Ingin Kukatakan Sesuatu

Panggil Semua Anak Buah!



Panggil Semua Anak Buah!

0Kalvin meludahi Sean dengan arogan.     
0

"Cih! Aku berlutut dan memohon padamu? Apa kamu sedang bermimpi? Apa kamu tahu aku siapa? Keluargaku punya bank! Periksa dompet keluargamu jika ada kartu kredit bank keluarga kami! Bajingan busuk dari Jakarta yang istrinya direbut kawanku kini berani memarahiku? Ini Banten! Coba saja kalau kamu berani menyentuhku!"     

Kalvin dan keempat tuan muda kaya raya lainnya merupakan orang-orang hebat yang dapat melakukan apapun di Banten. Pada dasarnya, semua orang yang berusia dan berlatar belakang sama adalah teman-teman mereka. Bahkan jika bukan, mereka semua saling mengenal.     

Sementara, Sean hanyalah seorang pria dari luar kota dan tidak layak untuk menatap mata mereka sama sekali. Itu sebabnya Kalvin berani memprovokasinya dengan begitu ceroboh. Namun, tindakannya ini benar-benar sudah membuat Sean dan Andy kesal.     

Sean tercengang. Dia seseorang yang telah bertarung di medan perang berkali-kali, tetapi belum pernah menghadapi situasi seperti ini.     

Jika Kalvin menggunakan belati atau senjata lain untuk menyerang, Sean pasti bisa langsung menaklukkannya. Namun, dia tidak pernah mengira Kalvin akan meludahinya. Baru pertama kali dalam hidupnya, Sean menghadapi hal yang begitu menjijikan dan tidak jantan seperti ini.     

"Kamu… berani meludahiku?" Sean mengangkat telapak tangan kanannya dan menyekanya.     

Saat ini, Andy sudah menggertakkan giginya dan sekujur tubuhnya bergetar karena marah. Dia segera bergegas menghampiri Kalvin dan berteriak dengan marah, "Dasar anak busuk! Beraninya kamu meludahi Tuan Muda Sean?! Kubunuh kamu!"     

Ketika Andy berbicara, dia sudah langsung mengangkat tangannya dan ingin memukul Kalvin. Tetapi, Sean mengulurkan tangannya dan menghentikannya.     

"Tuan Muda Sean…"     

Andy kebingungan. Sebagai bawahan Sean, dia benar-benar tidak tahan tuannya mengalami penghinaan seperti itu. Andy pun langsung berlutut pada Sean.     

"Mohon Tuan Muda Sean izinkan saya untuk membunuh anak bodoh ini! Bahkan jika saya, Andy Laksono, harus mati dan menderita sekalipun, saya tidak akan ragu untuk melakukannya!"     

Pernyataan Andy membuat Kalvin ketakutan. Sebenarnya, begitu melihat si Andy ini, dia tahu bahwa Andy bukan orang baik-baik. Dibandingkan dengan Sean, rekannya yang tampan, Andy adalah orang yang lebih membuat Kalvin takut.     

Sean tahu Andy ingin menunjukkan kesetiaan padanya, tetapi dia punya rencana lain untuk masalah ini.     

Sean menatap Kalvin lagi dan bertanya, "Kamu meludahiku?"     

Kalvin melirik Andy sekilas dengan sedikit ketakutan, lalu menyahut, "Memangnya kenapa?"     

"Bagus sekali."     

Sean bahkan tidak marah. Dia mengeluarkan sebungkus tisu dari saku celananya, mengambil selembar tisu, dan menyeka air liur Kalvin hingga bersih. Kemudian, dia berkata pada Andy yang sedang berlutut di lantai, "Panggil semua anak buahmu yang ada di Banten. Semuanya."     

"Tuan Muda Sean…"     

Andy kebingungan dan tidak tahu apa yang Sean rencanakan. Jika Sean ingin berurusan dengan Kalvin, Sean atau Andy saja sudah cukup. Mereka tidak perlu memanggil orang lain.     

Tiba-tiba, Andy teringat beberapa cerita yang ditontonnya baru-baru ini. Meskipun ceritanya tidak terlalu bagus, itu cukup untuk menunjukkan kekuatan dominan pria berkuasa itu.     

"Pahlawan perang pulang dan melihat putrinya hidup di kandang. Dia langsung memberi perintah untuk mendatangkan 100.000 tentara dan mendirikan kandang untuk 100.000…"     

Kini Andy mengerti apa yang akan dilakukan Sean.     

"Baik!" Andy segera bangkit dan menghubungi anak buahnya.     

Ketika Kalvin melihat Sean yang diludahi tidak melakukan apa-apa, tetapi malah memanggil orang-orangnya yang lain seperti seorang pengecut, dia merasa sedikit lega.     

Kalvin tersenyum pada Max dan berkata, "Haha! Max, bocah ini ketakutan. Kita juga punya orang-orang di Banten!"     

Max dan Kalvin tersenyum. Ini wilayah mereka, jadi mana mungkin Sean bisa memiliki orang lebih banyak daripada mereka?     

Keduanya segera membuat panggilan dan menelepon beberapa orang.     

"Halo? Benar, benar, benar! Aku di Celeb Fitness. Cepat panggil kawan-kawan kita kemari!"     

"Beritahu mereka untuk membawa orang-orangnya datang ke Celeb Fitness. Bantu aku dan Kalvin!"     

Setelah menelepon dan memanggil orang, keduanya berdiskusi lagi.     

Max bertanya, "Bagaimana jika orang-orang mereka datang lebih dulu?"     

Kalvin turut mengkhawatirkan hal ini. "Tidak apa-apa. Aku akan menelepon pemilik gym. Jika hari ini kita menyuruhnya untuk menutup gym, meskipun orang-orang mereka datang lebih dulu, mereka tidak akan bisa masuk."     

Kalvin mengenal pemilik gym ini, jadi tidak sulit bagi pemiliknya untuk menutup bisnisnya selama sehari.     

"Halo, Bos Barata? Saya Kate. Hari ini, saya ingin Bos menutup gym selama sehari. Mulai sekarang, jangan biarkan siapapun masuk. Saya akan mengambil alih siang ini. Boleh, kan? Saya akan membayar dua kali lipat untuk kerugian Bos!"     

Setelah menutup telepon, Kalvin tersenyum dan berkata pada Max, "Sudah beres."     

Kalvin kemudian berkata pada Sean dengan sombong, "Bocah, jangan suruh orang-orangmu kemari. Bahkan jika mereka datang, mereka tidak akan bisa masuk ke gym ini. Jika kamu berencana menyuruh mereka menerobos? Haha… Sepertinya kamu tidak tahu bahwa gerbang ini dilengkapi alat pelindung. Jika berani menerobos, mereka akan langsung tersengat listrik."     

Beberapa gym memiliki alat pelindung seperti itu karena ada begitu banyak wanita cantik di gym ini. Selain itu, mereka semua adalah wanita cantik yang kaya. Itu sebabnya bos akhirnya mengatur alat pelindung seperti itu, yang juga disebut dengan alat anti-serigala.     

Tidak semua orang bisa menjadi anggota di gym ini Beberapa orang yang terlihat cabul dan tidak berpakaian bagus akan ditolak saat akan memasuki gym. Jika ada yang menerobos, gerbang ini akan mengajari mereka bagaimana menjadi seorang pria.     

Justru karena persyaratan gym yang tinggi bagi keamanan anggotanya, itu sebabnya semakin banyak anggota cantik yang mendaftar di sini.     

"Cih," Sean mencibir.     

Kalau Sean sudah memutuskan untuk menyuruh anak buahnya berurusan dengan Kalvin, tentu saja mereka harus memasuki gym. Tidak ada yang bisa menghentikannya.     

Sean segera menghubungi Pengurus Fairus dan berkata dengan dingin, "Halo? Aku di Celeb Fitness. Beli gym ini untukku."     

Karena Sean membuat panggilan di depan Kalvin dan Max, keduanya mendengar kata-kata Sean. Setelah mendengar ini, keduanya mulai tertawa.     

"Hahaha! Membeli Celeb Fitness? Bocah, apa yang ingin kamu pamerkan? Apakah kamu tahu berapa biaya untuk membeli gym ini? Ini gym terbaik di Banten!" Kalvin berteriak pada Sean.     

Max tertawa ringan. "Aku hampir mati karena terlalu banyak tertawa. Si pria malang ini berani memamerkan kekayaannya di depan kita berdua. Benar-benar tidak tahu diri! Bahkan jika kamu punya banyak uang, Bos Barata tidak akan menjualnya padamu!"     

Kalvin menimpali, "Benar. Memangnya siapa Bos Barata? Beliau menjalankan gym sebagai hobi. Dia tidak kekurangan puluhan miliar, jadi kenapa dia harus menjualnya padamu? Kalau hari ini kamu bisa membelinya, aku akan buang air sambil berdiri terbalik!"     

Mereka kemudian mendengar Sean berkata lagi di telepon, "Apa? Tidak perlu membelinya? Baiklah kalau begitu."     

"Hahahaha…"     

Mendengar kalimat Sean, Kalvin dan Max tertawa terbahak-bahak lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.