Ingin Kukatakan Sesuatu

Siapa yang Sebenarnya Suami Tidak Berguna!



Siapa yang Sebenarnya Suami Tidak Berguna!

0Saitama Super Arena, Tokyo, Jepang. Pukul tujuh malam waktu setempat.     
0

Di sana terdapat 30.000 kursi dan semuanya penuh. Mereka yang bisa mendapatkan kursi VIP di baris pertama pasti orang yang kaya dan terhormat.     

Yoga dan Giana juga datang. Keduanya mengenakan kaus superstar Amerika Serikat, LeBron James. Yoga mengenakan jersey James Cavaliers, sementara Giana mengenakan jersey James Lakers. Sangat terlihat bahwa keduanya adalah penggemar James.     

James adalah bintang paling terkenal dan terbesar saat ini. Dia memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. Penggemar yang tak terhitung jumlahnya datang ke Jepang hanya untuk melihatnya.     

Ketika Yoga melihat Chintia, dia berseru dan memanggilnya 'Tante'. Dia memanggil Julius dengan sebutan Om, jadi dia sengaja memanggil Chintia yang akan menjadi istri Julius dengan sebutan Tante.     

"Kamu memanggilku apa?" tanya Chintia.     

Terakhir kali saat Julius menengahi perdamaian mereka, Yoga selalu menjaga sikapnya dan sangat menghormati Chintia. Chintia sudah tidak mudah diserang. Yoga tidak berani memprovokasi Chintia lagi karena mungkin suatu hari dia akan menjadi istri Julius. Jika itu terjadi, bisa-bisa Chintia akan membuatnya kesulitan.     

Yoga segera menampar dirinya sendiri. "Dasar mulutku ini! Bisa-bisa memanggil Kak Chintia dengan panggilan setua itu. Haha."     

Ketika Giana bertemu Chintia kali ini, dia tidak lagi menatapnya dengan rasa permusuhan, tetapi tersenyum dengan sangat ramah. Selain itu, saat melihat jersey Stephen Curry No. 30 yang dikenakan Chintia, dia memuji, "Wah! Kak Chintia, kamu suka Curry? Aku juga menyukainya. Kamu terlihat sangat muda dengan jersey ini, seperti berusia 20-an!"     

Chintia sedikit terkejut. Sebelumnya, setiap kali mereka bertemu, Giana tidak pernah menatapnya dengan ramah. Tapi, kenapa kali ini jadi begitu sopan?     

Giana memprediksi Chintia akan menjadi istri Julius, sementara sekarang dia menantu keluarga Liono. Jika saat itu tiba, nantinya Chintia juga akan menjadi tetuanya. Jadi, sekarang Giana tidak boleh sampai menyinggung Chintia.     

Hanya saja, lain di mulut, lain di hati.     

Cih! Chintia, kamu mungkin belum tahu, ketika kamu makan malam dengan Julius malam itu, Sean dan aku bersenang-senang di rumah yang kamu beli!     

Giana merasa sangat senang ketika mengingat bahwa dirinya sudah membuat Sean mengkhianati Chintia. Dia menyukai perasaan mengambil pria milik wanita lain. Terutama, seorang wanita seperti Chintia yang pernah menampar wajahnya.     

Yoga bertanya, "Dengar-dengar Kak Chintia akan bekerja di Best Express? Kakekku sudah bilang, Kakak bisa menyebutkan gaji yang Kakak mau. Bergabunglah dengan Secepat Kilat Express saja."     

Chintia menjawab dengan sopan, "Terima kasih, Direktur Yoga, atas kebaikan Anda. Lebih baik saya belajar di Best Express dulu saja."     

Yoga tertawa terbahak-bahak, "Hahaha! Benar juga. Kakak belum pernah bekerja di industri ini, jadi Kakak bisa memulai dengan perusahaan kecil seperti Best Express. Belum terlambat bagi Kakak untuk datang ke perusahaan kami saat sudah memiliki pengalaman."     

Kata-kata Yoga penuh dengan ejekan dan penghinaan terhadap Perusahaan Best Express. Dia tidak tahu sama sekali bahwa dengan rencana Sean saat ini, Secepat Kilat Express milik keluarga Liono mereka akan segera dihabisi oleh Best Express.     

Melihat ekspresi Sean yang merendahkannya, Yoga sangat marah dan berkata, "Sean, Om Julius… Om Julius adalah saudara angkat kakekku. Dia pamanku. Dia membantumu untuk memohonkan perdamaianmu dan Kak Chintia dengan keluarga Liono. Sekarang kamu sudah bisa tidur dengan nyenyak. Aku sudah tidak akan mengganggumu lagi."     

Sean mendengus dingin. Ketika mendengarkan nada bicara Yoga, apakah Sean masih harus mengucapkan terima kasih atas 'kebaikannya karena tidak membunuh kami'?     

Sean berkata, "Terima kasih atas perhatianmu. Aku selalu tidur nyenyak. Justru kamu yang harus semakin berhati-hati. Dengar-dengar, Maggie sudah merilis single berbahasa Jepang dan memiliki banyak penggemar di Jepang. Kamu sudah menipu perasaannya. Hati-hati, nanti penggemarnya akan membalas dendam padamu."     

"Kamu…" Yoga mulai merasa gelisah.     

Tepat pada saat itu, ada keributan di arena. Para pemain tim Amerika Serikat dan tim Yunani terlihat memasuki arena satu demi satu dan berjalan memasuki lapangan.     

"LeBron!"     

"Stephen Curry! Aku mencintaimu!"     

KD! KD!"     

"Kevin Durant!"     

Semua orang memanggil pebasket favorit mereka.     

Sementara, ketika para bintang itu masuk, Giana melompat dengan penuh semangat, "Ahhh! James ada di sini! James! James!"     

Giana sangat menyukai James dan Sean mengetahui ini, tetapi Giana bukan penggemar bola basket. Dia hanya menyukai siapa yang populer.     

Giana menarik kaus Yoga. "Cepat mintakan tanda tangan untukku."     

"Oke."     

Yoga sekolah di luar negeri, jadi kemampuan berbahasa Inggrisnya cukup bagus. Dia mengambil pena yang sudah disiapkan, lalu menggandeng tangan Giana dan berjalan menghampiri James.     

Pada saat ini, James sudah di tengah lapangan dan sedang berlatih memasukkan bola.     

"Hei, LeBron! Istriku adalah penggemarmu. Bisakah kamu menandatangani jersey-nya?" tanya Yoga.     

Sebelum James bisa menjawab, seorang penjaga keamanan berkata pada Yoga, "Hei, jangan masuk ke lapangan. Kembali ke tempat duduk kalian."     

James juga menatap Yoga dengan dingin. Dia akan segera bertanding dan sama sekali tidak berniat untuk memberi tanda tangan pada para penggemar. Sekalipun penggemar konglomerat generasi kedua yang duduk di baris pertama.     

Giana yang didesak kembali ke tempat duduknya oleh penjaga keamanan pun menjadi sangat kesal. "Mengesalkan! Aku bahkan belum mendapatkan tanda tangannya."     

Yoga menghibur, "Jangan khawatir, istriku. Aku akan memintanya lagi saat waktu istirahat. Kita pasti akan mendapatkannya."     

Sean yang duduk di samping mereka pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya.     

Giana meninggalkan Sean si suami 'tidak berguna' dan memilih seorang suami yang kaya raya. Seperti yang diketahui semua orang, jika memang ada salah satu yang tidak berguna, orang itu pasti bukan Sean.     

Pada saat ini, Sean juga berdiri dan menarik Chintia, lalu berjalan ke lapangan area pelatihan tim Amerika Serikat.     

Giana mendongak terkejut. "Hei, untuk apa kalian ke sana? Penjaga keamanan bilang, tidak boleh pergi ke sana. Apa kalian tidak dengar?"     

Yoga tersenyum dan berkata dalam hati, Biar mereka juga merasakan apa yang aku rasakan. Dengan begini, kita imbang.     

"LeBron!" Sean berteriak pada James.     

Benar saja, penjaga keamanan segera datang dan berkata dalam bahasa Inggris, "Hei, apa yang kalian lakukan?! Jangan masuk ke lapangan! Kembali ke tempat duduk kalian!"     

"Haha, Sean si bodoh ini! Mereka saja tidak membiarkanku masuk, lalu memangnya mereka akan membiarkanmu masuk? Kamu pemberani? Benar-benar ingin dimaki," Yoga menyombongkan diri di samping.     

Tanpa disangka, James berbalik dan melirik Sean. Dia meletakkan bola basketnya dan menghampiri Sean sambil berseru, "Oh, my God! (Ya Tuhan!) Apa kamu Shane Yuwono? Itu kamu, kan? Lama tidak bertemu, kawan!"     

Sean mengulurkan tangannya dengan gembira dan keduanya berpelukan dengan penuh semangat. Yoga dan Giana yang sedang duduk di kursi penonton pun tercengang ketika melihat pemandangan ini.     

"Bagaimana mungkin mereka bisa saling mengenal?" Yoga benar-benar linglung.     

Pada awal tahun 2003, sebelum James menjadi terkenal, keduanya berlatih bersama saat musim panas. Selain James, ada juga Anthony dan Wade, serta Mike Bruley yang meniduri Hilda. Mereka sudah saling mengenal selama lebih dari sepuluh tahun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.