Ingin Kukatakan Sesuatu

Yoga Mendekati Giana



Yoga Mendekati Giana

0Bisa dibilang, Giana bisa menjadi Nyonya Sean lagi merupakan suatu perjuangan yang tidak mudah. Selain itu, sebentar lagi dia akan menjadi ibu dari pewaris harta keluarga Yuwono yang bernilai ratusan triliun. Sebagai sahabat baik Giana, mana mungkin Hilda akan membiarkan Giana gagal di saat-saat seperti ini?     
0

Jika sekarang Giana sudah diakui oleh keluarga Yuwono dan sudah memiliki hak untuk mewaris harta mereka, maka tidak masalah bagi Hilda memperkenalkan seorang pria tampan pada Giana untuk bermain-main. Masalahnya, ini semua masih permulaan untuk Giana.     

Yoga tiba-tiba mencibir, "Rupanya kamu benar-benar memedulikan sahabat baikmu. Menurutku, lebih baik kamu pikirkan kebahagiaanmu sendiri saja!"     

"Apa maksudmu?" Hilda bertanya dengan panik.     

Yoga bertanya, "Apakah suamimu bernama Robin Saputro? Dia berbisnis di bidang susu formula? Dia juga memiliki hubungan kerja sama dengan kami, Secepat Kilat, jadi aku tahu perusahaannya. Menurutmu, bukankah menghancurkan bisnis suamimu adalah sesuatu yang sangat mudah dengan kekuatan keluarga kami?"     

Hilda mendadak panik. Suaminya memang kaya, tapi tergantung juga dibandingkan dengan siapa. Jika dibandingkan dengan orang biasa, tentu saja suami Hilda termasuk kaya raya. Hanya saja, jika dibandingkan dengan keluarga Liono, suaminya hanyalah pebisnis kecil.     

Aset Robin hanya beberapa ratus miliar, sementara aset keluarga Liono lebih dari ratusan triliun. Tentu saja akan sangat mudah bagi keluarga Liono untuk menghabisi bisnis Robin.     

Yoga tersenyum licik dan meletakkan tangannya di dagu Hilda, kemudian berkata, "Menurutmu, jika suamimu jatuh miskin, kamu masih bisa menggoda para berondong itu sesuka hatimu?"     

Meskipun Hilda tidak mencintai suaminya, dia sangat puas dengan kehidupannya saat ini. Robin menghasilkan uang untuk menghidupi keluarga, sementara Hilda bertanggung jawab atas kecantikannya sendiri. Selain itu, suaminya yang sering berbisnis di luar kota membuatnya memiliki kebebasan dan banyak waktu sendiri.     

Hilda tidak pernah menyukai orang-orang kaya berperut buncit dan hanya mencari pria tampan yang tidak memiliki uang. Jika Hilda sampai bercerai, dia pasti tidak akan bisa menemukan keluarga yang lebih kaya raya dan kehidupan yang dijalaninya saat ini akan hilang sepenuhnya.     

Hilda pun mulai ragu. Setelah waktu yang lama, dia akhirnya berkata, "Oke, aku akan membantumu!"     

———     

Keesokan harinya pada pukul dua siang, Giana menerima telepon dari Hilda.     

"Sayang, ada di mana?" tanya Hilda.     

Giana menjawab, "Di Istana Ratu-ku"     

'Istana Ratu' yang dimaksud adalah Grand Giana. Giana menyebutnya begitu karena proyek itu dinamakan dengan namanya, jadi dia pun dengan bangga menyebutnya sebagai 'Istana Ratu'.     

"Tunggu aku di sana. Aku akan segera sampai," kata Hilda.     

Tak lama kemudian, mobil sport edisi terbatas Aston Martin one 77 datang ke lokasi pembangunan 'Grand Giana'. Begitu mobil tiba, Giana melihat para pekerja di lokasi pembangunan melihat ke satu arah yang sama. Tentu saja mobil yang sangat keren ini menarik perhatian semua orang.     

Begitu melihat Giana, Hilda turun dari kursi penumpang bagian depan. Giana juga datang menghampirinya. Namun, tepat pada saat ini, Giana juga melihat bahwa seorang pria muda yang tinggi dan tampan turun dari kursi pengemudi.     

Giana bertanya penasaran, "Hida, ini siapa?"     

Hilda tersenyum dan menjawab, "Ini adalah arsitek dalam negeri terkenal yang aku carikan untukmu, Yoga Liono."     

Kemudian, Hilda beralih pada Yoga dan memperkenalkan, "Yoga, dia adalah direktur proyek Grand Giana."     

Yoga begitu terkagum-kagum melihat Giana. Dia memandangnya dengan linglung, lalu dengan berlebihan berkata, "Ya Tuhan! Apakah ini nyata? Nona ini pasti bidadari yang turun dari surga! Mana ada wanita secantik ini di dunia?"     

Yoga benar-benar kagum ketika melihat Giana. Dia juga sengaja mengucapkan kata-kata barusan untuk membuat Giana senang.     

Giana sedikit malu dipuji sebagai bidadari. Hanya saja ketika mendengar bahwa Yoga adalah seorang arsitek, dia segera berkata, "Saya hanyalah seorang wanita biasa."     

Dengan mata tajamnya, Giana bisa melihat bahwa harga mobil Yoga tidaklah murah. Dia pun bertanya, "Tuan Yoga, apakah mobil ini milik Anda? Pasti mahal, ya? Lebih baik jangan memarkirkannya di sini karena masih dilakukan pembangunan di dekat sini. Bisa gawat jika tergores oleh benda-benda tertentu."     

Yoga menepuk bagian depan Aston Martin cantiknya dan berkata sambil tersenyum, "Tidak apa-apa. Jika sampai rusak tertabrak pun juga tidak masalah. Saya memiliki banyak mobil semacam ini."     

Hilda takut Giana tidak tahu harga pasti mobil ini, sementara Yoga pun tidak mungkin mengatakannya. Kalau tidak, dia akan terlihat terlalu memamerkan kekayaannya. Hilda pun berkata, "Giana, kamu pernah melihat tipe mobil seperti ini? Aston Martin one 77 hanya ada 77 unit di seluruh dunia. Mobil ini tidak jauh lebih mahal dari Maybach suamimu. Harganya kira-kira 100 miliar!"     

"Apa? 100 miliar? Lebih mahal dari mobil suamiku?" Giana tercengang. Dia selalu berpikir Maybach suaminya adalah mobil paling mahal di antara mobil mewah yang ada, tetapi mobil Yoga ternyata 40 miliar lebih mahal daripada Maybach Sean.     

Orang berkedudukan seperti apa… yang membeli sebuah mobil sampai 100 miliar?!     

Ketika Giana memusatkan pandangannya pada Yoga, dia merasa pria ini semakin sedap dipandang dan semakin tampan. Giana bertanya, "Tuan Liono seorang arsitek? Anda begitu muda dan tidak terlalu terlihat seperti seorang arsitek."     

Yoga mengeluarkan gambar kerja dari mobil dan menyerahkannya pada Giana, lalu berkata, "Direktur Giana, panggil saja saya Yoga. Ini adalah gambar kerja yang saya rancang untuk Grand Giana. Direktur Giana bisa periksa terlebih dahulu. Bagaimana menurut Nona?"     

Giana membuka gambar yang diberikan Yoga dan melihatnya, lalu berulang kali memujinya, "Iya, saya menyukai desain ini. Lebih baik daripada desain arsitek luar negeri yang saya pekerjakan sebelumnya!"     

Tentu saja bukan Yoga sendiri yang mendesain gambar tersebut. Dia secara khusus menyuruh seorang arsitek luar negeri untuk mendesainnya. Akan tetapi, Yoga memang mempelajari teknik arsitektur dan memahami segalanya tentang bidang ini.     

"Yoga sudah belajar dari guru-guru terkenal sejak kecil. Aku tahu kamu sedang mencari seorang arsitek, jadi bagaimana menurutmu dengan arsitek yang aku carikan untukmu ini?" tanya Hilda.     

Giana cukup puas dengan gambar yang didesain oleh Yoga, tetapi dia melirik mobil mewah Yoga sambil berkata, "Sepertinya aku tidak mampu menggunakan jasanya."     

Yoga tersenyum dan menyahut, "Selama Direktur Giana puas dengan desain saya, Anda dapat membayar sesuka Anda. Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk melayani bidadari seperti Anda!"     

Yoga jelas bukan seorang konglomerat tampan biasa. Caranya terus menyebut Giana sebagai bidadari membuat Giana sangat senang. Giana pun berhenti bertingkah malu-malu. Bagaimanapun juga, tidak mudah baginya menemukan arsitek yang sesuai dengan seleranya.     

Giana berinisiatif untuk mengulurkan tangan dan berkata, "Kalau begitu, selamat datang dan selamat bergabung dengan tim saya!"     

Yoga menjabat tangan Giana, tetapi enggan untuk melepaskannya. Giana jadi merasa sangat canggung. Saat Hilda berdeham, barulah Yoga melepaskan tangan Giana.     

"Kalau begitu, aku tidak akan mengganggu kalian lagi. Bekerjasamalah dengan baik. Giana, kamu harus menjaga adikku ini, ya!"     

Sambil berbicara, Hilda pun pergi meninggalkan mereka.     

"Hei! Tunggu sebentar!"     

Giana melangkah maju, membawanya ke samping, dan bertanya dengan suara yang pelan, "Siapa orang ini? Apakah ini berondongmu yang baru?"     

Hilda berkata, "Aduh… Sebenarnya aku ingin menidurinya, tapi dia tidak menyukaiku. Dia hanya akan bersedia melakukannya dengan bidadari seperti dirimu! Giana, bagaimanapun juga saat ini kamu sedang mengandung anak Sean. Lebih baik kamu mempertimbangkan si Yoga ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.