Ingin Kukatakan Sesuatu

Menyelamatkan Jasmine!



Menyelamatkan Jasmine!

0"Kamu. Kemari."     
0

Yoga memanggil wanita yang terlihat agak mirip dengan Chintia. Wanita itu berjalan dengan patuh dan membiarkan Yoga mengamatinya dengan seksama.     

"Pandangan matanya sangat mirip, tapi sayangnya hidungnya terlalu pesek, bibirnya tidak sama, dan dagunya jelek."     

Wanita ini memiliki wajah persegi, sedangkan Chintia memiliki wajah yang lebih tirus seperti selebriti dan juga sangat fotogenik.     

"Aku akan memberimu dua miliar untuk merombak seluruh wajahmu. Bagaimana?" tanya Yoga pada wanita itu.     

Wanita itu ragu-ragu sejenak, lalu balik bertanya, "Merombak seperti apa?"     

Yoga memperlihatkan foto Chintia dari ponselnya dan menjawab, "Seperti dia."     

Melihat penampilan cantik Chintia, wanita itu segera mengangguk. "Saya bersedia!"     

Yoga tersenyum. "Oke. Sekalian ganti saja namamu. Mulai hari ini dan seterusnya, namamu adalah Chintia!"     

Yoga tidak bisa mendapatkan Chintia yang asli. Bagaimanapun juga, dia adalah wanita yang disukai pamannya, Julius Kusumo. Tapi, dia bisa menyediakan wanita yang mirip untuk memuaskan Wenardi. Lagi pula, Wenardi tidak akan pernah bisa mendapatkan Chintia seumur hidupnya. Mungkin saja dia akan menyukai Chintia versi KW ini.     

Begitu keluar dari tempat karaoke, Wenardi langsung menghubungi Wawan. Baru saja terhubung, dia langsung menegurnya.     

"Wawan! Kamu idiot, ya?! Informasi macam apa yang kamu dengar?! Rahasia bisnis apa yang ada di loker sampah itu?! Sekarang Paman dibawah kendali mereka karena tahu rahasia bocah-bocah nakal ini. Mereka takut Paman akan membocorkannya. Paman saja malas membicarakan omong kosong mereka!"     

Wenardi sangat marah.     

Sementara, Wawan yang masih di dalam mobil bersama Sean segera bertanya, "Paman, bukankah foto yang Paman ambil adalah rahasia bisnis?"     

Wenardi mengamuk. "Rahasia bisnis apanya?! Ini rahasia bisnis! Isinya hanyalah gadis-gadis yang dikejar oleh kelima bocah. Mereka berlomba-lomba siapa yang bisa mengejar gadis-gadis itu terlebih dulu."     

Wawan buru-buru bertanya sesuai dengan instruksi Sean, "Aku lihat gadis yang ada di paling kiri lumayan juga. Selain itu, ada dua tanda silang dan satu tanda titik berwarna merah terang. Apa artinya itu? Apa jangan-jangan dia sudah ditaklukan oleh mereka?"     

Sekarang Wenardi sedang kesal dan terlalu malas untuk menjelaskan. "Kenapa kamu menanyakan ini? Apa urusannya denganmu?!"     

Wawan dengan ragu menjawab, "Paman, katakan saja. Aku jatuh cinta pada gadis yang ada di paling kiri pada pandangan pertama. Aku benar-benar jatuh cinta padanya! Aku juga ingin mengejarnya! Tolong beritahu aku apa dia sudah ditaklukkan oleh Yoga dan yang lainnya."     

Wenardi mencibir, "Kamu? Bahkan keempat tuan muda kaya raya seperti mereka saja gagal, tapi kamu masih mau mengejarnya? Jangan bermimpi di siang bolong."     

"Keempat dari mereka gagal? Lalu, bukannya dua tanda titik itu melambangkan keberhasilan?" tanya Wawan.     

Ketika Wenardi mendengar Wawan terus-menerus ingin tahu apa arti simbol-simbol itu, dia tahu bahwa bocah ini akan terus mengoceh. Jika belum mengetahui kebenarannya, dia akan terus bertanya tanpa henti.     

Akhirnya Wenardi pun menjelaskan, "Bukan. Tanda centang artinya sudah berhasil menaklukan, titik merah terang artinya memiliki percakapan yang baik, titik merah tua artinya sudah berpegangan tangan. Namun, meskipun gadis ini belum ditaklukkan untuk saat ini, mungkin dia akan ditaklukkan dalam dua hari."     

Begitu mendengar ini, Sean yang berada di dalam mobil tiba-tiba panik dan buru-buru memberikan sebuah tatapan pada Wawan.     

Wawan benar-benar pintar dan tahu apa yang ingin dikatakan Sean, jadi dia segera bertanya, "Apa maksudnya?"     

Wenardi menjawab, "Istri Yoga sedang hamil empat atau lima bulan. Mereka berdua juga sudah sangat lama tidur di kamar yang terpisah. Sepertinya Yoga sudah tidak bisa menahan diri, jadi besok dia akan langsung terbang ke New York untuk menaklukan gadis kecil ini."     

"Mereka sudah tahu pengalaman hidup dan latar belakang gadis kecil ini dengan sangat jelas. Yoga sendiri memiliki latar belakang yang baik, jadi menurut Paman dia akan dapat menaklukan gadis ini di New York. Wawan, sudah jangan pikirkan dia. Kecuali jika kamu tidak keberatan untuk bermain-main dengan Tuan Muda Yoga," kata Wenardi lagi.     

Sebenarnya Wawan memiliki latar belakang keluarga yang baik. Dengan latar belakang keluarga Wawan, sudah pasti lebih dari cukup untuk memenangkan pramugari seperti Jasmine.     

Keduanya tidak banyak berbicara lagi dan mengakhiri panggilan.     

New York… Yoga akan pergi ke New York besok… Tidak bisa! Aku harus menyuruh Chintia untuk memberitahu Jasmine bahwa dia harus berhati-hati terhadap Yoga!     

Sean sangat bingung. Jika dia mengabaikan dan membiarkan masalah ini berkembang, kemungkinan besar Jasmine yang masih muda dan bodoh ini akhirnya akan tertipu oleh Yoga.     

Meskipun Sean membenci Yoga si sampah ini, tapi harus diakuinya bahwa Yoga memang tipe yang disukai oleh banyak wanita. Dia tinggi, tampan, dan kaya. Kriteria apapun yang dimiliki seorang wanita pada pria, semua dapat dipenuhinya.     

Sean teringat akan Giana. Wanita yang begitu angkuh dan sudah memiliki Sean saja bisa jatuh ke tangan Yoga. Bisa dibayangkan bahwa Yoga sangat menarik bagi wanita, jadi tentu saja gadis biasa tidak akan mungkin bisa menolaknya. Namun, saat hendak menghubungi Chintia, lagi-lagi Sean ragu.     

Jika Chintia bertanya bagaimana aku bisa tahu tentang hal ini, bagaimana aku harus menjawabnya? pikir Sean.     

Sean tahu bahwa Yoga memiliki loker rahasia saat berada di kamar hotel Giana di Jepang. Jika Chintia bertanya, masalah ini pasti akan dibahas.     

Tentu saja Sean bisa berbohong. Tetapi, jika berbohong, akan ada kebohongan berikutnya yang harus terus dibuat olehnya. Ditambah lagi, Sean dan Chintia tidak pernah berbohong satu sama lain.     

Sean yang memilih untuk menyembunyikan pertemuannya dengan Giana saja sudah membuatnya merasa sangat bersalah. Jika harus berbohong lagi, dia tidak bisa melakukannya. Sean tidak ingin menjadi seperti Giana yang bisa membuat kebohongan sesuka hati dan menipu pasangannya.     

Kebetulan Chintia sudah menjadi presiden direktur Best Express dan juga sangat sibuk. Dia juga selalu pergi ke berbagai tempat untuk rapat. Sementara besok dan lusa, Chintia juga akan pergi lagi.     

Lebih baik aku langsung pergi ke New York untuk menghentikan Yoga saja dan sekalian bertemu dengan calon adik ipar, pikir Sean.     

Sean sangat ingin bertemu Jasmine. Dia juga memiliki alasan lain yang sangat penting, yaitu ingin melamar Chintia. Sebelum itu, dia benar-benar ingin bertemu dengan satu-satunya kerabat Chintia di dunia ini dan mendapatkan persetujuannya.     

Sean pun segera memesan penerbangan langsung dari Banten ke New York.     

Sementara itu, Yoga sudah memesan penerbangan kelas satu ke New York menggunakan maskapai tempat Jasmine bekerja.     

———     

Pada pukul sembilan pagi, Yoga sudah berpakaian dengan sangat modis dan sangat menarik perhatian.     

Sesudah naik pesawat dan memasuki area kelas satu, Yoga langsung duduk dengan tenang. Tidak butuh waktu lama bagi pramugari di kelas satu untuk saling berbisik.     

"Jasmine, apakah kamu melihat pria berjas putih itu? Dia sangat tinggi dan tampan!" kata seorang pramugari yang terlihat haus akan pria.     

Jasmine yang diajak bicara olehnya adalah adik perempuan Chintia, Jasmine Yandra. Gadis itu mengenakan seragam pramugari merah dan rok pendek pinggang tinggi bergaris. Sosok dan auranya membuat orang merasa tidak bisa mengendalikan diri.     

Jasmine pun tersenyum dan mengangguk. "Ya, aku lihat. Sangat tampan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.