Ingin Kukatakan Sesuatu

Yoga Mengejar Jasmine!



Yoga Mengejar Jasmine!

0'Lima Pemburu Banten' tidak pernah gagal sejak terbentuk.     
0

Kelimanya tidak hanya merupakan tuan muda yang kaya raya saja, tetapi juga lima pria yang memiliki tipe yang berbeda-beda. Ada yang berotot, ada yang lembut dan perhatian, ada yang seperti selebriti, ada yang serba bisa, dan ada yang lucu. Bahkan jika di antara mereka ada yang gagal mengejar wanita, salah satu dari empat orang lainnya pasti akan berhasil.     

Hanya saja, tidak ada yang menyangka bahwa kali ini wanita pemilik Kafe Merindukan Fajar tidak dapat ditaklukan dan memiliki lima tanda silang. Bahkan, tidak ada satu pun yang sampai pada tahap titik merah terang. Sementara, Jasmine si pramugari yang terlihat biasa saja sudah menolak empat orang dan menjadi pukulan bagi kepercayaan diri para tuan muda kaya raya ini.     

Sebagai penggagas rencana ini, Yoga bertanggung jawab atas anggota timnya yang sudah dipermalukan seperti ini! Pramugari atau semacamnya selalu menjadi favorit Yoga.     

Tuan muda kaya raya lainnya yang ada di sebelah Max berkata, "Yoga, Giana istrimu seharusnya sudah hamil empat bulan lebih, kan? Setelah menahan diri selama itu, apa kamu tidak mau melampiaskannya pada si Jasmine ini?"     

Sebenarnya usia kehamilan Giana sudah hampir enam bulan hamil sekarang. Perutnya sudah besar dan dia jauh lebih gemuk dari sebelumnya. Tubuhnya benar-benar sudah jauh berbeda dari tubuh bidadarinya yang dulu. Ditambah lagi, anak di perut Giana benar-benar bukan anak Yoga, jadi dia sama sekali tidak tertarik pada Giana sekarang.     

Di saat yang sama, Giana yang sekarang hamil hampir enam bulan. Tetapi, ayah dari bayinya tidak ada di sampingnya pun menjadi sangat mudah tersinggung. Jadi, sikapnya terhadap Yoga tidak terlalu baik. Yoga dan Giana sudah sangat lama tidur di kamar terpisah.     

Yoga mengangguk. "Si Jasmine ini boleh juga. Kebetulan akhir-akhir ini aku sudah tidak bisa menahan diri dan kalian semua juga sudah gagal, jadi aku akan bermain dengan Jasmine si gadis nakal ini. Max, apa kamu sudah memeriksa ke mana dia akan terbang akhir-akhir ini? Jika dia terbang ke Eropa atau Amerika, aku harus meminta izin pada istriku dulu."     

Max menjawab, "Sudah. Besok dia akan terbang ke New York dan akan tetap berada di sana selama satu hari."     

"Bagus. Kalau begitu, aku akan memesan tiket pesawat ke New York juga."     

Sambil berkata, Yoga mengirim pesan WhatsApp pada asistennya untuk memesan tiket pesawat baginya.     

Wenardi yang berada di samping merasa kebingungan. "Tuan Muda Yoga, kenapa repot-repot terbang ke New York? Bukankah akan ada lebih banyak waktu jika menunggunya pulang ke Indonesia?"     

Yoga dan kedua temannya tertawa.     

Yoga tersenyum dan berkata, "Om Wenardi, rupanya Om tidak paham, ya? Para pramugari ini masih muda dan cantik. Mereka menyukai hal-hal yang romantis. Jika Om mengejarnya di Indonesia dan berhasil, setidaknya Om butuh waktu tiga hari. Akan tetapi, sehari saja di luar negeri sudah langsung bisa menyewa kamar dengannya."     

"Di dalam negeri, mereka sangat menjaga diri. Tetapi, begitu tiba di luar negeri, mereka jadi sangat membuka diri. Selain itu, waktu mereka di luar negeri juga terbatas. Setelah itu, mungkin sesudah sekali bertemu, kemungkinan tidak akan bertemu lagi. Jadi begitu suka, mereka akan langsung tidur bersama dan tidak akan malu-malu sama sekali," terang Yoga.     

Semua gadis pasti menyukai hal-hal yang romantis. Jika gadis itu menyewa kamar dengan seorang pria di kota tempat dia hidup selama 20 tahun lebih, maka dia tidak akan merasakan di mana letak keromantisannya sama sekali.     

Mereka bahkan dapat menemukan jalan ke hotel dengan mata tertutup. Selain itu, pegawai yang melayani bahkan juga akan menyapa mereka dengan bahasa yang tidak asing. Jika seperti itu, bagaimana bisa disebut romantis?     

Lain cerita jika tempat terjadinya di Paris, New York, dan London.     

Mereka akan merasakan sesuatu yang baru, sangat menyenangkan, dan sangat tidak terlupakan. Bahkan meski mereka dibeli, mereka juga akan membayarnya kembali. Meski sudah ditiduri, mereka akan merasa bersyukur sudah ada orang seperti ini yang mau meniduri mereka.     

Beberapa tahun ke depan saat sudah menikah, memiliki anak di kotanya sendiri, dan juga memiliki kehidupan yang stabil, mereka sudah tidak akan memiliki kesempatan untuk terbang ke negara-negara itu lagi.     

Mereka akan terus mengingatnya dari waktu ke waktu bahwa pada suatu sore yang indah, di Empire State Building atau Times Square, mereka berpapasan dengan seseorang. Lalu, mereka jalan-jalan bersama sambil berpegangan tangan dengan gembira, minum-minum, dan sesudah itu tidur bersama.     

Semuanya begitu romantis dan indah…     

Orang-orang yang mengajak gadis-gadis untuk makan malam dan menonton film yang tak terhitung jumlahnya di Indonesia tidak akan pernah tahu betapa santainya para wanita ini di negara asing.     

Tentu saja Yoga merupakan ahli dalam bidang ini dan memahami hati para wanita yang sok jual mahal seperti ini.     

Yoga bertanya, "Si Jasmine ini yatim piatu, kan?"     

Max mengangguk dan menjawab, "Benar. Dia mengalami hidup yang menyedihkan dan tidak memiliki latar belakang apapun. Tapi, jangan berpikir untuk menggunakan uang demi mendapatkannya karena dia tidak akan termakan hal semacam ini."     

Yoga mencibir, "Orang-orang seperti ini pasti membutuhkan perhatian. Jika kamu memukul rata semuanya dengan menggunakan uang, tidak heran kamu gagal. Lihat saja aku. Aku yang paling ahli menaklukan anak-anak menyedihkan yang tidak memiliki orang tua seperti ini."     

Yoga melihat foto Jasmine dan sudah membayangkan sedang merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya. Namun, sementara ini mereka tidak perlu membicarakan masalah Jasmine. Bagaimanapun juga, Wenardi baru saja mengetahui rahasia mereka. Selain itu, sepertinya dia juga memiliki maksud yang buruk dan sepertinya ingin mencoba mencuri rahasia bisnis. Tidak mungkin Yoga membiarkan Wenardi pergi begitu saja.     

Tiba-tiba Yoga meraih bahu Wenardi dan berkata, "Om Wenardi, ayo pergi karaoke bersama kami! Aku akan memilihkan gadis cantik untuk Om."     

Wenardi segera menolak, "Tidak, tidak. Om sudah terlalu tua untuk bermain-bermain."     

Max berkata, "Bukankah meski sudah tua, Om Wenardi tetap terlihat energik? Ayo, ayo! Kita pergi bersenang-senang."     

Wenardi tidak bisa menolak, jadi mau tidak mau dia pun mengikuti mereka ke sebuah tempat karaoke pribadi.     

Ketika memasuki ruang privat di tempat karaoke, Yoga bertepuk tangan dan seorang germo muncul di depan keempatnya bersama dengan sederet wanita.     

"Om Wenardi, pilihlah satu."     

Setelah Wenardi melihat dari kiri ke kanan, ternyata dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tuan Muda Yoga, sepertinya lebih baik kalian saja yang bersenang-senang. Om benar-benar sudah tidak bisa bermain-main seperti ini. Om masih ada urusan di kantor, jadi Om pergi dulu."     

Brak!     

Tiba-tiba Max menggebrak meja.     

"Wapresdir Wenardi, Anda sudah mengetahui rahasia kami. Jika Anda tidak mau bermain-main bersama dengan kami, bagaimana bisa kami tidak khawatir?"     

Wenardi naik pitam dan berkata dalam hati, Jika sejak awal aku tahu rahasia kalian hanyalah tentang wanita, aku juga tidak akan repot-repot mencari tahu! Ini semua gara-gara Wawan si bajingan itu! Informasi macam apa yang dia dapatkan ini?!     

Wenardi menjawab, "Tuan Muda Yoga, bukannya Om sedang berpura-pura menjadi pria suci. Hanya saja, selera Om pada seorang wanita sangat tinggi. Selain yang seperti Chintia, Om tidak akan mau."     

Yoga berdiri dan berkata, "Ternyata Wapresdir Wenardi tidak menyukai wanita semacam ini! Aku paham! Wapresdir Wenardi pergi dulu saja. Lain kali, aku pasti akan mencarikan seorang wanita yang sesuai dengan selera Wapresdir Wenardi! Aku jamin Anda akan puas!"     

Wenardi mengangguk. "Tuan Muda Yoga, jangan khawatir. Saya tidak akan memberitahukan tentang hal ini pada siapapun. Terserah kalian anak-anak muda saja mau bersenang-senang seperti apa. Saya juga tidak akan bertanya."     

Setelah mengatakannya, Wenardi pun pergi.     

Setelah Wenardi pergi, Max merasa sangat tidak tenang. Itu karena Wenardi melihat satu di antara ketiga wanita yang berada di tengah ini memiliki latar belakang yang tidak biasa. Jika Wenardi membocorkannya, mereka pasti akan menerima balasan.     

"Yoga, si Om Wenardi ini tidak bisa diandalkan. Aku curiga dia mendekatimu hanya untuk mendapatkan beberapa rahasiamu dan sama sekali bukan untuk beralih ke Secepat Kilat Express," kata Max.     

Yoga merokok dan berkata, "Tentu saja aku tahu. Jangan khawatir. Aku pasti akan menjatuhkan Wenardi untuk menemani kita bermain-main."     

Saat Yoga sedang merokok, tiba-tiba dia mendapati seorang wanita tinggi semampai dengan mata yang tampak seperti Chintia di antara para wanita yang ada di depannya. Tepat pada saat ini, tiba-tiba Yoga memiliki ide yang sangat jahat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.