala Sean.     

"Ka… Kakak bilang apa?" Sean tergagap.     

"Si Dokter Gunardi itu sudah pernah tidur dengan Maureen. Bahkan sudah lebih dari sekali," kata Tian, "Adik bodoh. Jangan percaya apa yang dikatakan Maureen. Dia bukan wanita sederhana. Dia menikahimu hanya untuk mendapatkan rahasia keluarga kita darimu!"     

Untuk sesaat, Sean tidak tahu harus berkata apa. Di benaknya, sosok Maureen yang cantik, anggun, dan murni… serta kata-kata yang telah 'menipu' dirinya, terus-menerus muncul di benaknya.     

Karena Maureen dan Giana mirip, gambar Maureen di benaknya terus tumpang tindih dengan Giana. Pada akhirnya, kedua wanita itu menjadi wanita yang sama.     

Mungkinkah Maureen, seperti Giana, seorang wanita cantik yang juga penuh kebohongan?     

Melihat Sean tertegun, Tian berkata, "Maaf, adikku. Kalian baru saja menikah dan sedang mesra-mesranya. Seharusnya Kakak tidak mengatakan ini padamu. Tapi, jika Kakak tidak mengatakannya, nanti kalau kamu sudah terjerumus terlalu dalam."     

"Kamu akan jauh lebih sakit daripada ini jika suatu hari nanti mengetahui kebenarannya. Kakak juga melakukannya untuk kebaikanmu sendiri. Sean, mumpung perasaanmu belum dalam, carilah kesempatan untuk menceraikannya. Tinggalkan juga keluarga Susetia," saran Tian.     

Tian menambahkan, "Jika keluarga Susetia mencari gara-gara denganmu, beritahu Kakak. Kakak akan mengirim seseorang untuk membawamu kembali ke Inggris. Ketika kamu tiba di Inggris, tidak akan ada yang berani mencari gara-gara denganmu. Kakak iparmu dan aku akan menjagamu seumur hidupmu."     

Sean mengepalkan tinjunya. Bagaimana bisa dia bercerai dan pergi begitu saja?! Sampai wajah asli Maureen terungkap dan membuatnya mengakui kemunafikannya, Sean tidak akan pernah menyerah.     

Maureen, aku pasti akan menemukan bukti dirimu bersama dengan Gunardi atau laki-laki lain. Ketika saatnya tiba, aku ingin lihat apakah kamu masih punya muka untuk memberitahuku bahwa kamu hanya mencintaiku seumur hidupmu! Ketika saatnya tiba, apakah kamu masih punya muka untuk mengatakan bahwa impianmu adalah menikah denganku?!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.