Ingin Kukatakan Sesuatu

Chintia Menjadi Presiden Direktur Ratusan Triliun!



Chintia Menjadi Presiden Direktur Ratusan Triliun!

0Ailee menunjuk Sean dan berkata, "Dia bilang saat pertama kali melihatmu, dia langsung menyimpulkan bahwa kamu adalah kekasih Kak Juan. Dia juga bilang gadis kecil ini pasti anak keluarga Yuwono!"     
0

Sean merasa sangat malu dan benar-benar ingin masuk ke dalam lubang.     

"Adikku, kamu benar-benar kejam! Kamu bahkan tidak menyisakan harga diri kakakmu sedikit pun!"     

Sean malu setengah mati. Jika tahu akan begini, dia tidak akan membawa adiknya ini kemari.     

Jika menghadapi wanita dengan wajah yang biasa-biasa saja, Sean tidak akan begitu malu seperti ini. Hanya saja, Sean adalah seorang pria yang menyukai wanita yang cantik. Karena itu, ketika berhadapan dengan wanita cantik, dia tidak ingin wanita itu salah paham padanya.     

Sean menatap wanita cantik itu dengan canggung dan tidak tahu harus berkata apa.     

Wanita cantik itu memandang Sean, lalu mengerutkan keningnya dan bertanya, "Kenapa kamu bisa mengira aku kekasih kakakmu?"     

Sean benar-benar merasa sangat malu. Dia harus bilang apa?     

"Alasan utamanya karena kamu begitu cantik, sesuai dengan tipe wanita yang disukai kakakku… Maafkan aku. Aku sudah salah paham padamu," Sean meminta maaf dengan tulus.     

Wanita cantik itu mengangkat bahu dan tidak memasukkannya ke dalam hati.     

Setelah minum kopi, Sean dan Ailee pergi dari kafe.     

Diiringi angin yang bertiup sepoi-sepoi. Sean bertanya-tanya kebingungan, "Benar-benar aneh. Jika wanita ini bukan kekasih Kak Juan, kenapa dia meletakkan kunci di sini dan menyuruhku mengambilnya?"     

Ailee berkata sambil tersenyum, "Aku rasa mungkin wanita ini hadiah yang Kak Juan tinggalkan untuk Kakak. Sama seperti Giana yang dari Jakarta itu, Kak Juan secara khusus memilihkan wanita dengan kecantikan tiada tara untukmu di Banten."     

Sean terdiam. "Apa iya? Meskipun untukku, seharusnya tidak mencari seseorang yang sudah memiliki suami dan anak, kan?"     

Ailee balik bertanya, "Apa salahnya memiliki suami dan anak? Bukankah kalian para lelaki suka mencari istri yang seperti itu?"     

Sean terlihat polos dan berkata, "Jangan samakan semua laki-laki! Aku tidak pandai dalam hal semacam ini... Lagi pula, aku punya Chintia. Meskipun wanita lain terlihat seperti bidadari, mereka tidak bisa menarik perhatianku."     

Ailee berkata sambil tersenyum, "Kakak sangat setia. Benar-benar tidak seperti Ayah. Semoga Chintia juga sama setianya dan tidak akan mengecewakanmu."     

———     

Ailee menyerahkan posisi presiden direktur Best Express pada Chintia. Kini, Chintia menjadi presiden direktur perusahaan senilai ratusan triliun. Dalam sekejap, gelar presiden direktur paling cantik di Banten menyebar ke seluruh lingkaran bisnis di Banten.     

Di malam hari, Sean membuka sebotol sampanye untuk merayakannya bersama Chintia.     

"Selamat, Chintia! Kamu sudah menjadi presdir perusahaan terkemuka dengan aset ratusan triliun!" Sean memegang sampanye dan memberi selamat pada Chintia.     

Sejak Chintia menyerahkan posisinya sebagai presiden direktur Grup Citra Abadi demi Sean, Sean sudah bersumpah bahwa dirinya akan membuat Chintia mendapatkan yang lebih banyak dari itu.     

Chintia melepaskan posisinya sebagai presiden Citra Abadi yang bernilai puluhan triliun, jadi Sean memberi kompensasi padanya dengan menjadikannya sebagai presiden direktur Best Express yang bernilai ratusan triliun.     

Hari ini akhirnya Sean memenuhi janjinya. Namun, Chintia tidak tahu bahwa dia telah mengatur semua ini.     

Sebenarnya Sean sudah berpikir untuk membuka kartu As-nya dan menceritakan semua yang sebenarnya terjadi pada Chintia. Namun, sekarang Giana sedang hamil besar dan akan melahirkan dalam beberapa bulan. Jika Giana tahu bahwa pengusiran Sean dari keluarga Yuwono itu palsu, Giana pasti akan terkejut dan Sean tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi pada bayi yang ada di dalam kandungannya.     

Di sisi lain, Sean juga ingin melihat apakah Chintia akan jadi membencinya setelah menjadi presdir grup ratusan triliun. Ketika Chintia menghadapi lebih banyak godaan, bisakah dia tetap mempertahankan cinta di antara mereka?     

Lagi pula, setelah menjadi presiden grup ratusan triliun, bisa dibilang, Chintia bisa memiliki apapun yang diinginkannya di Indonesia. Entah triliuner seperti Julius atau bintang idola populer sekalipun, semuanya akan berada di sekitarnya. Dia bisa mendapatkan pria seperti apapun yang dia inginkan.     

Sama seperti beberapa pria yang selingkuh ketika mereka kaya, karena terlalu banyak godaan di luar. Tetapi, orang-orang seperti itu adalah orang-orang yang tidak bisa berkomitmen dan tidak cocok untuk dijadikan pasangan hidup. Sudah seharusnya bagi seseorang untuk menolak semua godaan yang ada di sekelilingnya demi orang yang dicintainya.     

"Terima kasih." Chintia bersulang dengan Sean, lalu menghela napas dalam-dalam. "Sekarang aku merasa seperti sedang bermimpi. Dua bulan lebih yang lalu, aku berlari ke sana kemari di Banten, tapi tidak menemukan pekerjaan apapun. Sekarang, aku bahkan sudah menjadi presdir Best Express."     

Meskipun sekarang Chintia adalah presiden direktur, dia tidak memiliki banyak saham. Jadi, pada kenyataannya tetap Ailee lah yang memegang keputusan akhir di perusahaan ini. Tapi, Ailee memberi Chintia otoritas yang sangat besar.     

Tiba-tiba Chintia bertanya, "Sean, Apa kamu bersedia bergabung ke perusahaan untuk membantuku?"     

"Boleh! Membantu apa?" tanya Sean.     

Sejak awal Sean memang bagian dari perusahaan Best Express. Selain itu, dia juga dalang di balik semua yang dilakukan Best Express. Sekarang seluruh arah pengembangan perusahaan Best Expres diatur oleh Sean.     

Chintia menjawab, "Aku ingin kamu menjadi direktur departemen pelatihan kami. Kamu pernah pergi ke begitu banyak negara dan mengerti banyak bahasa, jadi kamu bisa melatih gadis-gadis asing yang datang ke Indonesia."     

"Baik! Terima kasih, Bos! Saya akan bekerja keras!" Sean berkata sambil tersenyum.     

Chintia menyentuh cuping hidung Sean yang menjulang tinggi dan bercanda, "Ya. Bekerjalah yang baik. Jika tidak, saya akan memecatmu!"     

Begitu membahas soal pemecatan, tiba-tiba Sean bertanya, "Wawan si supir yang masih muda itu, apa dia masih menjadi supirmu?"     

Chintia menggelengkan kepalanya. "Tidak. Hari ini aku sudah memecatnya. Dia terlalu banyak bicara. Jika bukan karena menghargai Wenardi, aku pasti sudah memecatnya dari dulu. Anak ini setelah dipecat masih sangat tidak percaya. Dia bahkan berlari ke kantorku untuk berunding denganku."     

Sean sedikit khawatir. "Tidak ada yang terjadi, kan?"     

Anak-anak zaman sekarang lebih impulsif, jadi Sean takut setelah pemuda ini dipecat, dia akan bertindak kasar.     

Chintia menjelaskan, "Tidak apa-apa. Baru saja mengatakan beberapa patah kata, dia langsung ditarik keluar oleh Wenardi. Aku sudah menemukan seorang supir wanita. Coba tebak siapa?"     

Sean bertanya-tanya, "Apa aku kenal?"     

Chintia mengangguk.     

Tiba-tiba Sean tersenyum. "Apa jangan-jangan Rosiana?"     

Chintia tertawa dan menjawab, "Benar. Memang dia. Aku mendatangkannya dari Jakarta. Aku sudah bekerja bersamanya bertahun-tahun, jadi akan lebih baik untuk menggunakannya."     

Sean mengangguk. Setelah Rosiana berada di sisi Chintia, Sean merasa lebih tenang.     

"Ngomong-ngomong, sayang. Besok aku akan pergi ke Medan untuk perjalanan bisnis. Aku akan berada di sana selama sekitar tujuh hari. Jadi, dalam beberapa hari ke depan kamu akan sendirian," kata Chintia sambil tersenyum.     

Sean tahu Best Express sudah memutuskan untuk menempatkan seribu gadis cantik dari Ukraina di Medan. Medan adalah kota terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya, jadi mereka memutuskan untuk menempatkan gadis-gadis itu di sana.     

Sean bertanya, "Apa Rosiana yang akan menemanimu ke sana?"     

Chintia menggelengkan kepalanya. "Rosiana baru saja tiba di perusahaan. Formalitas untuk memasuki perusahaan belum selesai. Besok aku akan pergi dengan Wenardi, Wapresdir Wenardi."     

Sean kebingungan dan bertanya, "Kenapa setiap kali ada perjalanan bisnis, sepertinya kamu selalu pergi bersama Wenardi? Tidak mungkin begitu kebetulan, kan? Apa jangan-jangan dia menyukaimu, jadi dia sengaja mengikutimu di setiap perjalanan bisnis?"     

Chintia terdiam, kemudian menjawab, "Iya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.