Ingin Kukatakan Sesuatu

Ingin Membuatku Merugi?



Ingin Membuatku Merugi?

0Menginginkan 30% saham YS Group?! Beraninya si Janitra ini angkat bicara seperti ini!     
0

YS Group telah mengakuisisi sejumlah perusahaan terkemuka dan merupakan pemegang saham terbesar Kami Antar. Nilai saham Kami Antar saja mencapai 200 triliun. Dengan begitu, 30% saham YS Group setidaknya bernilai puluhan triliun.     

Rumah di Aegean Sea Ville ini paling-paling hanya seharga puluhan miliar. Bagaimana bisa Janitra seberani itu untuk mengajukan harga setinggi ini pada Sean?     

Sean memandang Janitra dan berkata, "Presdir Janitra, ini namanya pemerasan. Apa Anda tidak tahu harga 30% saham YS Group? Berani-beraninya Anda menukar rumah bobrok Anda ini dengan saham saya?"     

Janitra tertawa dan menjawab, "Benar! Saya tahu bahwa rumah saya tidak bernilai 30% dari saham YS Group Anda. Hanya saja, seharusnya tidak sulit bagi Presdir Sean untuk membelinya, kan? Anda begitu kaya. Bahkan jika Anda ingin membentuk perusahaan seperti YS Group lagi, bukankah itu semudah membalikan telapak tangan?"     

Sean terdiam beberapa saat.     

"Saya punya uang, tapi saya tidak ingin bersedekah. Meski saya ingin bersedekah, saya tidak harus bersedekah pada Anda, kan?"     

Janitra tersenyum dan berkata, "Bukankah ini kebetulan? Anda kebetulan ingin memasuki perumahan saya. Tanpa persetujuan saya, tidak peduli seberapa mulia atau kaya Anda, Anda tidak akan bisa masuk."     

"Tidak tahu diri! Jelas-jelas ini namanya kamu sedang memeras Presdir Sean!" hardik Andy yang sangat marah.     

Janitra tersenyum dan sopan di permukaan, tetapi dia menyembunyikan pisau di senyumnya.     

Janitra memandang Andy, yang penuh dengan amarah meledak-ledak, dan berkata sambil tersenyum, "Ya, saya memang sedang memeras Presdir Sean!"     

Apa?!     

Baik Sean dan Andy tercengang. Pengembang real estat yang pendek ini benar-benar memberi tahu Sean dengan blak-blakan bahwa dia sedang memerasnya.     

Tatapan membunuh melintas di mata Sean.     

"Presdir Janitra, berapa banyak orang yang bisa saya sewa untuk menghabisi nyawa Anda dengan 30% saham YS Group?"     

Kata-kata Sean sangat jelas.     

Sean bukan orang bodoh. Jika dia memberi Janitra 30% dari saham YS Group, dia mungkin juga menggunakan uang itu untuk menyewa pembunuh. Namun, Janitra masih tidak takut.     

"Presdir Sean, ini Surabaya. Anda baru di sini, jadi jangan heran. Hanya karena Anda menyewa mobil ini, lalu Anda ingin menakuti saya? Haha," cibir Janitra.     

Janitra malah menantang, "Lagi pula, saya memiliki pengawal untuk melindungi saya. Jika Anda berani mengacau dan menyuruh orang-orang Anda memaksa masuk, saya akan segera memanggil polisi. Saya tidak percaya, Anda berani berhadapan dengan polisi!"     

Janitra tampaknya sudah yakin Sean akan menyerah demi bertemu Chintia, jadi dia akan dengan patuh memberinya 30% saham YS Group.     

Chintia adalah wanita yang paling Sean cinta. Bagi Chintia, jangankan 30% saham YS Group. Bahkan jika dia sampai harus kehilangan segalanya, dia juga bersedia melakukan apa saja.     

Akan tetapi, Sean jelas tidak bodoh. Si Janitra ini jelas memiliki rencana yang sudah direncanakannya baik-baik untuk memeras Sean. Sean tidak ingin dimanfaatkan seenaknya. Hanya untuk bertemu Chintia, dia tidak akan menyerahkan 30% sahamnya begitu saja.     

Sean memandang Janitra dan menebak, "Seharusnya kamu orang Julius, kan?"     

Baik Janitra dan Andy terkejut, tetapi mereka tidak menyangka tiba-tiba Sean akan menyebut Julius.     

Sebenarnya ketika penjaga melihat kartu identitas Sean barusan, Andy menemukan sesuatu yang aneh. Mengapa dia melihat kartu identitas Andy dan tidak menjawab, tetapi ketika melihat nama Sean, mereka langsung menyulitkan Andy dan Sean?     

Hanya ada satu kemungkinan.     

Seseorang menduga bahwa Sean akan datang ke sini, jadi dia sengaja meminta penjaga untuk memantau semua orang yang masuk ke sini. Begitu menemukan seseorang bernama Sean, mereka akan langsung menargetnya. Seorang bos real estat seperti Janitra yang ditelepon tengah malam saja langsung datang, jadi dia mungkin sudah siap.     

Janitra tidak mengelak dan menjawab, "Tuan Julius? Saya memang mengenalnya. Bagaimanapun juga, kami sama-sama pebisnis di Surabaya dan bisnis kami juga cukup besar. Jika saya bilang bahwa saya tidak mengenalnya, Anda pasti juga tidak akan percaya. Haha."     

Sean mendengus dingin. Sekarang dia sudah mengerti apa yang sedang terjadi.     

Julius pasti sudah memfitnah Sean saat Sean mengabaikan Chintia, kemudian membujuk Chintia untuk menikah dengannya. Setelah itu, Chintia diatur agar tinggal di Aegean Sea Ville milik temannya, Janitra Wityo.     

Julius tahu Sean pasti akan datang ke sini untuk menemui Chintia, tetapi Julius dan Janitra mempersulit Sean untuk memasuki rumah dengan harus membayar 30% dari saham YS Group.     

"Bagus, Julius. Aku kira kamu begitu berani menikahi Chintia, tapi ternyata Chintia digunakan sebagai umpan untuk memeras uangku!"     

Julius adalah seorang pengusaha yang cerdik, jadi Sean merasa bahwa dia punya alasan untuk berbuat begini. Sean tidak akan jatuh dalam permainannya, apalagi melompat ke dalamnya, saat tahu bahwa itu jelas-jelas jebakan Julius.     

Sean memperingatkan Janitra, "Presdir Janitra, tidak mudah untuk mendapatkan uang seorang Sean Yuwono. Saya katakan dengan jelas pada Anda bahwa saya tidak akan memberi Anda sepeser pun hari ini."     

"Saya akan bertanya pada anda untuk terakhir kalinya, Anda membiarkan saya masuk ke perumahan anda atau tidak? Jika tidak, mungkin nanti Anda akan menangis dan memohon pada saya!" ancam Sean.     

Mendengar ancaman Sean, Janitra tertawa terbahak-bahak. "Hahaha! Presdir Sean masih terlalu muda untuk mengucapkan kata-kata kekanak-kanakan seperti itu."     

"Saya tahu Presdir Sean kaya dan kekayaan saya tidak dapat dibandingkan dengan Anda, tetapi negara kita adalah negara hukum dan tempat ini milik saya. Tidak peduli seberapa banyak uang yang Anda miliki, jika saya tidak mengizinkan anda masuk, Anda tidak akan bisa masuk," kata Janitra dengan sombong.     

Janitra mencibir, "Jika Anda tidak ingin mengorbankan uang Anda hari ini demi kekasih Anda… Haha! Jangan berpikir untuk masuk!"     

Ingin aku mengorbankan uangku? Seorang pengembang real estat kecil sepertimu memangnya layak?     

"Oke. Ingat apa yang kamu katakan sekarang. Sampai bertemu lagi!"     

Sambil berbicara, Sean masuk ke mobil dan menginstruksikan Andy, "Jalan."     

"Bos!"     

Andy tidak mau pergi seperti ini karena ini terlalu memalukan. Sean adalah pemimpin di wilayah Jakarta yang bermartabat dan Presiden Direktur YS Group yg terhormat. Ketika tiba di Surabaya, memasuki gerbang perumahan saja bahkan tidak bisa. Namun, Sean berjalan dengan sangat tegas, jadi Andy pun tidak bisa mengatakan apa-apa.     

Andy menunjuk Janitra dengan kejam, lalu memundurkan mobil dan pergi. Ketika mobil pergi, Janitra masih berani berteriak pada Sean yang berada di dalam mobil.     

"Hati-hati di jalan, Presdir Sean! Kalau sudah berubah pikiran, Anda bisa menghubungi saya kapan saja! 30% saham YS Group! Tidak lebih dan tidak kurang! Hahaha."     

Andy menginjak pedal gas dengan kesal.     

"Tuan Muda Sean, si Janitra ini terlalu tidak tahu diri. Karena tahu Anda kaya, dia mengatakan dengan jelas kalau dia ingin membuat Anda merugi. Meskipun tidak masalah berapa harganya untuk bertemu dengan Presdir Chintia, terlalu memalukan untuk memberikan puluhan triliun ini pada orang seperti itu begitu saja!"     

Sean berkata dengan dingin, "Aku tidak akan memberinya uang puluhan triliun ini."     

Ini bukan hanya duel antara Sean dan Janitra, tetapi juga duel antara Sean dan Julius. Selain itu, ini juga pertama kalinya keduanya bertarung satu sama lain.     

Jika menghadapi Janitra saja Sean tidak bisa, dia juga tidak memenuhi syarat untuk melawan Julius. Apalagi merebut Chintia dari Julius.     

Sean membuat panggilan telepon dan memerintah, "Kirimkan semua nomor telepon GM Best Express, Kami Antar, dan perusahaan YS Group cabang Surabaya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.