Menjadi Istri Sang Bintang Film

Sangat Membosankan



Sangat Membosankan

Bagaimanapun, tidak semudah itu untuk bisa masuk ke kalangan keluarga kaya.     

Jika sekelompok anak muda ini bisa bergaul dengan Mo Xu, tidak mungkin latar belakang keluarga mereka biasa saja.     

Pernikahan mereka pasti sudah direncanakan sejak lama dan merupakan bentuk jaminan kemakmuran mereka.     

Karena itu, kehidupan asmara sekelompok orang ini sangat gila dan semau mereka sendiri.     

Jiang Tingxu sudah terbiasa melihat banyak hal negatif di lingkungannya, jadi ia tidak ingin gadis-gadis kecil ini terluka, atau bahkan tidak sempat untuk menyesalinya.     

Tentu saja, terserah mereka apakah mereka benar-benar mau mendengarkan meski sudah ia beri tahu.     

Lagi pula, kebanyakan hal seperti ini terjadi ketika hanya salah seorang saja yang mau berjuang dan orang lain rela menderita.     

Untungnya, akal sehat gadis-gadis kecil ini masih bekerja yaitu mereka hanya menikmati wajah-wajah tampan itu dan tidak mengharapkan hal-hal yang lebih jauh.     

"Kalau hanya pria tampan saja. Lain kali aku akan membawa kalian ke perusahaan temanku, ada banyak jenis pria tampan di sana!" ucap Qiao Ran tiba-tiba.     

Beberapa perawat muda itu tertarik dengan kata-kata Qiao Ran, "Sungguh?"     

"Perusahaan apa?"     

Mana ada perusahaan yang berisi banyak pria tampan dengan berbagai model selain lingkaran orang kaya itu?     

Qiao Ran juga langsung mengakui, "Perusahaan hiburan, apa kalian ingin melihat para trainee?"     

"Mau mau mau, sangat mau!"     

"Tentu saja harus."     

"Baiklah, kita putuskan begitu. Kita akan pergi ke sana ketika aku punya waktu setelah membuat janji dengan teman baikku."     

"Oke!"     

Jiang Tingxu tentu harus mengakui bahwa Qiao Ran membantunya mengalihkan perhatian gadis-gadis itu. Ia tahu bahwa teman yang Qiao Ran maksud itu sebenarnya adalah Yinhuang.     

Kedua wanita yang saling memahami ini saling memandang dan tersenyum penuh pengertian.     

Sebaliknya, barisan pria yang duduk di seberang mereka menunjukkan rasa jijik secara terang-terangan.     

"Hei gadis-gadis, memangnya melihat pria tampan bisa membuat kalian kenyang?"     

"Benar. Pria tampan itu biasanya playboy! Kalian tidak tahu itu?"     

Gadis-gadis itu tidak setuju ketika mereka mendengar ini, "Hei hei hei, playboy apanya? Bukankah Ketua Pei juga tampan? Berarti kalian juga mengatai Ketua Pei itu playboy?"     

Hari ini Pei Rusi benar-benar berharap bisa duduk tenang dan makan enak. Tapi kenapa pembicaraan tiba-tiba malah tertuju padanya?     

Begitu ada sangkutannya dengan ketua departemen, barisan pria itu akhirnya menutup mulut mereka.     

"Sudah, sudah, berhenti berdebat. Cepat makan."     

"Babat segar ini, aku menyukainya."     

Semua topik yang baru saja membuat gaduh telah lewat begitu saja. Suasana di atas meja pun kembali menjadi hangat lagi.     

Kepala perawat mengambil sepotong ikan dan memasukkannya ke dalam panci, tetapi tepat sebelum masuk ke panci, ia meletakkannya kembali di piring, "Coba tebak daging ikan ini termasuk bagian apa?"     

Sepertinya permainan tebak-tebakan bagian tubuh adalah agenda utama dari acara makan bersama staf medis.     

Entah ayam, bebek, ikan, atau apa pun, mereka sering menebaknya, bahkan ada yang menyatukannya satu per satu.     

Mau bagaimana lagi, ini semua karena kebiasaan kerja.     

"Jika dilihat dari ketebalan dan jaringan internal daging. Seharusnya itu adalah bagian punggung."     

Karena jika itu adalah bagian perut ikan, dagingnya harus lebih tebal.      

"Kalau yang ini?"     

"Terlihat seperti daging ayam."     

"Ini benar-benar terlihat seperti ayam, kemungkinan bagian yang berada di dekat pantat ayam."     

Di lantai dua, Mo Xu dan sekelompok temannya sangat penasaran. Mereka menempel di pagar pembatas dan melihat meja di sudut bawah, "Mo Er, apa yang sedang dilakukan kakak iparmu?"     

Mo Xu memegang ponselnya dan merekam video. Setelah merekamnya, ia langsung mengirimkannya ke kakaknya kemudian menjawab, "Sangat membosankan. Aku sudah lapar, kalian mau makan atau tidak? Aku akan kembali ke perusahaan jika kalian tidak makan."     

"Iya makan, makan. Tentu saja makan."     

Sekitar setengah jam kemudian, Jiang Tingxu dan lainnya pun selesai makan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.