Ingin Kukatakan Sesuatu

Membawa Kabur Mempelai Wanita!



Membawa Kabur Mempelai Wanita!

0Meskipun Julius adalah orang kaya dan terkenal di Surabaya, bagaimanapun juga dia menikah untuk yang kedua kalinya. Selain itu, mantan istrinya juga baru saja meninggal.     
0

Pernikahan pun diadakan di malam hari dengan sangat sederhana. Tamu yang diundang juga sangat sedikit. Hanya orang-orang yang sangat dekat dengannya atau orang-orang berstatus sangat tinggi lah yang akan diundangnya.     

Begitu pula dengan pengucapan janji pernikahannya yang dilakukan dengan sangat sederhana, tidak seperti ketika pasangan muda menikah. Hal-hal klise seperti melepas burung merpati maupun balon di udara adalah hal yang terlalu kekanak-kanakan untuk dua presiden direktur perusahaan ternama.     

Keduanya berjalan ke atas panggung, kemudian Julius mengucapkan kata sambutan. Dia berterima kasih pada semua tamu yang sudah hadir dan mengenang kembali kenangan selama beberapa tahun terakhir. Selain itu, dia juga menceritakan tentang perkenalan dan kisah cintanya dengan Chintia.     

Tentu saja ada yang benar dan ada yang tidak. Misalnya saja Julius dengan murah hati mengakui bahwa Chintia adalah putri dari sahabat yang paling dihormati dan disayanginya, tetapi tidak menyebutkan bahwa dia pernah memelihara Chintia di masa lalu. Sebaliknya, dia mengatakan bahwa dia membantu Chintia dan Jasmine tanpa pamrih, tanpa menyebutkan bahwa dirinya yang menyuruh Chintia untuk menjadi kekasihnya.     

Akhirnya, setelah menceritakan semua itu, para tamu pun merasa tersentuh dengan perjalanan cinta pasangan baru ini.     

"Sangat menyentuh! Jika ayah pengantin wanita tahu dan dapat melihat bahwa sekarang putrinya dirawat dengan begitu baik dan memiliki rumah tangga yang baik, almarhum pasti akan sangat senang!"     

"Benar! Sebelumnya Presdir Julius selalu menganggap mempelai wanita sama seperti putrinya sendiri. Bahkan juga sudah merawatnya dan adiknya selama bertahun-tahun. Sekarang benar-benar menjadi satu keluarga. Ini benar-benar hal yang membahagiakan!"     

Melihat semua orang tersentuh oleh kisah cinta Julius dan Chintia, pembawa acara pernikahan berdiri di atas panggung dan berkata, "Kisah Presdir Julius dan Presdir Chintia begitu romantis! Bagaimana kalau kita menyuruh kedua mempelai untuk saling berciuman?"     

Para tamu undangan segera merespons.     

"Cium! Cium!"     

Di atas panggung, Julius memegang tangan Chintia, sementara Chintia tampak malu.     

Julius berbisik, "Pembawa acara ini ada-ada saja. Jelas-jelas aku sudah bilang padanya untuk tidak melakukan hal-hal semacam ini."     

Setelah mengomel mengenai pembawa acara, Julius berkata lagi, "Chintia, hari ini adalah hari besar kita dan semua orang sangat antusias. Bagaimana kalau kita lakukan saja?"     

Julius benar-benar sudah tidak tahan lagi ingin mencium Chintia. Meskipun si Chintia palsu itu bersandiwara menjadi Chintia dengan sangat mirip, dia sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Chintia yang asli. Bagaimana bisa seorang wanita murahan, yang bisa dicium karena uang, bisa dibandingkan dengan seorang dewi yang bahkan tidak bisa dimenangkan dengan uang triliunan sekalipun?     

Chintia tahu bahwa para tamu yang hadir memiliki status yang tidak bisa disepelekan, terutama keluarga Susetia Suhendra dari Bogor yang datang untuk menghadiri pesta pernikahan ini secara langsung. Jika dia tidak setuju, Julius tidak akan memiliki wajah untuk turun dari panggung. Chintia adalah seorang wanita cerdas yang selalu tahu bagaimana menghargai seorang pria.     

"Ya." Chintia mengangguk dan setuju!     

Julius sangat senang. Dia segera mengikuti arahan para tamu. Dia mendekat perlahan dan hendak mencium Chintia.     

Chintia berdiri di tempatnya dan tidak bergerak. Julius semakin mendekat padanya dan Chintia pun hanya menutup matanya. Namun, saat baru saja menutup matanya, Chintia teringat akan Sean lagi.     

Maaf, Sean. Hubungan kita tidak akan ada hasilnya. Aku melakukan ini hanya untuk membuatmu melupakanku! Daripada saat waktunya tiba aku membuatmu dilema, lebih baik kamu membenciku sekarang!     

Chintia hanya bisa menyalahkan Tuhan karena sudah mempermainkan mereka.     

Semua orang melihat ke panggung. Pada saat ini, mulut Julius akan menyentuh bibir merah Chintia yang indah. Sementara, tepat pada saat ini...     

Tiba-tiba Sean bersama orang-orangnya muncul di pintu dan berteriak pada Julius yang ada di atas panggung, "Julius! Jika kamu berani mencium Chintia, aku akan menampar mulutmu hingga bengkak!"     

Pelayan di pintu terkejut. Dia pun menoleh dan ke panggung. Setelah tersadar, dia segera menghentikan Sean.     

"Apa yang kamu lakukan? Siapa namamu?"     

Andy menendang pelayan itu, lalu berjalan mendekat dan berkata padanya, "Dengarkan baik-baik! Beliau adalah orang terkaya di Indonesia, Sean Yuwono!"     

Semua orang membicarakannya dan seluruh aula pernikahan segera menjadi ramai.     

"Orang terkaya di Indonesia! Ketua YS Group, Sean Yuwono!"     

"Ah! Aku ingat! Dia mantan pacar mempelai wanita. Sebelum ini dia membeli perusahaan Best Express dan memberikannya pada Chintia sebagai hadiah!"     

"Bagaimana dia bisa datang kemari? Apakah dia datang untuk merebut mempelai wanita?"     

Pada saat ini, Giana yang terlihat begitu arogan pun tersenyum.     

Hmph! Aku sudah tahu Sean akan datang! Bocah ini suka membuat masalah di pernikahan mantannya. Saat aku menikah dua kali, dia juga dua kali membuat keributan. Tidak ada alasan baginya untuk tidak berbuat onar di pernikahan Chintia!     

Giana sendiri kemari demi Sean. Begitu melihat Sean, Giana berlari dengan cepat menghampirinya.     

"Sean! Sean, apa kamu baik-baik saja? Aku sangat mengkhawatirkanmu. Dari awal aku sudah memberitahumu bahwa Chintia bukan wanita yang baik. Dia tidak pernah menyukaimu. Di dunia ini hanya aku seorang yang benar-benar menyukaimu!"     

Giana sengaja berdandan dengan cantik untuk menunjukkan sosoknya yang sempurna setelah kehilangan berat badan pada Sean. Dia mencoba membuat Sean kembali mencintainya lagi. Namun, Sean mendorongnya menjauh. Giana didorong ke lantai tanpa ampun.     

"Minggir!" sergah Sean dengan dingin.     

Satu-satunya orang di dunia ini yang benar-benar menyukaiku adalah Giana? Aku benar-benar berterima kasih padamu! Kamu sudah mengkhianatiku tiga kali, tapi kamu masih memiliki wajah untuk mengatakan hal seperti itu?!     

Sekarang hanya ada Chintia di benak Sean dan dia tidak punya waktu untuk memedulikan Giana. Dia segera mendekati panggung selangkah demi selangkah.     

Pada saat ini, di meja VIP, orang-orang dari keluarga Susetia, semuanya mengalihkan perhatian mereka pada Sean!     

Suhendra mengambil cangkir teh dan menyesapnya. Dia segera kembali bersemangat dan dengan hati-hati menatap Sean. Ini adalah pertemuan pertama antara Suhendra dan Sean.     

"Dia ayah Sisi, Sean Yuwono?" Suhendra bertanya pada Maureen yang ada di sebelahnya.     

Maureen mengangguk, sementara Michelle mengerutkan keningnya dan berkata pada dirinya sendiri, "Orang ini… Ternyata saat datang ke rumah, dia berpura-pura menjadi sopir Marvin!"     

Suhendra tertawa dan berkata, "Boleh juga. Dia terlihat jauh lebih bagus dari fotonya."     

Suhendra terlihat sangat menyukai Sean dan sangat ingin dia menjadi cucu menantunya. Sementara, Sean sama sekali tidak menyadari keberadaan keluarga Susetia dan langsung menemui Julius dan Chintia.     

Julius sangat marah. Hari ini ada begitu banyak orang yang menghadiri pernikahannya, tetapi berani-beraninya Sean datang untuk membuat keributan. Julius yang berdiri di atas panggung pun menunjuk ke arah Sean dan menghardik, "Sean, beraninya kamu mengganggu pernikahanku!"      

Sean langsung menjawab, "Kenapa aku tidak berani?!"     

Personil keamanan yang sudah diatur oleh Julius segera bertindak. Namun, Andy, John, dan yang lainnya yang ada di belakang Sean, tidak tinggal diam dan segera berhadapan satu lawan satu dengan semua penjaga keamanan. Mereka tidak membiarkan para penjaga keamanan itu mendekati Sean.     

Melihat pesta pernikahannya akan menjadi tempat perkelahian, Chintia berkata di atas panggung, "Sean, kita sudah berakhir. Bahkan jika kamu menghentikanku untuk menikahi Julius, aku tidak akan bersamamu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.