Ingin Kukatakan Sesuatu

Maureen Jatuh Cinta pada Chevin?



Maureen Jatuh Cinta pada Chevin?

0Chevin mengancam Gunardi dan berusaha membuat citra Chevin sebagai pahlawan yang menyelamatkan Maureen. Sementara, Sean menjadi bajingan yang melarikan diri setelah dipukuli. Niat awalnya adalah untuk membuat Maureen memuja dan berterima kasih pada Chevin, lalu tidak menyukai dan membenci Sean. Namun, setelah Sean dipukuli Chevin, Maureen justru mengkhawatirkan apakah Sean terluka atau tidak?     
0

Ini bukan akhir yang biasa terjadi pada adegan pahlawan yang menyelamatkan tokoh utama. Selama lebih dari satu jam setelah itu, Gunardi terus menuntun alam bawah sadar Maureen dan mengarang banyak adegan dan cerita. Seperti yang sebelumnya, semuanya dilakukan untuk menghilangkan citra sempurna Sean sebelumnya, kemudian membentuk citra Chevin.     

Ketika jam pasir selesai, Gunardi membiarkan Maureen tertidur sepenuhnya, lalu mengambil segelas air dan pergi ke ruangan sebelah tempat Chevin berada. Setelah lebih dari satu jam berbicara terus menerus, mulut Gunardi kering.     

Gunardi menegak beberapa teguk air, kemudian berkata pada Chevin, "Tuan Muda Chevin, Anda sendiri juga sudah melihat bahwa Nona Maureen tidak menyukai Anda dan perasaannya pada Sean sudah mendarah daging."     

Ini juga merupakan sesuatu yang normal karena Maureen dan Sean benar-benar memiliki hubungan. Sean adalah orang yang sangat penting di hati Maureen, baik di dunia nyata maupun di dunia fantasi hipnotis. Selain itu, kesan Sean memang perlu dirubah, sementara Chevin sama sekali tidak perlu.     

Maureen tidak peduli apakah Chevin pria yang sempurna atau tidak. Bahkan jika dia memang pria yang sempurna, baginya, paling-paling hanya ada perasaan kagum seperti kekaguman penggemar pada idolanya.     

Chevin menolak menyerah, "Lagi pula, masih ada 10 hari sebelum Maureen dan aku menikah. Tidak usah terburu-buru. Cuci saja otaknya terus-menerus selama 24 jam sehari. Oh, tidak. Tuntun alam bawah sadarnya. Entah bagaimanapun juga, saya ingin Maureen jatuh cinta pada saya terlebih dahulu di alam bawah sadarnya!"     

"Jika ingin mencapai efek tersebut, memang benar-benar diperlukan tuntunan alam bawah sadar tanpa gangguan apapun. Hanya saja, jika Nona Maureen berada bersama saya di sini, apa Anda tidak masalah? Bagaimana jika orang-orang dari keluarga Susetia datang mencarinya?" balas Gunardi.     

"Jangan takut. Jika orang-orang dari keluarga Susetia datang mencari, saya sendiri yang akan menanganinya," tegas Chevin.     

"Bagaimana dengan Sean? Bagaimana jika Sean datang mencarinya?" tanya Gunardi.     

Chevin mengerutkan keningnya. Jika Sean tahu dia ada di sini, Sean pasti akan membawa pergi Maureen dengan paksa.     

Bedjo mendengus dingin. "Jika dia berani datang, aku akan mematahkan kakinya!"     

Chevin mengulurkan tangannya. "Sekarang saat-saat kritis untuk mencuci otak Maureen. Tidak tepat menghadapi Sean secara langsung. Akan gawat jika sampai mengganggu proses yang dilakukan oleh Dokter Gunardi."     

"Dokter Gunardi, jika Sean datang ke sini, bantu saya untuk menipu dia. Jangan ungkapkan apa yang terjadi di antara kita dan jangan berpikir dia bisa menyelamatkan Anda setelah mengatakan yang sebenarnya pada Sean. Jangan main-main dengan reputasi orang tuamu!"     

Gunardi yang diancam hanya bisa mengepalkan tinjunya dengan kesal, lalu menjawab dengan enggan, "Saya paham."     

Chevin menepuk pundak Gunardi dengan puas, lalu berkata sambil tersenyum, "Bagus sekali! Jika kamu membantu saya, saya tidak akan bertindak buruk padamu. Oh, ya. Ketika saya sudah berhasil memasuki alam bawah sadar Maureen, bukankah saya sudah bisa berhubungan intim dengannya? Seperti berciuman atau… Anda pasti paham. Hahaha."     

Chevin, kamu tidak layak menjadi kekasih Maureen! Gunardi memaki dalam hati. Namun, dia hanya bisa menundukkan kepalanya dan melakukan seperti apa yang diperintahkan Chevin.     

Satu-satunya hal baik adalah bahwa itu hanya merupakan ilusi dan tidak nyata.     

———     

Pada pukul delapan malam, Sean sedang bermain dengan Sisi di rumah Maureen. Dia tidak lagi bekerja sebagai satpam di mal, sementara Manajer Huda yang mencoba menganiaya Maureen, juga sedang dirawat di UGD.     

Sean cukup menyalahkan dirinya sendiri. Jika bukan karena dirinya, Maureen yang merupakan nona besar dari keluarga konglomerat tidak akan memiliki kontak dengan orang rendahan seperti Manajer Huda. Jadi, Sean juga berubah menjadi lebih peduli terhadap Maureen.     

"Susi, apa kamu sudah menghubungi Nona? Kenapa sudah jam 8, tapi dia belum juga pulang?" Sean bertanya pada Susi.     

Susi yang sedang menyiapkan peralatan makan pun menjawab, "Barusan saya menghubungi Nona, tapi Nona tidak menjawab. Tadi Nona sudah bilang kalau akan kembali sangat malam. Tuan Muda, kita makan dulu saja."     

Tanpa Maureen, Sean merasa gelisah. Dia bangkit berdiri dan berkata, "Aku akan pergi ke tempat Dokter Gunardi untuk memeriksa. Kamu bisa mengajak Sisi makan malam dulu. Tidak perlu menunggu kami."     

"Baik."     

Sean naik taksi ke rumah sakit mewah Gunardi. Kali ini Sean sedikit dipersulit. Setelah sebelumnya memberitahu resepsionis dan asisten dokter Gunardi, baru akhirnya Sean bisa bertemu Gunardi.     

"Dokter Gunardi."     

"Tuan Sean."     

Gunardi mengenakan jas putih dan berinisiatif untuk berjabat tangan dengan Sean. Sean memiliki kesan yang baik tentang Gunardi. Dia bertanya pada psikiater Amerika yang terkenal dan Gunardi memang benar muridnya. Psikiater itu bahkan juga sangat memuji Gunardi.     

Kemampuan Gunardi sangat hebat. Dia masih sangat muda dan memiliki prospek masa depan yang luar biasa. Ditambah lagi, karakternya yang sepertinya cukup baik dan lembut membuat orang merasa nyaman. Namun, rasa senang terbesar Sean terhadap Gunardi sepertinya berasal dari inisiatif Gunardi empat tahun lalu untuk membuat Sean menjadi kekasih sempurna Maureen.     

Gunardi lah yang menyelamatkan citra Sean di hati Maureen sehingga Maureen tidak lagi membenci Sean. Sepertinya Sean benar-benar harus berterima kasih padanya.     

Sean pun bertanya dengan sopan, "Dokter Gunardi, saya dengar Maureen datang menemui Anda hari ini. Saya ingin tahu apakah perawatannya sudah selesai sekarang? Sekarang sudah jam delapan. Putrinya sedang menunggu ibunya untuk makan bersama."     

"Tuan Sean, sepertinya Nona Maureen tidak akan bisa kembali malam ini," kata Gunardi.     

"Kenapa?" tanya Sean.     

"Sejujurnya hari ini saya melakukan tuntunan alam bawah sadar pada Nona Maureen. Dalam dua hari ini, dia akan benar-benar tenggelam dalam dunia ilusi yang saya buat. Untuk memastikan efeknya, dia harus sepenuhnya terisolasi dari dunia nyata," terang Gunardi.     

Sean mengerutkan kening. "Kenapa dia melakukan ini?"     

Gunardi tersenyum dan menjawab, "Karena Anda. Hanya setelah saya hipnotis, barulah di dunia ilusi itu dia bisa benar-benar memiliki Anda. Itu adalah tempat di mana dia bisa merasakan kebahagiaan terbesarnya. Apa Anda pernah menonton 'Inception'?"     

Sean mengangguk. Dia tidak hanya pernah menonton 'Inception', tapi dia dan Christopher Nolan, sutradara 'Inception', bahkan berteman baik. Bisa dibilang generasi ketiga keluarga Yuwono, mulai dari kakak tertua hingga adik ketujuh Sean, semuanya merupakan penggemar Christopher Nolan.     

Ketika film itu diambil di pusat kota Paris, Sean kebetulan berada di Paris dan bahkan pergi mengunjungi kelasnya. Sean sedang minum teh susu saat itu dan duduk sambil mengobrol di luar kafe. Tiba-tiba jalanan mulai meledak.     

Sean mengira adegan ledakan itu palsu dan akan dibuat dengan efek khusus di tahap selanjutnya. Siapa yang tahu bahwa si Christopher Nolan benar-benar menggunakan bom asli untuk meledakkannya? Sean yang begitu ketakutan bahkan menjatuhkan teh susunya dan melarikan diri.     

Dalam hal gila dan imajinasi, sutradara Christopher Nolan dan Elon Musk benar-benar sebanding.     

Gunardi menjelaskan, "Ada sekelompok orang di 'Inception' yang datang ke alam mimpi tepat waktu setiap hari karena mereka harus melarikan diri dari kenyataan dan memasuki alam mimpi yang indah. Hanya dengan memasuki alam mimpi, mereka dapat merasa puas dan bahagia. Nona Maureen juga sama. Dia tidak bisa bersamamu di dunia nyata, tapi kamu adalah kekasih yang sempurna di hatinya. Dia hanya bisa bersamamu di dunia ilusi melalui hipnotis yang aku lakukan padanya."     

Sean terkejut. Ternyata Maureen datang ke sini untuk bersamanya di dunia ilusi…     

"Dokter Gunardi, saya ingin bertemu dengannya," kata Sean.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.