Ingin Kukatakan Sesuatu

Giana Terlalu Murahan!



Giana Terlalu Murahan!

0Martin berbisik di depan Suhendra, "Ayah, sepertinya kakak Sean memperlakukannya dengan sangat baik."     
0

Suhendra tersenyum dan mengangguk, merasa lega.     

Sejak zaman dahulu, banyak keturunan keluarga besar yang saling berperang bahkan saling membunuh demi tahta dan harta. Misalnya, dua bersaudara, Marvin dan Matthew. Mereka bahkan tidak saling menyapa ketika bertemu dan berusaha memonopoli warisan keluarga Susetia.     

Akan tetapi, Tian dan Sean berbeda. Sebagai putra tertua, Tian berinisiatif menyerahkan harta pada adiknya hanya agar Sean dihargai keluarga Susetia dan tidak ditindas.     

Tian memandang Maureen dan berkata, "Nona Maureen, tolong tanda tangani."     

Maureen bukan wanita yang mencintai uang, jadi tentu saja dia merasa tidak enak untuk menandatanganinya. Namun, Sean berkata pada Maureen, "Maureen, karena ini niat baik Kakak dan Kakak Ipar pada kita, terima saja."     

Maureen bukan orang yang suka malu-malu. Dia mengambil pena dan menandatanganinya. Kemudian, kontrak itu diserahkan pada orang-orang dari keluarga Susetia untuk diamankan.     

Di tempat pesta, terdengar riuh tepuk tangan yang meriah.     

"Tuan Suhendra, selamat! Semua bar di Inggris adalah milik cucu Anda!"     

"Haha! Kebetulan besok lusa saya akan ke Inggris. Tuan Suhendra, saya akan meemesan dua botol wiski lagi. Tuan tidak boleh menagih saya!"     

Suhendra terus berterima kasih.     

"Terima kasih atas penghormatan kalian. Silakan datang ke bar yang ada di Inggris untuk minum. Kami keluarga Yuwono dan keluarga Susetia pasti akan memberikan pelayanan terbaik!"     

Wajah keriput Suhendra sangat bangga. Selama bertahun-tahun ini, kenapa dia sangat ingin berbesan dengan keluarga Yuwono? Hanya karena ini!     

Keluarga Yuwono melakukan pekerjaan yang hebat di luar negeri. Sekarang siapa orang kaya di Indonesia yang tidak sering terbang ke luar negeri? Oleh karena itu, memiliki kekuatan di luar negeri adalah modal yang sangat penting.     

Sekarang setelah keluarga Susetia dan keluarga Yuwono berbesan, keluarga-keluarga besar di negara ini juga akan lebih menghormati keluarga Susetia.     

Tian berkata pada Maureen, "Bukan hanya bar, keluarga Yuwono kami memiliki investasi di berbagai bidang di seluruh dunia. Pergilah ke Inggris dengan Sean untuk bertemu Kakek dan mempelajari tentang bisnis keluarga Yuwono kami. Ketika saatnya tiba, kamu bisa mengambil bisnis apa yang kamu suka tanpa perlu meminta pendapatku dan kakak iparmu."     

Yumi memiliki sikap seorang wanita Jepang yang lembut dan menambahkan, "Benar! Aku dan kakak iparmu tidak tertarik dengan uang. Kamu bisa mengambil apapun yang kamu suka."     

Tian mengangguk dengan dingin. "Ya. Tidak perlu khawatir tentang Juan. Anak ini bepergian sepanjang hari dan bahkan jika keluarga membagikan warisan, dia belum tentu kembali."     

Mendengar ini, para tamu di tempat kejadian semua tercengang, terutama tamu-tamu wanita kaya yang cantik. Semuanya hampir gila karena iri.     

"Ya Tuhan! Kakak pertama dan kakak keduanya tidak ada yang menginginkan harta keluarga. Semua harta keluarga Yuwono adalah milik Sean dan Maureen!"     

"Katanya, aset keluarga Yuwono mencapai ratusan triliun atau bahkan kuadriliun! Mereka adalah keluarga terkaya di dunia!"     

"Apa? Apa benar begitu? Kalau begitu, Maureen akan menjadi wanita terkaya di dunia!"     

"Ah! Cepat peluk paha Maureen! Dia ini wanita kaya pertama dalam sejarah!"     

Mendengarkan semua orang berbicara tentang Maureen, seorang wanita cantik dengan pandangan mata yang kosong gemetaran. Siapa lagi kalau bukan Giana Wangsa.     

Pada saat ini, tiba-tiba Giana mendorong Maureen dengan sengaja, menabraknya, kemudian melemparkan dirinya langsung ke pelukan Tian.     

"Kakak!"     

Giana langsung menangis dan memeluk Tian dengan erat. Sekarang Giana sudah mendapatkan kembali bentuk tubuhnya yang semula. Dia mengenakan gaun lengan terbuka.     

Tian tertegun, tidak tahu apa yang sedang terjadi.     

Ketika Sean melihat Giana menerkam kakaknya, dia segera meraih lengan putih dan lembut Giana. Hanya saja, dia sudah tidak mengingat kegembiraan ketika menyentuhnya di masa lalu. Sementara sekarang, hanya rasa jijik yang tersisa di hatinya.     

Sean menarik Giana dari pelukan Tian dan menegur, "Giana, apa yang kamu lakukan! Jangan sentuh kakakku!"     

Sean tahu Giana adalah wanita yang licik. Mungkin dia sengaja melakukan ini untuk menarik perhatian Tian agar bisa bersama Tian.     

Tian tertegun sejenak, lalu menunjuk Giana dan bertanya, "Dik, wanita ini…"     

Sean memperkenalkan dengan malu, "Dia mantan istriku, Giana Wangsa."     

Tiba-tiba Tian baru sadar dan memandang Giana dari atas ke bawah. Benar saja, dia merasa Giana memang benar-benar cantik. Sekali lihat, dia tahu kalau wanita ini adalah pilihan adik keduanya.     

Giana memandang Tian dengan lembut dan berkata dengan genit, "Kak, Kakak dan Bibi terlalu pilih kasih. Tiga tahun lalu, Sean dan aku menikah, tapi keluarga Yuwono kalian tidak ada yang datang atau memberi hadiah. Hari ini, Sean dan Maureen menikah, tapi kalian berdua memberikan kalung dan bar! Atas dasar apa?!"     

Giana merasa dirugikan, cemburu, dan kesal. Dia sudah menjadi istri Sean selama tiga tahun. Seharusnya dialah yang mewarisi semua harta keluarga Yuwono dan menjadi wanita terkaya di dunia.     

Tian masih sangat sopan pada Giana. "Nona Giana, Sean menikahimu karena itu pelatihan keluarga. Jika kami memberimu uang, itu akan mengungkapkan identitas Sean. Bukannya kami pelit padamu. Tolong dimengerti. Jika kamu lulus dalam ujian keluarga kami saat itu, harta keluarga Yuwono ini secara alami akan menjadi milikmu sekarang dan bukan milik Maureen."     

Sean menyahut, "Apa yang Kakak katakan benar! Giana, kamu sendiri yang melakukannya, jadi jangan salahkan orang lain!"     

Di masa lalu, Sean mencintai Giana sama seperti dia mencintai Chintia. Tapi, apa yang sudah diperbuat Giana? Dia mengkhianati Sean lagi dan lagi. Bagaimana mungkin dia masih memenuhi syarat untuk mewarisi harta keluarga Yuwono?!     

Giana masih tidak mau menyerah, "Siapa yang bisa bertahan dalam ujian selama tiga tahun? Kenapa kalian tidak menyuruh Sean menyembunyikan identitasnya dan menguji si Nona Maureen ini? Aku yakin jika kalian mengujinya seperti kalian mengujiku, dia juga akan membuat kesalahan!"     

Maureen sangat marah. Dia sudah memperhatikan Giana untuk waktu yang lama.     

Dalam tiga tahun terakhir, karena keduanya terlihat agak mirip, bahkan sesaat Maureen menganggap Giana sebagai dirinya. Karena dengan begitu, dia bisa berpura-pura seolah bersama Sean. Ketika tahu Giana mengkhianati Sean, dia bahkan lebih marah daripada Sean.     

Bisa-bisanya kamu tidak menghargai laki-laki yang tidak bisa aku dapatkan dengan segala cara dan mempermainkannya seperti ini?     

Ketika Giana menghina dirinya, Maureen segera menjawab dengan tegas, "Giana, jangan bicara omong kosong! Tidak semua wanita cinta uang sepertimu! Aku tidak akan pernah memandang rendah Sean karena uang! Aku juga tidak akan mengkhianati Sean dan melakukan sesuatu yang bersalah padanya!"     

Begitu Maureen mengatakan ini, semua orang di tempat kejadian secara bertahap mengerti bahwa ternyata mantan istri mempelai pria telah berselingkuh. Tidak heran mereka bercerai.     

Ini teritori keluarga Susetia, jadi Giana juga tidak bisa menang melawan Maureen. Dia pun mengabaikannya dan terus menatap Tian.     

Giana berinisiatif meraih tangan Tian, ​​​​lalu berkata dengan penuh kasih sayang, "Kak, kemarilah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.