Menjadi Istri Sang Bintang Film

Semuanya Idiot



Semuanya Idiot

0Jiang Tingxu baru saja pulang dari bekerja. Karena ada evaluasi hari ini, waktu pulang kerja harus tertunda sekitar dua jam lebih lambat dari biasanya. Sekarang sudah lebih dari jam sepuluh.     
0

Sebelum berjalan keluar dari ruang gawat darurat, ia dihentikan oleh kepala perawat, "Dokter Jiang, tunggu, tunggu."     

Jiang Tingxu berhenti, "Apa masih ada yang lain?"     

Kepala perawat tersenyum, "Jangan lupa ikut makan siang departemen siang ini. Aku akan mengirimimu pesan wechat setelah lokasi ditentukan."     

Makan bersama departemen?     

Jiang Tingxu terdiam sejenak, kemudian bertanya, "Kapan rencana itu diputuskan?"     

Jiang Tingxu tidak mendengar berita apa pun sebelumnya.     

Kepala perawat mengangkat bahu, "Baru saja. Karena itu, lokasinya belum ditentukan."     

Tentu saja, Jiang Tingxu tidak akan menolak, "Baiklah, sampai jumpa nanti siang. Aku akan kembali untuk tidur sebentar."     

"Oke, sampai jumpa nanti siang."     

Jiang Tingxu keluar dari gerbang rumah sakit dan melihat mobil yang dikenalnya terparkir tidak jauh.     

Begitu naik ke mobil, ia berkata kepada sopirnya, "Pergi ke Gunung Zichen."     

"Baik, Nyonya."     

Yunyu Tixiang tidak bisa ditinggali sekarang karena sudah dikelilingi oleh paparazzi.     

Sedangkan, putranya kini ikut dengan Ayah Mo dan Ibu Mo ke luar negeri. Biasanya, ia pasti akan ke mansion tua untuk menemui putranya.     

Hari ini kebetulan ada makan bersama departemen pada siang hari. Gunung Zichen lebih dekat ke pusat kota dibanding mansion tua. Karena itu, ia akan kembali ke vila Gunung Zichen untuk beristirahat sebentar. Kemudian, akan lebih cepat dan lebih nyaman untuk pergi ke tempat makan bersama.     

Duduk di mobil, Jiang Tingxu masih melihat gosip di internet. Tentu saja, lebih banyak memeriksa berita tentang dirinya.     

Entah apakah netizen zaman sekarang tidak kenal takut. Padahal tadi pagi semua topik sudah dihapus bersih. Kali ini muncul topik baru mengenainya, bahkan ada dua yang masuk topik panas.     

Jiang Tingxu membukanya, seketika ia mencibir.     

Tidak diragukan lagi, mereka mengumpatinya karena tidak layak bersanding bersama idolanya!     

Beberapa komentar menghina dengan blak-blakan. Ada juga yang mengatakan kalau keluarga Mo sama sekali tidak menerimanya, tapi ia tetap bersikeras ingin bersama keluarga Mo dan tidak mau pergi.     

Terlebih lagi masih ada komentar lain yang banyak mendapat tanda suka hingga puluhan ribu.     

Jiang Tingxu merasa bahwa latar belakang netizen ini bukanlah orang asing.     

Entah dari aspek kalimat atau struktur kalimatnya, Jiang Tingxu sudah bisa menebaknya.     

Komentarnya sudah seperti cerita pendek yang tidak terlalu panjang. Awalannya juga standar.      

Sepupu ketiga dari bibiku bekerja sebagai pembantu di rumah X. Putri Mahkota tinggal di keluarga Mo ketika dia masih sangat muda dan selalu didukung oleh keluarga Mo.     

Entah trik apa yang telah dilakukan putri mahkota kepada Kakek Mo sejak kecil. Kakek Mo memanjakan Putri Mahkota seperti cucunya sendiri.     

Setelah itu, mereka dipaksa menikah.     

Pada saat itu, sang pangeran tidak mau. Kakek Mo yang menyuruh orang untuk mengikat Raja Film Mo dan mengirimnya ke Biro Urusan Sipil!     

Ck, ck. Bisa dibayangkan betapa tidak sukanya Raja Film Mo kepada istrinya!     

Sikap mereka sebelumnya hanyalah untuk menjaga reputasi dan wajah keluarga.     

Aduh, tidak sengaja malah menulis banyak, aku harus bersembunyi!     

Jika bukan kenal dekat, pasti kepalaku sudah dipenggal dan ditendang jauh-jauh!     

Meskipun kelihatannya Jiang Tingxu tidak terlalu peduli, ia masih merasa tidak nyaman di dalam hatinya.     

Di bawah komentar itu, ribuan komentar mengutuk putri mahkota karena tidak tahu malu.     

Tidak ada yang senang setelah membaca semua komentar hujatan ini.     

Pada saat ini, Su Muxue menghubunginya. Begitu Jiang Tingxu baru saja menjawab, Su Muxue di sana langsung meledak, "Astaga, astaga! Apa semua netizen itu idiot? Aku sudah menjelaskannya berkali-kali dan para idiot itu masih terpengaruh oleh komentar ngawur!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.