Menjadi Istri Sang Bintang Film

Makan Bersama Departemen



Makan Bersama Departemen

0Selama satu jam Jiang Tingxu tertidur, tim legal Grup Mo sangat sibuk. Printer terus bekerja mencetak satu demi satu dakwaan baru. Bahkan permintaan Mo Xu untuk mempelajari situasi hukum terbaru dari suatu proyek seketika ditolak oleh kepala tim legal.     
0

Ini membuat Mo Xu sangat penasaran.      

Apa yang disibukkan oleh departemen hukum? Kebetulan aku sangat sibuk sepanjang pagi, sebaiknya sekarang aku pergi untuk melihat-lihat.     

Ketika Mo Xu tiba di ruang tim legal, semua orang sedang sibuk.     

Kepala tim secara pribadi memerintahkan, "Kemas dengan cepat, lalu hubungi ekspedisi dan kirimkan ke mereka sesegera mungkin. Hati-hati, jangan sampai ada kesalahan."     

Mo Xu mengambil sebuah salinan berkas yang ada di sampingnya. Begitu melihatnya, dia segera mengerti. Tidak heran jika kepala tim bahkan berani menolak dirinya. Ternyata semua ini berhubungan dengan kakaknya!     

Ck, ck, ck. Jadi Kakak... apakah Putra Mahkota akhirnya mengeluarkan titahnya? Tanpa diduga ia menggugat semua orang yang menghina dan memfitnah Kakak Ipar di internet! Wow, ini sungguh hal besar!     

Jika sampai mereka tidak bisa membereskan ini, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi. Tapi begitu Kakak mengambil tindakan, tidak mungkin semuanya tidak beres.     

Pada titik ini, Mo Xu masih yakin tentang kakaknya.     

Kepala tim legal akhirnya melihat sosok yang muncul di ruangan mereka, "Sejak kapan Direktur Mo datang?"     

Mo Xu mengangkat bahu, "Coba tebak."     

Bagaimana bisa kepala departemen menebak-nebak saat ini? Ia hanya bisa berkata, "Tuan Mo, bisakah saya melaporkan masalah proyek kepada Anda nanti sore? Sekarang kami sangat sibuk di sini, Anda juga melihatnya sendiri."     

Mo Xu melambaikan tangannya, "Ya sudah sore saja. Lagi pula, aku tidak terburu-buru. Kakakku yang menyuruh kalian, kan?"     

Kepala tim legal mengangguk berulang kali, "Benar, beliau yang memberi titah secara langsung."     

Jika bukan Mo Boyuan, tidak mungkin bagi Mo Tianhan atau Mo Xu untuk membiarkan tim legal Grup Mo menyisihkan pekerjaan utama mereka dan sibuk dengan hal lain kecuali diperintahkan oleh Tuan Mo sendiri.     

Mo Xu menepuk punggung kepala tim, "Kalau begitu lanjutkan saja, aku tidak akan mengganggu kalian. Jangan buru-buru melapor padaku. Urus saja dulu urusan kakakku."     

Lagi pula, jika urusan kakaknya tidak benar-benar selesai dan ternyata masih ada yang tersisa, kemungkinan giliran Mo Xu yang akan diperbudak! Hal itu yang paling ia hindari.     

Mo Xu hanya mampir dan pergi dengan tergesa-gesa. Pada saat ini, ia tidak kembali ke kantor. Ia turun langsung ke tempat parkir bawah tanah dan pergi keluar.     

Tepat pukul dua belas, jam alarm yang disetel oleh Jiang Tingxu berdering. Sebenarnya ia tidak ingin bangun dan membuka mata. Tapi ia harus bangun sekarang.     

Setelah duduk dan mengambil napas dalam-dalam, ia mengambil ponsel dan mematikan jam alarm. Benar saja, Wechat dari kepala perawat masuk sejak 20 menit yang lalu.     

"Jam 12.30, restoran hot pot XX Kota Yuncheng, kita berkumpul di sana."     

Restoran hot pot XX?      

Nama itu tidak asing. Hanya saja Jiang Tingxu tidak bisa mengingatnya lebih dalam.     

Jiang Tingxu mengikat rambutnya. Lalu bangkit dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya agar lebih segar dan akhirnya ia kembali sadar.     

Ia sudah mandi sebelum tidur. Jadi sekarang ia hanya perlu mencuci muka agar tidak memakan banyak waktu.     

Lima menit kemudian, Jiang Tingxu turun dan segera naik ke mobil.     

Gunung Zichen memang lebih dekat dengan kawasan perkotaan dibanding mansion tua. Mobil berhenti di pintu restoran hot pot XX sekitar 20 menit kemudian.     

Kebetulan masih menyisakan beberapa menit sebelum waktu yang dijadwalkan.     

Liao Jiayu, Guan Xiaodong dan Perawat Xiao Bai telah tiba. Jiang Tingxu turun dari mobil dan pengawal pun segera pergi.     

Tentu saja tidak benar-benar pergi, tetapi mencari titik yang agak jauh untuk menunggu.     

"Dokter Jiang, di sini, di sini!"     

"Aku datang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.