Ingin Kukatakan Sesuatu

Pembalasan Yoga!



Pembalasan Yoga!

0Hari ini Yoga merasa sangat senang karena sudah berhasil melengserkan Sean dari posisi presiden direktur dan menjadikannya seorang gelandangan miskin. Selain itu, Sean juga bercerai dari Giana, wanita yang disukainya. Yoga juga berhasil merebut wanita itu.     
0

Hasil seperti itulah yang diharapkan oleh tuan muda keluarga Liono. Selama bertahun-tahun, Yoga tidak pernah kalah melawan saingan cintanya.     

Sayangnya dua jari Yoga sudah dihancurkan oleh Sean. Meskipun tidak bisa digunakan lagi, dampak kedua jari ini tidak begitu besar bagi kehidupan Yoga. Hal ini tidak mempengaruhi makan dan minumnya karena tangan kiri dan kanannya sudah terlatih. Demikian juga tidak mempengaruhinya dalam bermain di ponsel.     

Yoga dan Giana mengobrol di telepon sebentar. Ketika infusnya sudah hampir selesai, Yoga mengajak Giana untuk bermain Mobile Legends bersama.     

Jari telunjuk dan jari tengah kanan Yoga tidak bisa digerakkan, namun untungnya dia hanya perlu menggunakan ibu jari kanannya untuk memainkan permainan ini.     

Yoga memilih pahlawan Paquito, sementara Giana memilih Angela. Yoga bertugas membantunya menggaet lawan, sementara Giana bersembunyi di belakangnya selama 213 gerakan berturut-turut.     

Di beberapa ronde pertama, keduanya bekerja sama dengan sangat baik dan terus meraih kemenangan beruntun. Namun, saat sedang bermain dan bermain, kondisi Yoga menjadi semakin buruk. Permainannya semakin tidak akurat dan bahkan menjadi sangat tidak teratur.     

Giana menyadari hal ini dalam permainan dan bertanya, "Sayang, apa kamu lelah?"     

Giana baru saja menceraikan Sean di siang hari dan langsung memanggil pria lain dengan sebutan sayang di malam hari. Wanita cantik di Indonesia memang seperti itu.     

Ada banyak pria dan sedikit wanita. Seorang wanita cantik akan selalu memiliki sangat banyak ban serep di sisinya. Bagi mereka, mereka bisa berbuat demikian asalkan memutuskan di dalam hati untuk tidak jatuh cinta. Dengan begitu, mereka tidak memerlukan waktu untuk memulihkan hati sesudah mengalami putus cinta. Sesudah putus dan memaki mantan kekasih, mereka akan dengan cepat memacari seseorang yang baru.     

Sementara, pria seperti Sean yang digantung selama pernikahannya tidak memiliki teman lawan jenis. Setelah menikah dan semua orang tahu bahwa dia tidak punya uang, tidak ada juga wanita yang mau menemuinya.     

Satu-satunya wanita yang berinisiatif menemui Sean hanyalah Yuana karena mengira dia masih merupakan keturunan keluarga Yuwono.     

Yoga menjawab dalam permainan, "Entah mengapa tiba-tiba aku merasa sakit kepala."     

Giana sangat peduli pada Yoga sehingga berkata, "Setelah permainan ini, kamu istirahat saja. Sekarang sudah sangat larut."     

"Oke."     

Awalnya Yoga berencana untuk tidur sangat larut. Sesudah John memotong jari Sean, dia ingin minum-minum untuk merayakannya. Namun, tubuhnya semakin terasa tidak nyaman. Setelah bermain, dia mematikan lampu dan memutuskan untuk tidur.     

Setelah tidur sekitar satu atau dua jam, tiba-tiba Yoga bangun dan muntah. Tak hanya demam, dia merasa kepalanya berputar dan pusing.     

"Perawat! Perawat! Cepat panggilkan orang ke sini!" Yoga berteriak lemah sambil menekan tombol di atas kepala tempat tidurnya untuk memanggil perawat.     

Tidak lama kemudian, dua perawat masuk. Mereka bukan lagi perawat yang baru saja menyuntik Yoga. Melihat kondisi Yoga yang tiba-tiba menjadi serius, perawat segera membawanya ke ruang gawat darurat untuk mendapatkan perawatan.     

Setelah dua jam penuh, kondisi Yoga akhirnya mereda. Pernapasannya menjadi lebih lancar. Gejala muntah dan demam yang dialaminya juga sudah sangat jauh berkurang.     

Pada saat ini, Fendy sudah tiba di rumah sakit dan bertanya pada dokter yang merawat adiknya, "Bagaimana kondisi adik saya? Kenapa dia demam dan muntah? Dia hanya mengalami cedera pada jarinya. Seharusnya dia tidak mengalami gejala semacam itu, kan?"     

Dokter menjelaskan, "Anda benar, gejala ini bukan disebabkan oleh cedera jari, melainkan virus. Untungnya dia ada di rumah sakit dan mendapatkan penanganan tepat waktu. Kalau tidak, jika lebih serius, bahkan jika bisa diselamatkan, dia pasti sudah lumpuh."     

Fendy terkejut. "Maksud Dokter, virus ini memiliki efek samping? Adik saya baik-baik saja, kan?"     

Dokter menjawab, "Tidak apa-apa. Dia akan segera pulih. Sesudah pulih, dia juga bisa bergerak dan tubuhnya tidak akan berbeda seperti sebelumnya. Hanya saja…"     

"Hanya saja apa?!" Fendy menatap dokter dengan terbelalak.     

Dokter menghela napas. "Kami menemukan bahwa virus ini memiliki efek fatal pada tubuh pria, terutama pada kesuburan pria…"     

Fendy meraih jas putih dokter dan bertanya dengan panik, "Apa maksud Dokter, adik saya tidak akan bisa memiliki anak?"     

Sekarang kesalahan dalam pemeriksaan medis dapat berakibat sangat fatal. Ditambah lagi, keluarga Liono merupakan keluarga terkemuka. Dokter pun buru-buru menyahut, "Bukan. Ini hanya analisis saja. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut."     

Fendy tahu bahwa dokter itu takut padanya, jadi dokter itu pun memperhalus kata-katanya.     

———     

Keesokan paginya, Yoga perlahan-lahan membuka mata dan melihat Fendy duduk di sebelahnya dengan wajah yang murung.     

Yoga berkata pada Fendy, "Ah… Akhirnya aku sadar. Kakak sudah menjagaku semalaman, ya? Aku tidak apa-apa. Kondisiku sangat baik. Sekarang rasanya aku sudah bisa melompat!"     

Fendy mendongak dan berkata, "Yoga, apa kamu melakukan kontak dengan seseorang dalam dua hari terakhir ini? Ada orang yang mencelakaimu!"     

"Mencelakaiku? Tidak ada. Selain kalian dan orang rumah sakit, hanya ada Giana," jawab Yoga.     

Fendy sangat marah dan berdiri sambil memaki, "Pasti Giana si jalang itu yang sudah meracunimu!"     

Ketika melihat postur tubuh Fendy yang seolah ingin memberi pelajaran pada Giana, Yoga segera meraih Fendy dan berkata, "Kak, tidak mungkin. Ketika dia datang ke sini, dia sama sekali tidak pernah memberiku air atau makanan. Selain itu, begitu dia masuk, aku langsung menarik tangannya dan berciuman dengannya. Dia sama sekali tidak ada waktu untuk meracuniku dan juga tidak punya alasan untuk melakukannya!"     

Yoga sama sekali tidak percaya bahwa Giana akan mencelakainya.     

Tiba-tiba Yoga teringat akan perawat cantik yang tidak dikenal itu dan berkata, "Oh, iya! Kak, kemarin ketika aku hendak tidur, ada seorang perawat tidak dikenal yang memberiku suntikan. Setelah disuntik, aku langsung mulai merasa sakit kepala!"     

Tatapan mata Fendy menajam. "Kamu tunggu di sini!"     

Setelah sekitar 20 menit, Fendy memanggil semua perawat di lantai ini dan meminta Yoga untuk mengidentifikasi mereka satu per satu. Tetapi, Yoga menggelengkan kepala saat melihat semua perawat itu.     

"Bukan satu pun dari mereka. Meskipun perawat wanita itu mengenakan masker, matanya sangat indah dan dia pasti seorang wanita cantik," kata Yoga. Dia pasti tidak akan lupa terhadap kesannya pada wanita cantik, jadi dia sangat yakin akan hal ini.     

"Mungkinkah kemarin seseorang berpura-pura menjadi perawat?" tebak Fendy.     

Yoga mulai ketakutan dan menebak lebih jauh, "Apa jangan-jangan Sean menyuruh seseorang untuk mencelakakanku?! Karena aku memotong dua jarinya, dia ingin membalas dendam padaku?"     

Fendy berkata dengan marah, "Yoga, orang yang bernama John itu semalam sama sekali tidak memotong jari Sean. Kata mereka, orang-orang mereka langsung ditangkap polisi saat baru saja sampai di depan pintu masuk hotel. Menurutku, lebih baik kamu jangan mengandalkan mereka lagi."     

"Berengsek! Mereka sudah membiarkan bajingan itu kabur!" rutuk Yoga kesal. Namun, tak lama kemudian, dia kembali tersenyum, "Tidak masalah. Jika tidak bisa memotong jarinya, aku bisa membunuh anaknya yang belum lahir. Hari ini aku akan meminta Giana untuk aborsi. Aku akan menghubunginya untuk menanyakan apa dia sudah menggugurkannya atau belum."     

Siapa yang menduga bahwa saat Yoga baru saja mengeluarkan ponselnya, Fendy langsung menyambarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.