Ingin Kukatakan Sesuatu

Gym Menyalahgunakan Pelatih!



Gym Menyalahgunakan Pelatih!

0Kalvin seorang tuan muda yang kaya dan sombong. Dia tidak memperhatikan ekspresi Sean yang marah sama sekali. Dia bahkan justru membanggakan diri sambil tertawa.     
0

"Kawan, jika kamu bisa melihat keindahan Jasmine, itu semua berkat diriku. Akulah penggagas rencana ini," kata Kalvin dengan nada pamer, "Awalnya, akulah yang menyukai Jasmine saat berada di pesawat dan mendaftarkannya ke dalam pengejaran kami berlima."     

Ketika Kalvin sedang menyombongkan diri, Sean menampar wajahnya.     

Plak!     

Sean memelototi Kalvin.     

"Dasar bajingan! Jika kamu tidak bisa mendapatkan seorang gadis, itu artinya kamu yang tidak kompeten! Kamu malah menyuruh orang lain untuk mengejarnya dan mengirim foto padamu.. Kamu sampah yang tidak berguna!"     

Kalvin dan Max benar-benar tercengang ketika tiba-tiba Kalvin ditampar. Padahal, tadi mereka mengira Sean adalah teman Yoga, bagian dari mereka.     

Kalvin memegangi wajahnya. Tiba-tiba dia sudah seperti tersadarkan karena pukulan Sean dan menunjuk Sean. "Oh, aku mengenalmu! Kamu bukan teman Yoga! Di hari pernikahan Yoga, kamu datang ke rumah Yoga untuk membuat masalah!"     

Setelah Kalvin mengungkit ini, Max juga mengingat kejadian ini.     

Waktu itu, Sean menerobos masuk ke rumah dengan mengenakan sandal dan langsung berhadapan dengan Yoga. Fendy juga sempat menyerang Sean. Jika bukan karena Giana yang tiba-tiba mengajak Sean keluar, entah apa yang akan terjadi antara Sean dan Fendy.     

Max melirik Sean dengan jijik. "Apa kamu mantan suami istri Yoga? Haha. Kawanku merebut pacarmu rupanya! Kamu yang tidak kompeten!"     

"Benar. Kamu yang tidak berguna dan menyedihkan! Memangnya kamu siapa sampai berani memukulku? Panggil orang kemari! Pelatih Donny! Pelatih Joe!"     

Kalvin ingat bahwa Sean tidak memiliki latar belakang. Jika tidak, Yoga tidak akan bisa merebut wanitanya. Dia pun berteriak dengan keras memanggil pelatih-pelatihnya.     

Tak lama kemudian, dua pelatih gym dengan tinggi hampir 190 cm dan badan penuh otot datang. Keduanya adalah pelatih pribadi Kalvin dan Max, Pelatih Donny dan Pelatih Joe.     

Umumnya, pelatih yang ditemukan di gym relatif berbadan besar karena jika tidak, penampilan mereka tidak akan bisa menarik seseorang untuk berlatih. Sementara, para pelatih di gym ini tidak hanya tinggi dan berotot, tetapi juga tampan.     

Dua pria tinggi, kuat, dan tampan datang sambil memandang Kalvin dan Max dengan hormat.     

"Tuan Muda Kalvin, Tuan Muda Max."     

Kalvin memerintahkan mereka berdua dengan sok, "Pelatih Donny, Pelatih Joe, anak ini berani memukulku di gym. Usir dia!"     

Keduanya jelas menerima banyak keuntungan dari Kalvin dan Max, jadi mereka segera mengikuti perintahnya.     

Salah satu dari mereka berjalan ke Sean terlebih dahulu dan mengusir, "Tuan sudah melanggar aturan di sini. Silakan segera pergi!"     

Tidak ada gunanya bagi Sean untuk menjawab. Andy, yang ada di belakangnya, berkata lebih dulu, "Kami juga membayar. Kami juga anggota. Atas dasar apa kami harus pergi?"     

Kalvin mendengus dingin. "Memang seberapa banyak uang yang kamu bayarkan? Jika aku menyuruhmu pergi, kamu harus pergi!"     

Sambil berbicara, Kalvin menatap kedua pelatih itu dengan tatapan menyuruh. Akhirnya salah satu pelatih mulai mengulurkan tangannya dan ingin menyeret Sean secara paksa.     

Pelatih ini jauh lebih tinggi dari Sean dan otot-otot di lengannya lebih kuat dari Sean. Jelas terlihat dia akan dapat menaklukan Sean dengan mudah. Namun, apa yang terjadi bukan seperti ini. Pelatih ini mulai berusaha menerkam Sean, tetapi sebaliknya, Sean justru menerkamnya dan membuatnya terjatuh ke lantai.     

"Aku belum bilang kalau aku ingin pergi, jadi jangan sentuh aku," kata Sean dengan dingin.     

Para wanita yang menggunakan treadmill atau peralatan kebugaran lainnya di gym berhenti ketika mendengar suara itu, lalu berdiri di samping untuk melihatnya.     

Ini adalah salah satu gym termahal di Banten. Para wanita yang bisa datang ke sini semuanya adalah wanita kaya yang terkenal atau wanita cantik di Banten.     

Pelatih yang dirobohkan Sean sekarang merasa sangat malu.     

Karena mereka adalah pelatih kebugaran, biasanya mereka mengajar para wanita kaya atau wanita cantik. Setelah berhasil membuat para wanita kagum, mereka memiliki kesempatan untuk tidur dengan wanita-wanita itu. Siapa yang tidak ingin menjalin hubungan dengan wanita kelas atas seperti mereka?     

Sean sudah membuat pelatih itu terlihat sangat memalukan.     

"Bocah nakal! Aku tidak mau mempermalukanmu. Kamu tidak tahu maksud baik orang, ya? Oke! Aku tidak akan melepaskanmu!"     

Pelatih yang dirobohkan Sean segera bangkit kembali. Dia yang lebih tinggi dari Sean pun segera menerkam Sean. Namun, dengan dorongan dan tarikan ringan, Sean dengan mudah menjatuhkan pelatih kebugaran itu ke lantai lagi.     

Seorang gadis yang berada di kejauhan terkejut dan berkomentar, "Wow! Adik kecil ini sangat kuat, padahal sepertinya ototnya tidak terlalu bagaimana."     

Sean sontak menggelengkan kepalanya. Benar. Pelatih kebugaran ini lebih tinggi darinya dan memiliki otot yang lebih besar darinya, tetapi dalam pertarungan, bukan masalah bagi Sean untuk mengalahkannya dengan mudah.     

Otot-otot pelatih kebugaran ini dibentuk dari makanan dan berlatih di gym. Sementara, bagaimana dengan Sean? Dia mendapatkannya di medan perang. Memang keduanya bisa disamakan?     

Bisa dibilang pelatih kebugaran ini tidak pernah berkelahi sama sekali. Sedangkan, Sean tidak hanya sudah terbiasa berkelahi. Entah sudah berapa kali dia mengalami pertarungan yang melibatkan hidup dan mati.     

Sean berkata, "Seorang pria gym sepertimu ini belum pernah berkelahi dan hanya bisa menakut-nakuti anak-anak atau membujuk wanita-wanita gatal. Bagiku, kalian hanyalah orang-orang lemah."     

"Kamu…" Pria yang sudah dirobohkan dua kali sudah tahu seberapa kuat Sean.     

Sementara, Kalvin terus mendesak, "Kenapa masih diam saja? Serang bersama-sama! Hajar dia sampai mati! Aku yang akan menanggung konsekuensinya! Siapa yang bisa mengalahkannya, aku akan langsung memberinya 10 miliar!"     

Kedua pelatih kebugaran segera melepaskan tinju mereka dan menyerang Sean dengan agresif begitu mendengar ada hadiah yang akan diberikan.     

Ketika Sean di Jakarta, dia bisa bertarung satu lawan sepuluh. Satu lawan dua di sini hanyalah hal kecil baginya.     

Pukulan Sean secepat kilat. Setelah memukul Pelatih Donny dengan satu pukulan, tinjunya melayang ke wajah Pelatih Joe dalam sekejap. Kemudian, dia meraih salah satu dari mereka secara acak dan membantingnya ke atas tubuh pelatih lainnya.     

Brak!     

Keduanya ditumpuk seperti piramida manusia dan terjatuh ke tanah sambil berteriak kesakitan.     

"Ahhh…!!!"     

Dua pelatih kebugaran berperawakan tinggi terbaring di lantai kesakitan. Sementara. para wanita yang ada di samping terus-menerus berteriak. Bukan karena mereka takut, melainkan bertepuk tangan untuk pertarungan Sean yang keren.     

"Kakak, kamu sangat keren! Jadilah guru privatku! Aku bersedia membayar 20 juta per sesi!"     

"Pria muda tampan, Tante juga bersedia mengambil kelasmu! Bisakah kamu datang ke rumah dan mengajari Tante?"     

Sean menoleh dan melihat sekelompok wanita itu, merasa apa yang mereka katakan semuanya kacau-balau.     

Andy tahu bahwa Sean memiliki kekuatan fisik yang besar dan mereka berdua bukan lawan Sean, jadi tidak perlu terlalu banyak turun tangan.     

Setelah melihat penampilan Sean, Andy menggertak kedua pelatih yang tergeletak di tanah, "Masih tidak cepat pergi juga?"     

Keduanya bangkit dan langsung melarikan diri secepat kilat.     

"Pelatih Donny! Pelatih Joe! Jangan pergi!"     

Kalvin dan Max langsung panik.     

Sean mendekati Kalvin selangkah demi selangkah dan bertanya, "Takut?"     

Kalvin tidak berani berbicara.     

"Sayangnya, kamu mengusik kerabatku. Bahkan jika kamu berlutut dan memohon padaku, hari ini aku tidak akan melepaskanmu," kata Sean.     

Cih!     

Tiada yang menyangka, bukannya memohon belas kasihan, Kalvin justru meludahi wajah Sean.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.