Ingin Kukatakan Sesuatu

Memberikan Hadiah Mahal untuk Sisi!



Memberikan Hadiah Mahal untuk Sisi!

0Si Chevin ini tahu Sean akan datang menemui Sisi pagi ini, jadi dia sengaja menjemput Sisi pagi-pagi sekali dan memilih tempat di mana hanya para member yang bisa masuk ke dalamnya. Dia jelas-jelas ingin mempermalukan Sean.     
0

Jika Sean tidak menguping percakapan Marvin tadi malam dan jika Juan tidak meninggalkan brankasnya, mau tidak mau Sean harus berdiri di luar toko sekarang. Dia harus merendahkan dirinya dengan hanya melihat putrinya dari luar toko dan tidak dapat masuk. Ini sama memalukannya seperti kemarin, ketika Sisi membayar ongkos taksi untuknya.     

Chevin mengamuk, "Beraninya kamu bilang statusku setingkat lebih rendah darimu?! Dasar gelandangan miskin! Apa kamu tidak punya kaca? Sekarang apa statusmu? Beraninya bicara seperti ini padaku!"     

Sebelumnya Chevin masih takut pada Sean, tetapi sekarang aset Sean sedang dibekukan dan diatur oleh keluarga Susetia, jadi Chevin tidak perlu takut pada Sean.     

Pada saat ini, Maureen datang dan menegur, "Sudah, sudah! Berhenti berdebat. Bukankah Sisi bintang utama hari ini? Bukankah kalian semua keluar untuk bermain dengan Sisi?"     

Chevin melirik Sisi dan berkata sambil tersenyum, "Benar! Dua hari lagi ulang tahun Sisi, jadi hari ini Om sengaja membawa Sisi ke sini untuk memilih hadiah!"     

Chevin kemudian beralih ke Sean dan lagi-lagi mencibir, "Sean, kamu juga pernah hidup mewah, jadi seharusnya kamu juga tahu barang-barang di sini mahal-mahal. Barang-barang di sinilah yang pantas untuk Sisi kami! Sayangnya kamu tidak mampu membeli apapun di sini!"     

Chevin tidak tahu dari mana Sean mendapatkan kartu Super Diamond Member itu, tapi dia yakin itu bukan milik Sean. Bahkan jika itu milik Sean, itu juga tidak berguna.     

Kartu keanggotaan hanyalah simbol status. Itu hanya mewakili berapa banyak uang yang dihabiskan di sini di masa lalu. Kartu keanggotaan bukan kartu ATM dan tidak dapat menyimpan uang di dalamnya.     

Aset Sean saat ini sedang dibekukan, sementara semua hadiah yang ada di sini begitu mahal. Chevin berani bertaruh Sean tidak akan pernah bisa membeli barang-barang di sini.     

Chevin berkata pada pegawai dengan sok, "Pelayan, tunjukan mainan yang ada di sini, terutama yang cocok untuk gadis kecil."     

Pegawai tidak segera menjawab. "Tuan Chevin, bagaimana kalau saya panggilkan pelayan lain kemari? Saya bertanggung jawab untuk melayani Tuan Yuwono."     

"Kamu…" Chevin merasa sangat malu. Dia adalah tuan muda yang bermartabat dan Diamond Member yang terhormat, tapi dia bahkan tidak bisa memerintah seorang pelayan.     

Sean tersenyum dan berkata, "Tidak perlu repot-repot. Lagi pula, dia juga sama-sama membelikan mainan untuk Sisi. Layani dia saja."     

"Baik, Tuan Yuwono!"     

Mendengar kata-kata Sean, pelayan itu bangkit dan berjalan ke depan untuk menuntun mereka semua ke sebelah kiri sambil menjelaskan, "Ini Bunnies by the bay, merek Amerika yang terkenal. Produk utama merek ini adalah kelinci bertelinga panjang dengan pilihan warna merah muda , biru, dan krem. Ini adalah boneka favorit anak-anak."     

Sisi berjalan mendekat, meraih kelinci berwarna biru dan, berkata, "Kelinci ini sangat lucu!"     

Chevin, yang berjalan di belakangnya, menyentuh rambut Sisi dan bertanya, "Apakah Sisi menyukainya?"     

Sisi mengangguk. "Aku menyukainya!"     

"Bungkus," kata Chevin pada pegawai, "Pilih yang lain."     

Pegawai menuntun mereka ke sebelah kanan, ke tempat mobil Mercedes-Benz mini, dan menjelaskan, "Ini adalah mobil mainan. Meskipun mainan, mobil ini dibalut dengan kristal Swarovski yang sangat indah dan sangat mahal."     

Mendengar pegawai mengatakan harganya mahal, Chevin sengaja menanyakan harganya, "Oh? Sangat mahal? Berapa?"     

Pegawai menjawab, "Harganya 599.999.999."     

"599 juta? Mahal sekali?"     

Maureen terkejut. Dia baru saja memperhatikan keindahan mobil mainan berwarna merah yang berkilauan ini. Namun, harganya tidak tertera di sana, jadi dia tidak tahu berapa harganya. Dia bahkan mengira paling mahal harganya puluhan juta saja.     

Chevin tersenyum tipis. "Hanya 600 juta saja? Bungkus! Terus tunjukkan yang lain!"     

Pegawai itu kembali membawa mereka semua ke sebuah prajurit yang berkilauan dan berkata, "Ini adalah prajurit bertatahkan Swarovski. Harganya relatif murah, hanya 59.999.999."     

"Hanya 50 jutaan saja?"     

Chevin bahkan merasa harganya agak murah, jadi dia tidak ingin membelinya. Akhirnya Chevin memandang Sean.     

"Aku beri kamu kesempatan untuk menunjukkan kebaikan hatimu! Kamu saja yang beli!"     

Sean memutar bola matanya, lalu menundukkan kepalanya memandang Sisi. "Sisi, apakah kamu menyukai prajurit kecil ini?"     

Sisi memandang prajurit kecil yang berkilauan itu dan hendak menganggukkan kepalanya ketika Maureen yang ada di belakangnya menekan tangannya dan menggelengkan kepala ke arahnya. Meskipun Sisi masih kecil, dia sudah memiliki kontak batin dengan Maureen dan mengerti apa yang dimaksud ibunya.     

Sisi pun menggelengkan kepalanya. "Aku tidak menyukainya."     

Sean sendiri tidak menyukai prajurit kecil ini, jadi dia berkata, "Kalau begitu, tidak usah dibeli."     

"Hahaha." Chevin tertawa ketika melihat adegan ini. "Aku sudah tahu kalau kamu tidak mampu membelinya."     

Setelah itu, Chevin memilih puluhan mainan untuk Sisi.     

"Hitung berapa totalnya."     

Tidak lama kemudian, pegawai sudah menghitung total biayanya.     

"Tuan, totalnya 2.605.092.000 rupiah."     

Maureen merasa terlalu buang-buang uang.     

"Chevin, Sisi masih sangat kecil dan tidak tahu apa-apa, tapi kamu menghabiskan lebih dari 2 miliar seperti ini. Ini terlalu mahal."     

Keluarga Maureen sendiri kaya, tetapi Maureen tidak pernah menghabiskan uang dengan sembarangan. Selain itu, selama bertahun-tahun ini, karena dia tidak menikah, dia malu untuk meminta uang pada keluarganya. Itu sebabnya dia selalu lebih berhemat.     

Chevin mengeluarkan kartu ATM-nya dengan gayanya yang selangit dan menyerahkannya pada pegawai. "Pakai kartu ini."     

Setelah itu, Chevin berkata pada Maureen, "Karena aku akan menjadi ayah Sisi, sudah seharusnya aku memberikan yang terbaik untuknya. Aku tidak seperti beberapa orang yang menjadi ayah kandung, tapi bahkan tidak membelikan hadiah ulang tahun untuk anaknya sama sekali."     

"Sean, ada begitu banyak hadiah di sini. Kamu harus memilih satu untuk Sisi. Bukankah kamu sudah bekerja? Apa kamu juga tidak bisa membayar dengan gaji satu bulanmu dulu? Oh, memang tidak bisa, ya? Kamu hanya bekerja sebagai satpam, jadi sepertinya kamu harus membayar dengan gaji tiga bulan di muka! Hahaha," cibir Chevin.     

Sean mengabaikan Chevin dan membiarkannya menyombongkan diri di sana. Semakin lama, Sean semakin membenci Chevin. Sebenarnya ketika pertama kali melihatnya, dia tidak begitu membenci Chevin.     

Saat itu, meski Chevin terlihat dingin, sombong, dan menjengkelkan, dia tidak banyak bicara dan lebih suka menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah, meskipun Sean memukulinya hingga babak belur. Tetapi, karena Chevin sadar dirinya tidak dapat mengalahkan Sean, dia semakin banyak bicara. Apalagi karena tahu Sean sedang dalam keadaan terpuruk, dia semakin berusaha untuk menghina Sean. Seperti lalat menjijikan yang terus-menerus berdengung.     

Sean memandang Sisi, lalu mengangkat kantong plastik di tangannya dan berkata, "Sisi, Ayah membelikanmu hadiah."     

Baru pada saat itulah Chevin memperhatikan kantong plastik di tangan Sean dan berkata dengan tatapan menghina, "Kantong plastik toserba? Toko yang barang-barang di dalamnya harganya tidak lebih dari 100 ribu itu? Bisa-bisanya kamu memberikan hadiah murahan seperti itu pada Sisi?"     

Sean tidak menggubris Chevin dan mengeluarkan boneka beruang yang bernilai 2,2 juta dolar AS, atau lebih dari 20 miliar, dari dalam kantong plastik. Begitu dikeluarkan, semua orang di toko tercengang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.