Ingin Kukatakan Sesuatu

Beraninya Menyentuh Chintia?!



Beraninya Menyentuh Chintia?!

0Apakah udara di luar negeri lebih manis daripada di sini? Si Monica ini merasa superior karena kembali dari luar negeri.     
0

Sean dibesarkan di luar negeri dan pergi ke banyak negara di seluruh dunia, tetapi dia tidak merasa di luar sana jauh lebih baik. Beda daerah, maka beda budaya. Ditambah lagi dengan perbedaan keyakinan. Hanya saja, perbedaan merupakan hal yang sangat wajar.     

Sementara mengenai masalah kualitas, saat ini Indonesia sudah jauh lebih baik daripada beberapa puluh tahun yang lalu. Jadi, tampaknya konsep berpikir Monica ini masih terjebak pada beberapa puluh tahun yang lalu, ketika ada banyak orang yang tidak mampu untuk makan dan bersekolah.     

Sean sendiri tidak menanggapi Monica. Sekarang dia berpura-pura menjadi pelanggan dan berbaris di belakang mereka bersama Andy. Dia tidak ingin Monica mengetahui identitas mereka.     

Tentu saja Sean bisa saja langsung membongkar identitasnya, menarik Monica ke dalam mobil, dan langsung menanyakan di mana keberadaan ayahnya. Namun, dia menduga dengan karakter arogan Monica dan pacarnya yang tinggal di luar negeri, mereka tidak akan patuh begitu saja. Mereka adalah tipe orang yang tahu bagaimana menggunakan hukum untuk melindungi diri mereka.     

Sean memutuskan untuk mengikuti Monica terlebih dahulu dan melihat apakah dia bisa mendapatkan informasi mengenai keberadaan Julius dari percakapannya dengan pacarnya.     

Tidak lama kemudian, tibalah giliran Monica dan Sean. Keempatnya berjalan memasuki toko viral bersama-sama. Monica dan pacarnya memilih tempat duduk terlebih dahulu, sementara Sean dan Andy duduk di belakang mereka untuk menguping.     

Kebetulan kursi di sebelah kanan mereka terdapat seorang pria Indonesia dan wanita cantik dan tinggi dari Ukraina. Pria Indonesia dan wanita Ukraina itu berpegangan tangan, memakan makanan penutup yang viral, serta mengambil gambar dan mempostingnya di Instagram sambil makan dengan sangat romantis.     

Setelah melihat mereka berdua, Sean sangat lega karena gadis Ukraina ini kemungkinan besar merupakan salah satu gadis Ukraina yang direkrutnya. Alasan mengapa Sean melakukan ini adalah karena dia berharap gadis Ukraina akan menikah dengan pria Indonesia.     

Siapa yang tahu bahwa setelah melihat mereka berdua, Monica berkata dalam bahasa Inggris, "Menjijikkan. Lagi-lagi aku melihat sekuntum bunga yang tertanam di kotoran sapi. Apa laki-laki Indonesia ini pantas menikahi wanita cantik, putih, dan berkualitas tinggi seperti itu?"     

"Ini gara-gara Presdir Best Express yang keterbelakangan mental itu! Bisa-bisanya terpikirkan merekrut wanita dari luar negeri untuk menyelesaikan keadaan di mana laki-laki Indonesia tidak bisa mendapatkan istri. Para pecundang seperti mereka memang pantas tidak mendapatkan istri. Wanita Indonesia saja tidak mau menikahi mereka, jadi mereka semakin tidak pantas bagi wanita berkewarganegaraan asing ini!"     

Sean sangat marah ketika mendengar ini.     

Kamu bisa mencari kekasih seorang laki-laki asing, tapi kenapa laki-laki Indonesia ini tidak bisa menikahi wanita asing? Kamu pantas, tapi orang lain tidak pantas?     

Andy tidak mengerti bahasa Inggris, jadi dia tidak tahu apa yang Monica bicarakan. Hanya saja, dia bisa membaca raut wajah. Dia bisa melihat ekspresi wajah Sean yang berubah. Dia pun bertanya, "Ada apa?"     

Sean melambaikan tangannya. "Tidak apa-apa."     

Sean benar-benar ingin memberi nasehat pada si Monica ini dan mengubah cara pandangannya, tetapi tujuan kedatangannya kali ini bukan untuk ini.     

Tidak lama kemudian, Sean mendengar pacar Monica yang seorang pria asing bertanya, "Setelah kita tiba di sini, aku belum bertemu dengan ayahmu. Ayahmu pergi ke mana? Kapan aku bisa bertemu dengannya?"     

Ketika Sean mendengar pertanyaan ini, dia segera berdiri. Benar saja, hanya dengan menyelinap di dekat mereka berdua, dia bisa mengetahui pergerakan Julius tanpa bertanya secara paksa. Selain itu, jawaban yang didapatkan dengan cara ini lebih dapat dipastikan kebenarannya. Karena jika bertanya langsung, kemungkinan Monica akan berbohong.     

Monica menjawab dengan suara yang pelan, "Ayahku pergi ke luar kota. Aku tidak tahu ke mana dia pergi. Sepertinya kita tidak akan bisa bertemu dengannya sampai di hari pernikahan pada tanggal 15 Maret."     

Mendengar jawaban ini, Sean terlihat kecewa. Si Julius ini ternyata memang pergi ke luar kota untuk bersembunyi dari Sean. Bahkan putrinya saja tidak mengetahui keberadaannya.     

Sean berkata pada Andy, "Ayo kita pergi."     

Andy tidak mengerti kenapa baru saja duduk sudah mau pergi begitu saja. Mungkinkah Sean sudah tahu jawabannya?     

Keduanya hendak bangkit berdiri ketika pacar Monica tiba-tiba berkata, "Kalau begitu, kita bisa bertemu istri baru ayahmu dulu!"     

Istri baru Julius artinya mengacu pada Chintia.     

Begitu mereka menyebutkan nama Chintia dalam perbincangannya, Sean yang bersiap bangkit berdiri pun lagi-lagi mengurungkan niatnya. Dia melihat wajah Monica yang kesal.     

"Cih! Apa bagusnya bertemu si jalang itu?!"     

Jalang?!     

Sean terkejut. Monica memaki Chintia dengan sebutan Jalang? Chintia adalah calon istri baru ayahnya. Bagaimana bisa dia memaki Chintia seperti itu?     

Pacar Monica malah tersenyum. "Wow. Sepertinya kamu memiliki prasangka besar terhadapnya."     

Monica mendengus dingin dan berkata, "Kamu tidak tahu, wanita yang ingin dinikahi ayahku sebenarnya adalah teman sekolahku."     

Pacar kulit putih Monica sontak terkejut. "Ya Tuhan. Ayahmu menikahi wanita yang begitu muda? Dia pasti sangat cantik, kan?"     

Monica tidak menyangkal hal ini, "Dia memang sangat cantik. Itu sebabnya dia adalah seorang rubah betina. Sejak orang tuanya meninggal, tidak ada yang bisa memberikan kehidupan yang mewah padanya, jadi si jalang ini menggoda ayahku."     

"Sekarang ayahku adalah orang terkaya di Surabaya. Kekayaannya mencapai ratusan triliun. Aku benar-benar tidak bisa membiarkan ayahku menikahi wanita ini. Jika tidak, dia pasti akan menguras harta ayahku!" tukas Monica.     

Sean tersenyum dingin. Sepertinya Julius tidak mendapatkan persetujuan putrinya untuk menikahi Chintia.     

Monica tahu Chintia adalah wanita ambisius dan memiliki karier yang gemilang, jadi dia tidak ingin Chintia menikahi ayahnya. Dari sini saja dapat dikatakan bahwa Sean dan Monica berada di pihak yang sama.     

Pada saat ini, tiba-tiba Monica berkata, "Sayang, kemarin temanmu yang bernama Bell itu sangat tampan. Bisakah kamu meminjamkannya untukku?"     

Pacar kulit putih itu tampak penasaran. "Untuk apa?"     

Tiba-tiba Monica tersenyum licik. "Aku ingin Bell menggoda wanita yang akan dinikahi ayahku, si Chintia. Jika Chintia bisa bersatu dengan Bell, ayahku pasti tidak perlu menikahinya! Haha."     

Dasar wanita jahat! Bisa-bisanya dia mencari seorang lelaki untuk mengkhianati ayahnya sendiri!     

Meskipun Sean juga berharap Julius dan Chintia gagal menikah, bagaimana mungkin dia hanya menonton Chintia bersama dengan pria lain?      

Selain itu, berdasarkan pemahaman Sean tentang Chintia, tidak peduli seberapa tampan si Bell ini, Chintia tidak mungkin berhubungan dengannya. Itu karena Sean percaya Chintia masih mencintainya saat ini.     

Tanpa diduga, pacar kulit putih itu bahkan bertanya, "Bagaimana jika Bell gagal? Dia tidak pandai berbahasa Indonesia."     

Wajah Monica terlihat jahat.     

"Cih! Kalau begitu, suruh Bell memaksanya!"     

Brak!     

Begitu mendengar perkataan Monica, Sean tidak bisa menahan amarahnya lagi dan menggebrak meja dengan keras.     

Beraninya menyuruh orang untuk menindas Chintia?! Monica benar-benar cari mati!     

Melihat Sean menggebrak meja dan terlihat sangat marah, Andy segera bangkit berdiri dan menyingsingkan lengan bajunya, menunjukkan tato ganas di lengannya. Dia tidak mengerti bahasa Inggris dan tidak tahu apa yang dibicarakan Monica dan pacarnya, jadi dia meminta petunjuk Sean.     

"Tuan Muda Sean, jika ada yang ingin Anda instruksikan, tolong beritahu saya!"     

Seluruh toko dibuat terkejut oleh Sean yang menggebrak meja dan aura kejam Andy.     

"Astaga! Pasti mau menghajar orang! Siapa sebenarnya yang sudah mengusik mereka?"     

"Entahlah. Benar-benar membuat orang takut saja! Akan ada orang yang sial hari ini!"     

Monica dan pacarnya terlalu takut untuk berbicara.     

Semua orang di toko mengawasi Sean, menunggu Sean memberi perintah. Sebenarnya siapa yang akan dihabisinya?!     

Sean terlihat merenung sejenak, lalu berkata, "Tanyakan pada pelayan, kenapa minuman yang kita pesan belum datang juga!"     

"..." Andy tercengang, begitu pula semua orang di toko.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.