Menjadi Istri Sang Bintang Film

Tidak Sempat Menolak



Tidak Sempat Menolak

Lima hari itu juga sudah 2 kali lebih cepat dari jadwal. Perkiraan jadwal sebelumnya setidaknya membutuhkan sepuluh hari dan paling lama setengah bulan untuk menyelesaikan semuanya.     

Mo Boyuan melambaikan tangannya, Zhou Xian pun langsung undur diri.     

Mo Boyuan terlihat sedang membuka beberapa video yang baru saja dikirim oleh Mo Xu untuk yang kesekian kalinya dan mulai menontonnya lagi. Sambil menonton, ia tidak bisa berhenti menyeringai.     

Ia mengambil beberapa tangkapan layar saat Jiang Tingxu sedang menyelamatkan pasien. Ia mengedit dan memotong bagian Pei Rusi yang masuk di tangkapan layar dan kini hanya tersisa istrinya saja. Ia lalu menyimpannya terlebih dahulu dan kemudian mengaturnya langsung sebagai latar layar ponselnya.     

Tentu saja, Jiang Tingxu tidak tahu tentang tindakan kecil Mo Boyuan ini.     

Segera setelah Jiang Tingxu tiba di mansion tua, ia mendapat perintah dari Ketua Gong yang sedang membutuhkan dua orang asisten untuk membantunya pada pertemuan akademik dokter yang diadakan di Kota Y.     

Ketua Gong juga mengatakan bahwa dua asisten yang awalnya akan ikut ternyata alergi terhadap makanan yang mereka makan dan kondisi mereka cukup serius.     

"Baiklah, aku mengerti."     

"Dokter Jiang, cobalah bergegas. Jadwal kereta apinya jam empat sore."     

"Ya."     

Setelah menutup telepon, Jiang Tingxu turun dari mobil dengan sedikit tergesa-gesa.     

Awalnya, ia ingin berpamitan langsung dengan Kakek Mo, tetapi saat ini Kakek Mo masih keluar dan belum pulang. Ia hanya bisa berbicara dengan Paman Jin dan memintanya untuk menyampaikan kepada Kakek Mo.     

"Nyonya muda akan pergi ke Kota Y untuk urusan pekerjaan?"     

"Ya, benar."     

Paman Jin langsung tersenyum, "Kalau begitu saya tidak akan khawatir lagi. Tuan Muda juga ada di sana."     

Eh?     

Jiang Tingxu hanya tahu bahwa Mo Boyuan sedang melakukan perjalanan bisnis. Ia tidak tahu bahwa pria itu ternyata pergi ke Kota Y.     

Paman Jin menyunggingkan senyuman di wajahnya yang berkeriput. Jiang Tingxu sedikit gelisah saat ditatap dengan senyuman ini. Setelah mengangguk, ia langsung kembali ke kamar untuk mengemasi barang-barangnya.     

Untungnya, Jiang Tingxu juga menyimpan beberapa barang di mansion tua. Kalau tidak, ia harus kembali ke Yunyu Tixiang.     

Lebih baik tidak kembali ke sana untuk saat ini. Sebelumnya ia mendengar banyak paparazzi telah menyusup.     

Oleh karena itu, lebih baik pergi ke Kota Y untuk menghindari pusat perhatian. Mungkin masalah ini akan selesai sepenuhnya ketika kembali lagi nanti.     

...     

Pukul setengah empat sore, pengawal mengantar Jiang Tingxu ke stasiun kereta api. Awalnya pengawal hendak mengikuti, tetapi Jiang Tingxu menolak.     

Pertama, tiket dibeli oleh rumah sakit dan tidak ada tiket tambahan. Selain itu, Jiang Tingxu sedang dalam perjalanan bisnis, jadi buat apa membawa pengawal?     

Pengawal juga tidak bisa berbuat apa-apa. Mo Boyuan juga tidak bisa dihubungi. Jadi, pengawal tersebut hanya bisa mendengarkan istri bos mereka.     

Setelah turun, Jiang Tingxu menyeret koper kecilnya masuk ke stasiun.     

"Dokter Jiang, di sini!"     

Jiang Tingxu pun mengikuti arah suara itu, "Dokter Guan?"     

Guan Xiaodong tidak membawa koper. Ia adalah seorang pria yang cukup praktis. Baginya dengan mengganti pakaian yang ia pakai saja sudah cukup. Tidak seperti seorang wanita, meski barang bawaan mereka sudah dikurangi, tetap saja tas besar tidak akan cukup karena membawa barang-barang yang bahkan tidak terpikirkan oleh seorang pria.     

Guan Xiaodong mengeluarkan dua tiket dari sakunya dan menyerahkan satu kepada Jiang Tingxu, "Dokter Jiang, milikmu."     

Jiang Tingxu menerimanya dan melihatnya, "Masih ada setengah jam lagi. Ayo check in dan tunggu di dalam."     

Guan Xiaodong tentu tidak memiliki pendapat apa pun, "Baiklah, Dokter Jiang, akan kubantu membawa kopermu."     

Setelah itu, gerakannya sangat cekatan. Jiang Tingxu bahkan tidak sempat menolak.     

Baiklah, terserah saja....     

Tentu saja, cukup bagus jika ada pria yang membantu membawa barang bawaan, sebab ada banyak orang di stasiun. Lebih baik jika pria dewasa yang membawa lebih banyak beban bawaan karena mereka tidak akan kesusahan sedikit pun dan bisa memimpin jalan.     

Jiang Tingxu berjalan di belakang Guan Xiaodong. Ada antrean panjang di gerbang pemeriksaan tiket. Untungnya, ada delapan gerbang. Meski antreannya panjang, kecepatan pemeriksaan tiket masih bisa dibilang cepat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.