Menjadi Istri Sang Bintang Film

Kalian dari Rumah Sakit Mana?



Kalian dari Rumah Sakit Mana?

0Setelah beberapa saat pasien menerima resusitasi jantung yang dikombinasikan dengan pernapasan buatan, jantungnya mulai pulih dan detaknya terasa lemah.     
0

Semua orang menghela napas lega karena telah bisa memulihkan detak jantung pasien     

Pei Rusi tidak perlu melanjutkan lagi, tetapi Jiang Tingxu masih harus terus melanjutkan resusitasi jantung.     

Terdengar sirine ambulans meraung, orang-orang yang berkerumunan pun segera memberi jalan.     

"Di sini, di sini, di sini!" Seseorang memberi isyarat.     

Tak lama kemudian, dokter gawat darurat datang.     

Pada dasarnya dokter itu bisa melihat bahwa Pei Rusi dan orang-orang yang ada di sekeliling pasien adalah rekan sejawatnya.     

Hal ini dapat dilihat dari penyangga di bawah leher pasien atau teknik profesional resusitasi jantung yang dilakukan Jiang Tingxu.     

Pei Rusi berdiri dan memberi tahu dokter darurat tentang situasinya. Jiang Tingxu juga sudah berada di samping.     

Dengan alat resusitasi jantung, efeknya akan lebih baik daripada resusitasi jantung manual.     

Lagi pula, satu kali resusitasi jantung sudah sangat melelahkan, apalagi Jiang Tingxu sudah melakukan empat kali resusitasi jantung berturut-turut.     

Qiao Ran, Xiao Bai, dan Xiao Cao semua mengelilingi Jiang Tingxu dan menekan lengan Jiang Tingxu beberapa kali seperti tiga orang pengawal wanita.     

Jiang Tingxu tidak bisa menahan tawa, "Apa yang sedang kalian lakukan?"     

"Memberimu pijatan."     

"Aku tidak apa-apa."     

Tiga gadis kecil itu tidak mau mendengarkan, mereka malah terus memijatnya.     

Jiang Tingxu juga tidak bisa menolak, ia merasa sangat tidak berdaya.     

Pemilik motor telah dibawa dengan tandu dan dokter gawat darurat juga bertanya kepada Pei Rusi tentang identitas mereka, "Dokter, kalian dari rumah sakit mana?"     

"Rumah Sakit Pertama."     

"Dari Rumah Sakit Pertama? Entah apa aku pantas mengatakan bahwa pasien kecelakaan ini termasuk beruntung atau sial. Jika bukan karena pertolongan profesional kalian, kemungkinan situasinya akan memburuk jika harus menunggu kami datang."     

Terkadang, semua ini hanya suatu kebetulan.     

Ada pepatah lama mengatakan, jika raja neraka ingin kamu mati lebih dulu, kamu tidak mungkin mencegahnya.     

Siapa yang tahu bahwa acara makan bersama departemen gawat darurat Rumah Sakit Pertama Yuncheng akan berakhir seperti ini?     

Jadi, pasien itu memang benar-benar beruntung! Dapat dikatakan bahwa hidupnya terselamatkan.     

Setelah ambulans pergi, kerumunan penonton bertepuk tangan ke arah Pei Rusi dan kelompoknya.     

Mereka melihat adegan pertolongan pertama dengan mata kepala sendiri.     

Mereka semua melihat betapa kerasnya para dokter bekerja dan berusaha menyelamatkan pasien.     

Terlebih lagi, dokter sebelumnya yang mengatakan jika tidak ada para dokter ini di lokasi kejadian, kemungkinan pasien akan meninggal sebelum bantuan datang.     

Bagaimana mungkin kerumunan orang itu tidak terpesona setelah menyaksikan penyelamatan hidup orang yang sekarat secara langsung? Tentu saja, mereka mengagumi para dokter ini!     

Kepala perawat mengambil jaket Pei Rusi yang telah basah oleh darah dan memasukkannya ke dalam tas, "Sudah hampir waktunya. Ayo pergi."     

Memang benar beberapa orang harus buru-buru kembali ke rumah sakit untuk bekerja.     

Sampai sekelompok orang itu pergi, tidak jauh dari sana Mo Xu dan rombongannya masih tercengang, "Wow wow, Mo Er, kakak iparmu sangat hebat!"     

"Apa Kakak Ipar Mo seorang dokter? Kenapa aku tidak tahu?"     

"Ehem, aku juga tidak tahu. Mo Er, apa memang dia dokter?"     

Mo Xu berhasil mengirim video yang baru saja ia rekam ke kakaknya lagi dan kemudian mengangguk. "Ya."     

Setelah dikonfirmasi oleh Mo Xu, teman-temannya tak henti-hentinya kagum, "Nyonya Mo sangat hebat."     

"Benar-benar hebat."     

"Aku kembali ke perusahaan dulu, kalian lanjutkan tanpaku."     

Mo Xu pun langsung berbalik pergi.     

"Jangan, jangan. Kita jarang berkumpul. Mo Er, kamu mau pergi sekarang? Kamu ini tidak asyik."     

"Kalian pikir aku sesantai kalian? Perusahaan memiliki banyak hal untuk ditangani, aku harus pergi sekarang juga."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.