Menjadi Istri Sang Bintang Film

Tidak Memenuhi Syarat untuk Melakukannya



Tidak Memenuhi Syarat untuk Melakukannya

0Tubuh Jiang Tingxu sudah bertahan sampai batasnya. Jangankan menghindar berjuang, ia sama sekali tidak bisa bergerak. Ia hanya bisa memegang erat pakaian pria itu agar tidak jatuh.     
0

Menyebalkan sekali!     

Entah situasi ini sudah berlalu berapa lama, akhirnya Mo Boyuan melepaskan tautan bibir mereka. Mata Jiang Tingxu terlihat memerah. Suasananya terasa sangat ambigu. Suhu di dalam ruangan terasa semakin panas dan kering.     

Jiang Tingxu akhirnya mendorong pria itu dan langsung melangkah menjauh sambil mengutuk, "Mo Boyuan, kamu bajingan!"     

Namun, pria itu jelas tidak peduli. Saat ini, dia tidak peduli dirinya disebut bajingan atau mesum, baginya semua kata-kata itu terdengar seperti pujian dari seorang wanita kepada pria.     

Namun, di situasi apa pun ia akan terus menggodanya, "Sayang, jika aku bajingan, lalu kamu apa? Istrinya bajingan?"     

Dalam sekejap, mata Jiang Tingxu menatap Mo Boyuan lagi dengan tajam, "Kamu, Mo Boyuan. Bisakah kamu pergi sekarang?"     

Pria malah berdecak, "Memangnya aku akan pergi begitu saja? Tentu saja aku tidak akan pergi."     

Lalu kamu mau apa?      

Tidak akan ada yang bisa menandingi rasa tidak tahu diri dari pria di depannya ini.     

Pria itu benar-benar tidak pergi. Ia justru berjalan menuju tempat tidur. Saat melewati Jiang Tingxu, tidak lupa mencuri ciuman di bibir istrinya.     

Menyebalkan! Dasar tidak tahu malu!     

Jiang Tingxu sudah hampir mengutuknya lagi, tapi Mo Boyuan sudah berbaring di tempat tidur.     

Jadi, bisa dikatakan, Mo Boyuan tidak mungkin mau pergi begitu saja.     

Karena istrinya ada di sini, bagaimana mungkin sang suami pergi? Tentu saja sangat wajar jika mereka berbagi tempat tidur yang sama.     

"Bangun, memangnya aku memperbolehkanmu tidur di sini?"     

Setelah Jiang Tingxu menemukan kembali kekuatannya, ia maju untuk menarik pria itu pergi.     

Namun, pria di tempat tidur itu tidak bergerak sama sekali. Akhirnya, ia yang malah ditarik oleh pria itu ke dalam pelukannya, "Sudah, kamu menurutlah, ayo tidur."     

"Pergi dari sini, aku mau tidur."     

"Sudahlah, mau tidur atau tidak? Jika kamu tidak mau tidur, kalau begitu kita lakukan sesuatu yang lain!"     

Seketika itu juga sosok wanita yang arogan dan keras kepala tadi menghilang. Berganti dengan sosok wanita yang dengan patuh berbaring di pelukan pria itu dan tidak berani mengatakan apa-apa lagi.     

Lagi pula, Jiang Tingxu tidak akan bisa melawan pria bandel ini. Jadi ia berencana untuk pasrah saja. Toh, ia bukannya belum pernah tidur bersama pria ini.     

Namun, kemungkinan keduanya tidak mengantuk saat dihadapkan pada situasi seperti ini.     

Jiang Tingxu bisa dengan jelas mendengar detak jantung berirama di dada pria itu, terasa sangat kuat.     

Mo Boyuan tanpa sadar meletakkan tangannya di pinggang wanita itu dan kemudian menjepitnya dengan erat sembari bertanya, "Berapa lama kamu akan tinggal di Kota Y?"     

"Entahlah. Mungkin sekitar seminggu."     

Seminggu? Itu hampir bersamaan dengan rencana Mo Boyuan yang ingin menyelesaikan semuanya lebih awal.     

"Kalau begitu kita pulang bersama."     

"Eh?"     

Bukankah pria ini mengatakan akan melakukan urusan bisnis untuk sementara waktu?     

Bagaimana mungkin Mo Boyuan tidak mengerti arti pertanyaan istrinya? Ia pun menjelaskan, "Sudah tidak ada yang perlu dilakukan dengan Sutradara Wang lagi. Bukannya kamu bilang ingin ikut dalam perkemahan musim panas bocah nakal itu?"     

Jiang Tingxu benar-benar melupakan hal ini untuk sementara waktu. Ketika ia mendengar pria itu menyebutkannya, ia ingat memang minggu depan adalah saatnya perkemahan musim panas orang tua dan anak yang diadakan oleh sekolah putranya.     

Setelah kegiatan perkemahan musim panas itu berarti anaknya secara resmi memulai liburan musim panasnya.     

Selain itu, Mo Boyuan bukan hanya kembali lebih awal karena putranya, tetapi karena hal-hal buruk yang saat ini tersebar di internet.     

Mo Boyuan tidak tahan istrinya dihina oleh begitu banyak orang secara online.     

Orang-orang itu tidak memenuhi syarat menghina orang yang menjadi nomor satu di dalam hatinya.     

Tentu saja, Mo Boyuan pasti tidak akan mengatakan ini kepada istrinya. Sejak awal pun, ia tidak akan menyebutkannya.     

Tidak masalah jika ia memendamnya sendiri di dalam hati.     

Sedangkan Jiang Tingxu, ia mulai merencanakan siapa yang lebih baik bertukar shift dengannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.