Ingin Kukatakan Sesuatu

Bos Pemilik Gym, Barata Litama!



Bos Pemilik Gym, Barata Litama!

0Sean masih sedang menelepon dan berkata dengan angkuh bahwa dirinya ingin membeli gym ini. Namun, Kalvin dan Max mencibir Sean dan mengatakan padanya bahwa Bos Barata tidak kekurangan uang puluhan miliar ini sehingga dia tidak akan bisa membeli gym ini meski memiliki uang.     
0

Setelah itu, Sean langsung mengubah perkataannya, "Tidak usah dibeli."     

Di mata Kalvin dan Max, ini jelas membuktikan bahwa Sean mengaku dirinya pengecut dan perkataannya yang tadi ingin membeli gym ini hanyalah bualan belaka. Jadi, Kalvin dan Max pun tertawa terbahak-bahak.     

"Hahaha! Bocah ini membuat perutku kram karena terlalu banyak tertawa! Lebih baik kamu jadi aktor saja agar tidak menyia-nyiakan bakatmu ini!"     

"Tapi, bagus juga. Kamu masih mengaku kalau dirimu pengecut."     

Apa benar Sean mengaku dirinya pengecut? Tentu saja tidak.     

Alasan mengapa Sean berkata 'tidak usah dibeli' adalah karena Pengurus Fairus berkata padanya, "Tuan Muda Ketiga, tanah Celeb Fitness ini milik keluarga Yuwono. Bos Barata Litama juga salah satu orang kita di Banten. Sebelumnya Tuan Besar pernah membantunya di Banten. Tuan Muda bisa memerintahkan apapun padanya, seperti pada saya."     

Karena mendengar kata-kata Pengurus Fairus ini, akhirnya Sean mengatakan, "Tidak usah dibeli."     

Sesudah menutup telepon, Sean mendapati Kalvin dan Max tertawa dengan begitu puas. Sean mendengus dingin dan memperingatkan, "Tertawalah sebanyak yang kalian mau. Sebentar lagi kalian hanya bisa menangis."     

Kalvin tertawa dan menyahut, "Beraninya kamu membual di sini! Nanti tidak akan ada satupun rang mu yang bisa masuk. Semua orang yang bisa masuk adalah orang-orangku! Aku ingin tahu apakah kamu masih berani begitu arogan seperti ini saat berhadapan dengan ratusan orang nantinya!"     

"Kamu menamparku sekali, tapi aku akan balik menamparmu sepuluh kali!"     

Sean mengangguk. "Oke. Aku tunggu sepuluh kali balasanmu itu."     

Sepuluh menit berlalu.     

Kelompok pertama anak buah Andy datang. Terdapat 30 orang lebih yang semuanya adalah preman-preman profesional. Selain itu, setengah dari mereka berasal dari Asia Tenggara. Namun, begitu mereka tiba di pintu, pegawai gym menghentikan mereka.     

"Permisi, apakah kalian orang-orang yang dipanggil Tuan Muda Kalvin dan Tuan Muda Max?" tanya pegawai itu.     

Mereka tetap jujur menjawab, "Kami orang-orang Tuan Muda Sean!"     

Tuan Muda Sean? Siapa Tuan Muda Sean?     

Pegawai itu belum pernah mendengar tentang Tuan Muda Sean di Banten, jadi dia berkata, "Maaf, gym ini telah diambil alih Tuan Muda Kalvin dan Tuan Muda Max, jadi siapapun tidak bisa masuk jika bukan orang-orang mereka. Silakan kalian kembali."     

"Bajingan! Aku akan menerobos masuk. Aku ingin lihat, siapa di antara kalian yang berani menghentikanku?"     

Salah satu preman orang Indonesia mengamuk. Dia bergegas masuk, tapi detik berikutnya…     

"Ah…!"     

Begitu mendekati pintu, pria itu seperti tersengat listrik.     

Segera, Andy berjalan ke Sean dan berbisik, "Ada alat pelindung di pintu dan bawahan saya tidak bisa masuk. Apa perlu menghajar pegawai dan memaksa mereka untuk membukanya?"     

Sean tidak ingin menyakiti yang tidak bersalah. Hari ini dia hanya ingin langsung turun tangan memberi pelajaran pada Kalvin dan Max, dua orang yang telah menyakiti Jasmine.     

"Tidak. Bos mereka akan segera datang," jawab Sean.     

Benar saja. Dalam lima menit, seorang pria paruh baya dengan setelan rapi berjalan memasuki gym dari pintu masuk rahasia lainnya. Begitu masuk, para wanita kaya dan cantik di gym menyambutnya satu per satu.     

"Bos Barata, lama tidak bertemu. Bos semakin tampan!"     

"Kak Barata, di luar ada begitu banyak orang. Tidak akan terjadi apa-apa, kan?"     

"Di meja biliar sana terjadi perkelahian. Cepat uruslah!"     

Bos Barata tersenyum dan membungkuk pada para tamunya.     

"Kak Jane, lama tidak bertemu."     

"Bella, jangan khawatir. Tidak akan terjadi apa-apa."     

"Aku akan mengurusnya sekarang. Kalian lanjut berolahraga saja. Aku jamin tidak akan sampai mengganggu kalian."     

Setelah Bos Barata menyapa para tamu dengan senyuman, wajahnya langsung berubah marah. Melihat Bos Barata datang dengan wajah yang marah, Kalvin pun menepuk Max.     

"Lihat, Bos Barata terlihat sangat galak."     

Max tersenyum dan berkata, "Tentu saja. Siapa yang tidak tahu bahwa gym-nya memiliki paling banyak wanita cantik dan selebriti wanita? Siapapun yang berani membuat masalah di gym-nya, sama saja dengan sudah bosan hidup! Sepertinya tanpa kita perlu mengambil tindakan, Bos Barata akan memberi bocah ini pelajaran."     

Pada saat Bos Barata datang, Kalvin dan Max segera mengulurkan tangan untuk menyapa. Kedua tuan muda kaya raya ini menunjukkan rasa hormat mereka pada Bos Barata.     

"Bos Barata!"     

"Kak Barata!"     

"Tuan Muda Kalvin, Tuan Muda Max," Bos Barata menjawab sambil mengangguk.     

Kalvin buru-buru mengeluh pada Bos Barata, lalu menunjuk Sean dan berkata, "Bos Barata, bocah miskin dari Jakarta ini masuk ke sini untuk mengganggu kami. Dia terus-menerus berteriak dan menakuti para tamu Bos."     

Max menimpali, "Benar. Tadi Bibi Nikita juga masih berolahraga di sini, tapi dia lari karena ditakuti olehnya!"     

Ketika Sean datang, Bibi Nikita sudah turun dari lift. Merek berdua jelas-jelas sedang memfitnah Sean. Mereka tahu bahwa Bos Barata ini adalah orang yang paling menghargai tamunya, jadi siapapun yang berani memprovokasi tamunya pasti tidak akan bisa pergi begitu saja.     

Bos Barata berjalan menghampiri Sean dan Andy. Kalvin dan Max yang berdiri di samping pun bersiap menonton pertunjukan. Namun, tiada yang menyangka bahwa ketika Bos Barata berjalan ke arah Sean dan Andy, dia dengan hormat bertanya, "Mohon maaf, Tuan Sean yang mana, ya?"     

Tadi Bos Barata menerima panggilan dari Pengurus Fairus. Itu sebabnya dia segera datang ke sini. Sebelum ini, dia belum pernah melihat Sean.     

"Saya," jawab Sean sambil memandangnya, "Apakah Anda Bos Barata?"     

"Tidak, tidak. Panggil saja saya Barata," sahut Bos Barata dengan sopan.     

Kalvin dan Max tercengang.     

Barata? Bos Barata menyebut dirinya Barata di depan Sean? Paman tua, kamu bahkan sudah berusia 40 tahun!     

Tuan muda kaya raya seperti Kalvin dan Max saja memanggil Bos Barata dengan hormat ketika bertemu dengannya. Tapi, di depan Sean, dia benar-benar menyebut dirinya Barata? Bukankah itu secara tidak langsung merendahkan derajatnya di depan Sean?     

Bos Barata berkata dengan panik, "Tuan Muda Sean, saya tidak tahu Anda ada di sini sehingga tidak menyambut Anda yang sudah datang jauh-jauh kemari. Mohon maafkan saya. Silakan katakan, apa yang bisa saya lakukan untuk Anda?"     

Bos Barata sedang dalam suasana hati yang rumit saat ini. Dia tahu Sean dan dua tuan muda kaya raya ini sedang berselisih, sementara tidak baik baginya untuk memprovokasi kedua belah pihak. Namun, hari ini dia harus berdiri di satu sisi, yang pastinya di sisi Sean.     

Sean menjawab, "Anda dapat membukakan pintu agar orang-orang saya bisa masuk. Sementara untuk yang lain, Anda tidak perlu campur tangan."     

Bos Barata segera menjawab, "Baik!"     

Setelah itu, Bos Barata segera menuju pintu dan menginstruksikan para pegawainya, "Segera singkirkan alat pelindungnya!"     

Ketika bos sudah bertitah, mereka tidak berani membantah dan segera menyingkirkan alat pelindung sehingga lebih dari 30 orang itu pun akhirnya bisa masuk.     

Bos Barata kemudian berkata pada tamu wanita lain yang berada di gym, "Maaf, semuanya. Hari ini Tuan Muda Sean akan menggunakan gym saya untuk menangani beberapa urusan pribadi. Maaf sudah mengganggu kalian semua. Silakan kembali dulu. Saya pasti akan memberikan kompensasi yang sesuai untuk para tamu sekalian."     

Ternyata, tidak ada tamu wanita yang pergi.     

"Kak Barata, apakah pria tampan itu temanmu?"     

"Tuan Muda Sean? Rupanya dia juga putra konglomerat. Bisakah Kakak memperkenalkannya pada kami?"     

"Bos Barata, bisakah kamu memberitahu temanmu untuk menjadi pelatih di sini sesekali? Aku ingin menyewanya menjadi pelatih pribadiku."     

Bos Barata membatu di tempat. Apa yang sebenarnya sedang terjadi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.