Ingin Kukatakan Sesuatu

Benar-benar Bercerai!



Benar-benar Bercerai!

0Sean dan Giana saling memandang di saat yang bersamaan.     
0

Giana masih sangat cantik. Tidak peduli ketika dia sedang marah, tersenyum, atau ketika dia meneteskan air mata dan basah kehujanan. Namun, Sean tahu mereka berdua sudah tidak mungkin kembali menoleh ke belakang.     

Giana terus mengatakan bahwa Sean merasa keberatan mengenai apa yang terjadi di antara dirinya dan Cahyadi, padahal sebenarnya bukan karena itu. Perselingkuhan Giana dan Cahyadi terjadi saat Sean belum mengungkapkan identitasnya. Meskipun kejadian ini juga sudah melukai Sean, ini bukanlah sesuatu yang tidak bisa ditebus.     

Hal yang benar-benar membuat Sean merasa mereka tidak mungkin bisa menghabiskan sisa hidup bersama adalah karena mengetahui masalah yang terjadi antara Giana dan Yoga.     

Saat itu, Giana sudah menjadi istri seorang presiden direktur dan akan segera menjadi pewaris keluarga Yuwono. Meskipun mungkin tidak ada yang terjadi di antara Giana dan Yoga, meskipun mereka hanya berpegangan tangan, mereka tidak seharusnya seperti itu.     

Selain itu, begitu Sean tidak memiliki uang, sikap Giana terhadapnya benar-benar berbeda. Sean tidak menginginkan wanita yang hanya menginginkannya di saat kaya, tetapi tidak bersedia hidup di dalam suka maupun duka.     

"Cerai!"     

Ketika Sean mengucapkan kata ini, Giana juga mengucapkan kata yang sama secara bersamaan.     

Melihat sikap tegas keduanya, Juanda mengangguk. "Kalian berdua, silakan ikut saya."     

Juanda membawa mereka ke sebuah ruangan dan berkata pada seseorang yang duduk di ruangan itu, "Zahra, berdirilah dulu. Saya akan menangani prosedur perceraian untuk pasangan ini secara langsung."     

"Oh." Pegawai wanita bernama Zahra itu melirik Sean dan Giana dengan terkejut.     

Juanda menangani akta perceraian keduanya secara langsung. Sean dan Giana pun kembali mendapatkan akta cerai berwarna ungu lagi.     

Juanda berkata, "Tuan Sean, Nona Giana, kalian berdua telah resmi bercerai dan tidak terikat hubungan apapun satu sama lain. Kali ini saya sebagai Kepala Pengadilan Negeri Jakarta menjamin bahwa akta cerai ini resmi dan sah, dan tidak akan ada masalah seperti saat yang lalu."     

Sean tahu bahwa karena sebagai Kepala Pengadilan Negeri Jakarta, Juanda tidak akan melakukan kesalahan yang sama.     

Pada detik ini juga, Sean dan Giana benar-benar sudah bercerai.     

Tiga tahun. Lebih dari tiga tahun! Kenangan-kenangan masa lalu terus terputar di benak Sean. Sejak mereka pertama kali berkenalan, jatuh cinta, hingga pengkhianatan dan ketika mereka menganggap satu sama lain sebagai musuh. Benar-benar sangat menyedihkan.     

Setelah keluar dari Pengadilan Negeri, Giana tidak mengatakan sepatah kata pun pada Sean dan langsung pergi mengendarai mobilnya.     

Sean membuka ponselnya dan menyadari bahwa dia sudah tidak bisa menemukan kontak Giana di WhatsApp. Ini artinya Giana sudah menghapus atau memblokir Sean.     

"Huh…" Sean menghela nafas lega.     

Sean memanggil taksi dan menginap di hotel murah terdekat dengan biaya inap dua ratus ribuan per malam. Tidak seperti sebelumnya, kali ini dia tidak pergi ke hotel mewah seperti Hotel Four Seasons.     

Sebenarnya Sean sangat bisa menampar wajah Giana. Dia bisa saja membuat Giana menyesali perceraian mereka dengan mengatakan bahwa pengusirannya dari keluarga besar adalah palsu. Namun, Sean tidak mau melakukannya.     

Sean yang tiba di kamar hotel pun bergumam pada dirinya sendiri, "Jika bisa, aku harap seumur hidupnya Giana mengira aku orang miskin dan keputusannya menceraikanku adalah keputusan yang tepat."     

Tok! Tok!     

Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu. Sean yang merasa heran pun bertanya, "Siapa?"     

Terdengar suara seorang gadis yang aneh dari luar pintu, seolah sedang berbicara sambil memencet hidungnya, "Tuan, butuh layanan kamar?"     

Hotel murahan ini benar-benar berantakan. Sean mengerutkan keningnya, lalu berteriak ke pintu, "Tidak perlu!"     

"Buka pintunya dan lihat dulu…" Gadis yang berada di luar pintu masih belum menyerah juga.     

Sejak awal Sean sudah merasa sangat kesal. Dia pun segera berdiri dan meneriaki pintu itu, "Jika masih tidak pergi juga, aku akan lapor polisi dan menyuruh polisi menangkapmu!"     

Gadis yang berada di luar pintu pun kembali bicara dengan suara normalnya, "Kak Sean, ini aku!"     

"Suara Yuana?"     

Barulah Sean berjalan untuk membuka pintu dan melihat bahwa gadis itu memang Yuana.     

"Haha! Aku hanya bercanda denganmu. Aku hanya menguji karakter calon suamiku. Ternyata memang bagus sekali! Calon suamiku bukanlah orang yang suka bermain-main dengan wanita. Aku suka!" kata Yuana dengan gembira.     

Sean menyuruh Yuana untuk masuk. Setelah menutup pintu, dia bertanya, "Bagaimana kamu bisa tahu kalau aku menginap di sini? Kamu mengikutiku?"     

Yuana tersenyum dan menjawab, "Benar! Aku terus mengikuti Kakak sejak Kakak dan Giana keluar dari Pengadilan Negeri. Kak Sean akhirnya sudah bercerai. Apa sekarang Kakak sudah bisa mempertimbangkan untuk bersama denganku?"     

Mata besar Yuana yang berbinar menatap Sean dengan penuh kasih sayang.     

Sean menjawab, "Yuana, kita benar-benar tidak cocok. Sekarang aku hanyalah seorang gelandangan miskin, sementara kamu seorang nona putri konglomerat keluarga elite di Jakarta. Aku sama sekali tidak pantas untukmu dan nenekmu juga tidak akan menyetujuinya."     

"Kakak tidak usah berpura-pura lagi," kata Yuana, "Aku tahu Kakak masih bagian dari keluarga Yuwono. Cepat kembalilah menjadi seorang presdir lagi, lalu nikahi aku. Aku ingin menjadi istri presdir!"     

Sean tahu bahwa Yuana ingin bersamanya karena identitas yang dimilikinya.     

"Aku bisa dengan sangat yakin memberitahumu bahwa di masa yang akan datang, aku tidak akan menjadi seorang presdir atau semacamnya lagi. Ke depannya aku hanya akan melakukan pekerjaan biasa yang menghasilkan beberapa juta dalam sebulan dan hidup seperti orang biasa."     

Sean mengatakan ini bukan untuk membohongi Yuana, tetapi karena ini memang merupakan pemikiran Sean yang sebenarnya.     

Setelah apa yang dialaminya bersama Giana, Sean menyadari bahwa wanita di Indonesia semuanya terlalu angkuh. Mereka semua hanya menyukai orang berduit, bos, dan para pemimpin.     

Begitu berada di posisi tinggi, tidak akan bisa membedakan jika seorang wanita benar-benar mencintaimu atau mencintai apa yang ada di belakangmu. Karena itu, Sean memutuskan untuk berhenti menjadi presiden direktur dan hanya akan menjadi orang biasa, lalu menjalin hubungan yang baru.     

Jika Sean benar-benar menemukan cinta sejatinya saat menjadi orang biasa, baru pada saat itulah dia akan memberitahukan identitas aslinya.     

Hanya seorang gadis yang bersedia menanggung suka dan duka bersamanya yang layak mendapatkan harta warisan ratusan triliun milik keluarga Yuwono. Tentu saja orang-orang seperti Giana dan Yuana tidak layak mendapatkannya.     

Yuana jelas terlihat kecewa. "Untuk apa menjadi orang biasa? Bukankah menjadi presdir jauh lebih baik? Giana sudah sangat menyakitimu. Apa kamu tidak ingin kembali menjadi seorang presdir yang berkuasa dan membuatnya menyesal?"     

Sean menggelengkan kepalanya dengan mantap dan menjawab, "Tidak."     

Sean sudah cukup melakukan hal itu sekali. Dia tidak ingin melihat Giana berlutut dan memohon ampun padanya lagi. Dia juga tidak ingin wanita itu mengganggunya lagi.     

"Yuana, kembalilah," kata Sean, "Terima kasih untuk bantuanmu kali ini. Kamu bersedia mengorbankan reputasimu untuk membantuku menyingkirkan kakakmu. Aku pasti akan memberi hadiah sebagai ucapan terima kasihku padamu, tapi sekarang aku tidak punya uang. Tunggu sampai aku bekerja, baru aku akan memberikan sesuatu untukmu."     

Yuana masih tidak percaya bahwa Sean benar-benar tidak punya uang, jadi dia pun menjawab, "Kakak baru saja bercerai dan suasana hati Kakak sedang buruk. Aku akan kembali menemui Kakak di lain hari."     

Setelah Yuana pergi, Sean mengisap rokoknya. Setelah itu, dia menghubungi Andy.     

Setelah bercerai, Sean tidak ingin kembali menjelma sebagai presiden direktur yang berkuasa dan mempermalukan musuh-musuhnya. Dia sudah tidak ingin memamerkan kekuasaannya lagi. Namun, balas dendam harus tetap dibalaskan.     

Cahyadi dan Yoga, dua orang yang sudah melecehkan Giana ini, akan membayar mahal atas perbuatan mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.