Ingin Kukatakan Sesuatu

Tingkat Tertinggi Standar Romantisme!



Tingkat Tertinggi Standar Romantisme!

0"Pfft."     
0

Sean yang berkata dengan begitu terus terang seperti ini membuat Chintia tidak bisa menahan tawanya. Adik Chintia adalah seorang pramugari dan dia tahu jelas persyaratan seorang pramugari dalam mencari pasangan.     

Gaji pramugari sangat tinggi, terutama untuk pramugari maskapai asing seperti Jasmine. Gaji pokok bulanan, ditambah biaya jam terbang dan tunjangan penerbangan, setidaknya 40 hingga 60 juta per bulan. Sementara, pramugari sangat sibuk. Mereka sering melakukan penerbangan ke berbagai tempat di seluruh dunia.     

Pramugari memiliki visi, pengetahuan, selera, dan pola berpikir yang tinggi. Mereka lebih banyak berjumpa dengan orang-orang kaya. Biasanya orang-orang yang mengejar mereka semuanya sangat berkelas dan tidak ada satupun yang biasa-biasa saja seperti Wenly. Selain itu, sebagian besar pramugari tinggi dan rupawan. Pada umumnya, mereka tidak mungkin memandang pria seperti Wenly yang bahkan tidak bisa memberikan mahar 400 juta.     

"Eh…"     

Wenly merasa malu. Dia juga merasa bahwa dirinya sudah terlalu banyak berpikir. Dia merasa pramugari cantik, itu sebabnya dia bertanya seperti itu.     

Seperti yang baru saja ditebak Julius si rubah tua, Wenly adalah orang yang mementingkan penampilan pasangannya. Dia sendiri terlihat biasa-biasa saja, tetapi menyukai wanita yang cantik.     

Pada saat ini, seorang anggota kru wanita berkewarganegaraan asing turun dari kapal pesiar sambil memegang selendang Burberry putih. Lalu, dia berjalan menghampiri Chintia dan berkata dalam bahasa Inggris, "Nona Chintia, di luar berangin. Silakan pakai ini."     

Chintia tidak menyangka layanan kapal pesiar sebaik ini. Benar-benar seperti pelayanan bintang lima. Chintia pun segera menerimanya dengan gembira. "Oh, thank you! (terima kasih)."     

Selendang ini merupakan edisi terbatas yang belum pernah Chintia lihat sebelumnya.     

Setelah itu, anggota kru wanita menyerahkan sebotol air mineral VOSS pada Chintia. Air mineral VOSS juga merupakan air mineral paling mewah. Chintia mengira dia pernah meminumnya, tetapi nyatanya dia bahkan sama sekali belum pernah meminum air di botol yang dipegangnya.     

Di Indonesia, air mineral VOSS yang biasa diminum orang-orang berasal dari air pegunungan Indonesia, jadi sama sekali bukan berasal dari air terbaik. Sementara, botol di tangan Chintia merupakan air mineral VOSS dari kota kecil Ivenland, Norwegia, yang merupakan sumber air terbersih di dunia. Bahkan di luar negeri, air ini hanya dapat dibeli di tempat-tempat mewah.     

Chintia menyesapnya, lalu tiba-tiba merasa ada yang aneh. "Rasanya berbeda! Rasanya lebih enak dari yang sebelumnya!"     

Sejak Chintia menjadi pacar Sean, akhirnya hari ini dia menikmati kejutan demi kejutan.     

Pada saat ini, tiba-tiba Wenly bertanya pada Sean, "Kak, apa nanti Kakak akan pergi?"     

"Pergi ke mana?" tanya Sean kebingungan.     

Wenly dengan wajah yang merah menjawab, "Pergi tidur dengan pacarku."     

"Prftt!"     

Chintia baru saja meneguk air lagi. Tetapi, ketika mendengar kata-kata Wenly, dia langsung menyemburkannya. Chintia memandang Sean dengan tercengang. "Bagus! Sean, rupanya kamu bermain-main sampai segila ini, ya?! Kamu bahkan berencana tidur dengan pacarnya?!"     

"Tidak, tidak! Chintia, dengarkan penjelasanku. Ini tidak seperti yang kamu pikirkan."     

Sean benar-benar marah bukan main. Wenly, dasar bodoh! Seharusnya tadi aku langsung menendangmu ke laut dan membiarkanmu tenggelam saja! Kenapa aku bahkan memberimu sebotol anggur merah dan membiarkanmu mencelakaiku seperti ini?     

"Huh!" Chintia marah dan langsung pergi ke kapal pesiar.     

"Chintia…"     

Sean ingin mengejar Chintia, tetapi ditarik oleh Wenly yang mabuk. "Kak, kamu tidak perlu memedulikan perasaanku. Aku sudah putus dengannya. Bermainlah dengan kejam bersama si jalang itu!"     

Sean mendorong Wenly menjauh. "Bermain kepalamu itu! Aku sudah punya pacar! Meski belum sekalipun, aku tidak akan menyukai barang murahan seperti itu! Kalau kamu ingin balas dendam padanya, kamu saja yang pergi temui dan permainkan dia!"     

Setelah mengatakannya, Sean melangkah cepat-cepat untuk kembali ke kapal pesiar dan mengejar Chintia…     

———     

Pada saat ini, Julius sudah berada di sedan Mercedes-Benz. Meskipun hari ini minum banyak, dia tidak sampai mabuk. Seorang pria tua yang sudah terbiasa minum-minum selama berpuluh-puluh tahun tidak akan dapat dikalahkan oleh seorang pemuda. Dia selalu memperhitungkan segalanya dalam hatinya.     

Setelah masuk ke mobil, Julius yang duduk di kursi belakang bertanya pada sopir yang ada di depannya. "Mana informasi tentang Sean yang aku minta untuk kamu periksa? Tunjukkan padaku."     

Sebenarnya karena Julius tahu Chintia punya pacar, dia sudah meminta orangnya untuk memeriksa informasi tentang Sean. Namun, ketika informasi dikirimkan, Julius sedang sibuk dengan bisnisnya. Jadi, dia tidak membacanya dan membiarkan sopir membacanya, lalu menyuruh sopir itu membacakan beberapa informasi untuknya.     

Julius kira Sean hanyalah orang biasa yang tidak penting. Namun, melalui pertemuan hari ini, Julius sangat menyadari bahwa jika si Sean ini bukan pembual besar dan sangat pandai berpura-pura, maka dia benar-benar sangat hebat.     

Sean si bocah ini bisa meminjam kapal Bill Gates dan mengetahui pekerjaan seorang wanita yang tidak dikenalnya hanya dalam beberapa menit. Selain itu, dia berani mengatakan hal gila bahwa dirinya ingin mengubah keadaan pria-pria biasa dan mengubah wanita di Indonesia. Orang ini jelas bukan orang biasa!     

Sopir menurunkan kecepatan, lalu mengeluarkan setumpuk dokumen dari laci tempat duduk penumpang bagian depan dan menyerahkannya pada Julius. Setelah Julius menerimanya, dia menyalakan lampu di bagian belakang mobil dan membacanya dengan cermat.     

Sean bergabung dengan keluarga Wangsa selama tiga tahun. Selama periode ini, dia menjadi kurir pengantar makanan, kemudian dipecat. Setelah itu, dia langsung masuk ke Grup Citra Abadi sebagai presdir. Saat Yoga menyerang Grup Citra Abadi, Sean menghabiskan puluhan triliun untuk melawannya.     

Begitu membaca sampa di sini, Julius sontak terkejut. Sean, anak ini pernah menghabiskan 10 triliun sebelumnya!     

Ini semakin membuktikan bahwa perkataan Sean tentang menghabiskan puluhan triliun agar wanita-wanita asing menikah dengan para pria Indonesia bukanlah bualan belaka.     

Setelah itu, dia diusir keluarga Yuwono dan datang ke Banten bersama Chintia. Chintia yang membayar semua pengeluarannya. Keluarga Yuwono… Keluarga Yuwono yang mana? Apa jangan-jangan keluarga Yuwono yang itu?     

Ada banyak orang dengan nama keluarga Yuwono di seluruh negeri. Tetapi, diperkirakan hanya ada satu atau dua orang yang bisa membiarkan anak-anak mereka menghabiskan 20 triliun untuk bermain-bermain. Kebetulan Julius tahu salah satu di antaranya.     

Sebenarnya keluarga Yuwono adalah keluarga misterius. Hanya pebisnis di kota-kota tertentu di Indonesia saja yang mengetahui sedikit informasi tentang mereka. Sementara, Julius yang berasal dari Surabaya sama sekali tidak mungkin mengetahuinya. Hanya saja, karena suatu hal, kebetulan dia pernah menyelidiki keluarga Yuwono.     

Mata Julius menyipit. Ekspresi wajahnya sangat rumit dan sulit untuk dijelaskan oleh siapapun. Kemudian, Julius membuat panggilan telepon.     

"Danny, apa kamu masih di Inggris? Bantu aku menyelidiki keluarga Yuwono yang misterius itu. Aku ingin semua informasi tentang keluarga Yuwono! Seluruh Inggris hanya 240.000 kilometer persegi. Jika kamu menyelidiki tiap kilometer demi kilometer, aku tidak percaya kalau keberadaan keluarga Yuwono tidak dapat ditemukan! Tidak masalah berapapun uangnya! Aku harus tahu siapa sebenarnya ayah Sean!"     

———     

Sementara itu, Sean segera mengejar Chintia dan memeluk pinggang rampingnya dari belakang sambil bertanya, "Sayang, apa kamu marah?"     

Chintia mendengus dingin. "Kenapa kamu kembali dan masih belum pergi untuk tidur dengan pacarnya?"     

Sean memberitahu Chintia apa yang terjadi barusan. Setelah Chintia mendengarnya, dia mengomel, "Si Wenly itu benar-benar menyedihkan. Untung saja kamu pernah bertemu pacarnya. Kalau tidak, sudah terlambat untuk menyesal setelah dia sudah cukup mengumpulkan mahar untuk menikahi pacarnya itu."     

Sean tersenyum dan berkata, "Tidak usah membahas mereka lagi. Aku akan membawamu ke suatu tempat yang bagus."     

Sean meraih tangan Chintia dan membawanya ke atas, tepat di depan haluan. Di sana terdapat balkon berbentuk busur yang merupakan tempat terbaik untuk menikmati pemandangan dari kapal pesiar ini.     

"Ya Tuhan! Bukankah tempat ini terlalu bagus? Aku ingin tidur di sini malam ini!" Chintia berkata dengan gembira.     

Sean memeluk Chintia. "Sayangku, kapal pesiar ini milikmu sekarang. Tidurlah di mana pun yang kamu mau."     

Beberapa waktu ini, Sean sudah hidup dengan mengandalkan Chintia. Sekarang, dia harus memberikan kompensasi pada Chintia dengan tingkat tertinggi standar romantisme di dunia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.