Ingin Kukatakan Sesuatu

Bukti Yuana!



Bukti Yuana!

0Yuana adalah sosok yang membanggakan tubuh indahnya dan memiliki jutaan penggemar di aplikasi video berdurasi pendek.     
0

Yuana yang saat ini mengenakan gaun formal yang rapi dan elegan membuat orang yang melihatnya jadi melupakan karakternya yang angkuh. Dia bahkan terlihat seperti wanita cantik yang berbudi luhur. Yuana memakai riasan yang sangat tipis, lipstik warna tomat yang tipis, dan kukunya juga dicat dengan warna yang sama.     

"Kakak Ipar," Yuana memanggil Sean dengan lembut dan pandangan matanya penuh kasih sayang.     

Sean tahu bahwa Yuana si gadis kecil nakal ini tertarik padanya. Biasanya Sean juga sudah tidak mau lagi banyak berurusan dengan Yuana. Hanya saja, karena Sandi sering mengirimi Sean foto-foto pribadi milik Yuana, dia jadi tidak bisa menatap mata Yuana secara langsung.     

Tiba-tiba hari ini Yuana datang ke kantor untuk mencari Sean. Dia merasa bahwa mungkin ini ada hubungannya dengan Giana.     

"Oh, kamu datang rupanya. Masuklah," Sean menyuruh Yuana masuk ke kantornya dan memberitahu Rosiana lagi, "Ingat. Siapapun yang datang, jangan ganggu aku."     

Rosiana takut dan buru-buru berjanji, "Baik. Saya pasti tidak akan berani melakukannya."     

Setelah itu, Sean menutup pintu kantor. Jendela juga sudah tertutup, jadi orang yang berada di luar tidak akan ada yang bisa melihat atau mendengar apa yang terjadi di dalam. Sementara, Yuana sudah masuk ke kantor terlebih dahulu.     

Sesudah Sean menutup pintu, dia berbalik dan melihat tubuh bagian belakang Yuana yang semakin membuat pikirannya menjadi liar. Tidak dapat disangkal lagi, Yuana benar-benar memiliki siluet bagian belakang yang menggoda. Jika hanya dengan membandingkan wajah dan tidak melihat rupa, Yuana bisa langsung mengalahkan Giana dalam sekejap.     

Giana tidak hanya memiliki kecantikan yang tiada tara, tetapi juga memiliki postur tubuh kelas atas. Hanya saja, meskipun Yuana masih muda, postur tubuhnya setingkat lebih tinggi. Tidak sulit untuk membayangkan bagaimana ketika Yuana berusia 26, 27, atau bahkan 30 tahunan. Akan semakin banyak pria yang tergila-gila padanya.     

Sean mendongak dan bertanya, "Yuana, untuk apa kamu mencariku?"     

Yuana berbalik dan bertanya, "Kakak Ipar, apa kamu sudah mulai curiga bahwa Kak Giana berselingkuh?"     

Sean sangat marah dan langsung naik pitam. Tentu saja dia tidak bisa dengan mudah memberitahukan hal memalukan seperti ini pada orang lain. Dia bertanya pada Yuana dengan emosi, "Sandi sudah memberitahumu? Dasar bajingan! Dia minta dihajar lagi rupanya!"     

Saat ini, hanya Sandi yang tahu tentang masalah ini. Padahal, dia mengira bocah itu bisa menyimpan rahasia untuknya.     

Yuana segera berkata, "Bukan. Jangan marah dulu. Dia tidak memberitahuku apa-apa. Dia hanya menanyakan satu pertanyaan padaku. Aku menebaknya sendiri."     

Sean merasa Sandi tidak tampak seperti seseorang yang akan berbohong. Tetapi, dia juga mencurigai kata-kata Yuana.     

"Sandi tiba-tiba mengajukan pertanyaan tanpa sebab, tapi kamu bisa menebak bahwa aku curiga kakak sepupumu berselingkuh? Yuana, aku sudah mengenalmu selama tiga tahun. Aku tahu dengan jelas seberapa tinggi IQ-mu."     

Maksud Sean, Yuana adalah gadis galak dengan otak yang kosong. Dia tidak mungkin bisa sepintar itu.     

"Kakak Ipar, aku benar-benar menebaknya sendiri," Yuana bersikeras, "Kakakku tidak mengatakan apa-apa. Aku bertanya padanya, tapi dia justru memarahiku dan menyuruhku untuk jangan banyak tanya."     

"Oh?" Sean tetap meragukan, "Kalau begitu, katakan padaku. Kenapa kamu mencurigai kakak sepupumu?"     

Yuana mendengus dingin. "Sejak awal, aku sudah tahu bahwa wanita seperti Giana ini sudah melakukan suatu kesalahan dan bersalah padamu!"     

"Apa katamu?" tanya Sean tidak sabaran. Dia benar-benar tidak menyangka ternyata Yuana mengetahuinya lebih dulu dari dirinya.     

Yuana menjelaskan, "Beberapa waktu lalu, saat aku pergi ke bioskop bersama seorang temanku, aku melihat Aston Martin edisi terbatas. Teman sekelasku memaksaku mengikuti mobil itu. Siapa sangka, mobil itu ternyata menuju Grand Giana!"     

"Sesudah itu, aku mendengar bahwa laki-laki pengendara mobil itu adalah arsitek baru yang direkrut Kak Giana," lanjut Yuana, "Aku lihat dia sepertinya seumuran denganku dan seharusnya belum lulus kuliah. Mana mungkin dia seorang arsitek? Dia sedang mencoba untuk menipu siapa?! Jadi, aku diam-diam mengikuti Kak Giana keesokan paginya. Coba tebak apa yang aku lihat?"     

Sean perlahan-lahan mengepalkan tinjunya, lalu bertanya, "Apa yang kamu lihat?!"     

"Kakak tahu ada hutan maple merah di Grand Giana, kan? Kak Giana membangun sebuah rumah karavan di sana. Dari luar hutan, aku melihat laki-laki tidak dikenal itu mulai memeluk Kak Giana sampai masuk ke rumah karavan di hutan itu. Lalu, mereka tidak keluar selama satu jam penuh!"     

"Kamu berbohong!" sergah Sean.     

Sean tidak mau menerima kenyataan ini. Dalam kemarahannya, tangan kanannya mencekik leher putih dan lembut Yuana. Kekuatan tangan Sean sangat besar. Ketika mendengar kabar semacam ini, lagi-lagi sulit baginya untuk mengendalikan kekuatannya sehingga Yuana langsung merasa lemas.     

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!.." Yuana yang hingga terbatuk-batuk dan kesulitan bernapas, "Aku… Aku tidak berbohong padamu. Aku punya….. bukti."     

Yuana mengangkat ponselnya dengan satu tangan. Sean segera melepaskan cekikannya.     

Napas Yuana tersengal-sengal. Dadanya naik-turun dengan hebat sehingga bunga teratai yang ada di gaunnya ikut mengecil dan membesar. Setelah menenangkan diri beberapa saat, Yuana menyalakan ponselnya dan menunjukkan foto-foto yang diambilnya pada Sean.     

Sean mengambil ponsel Yuana. Tentu saja dia melihat sebuah foto dengan resolusi yang tidak terlalu baik, tapi dia dapat mengenali bahwa itu adalah foto Giana. Dalam foto tersebut, Giana mengenakan rok pendek dan seorang pemuda jangkung memeluknya sambil tersenyum.     

Ponsel Yuana adalah Huawei P30. Itu sebabnya dia bisa mengambil gambar dari jarak jauh.     

Brak!     

Setelah melihat foto itu, Sean melemparkan ponsel Huawei Yuana ke lantai dengan marah. Ponsel itu langsung hancur berkeping-keping.     

"Kenapa? Kenapa Giana melakukan ini?!" Sean mengamuk, "Jika dia bersama Cahyadi karena tidak menyukaiku yang miskin di masa lalu, aku bisa mengerti! Dia sangat cantik dan ingin memiliki kehidupan yang lebih baik. Tidak ada yang salah dengan itu! Tapi, sekarang? Dia adalah istri seorang presiden direktur! Giana juga wakil presiden direktur Grup Citra Abadi dan direktur Grand Giana! Kenapa dia masih berbuat seperti ini?"     

Sean merasa hatinya hancur berkeping-keping. Dia meletakkan kedua tangannya dengan lemah di atas meja kerjanya.     

Yuana tahu bahwa ini merupakan kesempatan yang baik bagi dirinya. Dia pun meraih tangan Sean dan berkata, "Kakak Sean, Giana sudah terlalu menyakitimu. Bisa-bisanya dia masih tidak puas memiliki suami sepertimu dan berhubungan dengan laki-laki lain di luar. Bagaimana kalau kamu ceraikan saja dia dan menikah denganku?"     

"Cih! Menikah denganmu?!" Sean melirik Yuana dengan jijik.     

Semua anggota keluarga Wangsa sama saja. Yuana hanyalah replika Giana. Bahkan, hatinya lebih kejam daripada Giana.     

"Benar! Sejak awal, seharusnya kita yang menikah! Jika bukan karena ayahku yang kurang berpikir panjang dan menolak perintah Kakek, kita berdua pasti sudah menjadi suami-istri!" kata Yuana, "Kak Sean, aku sangat menyukaimu. Sejak pertama kali aku melihatmu, aku jatuh cinta padamu. Aku telah menyukaimu selama tiga tahun. Bisakah kamu memberiku kesempatan?"     

Ketika Sean memandang Yuana yang cantik dan mengingat foto-foto Yuana yang Sandi kirimkan padanya, lagi-lagi dia teringat akan pengkhianatan Giana. Tanpa memedulikan apapun lagi, Sean langsung mencium Yuana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.