Menjadi Istri Sang Bintang Film

Aku di Luar Kamarmu



Aku di Luar Kamarmu

0"Dia juga ada di kota ini untuk urusan bisnis," jawab Jiang Tingxu dengan lembut.     
0

Guan Xiaodong bukan satu-satunya yang mendengar ini. Ketua Gong juga mendengarnya dengan jelas dan segera berseru sambil tersenyum, "Kebetulan sekali. Suruh dia kemari jika ada waktu."      

Jiang Tingxu menatap Ketua Gong dengan terkejut.     

"Aku belum pernah bertemu dengan suami Dokter Jiang. Kebetulan sekali jika dia ada di sini, inilah kesempatan untuk bertemu. Aku bahkan sudah bertemu dengan istri Dokter Ke Liao dan suami Kepala Perawat Ye."     

Jadi, Ketua Gong, kamu ingin melihat suami/istri setiap orang yang sudah menikah di departemenmu?     

Jiang Tingxu mungkin bisa menolak yang lain, tetapi bagi Ketua Gong, ia tidak mudah untuk menolaknya.     

"Baiklah," ucapnya yang hanya bisa berjanji.     

Hanya saja dia khawatir jika kehadiran Mo Boyuan nanti mengejutkan orang lain.     

"Kalian berdua kembali ke kamar dulu dan istirahatlah. Kalian pasti sangat lelah setelah naik kereta cepat selama beberapa jam."     

Memang benar badan keduanya sekarang pegal-pegal, sekarang rasanya pinggang terasa sakit.     

...     

Jiang Tingxu masuk ke kamar kemudian berbaring di tempat tidur sambil menghela napas panjang, seketika itu juga ia merasa lebih lega.     

Setelah istirahat panjang, nada notifikasi Wechat-nya berdering beberapa kali.     

Ia pun mengambil ponsel dan melihatnya. Benar saja, itu adalah pesan yang dikirim oleh Mo Boyuan. Pesan pertama isinya hanya tanda tanya, yang kedua masih tanda tanya, dan baru yang ketiga akhirnya pria itu mengetikkan beberapa kata, "Posisi?"     

Jiang Tingxu tentu tahu bahwa meskipun ia tidak memberitahukan posisinya saat ini, pria itu tetap dapat menemukannya kapan saja.     

Jiang Tingxu lalu mengirimkan lokasi hotel, lalu mengabaikannya. Setelah itu ia bangkit, mengeluarkan satu set pakaian rumah dari koper dan pergi ke kamar mandi.     

Setelah beberapa jam naik kereta cepat, ia sudah berinteraksi dengan banyak orang. Jika tidak mandi, rasanya benar-benar tidak nyaman.     

Faktanya, Jiang Tingxu awalnya tidak memiliki kebiasaan ini dari kecil. Hanya setelah menghabiskan beberapa tahun bersama dengan pria yang suka kebersihan itu, ia akan langsung membersihkan diri hingga bersih sama seperti kebiasaan pria itu.     

Jiang Tingxu keluar dari kamar mandi dengan rambut yang tergulung handuk.      

Tiba-tiba ketukan terdengar di pintu.     

Sebenarnya, pintu itu telah diketuk untuk beberapa saat, tetapi Jiang Tingxu tidak mendengarnya, karena ia sedang mandi.     

Begitu membuka pintu, ia melihat petugas hotel mendorong rak makanan dari luar.     

"Halo, apakah Anda Nona Jiang?"     

Jiang mengangguk, "Benar, saya sendiri."      

Jiang Tingxu merasa sepertinya ia belum sempat memesan makanan tadi, tapi kenapa sudah ada yang mengantar makanan?     

"Tuan Mo baru saja menelepon dan memesankan makan malam untuk Nona Jiang. Apakah boleh saya bawa masuk sekarang?" tanya petugas hotel itu.     

Ternyata Mo Boyuan yang memesannya.     

"Boleh."     

Jiang Tingxu pun agak menyingkir memberi jalan.     

Petugas hotel mendorong rak dan kemudian meletakkan beberapa piring di atas meja, lalu membuka tutupnya satu per satu, "Silakan menikmati, Nona Jiang."     

"Terima kasih."     

"Sama-sama."     

Setelah petugas hotel pergi, Jiang Tingxu tentu tidak segan lagi, sebab saat ini ia benar-benar lapar. Selain itu, semua hidangan ini adalah makanan yang disukai Jiang Tingxu.     

Harus ia akui bahwa pria itu sangat perhatian mengenai hal ini.     

Jiang Tingxu sudah sangat kelelahan, jadi ia tidak makan banyak. Ia menurunkan mangkuk dan meletakkannya di luar pintu. Tak lama kemudian seorang pelayan datang untuk membereskan peralatan makan dan pergi.     

Setelah cukup makan dan minum, Jiang Tingxu merasa mengantuk dan pergi tidur.     

...     

Dini hari, Jiang Tingxu sedang tidur nyenyak. Ponsel yang diletakkan di bawah bantal berdering dan ia mengangkat telepon dengan suara yang samar, "Halo."     

"Buka pintunya."     

Eh?     

Jiang Tingxu segera duduk dan menggosok matanya sambil melihat ponselnya, "Mo Boyuan, kamu ..."     

"Aku di luar kamarmu. Buka pintunya."     

Jiang Tingxu kemudian turun dari tempat tidur dan membuka pintu. Ia menatap pria yang terlihat sangat lelah. Penampilannya itu membuat Jiang Tingxu tidak bisa membuka suara untuk beberapa saat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.