Ingin Kukatakan Sesuatu

Chintia Menjadi Wakil Presiden Direktur Lagi!



Chintia Menjadi Wakil Presiden Direktur Lagi!

0Sebenarnya dalam beberapa hari terakhir ini, Giana sudah menelepon Sean sebanyak dua kali. Namun, Sean sedang berada di tengah lautan selama itu sehingga ponselnya tidak mendapat sinyal. Sementara, Bill Gates si orang luar biasa ini meminjami Sean kapal pesiar secara gratis, tetapi tidak memberitahu kata sandi WiFi kapal. Jadi, Giana tidak pernah tersambung dengan ponsel Sean.     
0

Tiba-tiba Sean menerima pesan.     

[Giana]: Hei, apa kamu sedang bisa menjawab telepon?     

Setelah melihat pesan itu, Sean memakai sepatunya dan berpura-pura pergi ke toilet. Ketika sampai di toilet, dia pun menjawab pesan itu.     

[Sean]: Ada apa?     

Giana segera menghubungi Sean dan langsung bertanya, "Kamu di mana?"     

"Di Tokyo," jawab Sean yang juga tidak menyembunyikannya.     

Giana terkejut. "Kamu pergi ke Jepang bersama Chintia? Apakah kamu makan bersama Bill Gates?"     

"Ya, ada apa?"     

Sean tahu Giana pasti iri. Dia paling menyukai orang kaya seperti Bill Gates. Namun, bahkan jika hari ini keluarga Wangsa adalah keluarga kelas satu di Jakarta dan bahkan jika dia sudah menikah dengan keluarga Liono yang kaya raya dan ingin berhubungan dengan seseorang seperti Bill Gates, dia tetap tidak pantas.     

Giana bertanya, "Bukankah Chintia sudah minta putus denganmu?"     

Sean tersenyum dan menjawab, "Semuanya baik-baik saja, jadi kenapa dia mau minta putus padaku?"     

Giana berkata, "Jangan terlalu percaya diri! Sean, Julius ingin menikahi Chintia, jadi Chintia pasti akan memilihnya, bukan kamu. Wanita mana pun akan memilih dia! Apakah kamu pergi ke Jepang untuk menonton Olimpiade? Aku tebak dia ingin mencampakkanmu setelah menonton Olimpiade bersamamu. Perjalanan ini mungkin kompensasi karena mencampakkanmu!"     

Jika pada saat ini Giana adalah Chintia, dia akan memilih Julius dan putus dengan Sean. Untuk mengompensasi Sean, dia mungkin akan membawanya bepergian ke luar negeri untuk menikmati keindahan menonton Olimpiade bersama. Semua wanita angkuh sangat egois.     

Sean sontak mencibir, "Terima kasih atas perhatianmu, tapi kamu tidak perlu mengkhawatirkan tentang urusanku dan Chintia. Kalau sudah tidak ada yang ingin kamu bicarakan, aku akan menutup telepon."     

Sean langsung menutup telepon.     

"Dasar Sean bodoh!"     

Giana sangat marah. Dia yakin Sean sudah dipermainkan oleh Chintia, seperti dulu dirinya mempermainkan Sean. Dia bukan wanita yang baik, jadi dia yakin semua wanita seperti dirinya.     

Giana pun menghubungi Yoga, "Suamiku, aku ingin ke Jepang untuk menonton Olimpiade!"     

———     

Aman Hotel, Tokyo adalah hotel termewah di Tokyo dan dikenal sebagai resor di langit. Dari lobi hingga koridor dan kamar, semuanya sama sekali tidak terlihat seperti hotel.     

Suite tempat Sean dan Chintia tinggal adalah kediaman mewah dengan gaya minimalis yang sangat disukai Sean dan Chintia.     

Semua kamar mandi memiliki furo, yaitu pemandian air panas ala Jepang. Mereka bisa berendam di bak mandi untuk menenangkan saraf dan menikmati pemandangan indah melalui jendela bergaya Prancis yang tingginya dari lantai hingga mencapai langit-langit. Rasanya benar-benar seperti sedang mandi di langit. Tentu saja ini merupakan bentuk jamuan Bill Gates.     

Dalam beberapa hari ke depan, Sean dan Chintia berencana untuk bersenang-senang di Tokyo bersama keluarga Bill Gates sambil menunggu Olimpiade dimulai. Namun, bersenang-senang terlalu membuang-buang waktu. Jadi, Sean benar-benar ingin berbisnis sambil bermain. Tentu saja dia ingin merekrut wanita dari Jepang ke Indonesia untuk menjadi kurir pengantar paket, sekalian untuk mengimbangi Secepat Kilat milik keluarga Liono.     

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Setelah Chintia mandi dan keluar dari kamar mandi, Sean berkata, "Chintia, barusan ada telepon untukmu."     

"Oh."     

Chintia mengambil ponselnya dan melihat Wenardi menelepon.     

"Siapa? Apa tidak kamu telepon kembali?" tanya Sean begitu melihat Chintia tidak berniat untuk menelepon kembali.     

Chintia menjawab, "Oh, ini dari Best Express. Sebelum ini aku melakukan wawancara di Best Express, kan."     

Sean menebak bahwa itu mungkin seseorang yang diatur oleh adiknya untuk menyuruh Chintia bekerja di Best Express, jadi Sean pun segera berkata, "Kalau begitu, cepat telepon kembali."     

Chintia menggelengkan kepalanya. "Sebelumnya aku melamar sebagai manajer bagian, tapi mereka tidak menerimaku. Sekarang aku sudah tidak ingin bekerja di sana."     

Sebenarnya, alasan utama mengapa Chintia tidak ingin bekerja di Best Express adalah Wenardi Hendarto. Pria ini selalu memiliki pikiran buruk tentangnya. Tetapi, Sean tidak mengetahui hal-hal ini.     

Sean pun terus membujuk Chintia, "Best Express adalah perusahaan yang sangat bagus. Sekarang mereka memiliki presdir baru, jadi aku rasa ke depannya mereka akan melakukan sesuatu yang besar. Seharusnya kamu mempertimbangkan perusahaan ini lagi."     

Chintia berpikir sejenak, lalu bertanya, "Apa kamu benar-benar ingin aku bekerja di Best Express?"     

Sean mengangguk. Tentu saja dia berharap Chintia akan bekerja di Best Express. Dia sudah membeli perusahaan itu untuknya dan menunggu Chintia menjabat di perusahaan itu.     

"Kalau begitu, aku akan bertanya padanya."     

Chintia mengambil ponselnya dan menelepon Wenardi kembali.     

"Wapresdir Wenardi, maafkan saya. Tadi saya sedang mandi, jadi tidak mendengar telepon Anda. Sudah larut malam. Ada perlu apa?" tanya Chintia dengan sopan.     

Wenardi sangat senang. "Kabar baik, kabar baik! Chintia, kamu bisa datang langsung ke Best Express kami untuk menjadi wapresdir dan sekretaris dewan perusahaan!"     

"Apa? Saya bisa langsung menjadi wakil presiden dan sekretaris dewan di perusahaan Anda?"     

Chintia benar-benar terkejut. Dia sudah menebak Wenardi akan mengundangnya bekerja di Best Express lagi, tetapi dia tidak berharap Wenardi akan langsung menyuruhnya menjadi wakil presiden direktur.     

Chintia menjawab dengan kaget, "Mana mungkin? Kalau saya menjadi wapresdir, itu harus melalui persetujuan presdir baru Anda, kan? Apa Anda sudah memberitahu tentang saya pada presdir baru yang muda itu?"     

Sebenarnya, pada rapat dewan direksi yang diadakan Best Express, adik Sean sudah memutuskan untuk menjadikan Chintia sebagai wakil presiden direktur. Masalah ini tidak ada hubungannya dengan Wenardi.     

Akan tetapi, Wenardi berkata, "Benar! Aku berinisiatif untuk memberitahu tentangmu pada presdir baru kami, Presdir Ailee! Kebetulan Presdir Ailee juga berharap bisa menemukan seorang wanita yang mandiri dan cakap seperti dirinya untuk membantunya, jadi aku merekomendasikanmu langsung pada saat itu!"     

"Chintia, agar kamu langsung diangkat sebagai wapresdir, aku menghabiskan banyak waktu untuk memohon pada Presdir Ailee. Aku juga memberikan banyak keuntungan pada para anggota dewan direksi yang lain sampai akhirnya mereka setuju," tambah Wenardi.     

Chintia sangat tersentuh. Dia tahu Wenardi menyukainya, jadi tidak mengherankan jika dia melakukan ini. Namun, Chintia jadi merasa serba salah.     

"Wapresdir Wenardi, posisi wapresdir Best Express memang sangat menarik bagi saya, tapi..."     

Chintia sangat menginginkan posisi itu, tetapi dia sudah punya pacar. Jadi, dia tidak mungkin menyetujui perjalanan bisnis kotor dan kesepakatan curang Wenardi.     

Ketika Wenardi mendengar suara Chintia, dia berkata, "Chitnia, jangan khawatir. Aku tidak akan meminta apapun darimu. Kamu juga tidak perlu menjanjikan apapun padaku."     

"Benarkah? Baiklah kalau begitu. Saya bersedia bekerja di Best Express!" Chintia langsung menyetujuinya.     

"Oke. Kalau begitu, aku akan memberimu nomor telepon Presdir Ailee. Kamu hubungi dia sendiri saja," kata Wenardi.     

Kemudian, Chintia menambahkan nomor WhatsApp adik perempuan Sean, Ailee Yuwono. Sesudah menyapanya, Ailee segera melakukan video call.     

"Halo, Presdir Ailee." Chintia cukup terkejut dan buru-buru menyapa pemimpin muda itu.     

Ailee tidak terlihat sesempurna Giana dan Chintia, tetapi dia juga memiliki aura yang berkelas dan cantik.     

"Halo, Direktur Chintia," Ailee pun melambai pada Chintia dengan ramah, lalu tiba-tiba bertanya, "Eh, siapa pria di sebelahmu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.