My wife is a boy

Baby mulai aktif



Baby mulai aktif

0Semakin hari perut Algis semakin besar,bayi dalam perutnya pun bertambah aktif, apalagi Algis mengandung bayi kembar.Menurut hasil USG terahir kali dokter Aldi menyatakan bahwa calon bayi Algis berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.     
0

Algis senang sekali,bisa mendapatkan dua bayi sekaligus dan sepasang laki-laki dan perempuan. Namun jikalau tidak sepasang pun Algis dan Panji tak masalah,buat pasangan itu mau laki-laki atau perempuan sama saja yang penting bayi mereka sehat lahir dengan selamat.     

Algis sudah tak sabar menantikan kelahiran buah hatinya,tanda cinta antara Panji dan dirinya. Algis tak pernah bosan mengucap syukur, dulu ia sempat ingin menolak kenyataan jika dia yang laki laki bisa hamil,namun sekarang Algis sangat bersyukur,ia bisa mengandung benih cinta pria yang sangat ia cintai melebihi cintanya pada dirinya sendiri.     

Bahkan Algis menikmati tiap moment kehamilannya, mulai usia kandungan dari satu bulan hingga sekarang mendekati kelahirannya.Algis memasuki hamil tua,dimana dia harus mempersiapkan diri untuk menyabut persalinannya dua bulan kedepan lagi.     

Semakin besar kandungan Algis banyak hal yang Algis rasakan.Seperti perubahan moodnya yang bisa berubah ubah kapan saja,dia sekarang jadi lebih sensitif.Apa lagi jika berhadapan dengan Panji rasanya apa saja yang pria itu lakukan selalu salah.     

Belum lagi perubahan fisiknya, Algis sekarang mudah lelah, tidak bisa bergerak cepat Karena perutnya yang besar.Selain itu pergerakan bayinya dalam perut sekarang semakin aktif Algis sering di buat terkejut, Tiba-tiba terasa seperti menendang perut Algis,atau tiba-tiba perut Algis menjadi terasa mengencang entah apa saja yang di lakukan dua Panji junior itu di dalam perut sang papa.     

Algis duduk diatas sofa sambil meluruskan kakinya.Pemuda manis itu membaca baca sebuah buku parenting.Sekarang Algis selain menyibukkan diri melukis,dia juga menyibukkan diri dengan membaca, bacaannya sekarang tentang kehamilan dan parenting. Dia perlu membaca itu supaya ia mempunyai bekal pengetahuan ketika kedua bayinya nanti lahir kedunia.     

Algis harus menjadi orang tua yang baik, memberi pendidikan yang baik untuk anak-anaknya.     

Pemuda manis itu menarik nafas pelan,lalu menutup bukunya,ia memegangi dadanya yang belakangan ini terasa nyeri.Jika ia baca-baca dari buku hal seperti itu sering terjadi pada ibu hamil.Ketika kandungan mulai membesar otomatis bayi dalam perut pun ikut membesar jadi,karena itu lah Algis sering merasakan nyeri pada dadanya,karena ada semacam penekanan pada diafragma seiring rahim yang mulai membesar.     

"Den Algis ada apa??" tanya Nur ketika melihat majikannya itu memegangi dadanya.     

"Dada Algis sakit mbak Nur,nafas Algis juga sesak"     

Nur berubah menjadi panik.     

"Den...apa perlu saya telpon Den Panji aja" kata Nur memberi saran. Dia juga takut kalo ada apa-apa sama majikannya yang satu ini tamatlah sudah hidupnya.     

"Jangan mbak Nur...Mas Panji lagi kerja,kalo dia lagi ada meeting penting nanti ganggu"     

"Tapi Den...."     

"Gak apa-apa,Algis baca baca katanya hal seperti ini biasa terjadi"     

"Ya gak bisa gitu den....harus periksa ke dokter dan tanya dokter,kondisi tiap orang hamil kan beda-beda den Algis.." ini alasan kenapa Nur di pilih Bu Rina untuk menemani Algis. Pelayanannya yang satu ini lumayan cerdas dn cepat tanggap tidak lamban.     

"Kalo gak mau telepon den Panji saya telpon Nyonya besar saja ya den.."     

"Jangan Mbak...nanti Mama jadi panik,belum tentu Mama di rumah kalo lagi ada urusan arisan gimana"     

"Aduh den...kesehatan den Algis itu lebih penting dari urusan arisannya Nyonya besar.Kalo saya gak lapor dan terjadi sesuatu sama den Algis bisa di pecat saya den..."jelas Nur meyakinkan Algis.     

Pemuda manis itu berpikir sejenak,apa yang di katakan Nur ada benarnya juga,dia tidak mau jika Nur harus di pecat gara gara dirinya.     

"Ya sudah telpon Mama kalo begitu mbak"     

Nur lalu kemudian bergegas kearah telpon rumah yang ada di ruang tengah untuk menghubungi Nyonya besarnya.     

xxxx     

Sekitar empat puluh menit kemudian Bu Rina datang kerumah Algis di antar oleh pak Tori.Wanita itu sedang menghadiri acara amal ketika pelayanannya si Nur menghubunginya dan mengatakan jika Algis sedang merasa sakit dan sesak pada dadanya.Tak ada hal yang lebih penting dari Algis untuk Bu Rina saat ini.Mendenagr itu Bu Rina langsung meninggalkan acara amal yang ia hadiri lalu datang kerumah menantunya.     

Melihat mobil Nyonya besarnya datang,Nur bergegas pergi ke depan untuk segera membuka pintu.     

"Algis mana?" tanya Bu Rina,ia bahkan baru menginjakkan kaki di teras rumah Algis.     

"Di dalam Nya... sedang istirahat di kamarnya"jawab Nur.     

Bu Rina masuk kedalam rumah lalu berjalan cepat masuk ke kamar Algis di lantai dua.     

Tanpa mengetuk pintu dulu Bu Rina langsung masuk ke kamar menantunya.     

"Algis kamu kenapa sayang..." Bu Rina menghampiri Algis yang sedang berbaring diatas tempat tidur.     

"Mama...." Algis berusah bangkit untuk mendudukkan tubuhnya.     

"Mananya yang sakit,ayo..kita kerumah sakit saja, Mama udah telpon dokter Aldi tadi"     

"Tapi mas Panji belum pulang Ma.."     

"Gak perlu nunggu Panji, Mama bisa antar kamu ke rumah sakit sekarang"     

"Tapi apa gak repotin Mama..?"     

"Gak ada repot repot kalo urusan tentang kamu dan calon cucu Mama.Kita pergi sekarang Gis.."     

Algis menurut,ia lalu bersiap dan pergi ke rumah sakit di antar oleh Bu Rina.     

xxxx     

"Tidak apa-apa,mas Algis sehat bayi kembarnya juga sehat" kata dokter Aldi setelah selesai memeriksa Algis.     

"Tapi kenapa Algis dadanya sakit dan sesak nafas dok" tanya Bu Rina,soalnya wanita ini dulu tak merasakan itu saat hamil Panji. Ahhh mungkin dia tak merasakn segala macam ini dan itu karena Bu Rina terlalu sibuk kerja keras bersama suaminya menata hidup mereka.     

Dokter Aldi tersenyum ramah.     

"Itu hal biasa terjadi, Bu Rina...ketika usia kandungan mas Algis semakin besar bisa menyebabkan dada mas Algis sakit dan sesak.Apa lagi mas Algis mengandung bayi kembar.Selama kehamilan ketika ukuran bayi makin besar akan menekan dada,tulang rusuk akan melebar dan itu akan membuat otot-otot dada menjadi renggang.karena tekanan pada tulang rusuk, diafragma dan otot-otot di dada ini lah yang membuat rasa nyeri dada mas Algis" terang dokter Aldi.     

Penjelasan dokter Aldi seperti yang Algis duga.     

"Terus gimana dok,biar Algis gak sakit lagi dadanya"     

"Itu akan hilang dengan sendirinya,Mas Algis banyak olahraga ringan ya,jangan setres dan jika tidur jangan pindah posisi secara mendadak itu akan membuat bayi kaget dan mungkin langsung menendang tulang rusuk mas Algis.Hal itu juga membuat rasa nyeri dada"     

"Bu Rina dan mas Algis jangan khawatir,jika bayi sudah mulai memposisikan ke jalan lahir rasa nyerinya akan hilang kok" lanjut dokter Aldi.     

"Jalan lahir?? tapi Algis gak ada jalan lahir dokter" celetuk Bu Rina dengan ekpresi tanpa dosa.     

Dokter Aldi mengulum senyum.     

"Saya sudah tentukan jadwal operasi buat Mas algis Bu Rina,sudah saya tulis pada buku hamil Mas Algis,ya kan mas Algis.." dokter Aldi melihat kearah Algis.     

Algis menganggukan kepala lemah.Meskipun selama hamil di tangani dokter Aldi,namun Algis tetap merasa malu jika periksa kandungan. Sekalipun dokter Aldi terlihat profesional dan ramah tapi tetap saja Algis canggung dan malu.     

xxxx     

Sepulang dari rumah sakit Algis tak langsung pulang kerumahnya,Bu Rina meminta Algis untuk ikut dengannya dan pulang ke rumah besar Bu Rina sambil menunggu Panji pulang dari kantor.     

"Gis kamu istriahat di kamar kamu ya...dan jangan lupa hubungi Panji kasih tau dia kamu di sini"kata Bu Rina saat mereka sudah sampai di kediaman Pak Suryadi.     

"Iya Ma..." jawab Algis sebelum pemuda manis itu melangkah ke kamarnya Panji dan kamarnya juga saat mereka masih tinggal di rumah ini.     

Panji memarkirkan mobilnya di halaman depan rumah orangtuanya,siang tadi Algis mengirimkan pesan jika pemuda manis itu sedang berada di rumah orangtua mereka.     

Algis duduk di ruang makan bersama Bu Rina dan Pak Suryadi,mereka sedang menikmati makan malam ketika Panji datang.     

Algis tersenyum manis kala melihat suaminya pulang. Panji langsung menghampiri Algis lalu mengecup kening pemuda manis itu.Panji lalu duduk bergabung dengan Algis dan orangtuanya.     

"Mas mau makan juga.."     

"Boleh,tapi dikit aja"     

Algis mengambilkan makan malam untuk Panji.     

"Ji.."panggil Bu Rina     

"Kamu harus cari orang buat jadi sopir pribadi Algis,di rumah mu itu hanya ada si Nur,Algis lagi hamil tua,kalo ada apa-apa gimana kalo di rumah mu cuma ada Nur"     

"Selain pak Tori siapa yang bisa kita percaya Ma...bisa saja Panji cari sopir tapi yang bisa di percaya dengan keadan Algis seperti ini siapa, Mama mau nama Algis jadi headline di semua media"     

Bu Rina menarik nafas panjang,apa yang di katakan Panji memang benar.     

"Kalo begitu Algis mulai besok antar kerumah ini kalo kamu berangkat kerja,biarkan dia di sini jika siang hari sampai persalinannya"kata Pak Suryadi memberi jalan keluar.     

"Gimana kamu mau?" Panji bertanya pada Algis.     

"Iyaa mas,Algis mau" sebenarnya tak perlu bertanya, karena Algis akan selalu menuruti permintaan orang tua Panji.     

Selesai makan malam Panji dan Algis berpamitan pada kedua orang tua mereka untuk pulang kerumah mereka sendiri.     

xxxx     

"Anak Papa hari ini aktif sekali ya..sampai bikin Mamanya kesakitan" Panji mengusap usap perut Algis yang besar dan bulat.     

"Kok Mama lagi sih,jangan gitu dong Mas.. Papa aja " protes Algis. Meskipun dia mengandung tapi Algis gak mau kelak anak-anaknya memanggilnya mama.     

"Apa mereka tidur kenapa sepi banget" Panji menempelkan telinganya pada perut Algis.     

"Heiiii....bangun,ini Papa .."Panji berbisik tepat pada pusar Algis.     

Tak lama kemudian Perut Algis mengencang.     

"Si kembar dengar suara Mas Panji..."     

"Oh ya...." Panji makin antusias.Ia lalu berbisik lagi.     

"Malam ini mau ketemu Papa gak?" tanya Panji yang membuat Algis mencubit pinggangnya.     

"Duk..." Algis merasakan bayi dalam perutnya menendang.Sekilas Panji bisa melihat pergerakan itu,karena Panji sengaja menyingkap baju Algis keatas supaya bisa mengusap perut itu tanpa halangan.     

"Si kembar gak mau mas..tuh dia nendang perut Algis.."     

"Kamu salah...mereka nendang itu karena senang mau ketemu Papanya malam ini" kata Panji sambil mengerlingkan satu matanya.     

Algis terkekeh geli.     

tidak lama kemudian bibir mereka bertaut dalam ciuman lembut yang lama lama berubah menjadi ciuman panas dan menuntut     

Seperti yang Panji minta,malam ini Algis membiarkan Panji untuk bertemu dengan kedua bayinya dalam penyatuan raga mereka.     

Bersambung...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.