Ingin Kukatakan Sesuatu

Chevin Mengetahui Kebenarannya!



Chevin Mengetahui Kebenarannya!

0Chevin tahu Maureen tidak akan mengarang alasan untuk membohonginya. Jika dia berkata bahwa dia sakit, artinya dia benar-benar sakit. Sebagai calon suami Maureen, Chevin perlu memahami riwayat kesehatan Maureen dengan jelas.     
0

Keluarga Laksono memiliki pengaruh besar di Bogor dan memiliki koneksi di mana-mana, jadi akan sangat mudah untuk memeriksa catatan medis Maureen di rumah sakit besar.     

Seharian Chevin berada di rumah dan memanggil sejumlah dokter terkenal dari rumah sakit besar di Bogor. Mereka semua adalah orang-orang yang memiliki banyak pasien yang harus ditangani dan pasien biasa harus membuat janji dari jauh-jauh hari untuk bertemu mereka. Tapi, mereka semua dipanggil ke rumah Chevin.     

Sayangnya, setelah menanyakan satu per satu, tidak ada hasil yang diperoleh.     

Pada pukul lima sore, Gunardi dibawa paksa ke kediaman Chevin oleh Bedjo.     

"Lepaskan aku! Ini namanya penculikan!"     

Gunardi berjalan ke depan dengan enggan, diikuti oleh dua preman jangkung di belakangnya.     

Bedjo menemukan Gunardi, tetapi Gunardi sudah menebak apa yang akan ditanyakan Chevin. Dia menolak untuk datang, tetapi ditangkap paksa oleh Bedjo.     

Bedjo tertawa dan berkata, "Dokter Gunardi, saya sarankan lebih baik Anda bekerja sama saja. Para dokter yang lebih terkenal dari Anda saja datang sendiri, sementara Anda yang hanya psikiater kecil, berpura-pura sibuk apa? Tuan Muda Chevin hanya ingin menanyakan beberapa pertanyaan dan Anda hanya perlu menjawabnya dengan jujur!"     

Sambil berbicara, Bedjo meraih lengan Gunardi dan menariknya dengan paksa ke ruang tamu.     

"Tuan Muda Chevin, Gunardi Yunardi sudah ada di sini," lapor Bedjo.     

Chevin sedang minum teh ketika melirik Gunardi dan berkata, "Dokter Gunardi, kan? Silakan duduk."     

Gunardi mendengus dingin. "Tuan Chevin, jika Anda ingin memeriksakan diri, bukankah lebih tepat jika Anda pergi ke ruang kantor saya? Menangkap saya seperti ini benar-benar sangat keterlaluan!"     

Chevin tersenyum. "Dokter Gunardi, jangan marah begitu. Hari ini setidaknya saya harus menemui puluhan dokter. Selain itu, semuanya berasal dari rumah sakit yang berbeda-beda. Jika mengunjungi mereka satu per satu, bukankah itu akan sangat melelahkan?"     

Bedjo menambahkan, "Benar! Apa identitas Tuan Muda Chevin kami? Jika ingin bertanya padamu, tentu saja Anda yang harus datang kemari!"     

Gunardi benci sikap Chevin yang semena-mena. Ketika mengingat Maureen akan menikah dengan pria seperti itu, dia mengkhawatirkan kehidupan pernikahan Maureen.     

Setelah Gunardi duduk, dia berkata dengan marah, "Tuan Muda Chevin ada perlu apa? Cepat tanyakan saja. Saya masih ada urusan di rumah sakit!"     

Chevin tidak banyak omong kosong lagi dan langsung memulai, "Anda psikiater pribadi Maureen, kan?"     

Begitu nama Maureen disebutkan, Gunardi segera waspada. Dia tahu bahwa Chevin berani menangkapnya karena sudah tahu hubungan di antara mereka. Karena itu, Gunardi tidak menyangkalnya, tetapi mengangguk. "Ya."     

"Bagus sekali." Chevin tersenyum. "Psikiater pasti tahu lebih banyak daripada dokter lainnya. Saya yakin Anda pasti mengetahui penyakitnya dengan sangat jelas. Katakan pada saya, kenapa dia tidak bisa tidur dengan saya?"     

Gunardi tidak menyangka Chevin begitu blak-blakan. Dia langsung mengajukan pertanyaan utama. Gunardi menjadi gugup, lalu dengan ragu-ragu berkata, "Hah? Maksudnya? Apa maksudnya tidak bisa tidur dengan Anda?"     

Chevin mendengus dingin. "Dokter Gunardi, berhenti berpura-pura. Saya sudah memeriksa catatan kunjungan Maureen ke tempat Anda. Setiap kali dia datang, setidaknya dia akan berada di sana selama beberapa jam dan bahkan bermalam di tempat Anda, termasuk tadi malam! Katakan! Apa yang Maureen lakukan di tempatmu?!"     

Gunardi sedikit takut ketika melihat Chevin marah karena bagaimanapun juga, Chevin adalah orang yang sangat galak, berperawakan tinggi, dan kekar.     

Gunardi tergagap, "Kami tidak melakukan apa-apa! Saya hanya merawatnya."     

Chevin sudah tidak sabar. "Saya tanya pada Anda, perawatan apa yang Anda berikan padanya sampai butuh waktu selama itu? Jika hari ini Anda tidak menjelaskannya, jangan harap Anda bisa keluar dari pintu saya!"     

Melihat ini, Bedjo segera menyerang Gunardi. Dia menarik Gunardi dari tempat duduknya dan menendangnya ke lantai.     

"Berengsek! Tuan Muda Chevin bertanya padamu! Beraninya kamu tidak menjawabnya?!"     

Gunardi tidak terintimidasi karena paksaan itu. "Kondisi Nona Maureen adalah privasi pasien. Kecuali atas persetujuan Nona Maureen, saya tidak akan pernah memberitahu Anda!"     

Chevin menendang Gunardi dengan marah. "Anda benar-benar tahu rupanya!"     

Bedjo menendang wajah Gunardi dan darah pun seketika mengalir dari wajahnya. "Cepat katakan!"     

Sementara, Gunardi masih tidak mau bicara. "Saya tidak akan pernah mengkhianati Nona Maureen!"     

Chevin menatap Gunardi sambil menjambak rambut Gunardi dan berkata, "Dokter Gunardi, sepertinya Anda juga sangat menyukai tunangan saya. Dalam beberapa tahun terakhir, selama merawat tunangan saya, Anda telah banyak memanfaatkannya, kan?"     

Gunardi tidak takut dipukuli, tetapi dia lebih takut dihina. Dia buru-buru menyangkal, "Omong kosong! Saya, Gunardi Yunardi, tidak pernah memanfaatkan Nona Maureen! Saya hanya ingin membuatnya bahagia dan berharap dia tidak menderita lagi!"     

Plak!     

Chevin menampar wajah Gunardi. "Rupanya Anda sangat menyukai Maureen!"     

Bedjo berkata dari samping, "Dengar-dengar Anda pandai menghipnotis, apa jangan-jangan Anda sudah menghipnotis Nona Maureen dan memanfaatkannya?"     

"Omong kosong! Aku tidak sekotor itu!" Gunardi mengamuk pada Bedjo.     

Chevin memandang Bedjo. Dia tahu orang yang dipercayai Maureen pasti memiliki karakter yang cukup baik.     

"Tidak mau bicara, kan? Saya punya cara untuk membuat Anda bicara."     

Chevin bangkit, lalu mengambil berkas-berkas yang telah disiapkan bawahannya dan mulai membaca, "Gunardi Yunardi. Nama ayah, Cipta Yunardi, Wakil Kepala Rumah Sakit Persahabatan, sementara ibu adalah Kepala Bedah Saraf."     

"Menurutmu, orang tuamu yang sudah bekerja sebagai dokter sepanjang hidup mereka dan sudah akan pensiun… Jika mereka diketahui telah menerima suap atau semacamnya, sebelum mereka pensiun dan dipecat dari rumah sakit, mungkinkah mereka akan pingsan dan ingin bunuh diri?"     

Pada saat ini, wajah Gunardi segera berubah. "Chevin, jika kamu ingin membunuh atau memukulku, langsung saja! Jangan macam-macam dengan orang tuaku! Orang tuaku sudah mengabdi sebagai dokter seumur hidup mereka! Mereka tidak pernah melakukan hal-hal yang bertentangan dengan etika!"     

Chevin tersenyum dan berkata, "Seharusnya Anda tahu kemampuan saya. Sangat mudah bagi saya untuk menjebak atau mempromosikan seseorang. Selama Anda memberitahu saya mengenai Maureen dengan jujur, saya tidak hanya tidak akan menyentuh orang tua Anda, tapi juga menjadikan ayah Anda sebagai Kepala Rumah Sakit! Bagaimana?"     

Kali ini Gunardi benar-benar bimbang. Dia tahu betul Chevin tidak sedang bercanda. Dia sangat menyukai Maureen dan tidak ingin mengkhianatinya. Tetapi, demi orang tuanya, dia harus mengatakan yang sebenarnya pada Chevin.     

"Baiklah. Aku akan menceritakan semuanya padamu…"     

Gunardi memberitahu Chevin tentang situasi Maureen dari pertemuan pertama hingga apa yang terjadi tadi malam. Sementara, setelah Chevin mendengarkannya, seluruh tubuhnya bergetar karena marah.     

"Arggghhh!!! Sean! Dasar sialan! Bisa-bisanya kamu menjadi kekasih sempurna tunanganku! Kamu bahkan merupakan satu-satunya laki-laki yang dapat berhubungan intim dengannya?! Bisa-bisanya kamu!!!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.