Menjadi Istri Sang Bintang Film

Kakak Ipar Datang



Kakak Ipar Datang

0Secara tidak sadar, Jiang Tingxu mempercepat langkah kakinya hingga berada di depan pria ini, "Kenapa datang lebih awal?"     
0

"Bukankah aku bilang aku akan datang lebih awal?"     

Jadi, yang kamu maksud lebih awal itu lima jam lebih cepat dari kemarin?     

Hahaha!     

Jiang Tingxu menarik lengan pria itu ke dalam lift dengan cepat. Baru sebentar Mo Boyuan berdiri di sana, tapi sudah mampu menarik perhatian beberapa orang di sekitarnya. Jika tetap tinggal di sini, tidak menutup kemungkinan akan benar-benar dikenali orang-orang.     

Mo Boyuan sangat patuh. Jika istrinya ingin menariknya, ia akan membiarkannya dan tidak akan pernah melawan.     

Baru setelah memasuki kamar, Jiang Tingxu melepaskan pria itu, tapi pria itu merasa sedikit enggan berpisah dengannya.     

"Mo Boyuan, apa yang kamu lakukan datang seawal ini?"     

Memangnya apa lagi? Tentu saja ingin bertemu istrinya sesegera mungkin.     

Mata Mo Boyuan sedikit lebih dalam, "Sayang, apakah salah kalau aku datang ke sini lebih awal?"     

Inilah Mo Boyuan, mampu menebak dengan tepat. Memang benar menurut Jiang Tingxu ini adalah kesalahan.     

Karena pikirannya ditebak dengan baik oleh Mo Boyuan, ia pun melangkah mundur. Kakinya baru satu langkah ke belakang, ia langsung dipegang dengan kuat oleh pria itu, "Katakan. Mau melawan atau mau mengaku?"     

Jiang Tingxu hanya mendengus, lalu menepis tangan pria ini lalu duduk di kursi di sampingnya, "Tidak ada apa-apa."     

Ia benar-benar tidak ingin memberi tahu pria ini, ia juga tidak ingin Ketua Gong bertemu pria ini.     

Sementara itu, mana mungkin tanggapan diam wanita ini bisa dipercaya oleh Mo Boyuan? Ia tahu pasti ada sesuatu!     

"Sayang, kalau kamu tidak menurut, aku akan menghukummu."     

"Pergi!"     

Mo Boyuan biasanya sangat pandai menggoda istrinya, tetapi saat ini ia tidak berani melakukan apa pun. Tetapi semuanya sudah ia ingat dan ada peluang untuk menyelesaikannya sekaligus.     

"Baiklah, jika kamu tidak memberitahuku, aku akan mandi dulu. Tubuhku penuh debu."     

Sambil mengatakan itu, Mo Boyuan telah menemukan satu set pakaian dari tas yang dibawanya dan pergi ke kamar mandi.     

Jiang Tingxu memandang pria yang semakin tidak merasa sungkan seolah-olah ia sedang berada di rumahnya sendiri. Ia merasa kesal, lalu mengambil cangkir dan minum beberapa teguk air hangat sebelum akhirnya merasa baikan.     

Seketika itu juga ia kembali segar.     

Pria nakal tidak tahu malu. Sungguh tak terkalahkan di dunia!     

Jiang Tingxu masih mengumpati Mo Boyuan dalam hati, kini Guan Xiaodong mengetuk pintu, "Dokter Jiang, Dokter Jiang."     

Jiang Tingxu pun segera membuka pintu.     

"Dokter Jiang, ayo makan."     

Sebelum Jiang Tingxu sempat menjawab, seorang pria di kamar mandi membuat keributan, "Sayang, ambilkan celanaku. Aku lupa membawanya."     

Di kamar mandi, Mo Boyuan tidak benar-benar mendengar apa yang dikatakan orang-orang di luar, tetapi ia bisa dengan jelas mendengar suara seorang pemuda.     

Itu sebabnya ia sengaja membuat keributan dan meminta Jiang Tingxu untuk membantunya mengambilkan celananya.     

Padahal tentu ada jubah atau handuk di kamar mandi.     

Lagi pula, pria itu baru saja mengambil pakaiannya. Jangan kira Jiang Tingxu tidak melihatnya.     

Hanya saja Jiang Tingxu tidak bisa mengelak dari situasi ini.     

"Iya," jawabnya sambil menggertakkan gigi.     

Mo Boyuan tentu tahu istrinya sedang menahan diri, tapi ia tidak terlalu keberatan.     

Setelah mendengar suara seorang pria dari kamar mandi, Guan Xiaodong yang masih berada di pintu tentu langsung terkejut. Kemudian ia kembali bicara, "Dokter Jiang, Kakak Ipar sudah datang? Kalau begitu aku harus memberi tahu Ketua Gong."     

Jiang Tingxu dengan cepat menarik pria itu, "Jangan dulu, ayo masuk dulu."     

Guan Xiaodong menatap Jiang Tingxu dengan curiga. Ia tidak tahu apa yang dimaksud Dokter Jiang, tapi kakinya tetap masuk ke dalam kamar Dokter Jiang.     

Jiang Tingxu menutup pintu dan berkata, "Tunggu sebentar."      

Setelah itu, ia mengeluarkan celana dari tas Mo Boyuan dan berjalan ke pintu kamar mandi, lalu mengetuknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.