Ingin Kukatakan Sesuatu

Maksud Yuana



Maksud Yuana

0Yuana keluar dari Perumahan Kelapa Gading mengendarai BMW Z4 yang baru dibelinya dan berniat pulang ke rumah. Dalam perjalanan, dia menerima beberapa panggilan telepon dari teman-teman sekelasnya yang memintanya untuk jalan-jalan atau kembali ke kampus, tetapi dia menolak. Sekarang Yuana benar-benar sedang tidak dalam suasana hati yang cukup baik untuk itu.     
0

Sejak kecil hingga dewasa, Yuana selalu saja hidup di bawah bayang-bayang Giana, meskipun keluarga Jayanata lebih disayang oleh Nenek Wangsa dibanding keluarga Jayadi. Bagaimanapun, bagi seorang wanita, kecantikan merupakan persaingan utama.     

Yuana sendiri tahu bahwa dirinya tidak secantik Giana, jadi dia lebih bekerja keras dalam segi penampilan tubuhnya. Dia memang masih seorang mahasiswi, tetapi postur tubuhnya adalah yang terbaik di Jakarta.     

Asalkan Yuana mengenakan kacamata hitam dan baju yang menonjolkan postur tubuhnya, dia akan menarik perhatian puluhan orang untuk mengikutinya setiap kali dia berjalan di berbagai mal seperti Senayan City atau Grand Indonesia. Orang-orang dari agensi selebgram pun akan mengejarnya, memberikan kartu nama padanya, dan meminta nomor yang bisa dihubungi.     

Meskipun memiliki paras yang cantik, Giana sudah pernah sekali mengalami kegagalan dalam memilih suami. Ini merupakan kesempatan emas bagi Yuana! Jika Yuana memilih seorang pria berkualitas tinggi yang kaya raya dan tampan seperti Presdir Yuwono, dia bisa mengangkat kepala di depan Giana seumur hidupnya.     

Sesampainya di rumah, Yuana segera berlutut di lantai untuk melakukan beberapa kali tendangan dan gerakan menyentuh pergelangan kakinya. Gerakan ini dapat membantu membentuk pinggul wanita.     

Postur tubuh yang indah tidak didapat dari apa yang dimakan, tetapi juga melalui latihan.     

Setelah selesai latihan, Yuana mulai memikirkan bagaimana caranya untuk menyelesaikan masalah ini, "Aku benar-benar tidak bisa membiarkan Giana berhubungan dengan Presdir Yuwono! Tapi, apa yang harus aku lakukan?"     

Setelah terus berpikir, Yuana merasa bahwa cara terbaik adalah dengan membuat Giana menikah lagi. Jika Giana sudah menikah, seharusnya dia tidak akan berhubungan dengan Presdir Yuwono, kan?     

Akhirnya, Yuana meminta nomor telepon Cahyadi dari Sandi. Dia tahu bahwa Cahyadi sudah lama sangat menyukai Giana dan keduanya juga sangat dekat. Saat pesta ulang tahun Nenek Wangsa, Sean juga mengatakan bahwa Giana dan Cahyadi sudah pernah tidur bersama. Dengan begitu, tampaknya Cahyadi memiliki kredibilitas yang lebih tinggi dibandingkan orang lain untuk menikah dengan Giana.     

Yuana segera menelepon Cahyadi dan menyapa dengan suara yang lembut, "Halo? Apa ini dengan Kak Cahyadi?"     

Cahyadi balik bertanya, "Dengan siapa ini?"     

Yuana menjawab, "Aku Yuana Wangsa, adik sepupu Kak Giana."     

Begitu mendengarnya, tiba-tiba Cahyadi menjadi bersemangat. Dia sudah memperhatikan gadis kecil yang menggoda ini sejak awal. Meskipun masih seorang mahasiswi, Yuana tetap membuat hati Cahyadi tergelitik.     

Cahyadi membalas dengan penuh semangat, "Oh, Yuana! Ini nomor teleponmu? Aku akan menyimpannya sekarang. Apa nomormu ini sama dengan nomor Whatsapp-mu?"     

Yuana tersenyum. Dia tahu dengan jelas orang semacam apa Cahyadi ini. Dia pun menjawab, "Iya, benar, Kak. Apa Kakak sedang sibuk? Aku ingin membicarakan sesuatu dengan Kakak."     

"Tidak sibuk, tidak sibuk! Ada apa? Katakan saja," kata Cahyadi.     

Yuana menjelaskan dengan nada yang centil, "Jadi begini, Kak. Hari ini Kak Giana berhasil mendapatkan kontrak senilai 140 miliar dan proyek itu dinamai dengan nama Kak Giana. Semua orang rumah bilang kalau Presdir Yuwono menyukai Kak Giana!"     

"Kak Cahyadi, aku tahu kalau Kakak selalu menyukai kakakku. Aku juga sangat berharap kalian bisa bersama. Kamu harus melamar Kak Giana sesegera mungkin. Jika tidak, Kak Giana bisa direbut dari Kakak!" kata Yuana pada akhirnya.     

"Apa?"     

Setelah Cahyadi mendengar perkataan Yuana, sebenarnya dia merasa agak bingung. Jika bicara dari segi kekuasaan, Presdir Yuwono dari Grup Citra Abadi benar-benar sangat kuat.     

Giana adalah wanita yang realistis. Dia bersama Cahyadi karena Cahyadi lebih kaya dari suaminya. Akan tetapi, jika ada pria lain yang lebih kaya, sulit untuk menjamin bahwa Giana tidak akan berkhianat lagi.     

"Aku memang sangat menyukai kakakmu, tapi Giana baru saja bercerai. Jika aku melamarnya sekarang, bukankah agak terlalu cepat?" tanya Cahyadi.     

"Apanya yang cepat?" sahut Yuana, "Kakakku adalah wanita tercantik di Jakarta! Jika sampai terlambat sedikit saja, Kakak bisa-bisa kehilangan dia! Lebih baik Kakak jangan ragu!"     

"Ini…"     

Sangat jelas bahwa Cahyadi masih belum memikirkan lebih jauh apakah dia benar-benar ingin menikahi Giana atau tidak. Lagi pula, pernikahan keluarga besar bukanlah permainan anak-anak dan banyak hal yang harus dipertimbangkan.     

Kedua keluarga besar sebesarnya terbilang serasi. Namun, karena ini merupakan pernikahan kedua Giana, kemungkinan orang tua Cahyadi akan tidak menyukai hal itu.     

Hanya saja, Cahyadi tidak peduli. Itu karena dia tahu bahwa Giana dan Sean hanyalah suami-istri secara hitam di atas putih, bukan di kehidupan nyata. Bahkan, keperawanan Giana sudah diambil oleh Cahyadi.     

Yuana melanjutkan, "Setelah Kak Cahyadi menikah dengan Kak Giana, Kakak akan menjadi keluargaku juga. Nantinya, Kakak bisa sering datang bermain ke rumah kami. Jika suatu saat Kakak ingin bermalam dengan wanita lain, aku juga bisa membantu menutupinya dari Kak Giana."     

Begitu mendengar perkataan Yuana barusan, seketika Cahyadi merasa bersemangat. Cahyadi memang aslinya adalah seorang buaya darat. Tentu saja dia tidak akan setia pada istrinya setelah menikah.     

Jangan merasa bahwa jika seorang pria menikahi wanita tercantik di Jakarta, dia pasti tidak akan berselingkuh. Bahkan Audrey Hepburn yang merupakan wanita tercantik di dunia masih saja diselingkuhi!     

Semakin cantik wanita yang dinikahi, semakin pria itu mementingkan penampilan wanitanya. Karena para pria itu dikuasai oleh nafsu, mereka tidak akan bisa berhenti dan terus mengejar semakin banyak wanita cantik.     

Jika Cahyadi bisa memiliki adik ipar yang mau menutupi perselingkuhannya, bukankah kehidupan pernikahannya akan menjadi sama indahnya dengan saat belum menikah?     

Meskipun Cahyadi merasa senang, dia berkata, "Yuana, candaan macam apa itu? Mana mungkin Kakak mencari wanita lain?"     

Yuana tertawa dan menjawab, "Asal tahu sama tahu saja! Pokoknya, cepatlah melamar Kak Giana! Aku sangat menantikan hari di mana Kakak menjadi kakak iparku!"     

Setelah selesai berbicara, Yuana menutup telepon. Sesudah panggilan tersebut, Cahyadi juga jadi gelisah.     

"Yuana si gadis kecil ini mungkin tertarik pada Presdir Yuwono dari Grup Citra Abadi. Kalau tidak, dia tidak akan sebaik itu mau membantuku. Tapi, ini akan menjadi win-win solution untuk kami berdua," gumam Cahyadi, "Giana selalu berharap agar Sean meninggalkan Jakarta, tapi sekarang Sean adalah anak buah Chintia, jadi aku juga tidak berani sembarangan memprovokasinya. Sepertinya aku harus menemui Chintia dulu!"     

Sebelum melamar Giana, Cahyadi ingin menyelesaikan apa yang telah dia janjikan pada Giana sebelumnya, yaitu mengusir Sean dari kota Jakarta.     

Dua hari yang lalu, Chintia menampar Cahyadi. Sebenarnya Cahyadi sudah tidak ingin berurusan lagi dengan wanita ini. Tetapi, demi menikahi Giana, sekarang Cahyadi rela untuk bertemu dengan Chintia dan diperlakukan semena-mena olehnya lagi.     

Cahyadi terus menelepon Chintia sampai beberapa kali, tetapi wanita itu tidak mengangkatnya barang sekali pun. Akhirnya, dia memutuskan untuk langsung mengemudikan mobilnya menuju perumahan tempat Chintia tinggal.     

Setelah menunggu di gerbang perumahan selama satu jam, akhirnya Porsche milik Chintia datang. Cahyadi bergegas berlari ke pintu gerbang untuk menghentikan mobil Chintia.     

"Wapresdir Yandra! Wapresdir Yandra!"     

Chintia menghentikan mobilnya, membuka jendela penumpang bagian depan, dan mengerutkan keningnya ketika melihat Cahyadi. Dia bertanya tanpa basa-basi, "Kenapa kamu bisa datang ke sini?"     

Cahyadi tersenyum lebar dan menjawab, "Wapresdir Yandra, saya sudah berbuat salah saat kita terakhir bertemu. Saya sengaja datang ke sini untuk meminta maaf. Katanya, Wapresdir Yandra suka mendengarkan musik, ya? Saya sengaja membeli sepasang speaker JBL dan sekarang ada di mobil saya."     

Chintia tidak ingin terlalu dekat dengan Cahyadi, jadi dia menjawab, "Kamu bodoh, ya? Aku bahkan bukan seorang komposer musik! Untuk apa kamu memberikan speaker untukku?"     

Cahyadi menggaruk kepalanya dengan malu. Dia sendiri juga tidak mengerti apapun mengenai musik dan hanya membelinya karena tahu bahwa barang itu mahal.     

Sebenarnya, speaker seharga puluhan juta tersebut digunakan untuk komposer musik profesional. Speaker ini bisa mengeluarkan suara yang paling jernih. Tetapi, untuk pendengar biasa yang hanya ingin menikmati musik dan tidak ingin mencari kesalahan dalam musik tersebut, tidak ada gunanya membeli speaker ini.     

Chintia menggelengkan kepalanya. Dia memarkirkan mobilnya, lalu keluar dari mobil dan berkata, "Katakan. Ada urusan apa kamu mencariku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.