Ingin Kukatakan Sesuatu

Putri Julius Kusumo!



Putri Julius Kusumo!

0Sean sudah bertanya pada Rosiana untuk memastikan bahwa sebelum Chintia pergi ke Surabaya, dia masih sibuk dengan pekerjaannya di Best Express dan awalnya tidak pernah berpikir untuk mengundurkan diri.     
0

Dalam rencana Chintia, dia hanya akan tinggal di Surabaya selama dua hari. Setelah dua hari, Chintia akan kembali ke Banten. Namun, setelah Chintia datang ke Surabaya, dia tidak kembali dan mengajukan pengunduran dirinya ke dewan direksi.     

Semua perubahan ini disebabkan oleh percakapan yang terjadi antara Chintia dan Julius.     

Julius, sebenarnya apa yang kamu katakan pada Chintia?!     

Sean berbalik dan pergi dari rumah itu. Dia sama sekali tidak berniat untuk melepaskan Chintia. Chintia adalah wanita yang paling dicintainya dalam hidupnya dan tidak mungkin baginya untuk menyerah begitu saja.     

Alasan mengapa Sean pergi adalah karena dia menyadari bahwa apapun yang dikatakannya, dia tidak dapat mengubah sikap Chintia. Selain itu, Chintia juga enggan menceritakan kebenaran di balik masalah ini. Jadi, dia bermaksud untuk mencari tahu terlebih dahulu kebenaran di balik permasalahan ini.     

Sean berkata pada Andy, "Segera cari keberadaan Julius. Aku ingin bertemu dan bertanya langsung padanya. Obat apa yang sudah dia berikan pada wanitaku!"     

"Baik!"     

———     

Keesokan paginya, Sean sarapan sederhana di hotel. Sementara, saat ini Andy dan yang lainnya belum menemukan di mana Julius berada.     

Andy melaporkan, "Tuan Muda Sean, saya masih tidak bisa menemukan di mana Julius berada."      

"Apa kamu sudah mencari ke gedung perusahaannya?" tanya Sean.     

Andy mengangguk. "Saya baru saja mengutus orang untuk memaksa masuk dan mencari dari ruang kerjanya hingga ke toilet, tapi tetap tidak ada."     

Julius memiliki beberapa properti di Surabaya. Dia memiliki beberapa rumah, tetapi Sean dan yang lainnya tidak tahu di rumah mana Julius berada.     

Setelah beberapa saat, tiba-tiba John datang dan melaporkan, "Tuan Muda Sean, saya menemukannya! Saya menyuap seorang akuntan dari perusahaan Julius. Dia mengatakan bahwa Julius sedang berada di luar kota dan bukan di Surabaya."     

"Ke luar kota? Ke mana?" tanya Sean.     

"Saya tidak tahu ke mana perginya," jawab John.     

Wajah Sean terlihat putus asa.     

Jika Julius berada di Surabaya, masih tidak masalah. Bagaimanapun juga, Surabaya hanya sebesar ini, jadi masih mudah untuk menemukannya. Namun, jika sudah meninggalkan Surabaya, entah harus mencarinya ke mana.     

"Terus cari dan terus suap orang yang mengenalnya. Kalian harus mencari tahu ke mana dia pergi," perintah Sean.     

"Baik!"     

———     

Tetap saja, setelah satu hari berlalu, masih juga tidak ada berita. Tidak ada yang tahu ke mana Julius pergi. Hanya ada tiga hari tersisa sebelum Julius dan Chintia menikah.     

Sean yang awalnya berpikir lima hari sudah cukup, sekarang mulai panik.     

"Si Julius ini kemungkinan sengaja bersembunyi dariku. Aku rasa dia tidak akan kembali sampai hari pernikahannya."     

Sean mulai mengetahui motif Julius.     

Selama Julius tidak bertemu dengan Sean, maka Sean tidak bisa mendapatkan petunjuk dari mulut Julius dan tidak bisa menghentikan Chintia untuk menikahinya.     

John berkata dengan cemas, "Lalu, apa yang harus kita lakukan? Jika dia baru muncul pada hari pernikahannya, kita hanya bisa membuat keributan besar di pernikahan itu!"     

Sean tidak ingin melihat Chintia mengenakan gaun pengantin untuk Julius. Chintia hanya boleh mengenakan gaun pengantin hanya karena Sean!     

Sekarang dia teringat ketika melihat Giana mengenakan gaun pengantin dan menikahi Yoga di Emerald Ville. Pada saat mengingatnya, dia masih merasa sangat tidak nyaman.     

Tiba-tiba Sean terpikir, "Jika Julius menikah, keluarganya pasti akan hadir… Ketika makan malam dengan Julius terakhir kali, aku ingat dia mengatakan bahwa dia memiliki seorang putri yang lulus dari Stanford University."     

Sebelumnya, Sean mengundang Julius untuk makan di kapal pesiar mewah milik Bill Gates dan Julius menanyakan tentang pendidikan Sean. Waktu itu, Sean mengatakan bahwa dia berasal dari Stanford dan Julius juga memamerkan putrinya yang juga lulusan Stanford University.     

Sean buru-buru memberi perintah pada Andy, "Periksa apakah putri Julius ada di Surabaya. Seharusnya dia seumuran dengan Chintia, sekitar 30 tahun dan pernah belajar di Amerika Serikat."     

"Baik!"     

Setelah setengah hari, akhirnya Andy dapat memenuhi harapan Sean untuk menemukan keberadaan putri Julius.     

Andy berkata sambil tersenyum, "Tuan Muda Sean, kami sudah menemukannya. Putri Julius bernama Monica Kusumo. Dia datang dari Amerika Serikat dengan menggunakan pesawat kemarin lusa dan memiliki pacar orang kulit putih. Sekarang mereka sedang mengantri di sebuah restoran populer bernama Prince Edward Road. Apakah Anda ingin saya mengutus seseorang untuk menangkapnya dan membawanya bertemu dengan Anda?"     

Sean menggelengkan kepalanya. Menculik Monica di siang bolong hanya akan merepotkan dirinya sendiri.     

"Siapkan mobil. Kita ke sana sekarang," kata Sean.     

"Baik!"     

———     

Setelah beberapa saat, Sean dan Andy tiba di restoran yang sedang viral ini dan memang ada banyak orang yang sedang mengantri karena sekarang sudah dekat dengan jam makan.     

"Yang mana Monica?" tanya Sean.     

Andy menunjuk seorang wanita yang ada di depan dengan rambut dicat pirang dan menggandeng tangan seorang pria kulit putih. "Itu dia."     

Sean melirik dari kejauhan. Seingatnya seharusnya putri Julius seumuran dengan Chintia. Namun, si Monica ini terlihat seperti seseorang yang berusia di atas 35 tahun. Kondisi kulitnya sangat buruk dan sangat terlihat tua.     

Sangat jauh jika dibandingkan dengan Chintia. Meskipun Chintia berusia 30 tahun, jika dilihat dari belakang atau samping, dia tidak berbeda dengan gadis berusia 25 tahun.     

Tentu saja Sean tidak bisa menilai seseorang hanya dari penampilannya karena Monica ini belajar di luar negeri, sementara orang asing suka berjemur di bawah sinar matahari. Begitu melihat seorang wanita tidak berkulit putih, dia akan tampak tua dan jelek.     

Si Monica ini terlihat memegang tangan pria kulit putih itu dengan sangat romantis.     

Pada saat ini, tiba-tiba Monica berbalik dan memarahi pasangan di belakangnya, "Bisakah kalian berhenti berdiri begitu dekat denganku? Apa kalian tidak mengerti untuk menjaga jarak aman?"     

Pasangan di belakang adalah sepasang remaja yang baru berusia sekitar 18 tahun. Remaja laki-laki itu pun berkata, "Tapi, kami tidak terlalu dekat denganmu…"     

Sean sendiri bisa melihat bahwa ada jarak yang cukup di antara keduanya. Hanya saja, antreannya terlalu panjang, jadi tidak mungkin untuk terlalu berjauhan. Jika tidak, antreannya akan sampai ke depan jalan.     

Sementara Monica tidak berdebat dengan orang-orang di belakangnya, tetapi berkata pada pacarnya dalam bahasa Inggris, "Aku sangat benci datang ke Indonesia. Ke mana pun aku pergi, selalu saja ada banyak orang rendahan."     

Pria kulit putih itu juga berkata, "Benar! Kualitas orang-orang di sini benar-benar mengkhawatirkan."     

Sean mendengus dingin. Pada dasarnya Sean sudah pergi ke berbagai negara di dunia dan tidak semua orang di luar negeri berkualitas,. Tetap saja masih ada orang yang merebut antrean dan sebagainya.     

Selain itu, pasangan remaja yang ada di belakang keduanya sudah menjaga jarak. Seharusnya sama sekali tidak ada masalah. Hanya saja Monica sengaja mencari masalah untuk menunjukkan kehebatannya.     

Sean mengedipkan mata pada Andy. Lalu, Andy berjalan mendekat dan memberi pasangan itu 500 ribu.     

"Maaf, kami sedang terburu-buru. Bisakah kalian memberi kami antrean ini?"     

Pasangan remaja itu setuju dengan senang hati.     

Akhirnya Sean dan Andy mengambil tempat mereka, kemudian berdiri di belakang Monica dan pacarnya.     

Monica menoleh ke belakang dan berkata pada pacarnya dalam bahasa Inggris, "Lihat, orang Indonesia hanya mengenal uang. Selama punya uang di Indonesia, apapun bisa dilakukan. Mereka tidak memiliki ambisi sama sekali. Hah… Aku benar-benar benci menghirup udara di negara ini. Setelah menghadiri pernikahan Ayah, aku ingin segera pergi dari sini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.